Anda di halaman 1dari 7

Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

STUDI KEKASARAN PERMUKAAN ANTARA RESIN AKRILIK HEAT CURED DAN


TERMOPLASTIK NILON YANG DIRENDAM DALAM KOPI
ULEE KARENG (Coffea robusta)

THE SURFACE ROUGHNESS OF HEAT CURED ACRYLIC RESINS AND


THERMOPLASTIC NYLON BEFORE AND AFTER IMMERSION IN A SOLUTION OF
ULEE KARENG COFFEE (Coffea robusta)

Iin Sundari, Liana Rahmayani, Deliga Serpita

Bagian Ilmu Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Syiah Kuala
Correspondence email to: rh_iin@yahoo.com

ABSTRAK
Resin akrilik heat cured merupakan material yang paling sering digunakan dalam pembuatan basis
gigi tiruan. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termoplastik nilon juga menjadi
pilihan bagi material basis gigi tiruan. Material basis gigi tiruan mempunyai kekurangan pada sifat
fisiknya, diantaranya adalah kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan dapat terjadi pada resin
akrilik heat cured dan termoplastik nilon diantaranya disebabkan karena terpaparnya material dengan
larutan yang mengandung asam, salah satunya adalah kopi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan kekasaran permukaan antara resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon sebelum dan
setelah direndam dalam larutan kopi Ulee Kareng (Coffea robusta). Jumlah spesimen pada penelitian
ini ada 8 spesimen, 4 resin akrilik heat cured Meliodent dan 4 termoplastik nilon BIO TONE dengan
ukuran 20x20x2 mm. Spesimen direndam dalam larutan kopi selama 4 hari (mensimulasikan
mengkonsumsi larutan kopi selama 1 tahun) dengan larutan kopi diganti setiap hari. Kekasaran
permukaan sebelum dan setelah perendaman diukur menggunakan alat surface roughness tester. Hasil
uji t berpasangan pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan bermakna kekasaran permukaan
sebelum dan setelah perendaman (p<0.05), hasil uji t tidak berpasangan antara resin akrilik heat cured
dan termoplastik nilon sebelum perendaman menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) dan
setelah perendaman juga menunjukkan perbedaan bermakna (p<0.05). Nilai kekasaran permukaan
resin akrilik heat cured lebih tinggi dibandingkan termoplastik nilon setelah direndam dalam kopi
Ulee Kareng (Coffea robusta).
Kata Kunci: Resin akrilik, termoplastik nilon, kopi

Abstract
Heat cured acrylic resin is material that mostly used as material of denture base in dentistry,
nowadays thermoplastic nylon is also used. Denture base material has a surface roughness in its
physical properties. Surface roughness can occur in heat cured acrylic resin and thermoplastic nylon,
caused the exposure of material with a solution containing acid, which one is coffee. This study was
conducted to determine the difference between the surface roughness of heat cured acrylic resins and
thermoplastic nylon before and after immersion in a solution of Ulee Kareng coffee (Coffea robusta).
There were 8 specimens, 4 Meliodent heat cured acrylic resins and 4 BIO TONE thermoplastic nylon
with a size of 20x20x2 mm. The specimen was immersed in a solution of coffee for 4 days (to
simulate consume coffee solution over 1 year) with a solution of coffee replaced every day. Surface
roughness before and after immersion was measured using a surface roughness tester. Results of
paired t-test in both groups showed significant differences in surface roughness before and after
immersion (p<0.05), the unpaired t test between acrylic resin heat cured and thermoplastic nylon
before immersion showed that there were significant differences (p<0.05) and after immersion well
showed significant differences (p<0.05). Values of surface roughness on heat cured acrylic resin
showed a higher roughness values than thermoplastic nylon after immersion in Ulee Kareng coffee
(Coffea robusta).
Keywords: heat cured acrylic resin, thermoplastic nylon, Ulee Kareng coffee, surface roughnes

67 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

PENDAHULUAN termoplastik nilon sebelum dan setelah


Resin akrilik digunakan sebagai material direndam dalam larutan kopi.11
basis gigi tiruan yang ideal, karena mempunyai Kekasaran permukaan merupakan
kekuatan, kekerasan dan kekakuan yang ketidakteraturan dari suatu permukaan
memadai, warna yang sesuai dengan warna terutama pada basis gigi tiruan yang
jaringan yang digantikan, tidak toksik, mudah dipengaruhi banyak hal, termasuk diantaranya
diperbaiki dan mudah dimanipulasi. jenis minuman yang dikonsumsi pengguna
Kekurangan resin akrilik diantaranya dapat basis gigi tiruan terutama minuman yang
melepaskan monomer sisa yang bisa mengandung asam. Menurut penelitian Soraya
menyebabkan alergi, mudah menyerap cairan, dkk.12 menyatakan bahwa kopi robusta (Coffea
baik air maupun material kimia, sehingga robusta) merupakan minuman yang
mudah mengalami porus, kekuatan impak mengandung asam dengan pH 5,25-5,40, dapat
rendah sehingga mudah muncul retakan mikro, mempengaruhi kekasaran dan kekerasan basis
serta tidak tahan abrasi.1-3 gigi tiruan resin akrilik.12,13 Maka hal inilah
Seiring dengan perkembangan ilmu yang diduga kuat bahwa dalam waktu lama
material kedokteran gigi, selain resin akrilik, menyebabkan kekasaran pada permukaan basis
resin termoplastik juga digunakan sebagai gigi tiruan resin akrilik jenis heat cured dan
material pembuatan basis gigi tiruan, terutama termoplastik nilon.14 Kopi mengandung 24 zat,
untuk basis gigi tiruan sebagian lepasan yang dominan adalah kafein (1-2,5%), hidrat
(GTSL).4 Resin termoplastik memiliki arang (7%), zat-zat asam (chlorogenic acid,
kelebihan dalam hal estetis, fleksibilitas, caffeic acid), tannin, zat-zat pahit, lemak
elastisitas, biokompatibilitas, tidak (10%) dan minyak terbang (zat-zat aroma).15
mengandung monomer sehingga tidak ada Kandungan asam seperti asam
monomer sisa yang dapat menyebabkan alergi klorogenat pada kopi inilah yang diduga
dan tidak menggunakan cengkeram logam menjadi penyebab terjadinya kekasaran
sehingga mengurangi tekanan pada gigi permukaan basis gigi tiruan resin akrilik heat
penyangga.5 Menurut material dasarnya, resin cured dan termoplastik nilon pada pasien
termoplastik dibagi menjadi empat jenis, yaitu: pengguna gigi tiruan. Sehingga diperlukan
resin termoplastik asetal, resin termoplastik penelitian untuk mengetahui perbedaan
polikarbonat, resin termoplastik akrilik dan kekasaran permukaan basis gigi tiruan resin
resin termoplastik nilon (poliamida).6 akrilik heat cured dan termoplastik nilon yang
Termoplastik nilon merupakan basis direndam dalam kopi Ulee Kareng (Coffea
gigi tiruan fleksibel yang pertama di dunia dan robusta).
diperkenalkan dalam kedokteran gigi pada
tahun 1950.7 Material dasar dari termoplastik BAHAN DAN METODE
nilon adalah poliamida yang berasal dari asam Pembuatan spesimen dilakukan dengan
diamina dan monomer asam dibasik.8 cara menyediakan spesimen dari potongan
Termoplastik nilon merupakan basis gigi base plate wax dan dimasukkan kedalam
tiruan yang tidak mengandung monomer, kuvet. Pengolahan akrilik dengan
ringan, bersifat hipoalergenik sehingga dapat mencampurkan bubuk polimer dan monomer
menjadi alternatif yang berguna bagi pasien dengan perbandingan 4,8 g : 2 ml (sesuai
yang sensitif terhadap resin akrilik dengan aturan pabrik) diaduk pada pot
konvensional, nikel dan kobalt. Menghasilkan porselen sampai mencapai tahap dough stage.
penampilan alami dan memberikan tampilan Selanjutnya dilakukan packing, curing dan
klinis yang memuaskan karena bersifat tembus polishing kemudian disimpan dalam wadah
pandang sehingga gingiva pasien terlihat jelas penyimpanan.
serta tidak mempunyai cengkeram logam.9,10 Pola cetakan dari material base plate
Penelitian Wieckiewics dkk.11 mengenai sifat wax dibuat sesuai dengan ukuran spesimen dan
fisik material basis gigi tiruan resin akrilik dilakukan flasking dalam kuvet. Kuvet
heat cured dibandingkan dengan termoplastik disiapkan untuk proses injeksi dengan
nilon menunjukkan bahwa kekasaran memasukkan silinder pemanas ke dalam slot
permukaan resin akrilik heat cured sebelum pemanas dan dibiarkan hingga 300ºC. Setelah
dan setelah direndam dalam larutan kopi lebih itu masukkan cartridge ke dalam silinder
rendah dibandingkan nilai kekasaran pemanas selama 11 menit agar butiran

68 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

termoplastik dalam cartridge mencair. Selama bidang datar. Spesimen diukur sebanyak tiga
waktu itu, kuvet yang berisi cetakan dari kali dengan meletakkan jarum/stylus mulai
model ditempatkan di dalam unit injeksi dalam dari ujung spesimen yang telah ditandai
posisi vertikal diatas kuvet. Material dalam dengan jarak masing- masing garis paralel 2,5
cartridge diinjeksi ke dalam cetakan dengan mm pada kecepatan 0,5 mm/s kemudian
penekanan sebesar 0,7 MPa. Setelah 5 menit aktifkan alatnya maka monitor alat uji akan
tekanan dilepas dan keluarkan kuvet dari unit menunjukkan nilai kekasaran permukaan
injeksi dan dibiarkan dingin pada suhu kamar. spesimen. Pengukuran kekasaran permukaan
Kuvet lalu dibuka, keluarkan lempeng dilakukan dengan mengadaptasikan metode
termoplastik dari gips keras menggunakan rata-rata, dimana kekasaran diukur di tiga titik
hook dan mallet. Sprue dipotong menggunakan pengukuran kemudian hasil yang didapatkan
bur karbid dan bur intan kecepatan rendah. dirata-ratakan. Nilai rata-rata lalu dijadikan
Rapikan spesimen termoplastik, buang sebagai nilai kekasaran permukaan.
kelebihan spesimen, haluskan menggunakan
soft brushes dan rag wheel. Poles hingga HASIL
mengkilapmenggunakan pasta poles. Spesimen Penelitian kekasaran permukaan resin
disimpan di dalam wadah penyimpanan. akrilik heat cured dan termoplastik nilon
Spesimen resin akrilik heat cured dilakukan di Laboratorium Politeknik Mesin
direndam dalam akuades selama 24 jam pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
suhu ruangan (250C) sebelum direndam di pada bulan Maret 2016. Spesimen yang
dalam kopi robusta untuk mengurangi digunakan pada penelitian ini adalah resin
monomer sisa. Media perendaman dibuat akrilik heat cured merek Meliodent dan
dengan mengunakan 30 gr bubuk kopi robusta termoplastik nilon merek BIO TONE yang
ulee kareeng yang diseduh dalam 300 ml air direndam dalam kopi Ulee Kareng. Kekasaran
bersuhu 1000C.54 Kemudian dimasukkan ke permukaan resin akrilik heat cured dan
dalam vial plastik dan didiamkan hingga termoplastik nilon dihitung dengan
mencapai suhu 370C baru kemudian menggunakan surface roughness tester merek
dimasukkan ke dalam inkubator. Mahr dan didapatkan hasil yang bervariasi
Sebelum dilakukan perendaman, pada setiap spesimen (Tabel 1).
seduhan kopi robusta Ulee Kareng terlebih
dahulu diukur derajat keasamannya (pH). Tabel 1 Analisis Statistik Perbedaan Kekasaran
Pengukuran pH seduhan kopi robusta Ulee Permukaan Resin Akrilik Heat Cured dan
Kareng menggunakan pH meter yang terlebih Termoplastik Nilon Sebelum dan Setelah
Perendaman dalam Kopi Ulee Kareng
dahulu dikalibrasikan untuk memastikan pH
Menggunakan Uji t Berpasangan.
meter dapat digunakan. Spesimen dimasukkan Nilai Rata- Rata
ke dalam vial plastik yang telah berisi seduhan Jenis Spesimen Kekasaran Permukaan p
kopi Ulee Kareng masing-masing sebanyak 20 (µm)
mL dan disimpan dalam inkubator bersuhu Sebelum Sesudah
370C. Seluruh spesimen direndam selama 4 ( ± SD) ( ± SD)
hari mensimulasikan rata-rata orang minum Resin Akrilik 0,148 ± 0,405 ± 0,012*
kopi dalam sehari selama 15 menit dalam Heat Cured 0,074 0,234
waktu 1 tahun (15 menit x 365 hari = 5475
menit = 91,25 jam = 3,8 hari). Media Termoplastik 0,068 ± 0,136 ± 0,007*
perendaman diganti setiap hari. Setelah Nilon 0,020 0,063
perendaman, spesimen dibilas dengan air dan
dikeringkan. * Nilai signifikansi p<0,05 dengan analisis uji t
Pengukuran kekasaran permukaan resin berpasangan
akrilik heat cured dan termoplastik nilon
dilakukan sebelum dan setelah perendaman di Nilai rata-rata kekasaran permukaan
dalam larutan kopi Ulee Kareng. Pengukuran resin akrilik heat cured sebelum perendaman
dilakukan dengan menggunakan surface adalah 0,148 dan setelah perendaman adalah
roughness tester (profilometer) dengan 0,405. Nilai rata-rata kekasaran permukaan
ketelitian 0,01 µm. Tahapan yang dilakukan termoplastik nilon sebelum perendaman adalah
pertama kali adalah meletakkan spesimen pada 0,068 dan setelah perendaman adalah 0,136.

69 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

Hasil uji t berpasangan pada kedua Tabel 3. Analisis Statistik Perbedaan Kekasaran
kelompok menunjukkan adanya perbedaan Permukaan Resin Akrilik Heat Cured dan
bermakna (p<0.05) rata-rata kekasaran Termoplastik Nilon Setelah Perendaman dalam
permukaan antara sebelum dan setelah Kopi Ulee Kareng Menggunakan Uji t Tidak
Berpasangan
direndam dalam larutan kopi Ulee Kareng
(Coffea robusta). Jenis Spesimen Nilai Rata- Rata p
Data yang diperoleh pertama kali Kekasaran Permukaan )
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan ( ± SD)
uji Shapiro-Wilk. Hasil uji menunjukkan
Resin Akrilik0,405 ± 0,234
bahwa data resin akrilik heat cured sebelum
Heat Cured 0,014*
perendaman adalah berdistribusi normal, tetapi
data setelah perendaman tidak berdistribusi Termoplastik
Nilon 0,136 ± 0,063
normal (p<0.05). Data setelah perendaman
dilakukan transformasi dengan fungsi sin dan *Nilai signifikansi p<0,05 dengan analisis uji t
telah berdistribusi normal dengan nilai p>0.05, tidak berpasangan
sedangkan data termoplastik nilon sebelum
dan setelah perendaman masing- masing Berdasarkan tabel di atas nilai rata-rata
adalah berdistribusi normal dengan nilai kekasaran permukaan akhir pada resin akrilik
p>0.05. heat cured setelah direndam dalam kopi Ulee
Selanjutnya dilakukan uji t tidak Kareng selama 4 hari adalah 0,405, sedangkan
berpasangan untuk melihat perbedaan termoplastik nilon adalah 0,136. Hasil
kekasaran permukaan antara resin akrilik heat pengukuran ini menunjukkan bahwa resin
cured dan termoplastik nilon sebelum dan akrilik heat cured memiliki kekasaran
setelah perendaman dalam kopi Ulee Kareng permukaan yang lebih tinggi dibandingkan
(Coffea robusta). Hasil uji kekasaran termoplastik nilon setelah direndam dalam
permukaan termuat pada Tabel 2 dan Tabel 3. kopi Ulee Kareng. Pengukuran pH kopi Ulee
Kareng dilakukan setiap hari dengan
Tabel 2. Analisis Statistik Perbedaan Kekasaran
Permukaan Resin Akrilik Heat Cured dan
pengulangan sebanyak 3 kali kemudian dirata-
Termoplastik Nilon Sebelum Perendaman dalam ratakan. Hasil pengukuran rata-rata pH kopi
Kopi Ulee Kareng (Coffea robusta) Menggunakan Ulee Kareng selama 4 hari adalah 5.33. Hal ini
Uji t Tidak Berpasangan menunjukkan bahwa kopi Ulee Kareng
Jenis Spesimen Nilai Rata- Rata p memiliki pH asam.
Kekasaran
Permukaan (µm) PEMBAHASAN
( ± SD) Penelitian ini dilakukan untuk menilai
perbedaan kekasaran permukaan antara resin
Resin Akrilik Heat 0,148 ± 0,074
akrilik heat cured dan termoplastik nilon yang
Cured 0,019*
direndam dalam kopi Ulee Kareng. Spesimen
Termoplastik Nilon 0,068 ± 0,020 resin akrilik heat cured merek Meliodent dan
* Nilai signifikansi p<0.05 dengan analisis uji t termoplastik nilon merek BIO TONE direndam
tidak berpasangan dalam larutan kopi Ulee Kareng selama 4 hari
yang mensimulasikan efek mengkonsumsi
Tabel 2. di atas menunjukkan adanya minuman kopi Ulee Kareng selama satu tahun.
perbedaan bermakna (p<0,05) kekasaran Nilai rata-rata kekasaran permukaan
permukaan antara resin akrilik heat cured dan resin akrilik heat cured sebelum direndam
termoplastik nilon sebelum dilakukan selama 4 hari dalam larutan kopi Ulee Kareng
perendaman dalam kopi Ulee Kareng. adalah 0.148 dan dan setelah direndam adalah
Tabel 3. menunjukkan bahwa ada 0.405. Nilai rata-rata kekasaran permukaan
perbedaan bermakna (p<0,05) antara resin termoplastik nilon sebelum direndam selama 4
akrilik heat cured dan termoplastik nilon hari dalam larutan kopi Ulee Kareng adalah
setelah perendaman dalam kopi Ulee Kareng. 0.068 dan setelah direndam adalah 0,136.

70 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

pengikisan pada permukaan resin akrilik jenis


Kekasaran Permukaan heat cured. Erosi ini diperkirakan dapat
menciptakan porus yang lebih banyak
5,00 sehingga mempermudah penetrasi molekul air
kedalam material resin akrilik heat cured.20 Zat
asam ini juga diduga menyebabkan pengikisan
0,00 pada permukaan resin akrilik heat cured
Sebelum Perendaman
Sesudah Perendaman sehingga kekasaran permukaan pada resin
akrilik heat cured dan meningkat.
Resin Akrilik Termoplastik Nilon Termoplastik nilon juga menunjukkan
peningkatan kekasaran permukaan yang
Gambar 1. Diagram Kekasaran Permukaan Antara
bermakna (p<0,05) sebelum dan setelah
Resin Akrilik Heat Cured dan Termoplastik Nilon
Sebelum dan Setelah Direndam dalam Kopi Ulee
direndam dalam larutan kopi Ulee Kareng.
Kareng. Peningkatan kekasaran permukaan yang
signifikan pada termoplastik nilon diduga juga
Maka menunjukkan adanya peningkatan karena sifat penyerapan air pada termoplastik
kekasaran permukaan yang bermakna (p<0,05) nilon dan larutan perendaman yang bersifat
pada resin akrilik heat cured sebelum dan asam yang digunakan, sehingga termoplastik
setelah direndam dalam larutan kopi Ulee nilon juga mengalami gangguan pada struktur
Kareng. Hal ini diakibatkan karena sifat kimiawi penyusun molekulnya.
penyerapan air yang dimiliki oleh resin akrilik Pada penelitian ini diketahui bahwa
heat cured. Penyerapan air tergantung derajat resin akrilik heat cured memiliki kekasaran
hidropobisitas dan porositas dari suatu permukaan yang lebih tinggi dibandingkan
material.16 Material resin akrilik heat cured dengan termoplastik nilon. Namun hasil
direndam di dalam larutan kopi Ulee Kareng. penelitian ini berbeda dengan Penelitian
Di dalam kopi robusta terkandung 10% asam Wieckiewics dkk.11 mengenai sifat fisik
klorogenat. Selama penyangraian asam material basis gigi tiruan poliamida 12
klorogenat terdekomposisi menjadi senyawa dibandingkan dengan PMMA yang direndam
volatil dan dan melanoidin. Di dalam senyawa di dalam larutan kopi, resin akrilik heat cured
volatile terdapat senyawa fenol yang memiliki kekasaran permukaan yang lebih
meningkat setelah penyangraian.17 Menurut rendah dibandingkan termoplastik nilon
Shen, larutan fenol 5% yang berkontak dengan sebelum dan setelah direndam didalam larutan
material dapat menyebabkan peningkatan kopi.14 Hal ini diduga karena perbedaan jenis
penyerapan air pada material tersebut.18 resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon
Sehingga hal inilah yang diduga bisa yang digunakan serta metode pembuatan
mempengaruhi derajat hidrophobositas dari spesimen yang juga berbeda.
suatu material termasuk resin akrilik heat Pada Tabel 2 menunjukkan nilai
cured. Penyerapan air dapat terjadi akibat kekasaran awal resin akrilik heat cured adalah
difusi molekul air melalui celah yang terdapat 0,148 dan termoplastik nilon adalah 0,068. Hal
pada resin akrilik heat cured. Difusi ini diduga karena ada perbedaan kehalusan
merupakan perpindahan substansi melalui permukaan antara resin akrilik heat cured dan
rongga atau melalui substansi kedua. Molekul termoplastik nilon sebelum direndam di dalam
zat cair dapat menembus kepadatan PMMA larutan kopi Ulee Kareng. Hal ini diduga
bergabung dalam struktur makromolekul resin karena perbedaan dalam pembuatan spesimen
akrilik yang mengakibatkan rantai polimer resin akrilik heat cured dan termoplastik nilon.
tedesak dan memisah, sehingga akan Spesimen resin akrilik heat cured dibuat
mengubah karakteristik fisik dari polimer oleh peneliti sendiri, sedangkan termoplastik
tersebut. Selain itu, rantai polimer yang nilon dibuat oleh teknisi lab sehingga berbeda
terpisah juga dapat mengakibatkan terajadinya dalam metode pembuatan spesimennya. Nilai
porositas. Banyaknya porositas pada resin kekasaran permukaan awal ini masih
akrilik heat cured dapat mengakibatkan memenuhi ambang batas kekasaran permukaan
permukaannya menjadi kasar.19 material yang dapat diterima di rongga mulut
Larutan kopi Ulee Kareng juga memiliki yaitu 0,2 µm.19 Nilai kekasaran awal pada
keasaman yang dapat menyebabkan erosi atau resin akrilik heat cured yang lebih rendah dari

71 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

0,2 µm karena pemolesan resin akrilik heat sudut ikatannya juga tidak teratur. Namun
cured selain menggunakan kertas pasir sampai memiliki cross linking agent pada struktur
no. 2000 juga menggunakan pumis. Menurut kimiawinya yang membuat resin akrilik heat
penelitian Serra21 mengenai perumaterial cured sulit untuk dimasuki molekul air. 23,24
morfologi resin akrilik selama fase finishing Selain itu, kadar monomer sisa pada resin
dan polishing menunjukkan bahwa kekasaran akrilik heat cured juga memiliki yang peranan
permukaan yang paling rendah terdapat pada dalam tingkat penyerapan air dari resin akrilik
resin akrilik yang dipoles dengan heat cured yang dapat juga mempengaruhi
menggunakan pumis.21 kekasaran dan kekerasan permukaan basis gigi
Tabel 3. menunjukkan nilai kekasaran tiruan resin akrilik heat cured.23 Hal inilah
akhir resin akrilik heat cured setelah direndam yang diduga mengakibatkan nilai kekasaran
dalam larutan kopi Ulee Kareng adalah 0,450 permukaan pada resin akrilik heat cured lebih
dan termoplastik nilon adalah 0,136. tinggi dibandingkan termoplastik nilon
Perbedaan kekasaran permukaan ini (Gambar 1).
dikarenakan media perendaman kopi Ulee
Kareng mempunyai derajat keasaman (pH) KESIMPULAN DAN SARAN
rata-rata adalah 5,33. Nilai ini mendekati pH Berdasarkan hasil penelitian tentang
kopi robusta seperti pada penelitian Farida22 studi kekasaran permukaan antara resin akrilik
yang menemukan pH kopi robusta adalah heat cured dan termoplastik nilon yang
senilai 5,49 dan penelitian Soraya12 yang direndam dalam kopi Ulee Kareng (Coffea
menunjukkan pH kopi robusta sebesar 5,54. robusta), dengan nilai kekasaran permukaan
Resin akrilik heat cured terdiri dari polimetil pada resin akrilik heat cured menunjukkan
metakrilat dan sejumlah kecil etilen glikol nilai kekasaran yang lebih tinggi dibandingkan
dimetakrilat yang akan membentuk gugus ester termoplastik nilon setelah direndam dalam
(R-COOR’) yang bersifat hidrofilik dan kopi Ulee Kareng (Coffea robusta)
termoplastik nilon merupakan hasil kondensasi
diamina NH2-(CH2)6-NH2 dan asam dibasic DAFTAR PUSTAKA
CO2H-(CH2)4-COOH.6,20,23 1. Anusavice. Phillips Science of Dental
Kandungan asam pada kopi robusta Materials 11th ed. Philadelphia:
adalah asam karboksilat dan trigonelin. W.B.Saunders Company;2003: p.210
Senyawa asam ini diketahui mengandung 2. Diansari V, Rahmayani L, Rahim AT.
banyak ion H+, ion ini diduga dapat Pengaruh kesadahan air sebagai media
menurunkan tegangan permukaan resin akrilik perendaman terhadap pelepasan monomer
heat cured dan termoplastik nilon sehingga ion sisa resin akrilik heat cured. Cakradonya
H+ inilah yang memiliki akses yang lebih Dent J 2014; 6(1): 672-7
mudah untuk masuk diantara molekul resin 3. Rao S, Mahesh P, Kumar HC, Rao RN,
akrilik serta mengganggu rantai kimiawi resin Sankar V. Comparison of residual
akrilik heat cured dan termoplastik nilon monomer and water absorption in acrylic
sehingga mengakibatkan terjadinya resin samplea processesd with microwave
peningkatkan kekasaran permukaan pada resin and conventional heat cured polymerization
akrilik dan termoplastik nilon.14 methods- Invitro study. Annals and
Nilai kekasaran permukaan yang lebih Essences of Dentistry J. 2012; 4(1): 25-9
tinggi pada resin akrilik heat cured 4. Fueki K, Yatabe M, Arita M, Kanamori T,
dibandingkan termoplastik nilon diduga karena Kawara M, Suzuki T, et al. Clinical
perbedaan struktur permukaan yang dimiliki application of removable partial dentures
keduanya. Nilon mempunyai struktur kristalin, using thermoplastic resin. Part I: Material
dimana struktur molekul penyusunnya properties and clinical features of non metal
tersusun secara teratur berdasarkan panjang clasp dentures. J Prosthodont 2014;58(2):
dan sudut ikatan dan juga memiliki ikatan 71-84
hidrogen yang kuat pada struktur kimiawinya 5. Wuragian I. Aplikasi dan disain valplast
sehingga sulit untuk dimasuki molekul lain. pada gigi tiruan sebagian lepasan.
PMMA mempunyai struktur amorf JITEKGI 2010; 7(2): 63-8
(amorphous), struktur molekulnya tersusun 6. Sharma A, Sashidara HS. A Review:
secara tidak teratur, sehingga panjang dan Flexible Removable Partial Dentures. IQSR

72 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ
Cakradonya Dent J; 11(1): 67-73

J of Dent and Med Science. 2014; minuman kopi ulee kareng terhadap
13(12):58-62 perubahan warna resin komposit hibrid.
7. Soygun K, Bolayir G, Boztug A. Cakradonya Dent J. 2011; 3(1): 252-331
Mechanical and thermal properties of 16. Anusavice. Phillips Science of Dental
polyamide versus reinforced PMMA Materials 10th ed. Philadelphia:
denture base materials. J Adv Prosthodont W.B.Saunders Company;1996: p.197
2013; 5:153-60 17. Shah J, Bulbule N, Kulkarni S, Shah R,
8. Gladstone S, Sudeeep S, Kumar A. An Kakade D. Comparative evaluation of
evaluation of the flexible denture base sorption, solubility and microhardness of
resins. Health Sciences J 2012; 1(3): heat cured polymethylmethacrylate denture
JS003B base resin and flexible denture base resin J
9. Singh K, Aeran H, Kumar N, Gupta N. Clin Diagn Res. 2014; 8(8) : ZF01-ZF04
Flexible Thermoplastic Denture Base 18. Shen CCs. The Effect of Glutaraldehide
Materials for Aesthetical Removable Partial Base Desinfectans of Denture Base Resins.
Denture Framework. J Clin Diagn Res. J Prost Dent.1989; 61(5): 583-8
2013; 7(10) : 2372-3 19. Setyohadi R. Pengaruh Perendaman
10. Salman M, Saleem S. Effect of different Lempeng Akrilik Serat Kaca 3% dalam
denture cleanser solutions on some Larutan Kopi Robusta terhadap Kekuatan
mechanical and physical properties of Impak. [Skripsi] Universitas Brawijaya
nylon and acrylic denture base materials. J 2013. 1-8
Bagh College Dentistry 2011; 23(special 20. Ainul J. Pengaruh perendaman resin akrilik
issue): 19-24 heat cured dalam ekstrak biji kakao
11. Wieckiewicz M, Opits V, Ritchter G, (Theobroma cacao) 50% terhadap
Boening KW. Research Article; Physical kekasaran permukaan.[Skripsi]. Banda
properties of polyamide-12 versus PMMA Aceh: Syiah Kuala University; 2013: hal.1-
denture base material. Biomed Res Int. 49
2014; 1-8. 21. Serra G, Morais LS, Elias CN. Surface
12. Soraya C, Sunnati, Munawar S. Pengaruh morphology changes of acrylic resins
kopi robusta dan kopi arabika terhadap during finishing and polishing phases.
perumaterial ph saliva (in vitro). Dental Press J of Orthodontics. 2013;
Cakradonya Dent J. 2013; 5(1): 517-22 18(6): 26-30
13. Putri RD, Diansari V, Sundari I. Pengaruh 22. Farida A, Ristanti E, Kumoro AC.
kopi Aceh ulee kareng terhadap kekerasan Penurunana kadar kafein dan asam total
basis gigi tiruan resin akrilik. Dentofasial J pada biji kopi robusta menggunakan
2011; 5(1): 135-9 teknologi fermentasi anaerob fakultatif
14. Daulay AY, Ningsih DS, Diansari V. dengna mikoba nopkor MZ-15. Jurnal
Pengaruh durasi perendaman resin akrilik Teknologi Kimia dan Industri 2013; 2(3):
heat cured dalam minuman kopi ulee 70-75
kareng terhadap perumaterial dimensi. 23. Vodjani M, Giti R. Polyamide as a Denture
Cakradonya Dent J. 2012; 4(2): 475-542 Base Material: A Literature Review. J Dent
15. Diansari V, Sundari I, Jannah M. Shiraz Univ Med Sci. 2015;16 (1 Suppl):
Pengaruh durasi perendaman dalam 1-9

73 Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720.


Available at http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ

Anda mungkin juga menyukai