Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FARMAKOGNOSI

TENTANG
REVIEW ALKALOIDA
DOSEN PEMBIMBING : DWI DINNI AULIA BAKHTRA M, FARM.,Apt

OLEH :

NAMA : TRI EVI LESTARI SIBARANI


NO BP : 1801069
KELAS : IV C

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG


2020
REVIEW ALKALOID

A. Definisi Alkaloid
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa yang bersifat basa mengandung atom
nitrogen biasanya dalam bentuk cincin heterosiklik dan terdapat pada
tumbuhan.
B. Cara Memperoleh Alkaloid
Untuk mengekstraksi campuran senyawa digunakan pelarut molekul air yang
diasamkan. Pelarut ini akan mampu melarutkan alkaloid sebagai garamnya dan
juga dapat membasakan bahan tumbuhan yang mengandung alkaloid dengan
menambahkan natrium karbonat. Basa yang terbentuk kemudian dapat
diekstraksi dengan pelarut organic seperti seperti kloroform atau eter.Teknik
pemekatan digunakan untuk alkaloid yang bersifat tidak tahan panas dengan
membasakan larutannya terlebih dahulu.Sehingga alkaloid akan menguap dan
dapat dimurnikan dengan metode penyulingan uap.Sedangkan untuk larutan
alkaloid dalam air yang bersifat asam maka larutannya harus dibasakan terlebih
dahulu. Selanjutnya alkaloid dapat diekstraksi dengan menggunakan pelarut
organic.
C. Sifat Fisika Kimia Alkaloid
a. Sifat Fisika
 Mempunyai 1 atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari
1 atom N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini
dapat berupa amin primer, sekunder maupun tertier yang semuanya
bersifat basa (tingkat kebasaannya tergantung dari struktur molekul
dan gugus fungsionalnya)
 Alkaloid yang telah diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan
titik lebur yang tertentu atau mempunyai kisaran dekomposisi.Sedikit
alkaloid yang berbentuk amorf dan beberapa seperti; nikotin dan
koniin berupa cairan.
 Alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks,
species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan
betanin berwarna merah).
 umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik,
meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air.
 Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.

b. Sifat Kimia
Kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya
pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil,
maka ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat
basa. Hingga trietilamin lebih basa daripada dietilamin dan senyawa
dietilamin lebih basa daripada etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional
yang berdekatan bersifat menarik elektron (contoh; gugus karbonil), maka
ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan
alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ; senyawa
yang mengandung gugus amida. Kebasaan alkaloid menyebabkan senyawa
tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi, terutama oleh panas dan
sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari reaksi ini sering berupa N-oksida.
Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan
berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu yang lama.
Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) atau
anorganik (asam hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi.
Itulah sebabnya dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk
garamnya.
D. Klasifikasi Alkaloid
a. Berdasarkan Struktur Kimia
Heterosiklik : ada atom N di dalam cincin
Non Heterosiklik : Tidak ada
b. Biosintesis Kimia
Alkaloid Sejati
Alkaloid sederhana
Alkaloid semu
c. Berdasarkan Taksonomi
Solanaceae
Papaveraceae
d. Berdasarkan Aktifitas Farmakologis
Sebagai antihipertensi
Sebagai antidepresan

Anda mungkin juga menyukai