Anda di halaman 1dari 16

KEWIRAUSAHAAN FARMASI

DI SUSUN OLEH :
ANISA TRIHARYANI (P05150218003)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIII FARMASI
2018/2019
TOPIK 1
MENERAPKAN KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN DALAM
KEWIRAUSAHAAN

A. Batasan Manajemen Keuangan Dalam Kewirausahaan


Ada beberapa pendapat yang menyatakan definisi dari manajemen keuangan yaitu
sebagai berikut:
1. Pengertian Manajemen Keuangan menurut Prawironegoro (2007) adalah “Aktivitas
pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya
dan menggunakan seefekti, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba”
2. Pengertian Manajemen Keuangan menurut Weston dan Copeland yang diterjemahkan
oleh Jaka, W. dan Kibrandoko (2002) yaitu; “Manajemen keuangan dapat dirumuskan
oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen
keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan
kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan.
3. Pengertian Manajemen Keuangan menurut Sutrisno (2003) yaitu; Manajemen Keuangan
adalah sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murh serta usaha untuk menggunakan dan
mngealokasikan dana tersebut secara efisien.
4. Pengertian Manaemen Keuangan menurut Agus Sartono (2001) Manajemen Keuangan
dapat diartikan sebagai manajemen ana baik ang berkaitan dengan pengalokasian dana
dalam bentuk investasi secara efektif mupun usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau pemelanjaan secara efisien.
5. Pengertian Manajemen Keuangan menurut sonny, S (2003). Manajemen keuangan
adalah aktiitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,
menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan ecara
menyeluruh.
Dari Pengertian Manajemen Keuangan diatas, dapa ditarik beberapa kesimpulan
bahwa manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama:
1. Allocation Of Funds (aktivitas oenggunaan dana) yaitu aktivitas untuk
menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana tersebut berbentuk:
a. Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai
niai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham,
sertifikat deposito, atau obligasi.
b. Real assets (aktiva finansial) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
2. Raiingof funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber
dana bai dari sumber internal perusahaan maupun sumbe eksternal peruahaan, termsuk
juga politik dividen.Sunber dana pada perusahaan secara keseluruhan.
3. Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva harus dikelola seefisien mungkin.
B. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
1. Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan ang digunakan sebagai
standar dalam memberi penilaian keefisisenan (sartono: 2000, 3), yaitu:
a. Tujuan Normatif keuangan
b. Nilai Peusahaan
c. Indikasi Normatif keuangan dan Nilai Perusahaan
d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba pe lembar
saham (earning per shore = EPS)
2. Prinsip Manajemen Keuangan
Dalam praktenya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalam
rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem
manajemen keuangan yang baik maka diperlukan pengidentifikasian prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang baik pula. Adapun 7 prinsip dari manajemen keuangan yang
harus diperhatikan :
a. Konsistensi (Consistency)
b. Akuntabilitas (Accountability)
c. Transparasi (Transparency)
d. Kelansungan Hidup (Viability)
e. Integritas (Integrity)
f. Pengelolaan (Stewardship)
g. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
3. Pentingnya Manajemen Keuangan Bagi Suatu Perusahaan
4. Kegiatan Utama Manajemen Keuangan
Ada 3 kegiatan utama dalam manajemen keuangan yaitu:
a. Mendapatkan dana perusahaan
1) Pendanaan (ekuitas) modal sendiri
2) Pendanaan dari utang (pinjaman)
b. Menggunakan dana perusahaan
Penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca
untuk dua waktu. Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan
menjadi 6 jenis yaitu:
1) Rasio Likuiditas
2) Rasio Leverage
3) Rasio Aktivitas
4) Rasio Profitabilitas
5) Rasio Pertumbuhan
6) Rasio Penilaian
c. Membagi keuntungan/Laba perusahaan
5. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan meupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keungan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund)
dan bagaimana menggunakan dana tersebut (alocation of fund). Fungsi Manajemen
Keuangan adalah:
a. Memperjelas Rencana Keuangan
b. Mengetahui Jumlah Hutang
c. Mengendalikan Keuangan Saat Terjadi Perubahan
d. Menghindari Kesalahan Penggunaan Dana
e. Menyimpan Keuangan
6. Peranan Manajemen Keuangan
Kegiatan penting yang harus dilakukan manajer keuangan ada empat aspek yaitu:
a. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya dan betanggung
jawab atas perencanaan umum perusahaan
b. Manajer Keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi
dan pembiyaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya.
c. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer di perusahaan agar
perusahaan dapat beroperasi seefesien mungkin.
d. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar
keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan
dapat diperdagangkan.
7. Tanggung Jawab Manager Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tangggung jawab
manajer keuangn dikelompokan menjai 3 jenis:
a. Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision)
b. Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision)
c. Mengambil Keputusn dividen (dividend decision)
Sedangakan menuru Van Horne ada 3 keputusan yang diambil manajemen
keuangan yaitu, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan mengenai
deviden.
8. Tanggung Jawab Staff Keuangan
Tugas staff keuangan adalah mendapatkan dan mengoperasikan sumber-sumber
daya sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan dengan berbagai aktivitas yaitu:
a. Peramalan dan Perencanaan
b. Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan
c. Koordinasi dan kontrol
d. Berinteraksi dengan pasar keuangan
e. Manajemen resiko
9. Etika Bisnis dalam Manajemen Keuangan
Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan denga individu, perusahaan, industri dn juga masyaakat.
Peranan eika bisnis dalam manajemen keuangan perusahaan:
a. Bertanggung jawab terhadap 3 keputusan pokokmanajemen keuangan
b. Menigkatkan pertumbuhan ekonomi
c. Menghadapi tantangan alam mengelola aktiva secara efisien

Adapun kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:


a. Competance
b. Confidentially
c. Integritas
d. Objektivitas
e. Resolusi onlik Etis
10. Lembaga Keuangan dan Lingkungan Manajemen Keuangan
Fungsi lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantra antara pemilik
modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor
kepada perusahaan yang membutuhkan dana tersebut.
TOPIK 2
PENGELOLAAAN KEUANGAN UNTUK PERMULAAN BERBISNIS

A. Mengukur Kelayanan Usaha dari Sisi Keuangan


Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya
finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Analisis finansial usaha dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentapkan Rencana Atau Skala Produksi
Rencana atau skala produksi adalah skala (volume) usaha dan jenis usaha yang
akan dikerjakan.Apabila penetapan sistem proses produksi suah ditelaah dengan
seksama, maka dapat diperoleh dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Perencanaan Proses Produk
Perencanaan proses produk adalah perencaan tentang produk apa, produk yang
bagaimana, dan berapa banyak yang akan diproduksi oleh perusahaan yang
bersangkutan.
b. Perencanaan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik perlu direncanakan dengan tepat. Karena, pemilihan lokasi
pabrik yanga alah akan dapat menimbulkan kerugian.
c. Perencanaan Letak Fasilitas Produksi dan Jasa
Letak fasilitas produksen atau jaa pabrik merupakan suatu hal yang mempunyai
pengaruh lansung terhadap tingkat produktivitasnya perusahaan
d. Perencanaan Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang baik akan mendukung adanya tingkat produktivitas
kerja yang tinggi.
e. Perencanaan Standar Produksi dan Jasa
Sistem produksi dan jasa dalam erusahaan terdiri atas beberapa subsistem,
yaitu antara lain:
1) Produksi yang dapat diproduksi
2) Lokasi pabrik
3) Letak fasilitas produksi dan jasa
4) Lingkungan kerja yang ada
5) Standar produksi ng berlaku
2. Menghitung Biaya (cost) Usaha
Biaya usaha adalah seluruh pengeluaran dana yang diperhitungkan untuk
keperluan usaha. Dalam analis finansial dalam rangka kelayakan usaha, biaya usaha
haruslah diitung seluruhnya, baik yang riel (cash/kontan) maupun yang tidak
dikeluarkan petani, biaya usaha secara terperici meliputi:
a. Investasi Harga Tetap
Seluruh ivesasi yang digunakan untuk investasi harga tetap. Harga tetap adalah
sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau usia pernakaian
yang panjang atau berumur tahunan.
b. Biaya Operasional Usaha
Seluru biaya yang digunakan untuk pelaksanaan proses produksi suatu usaha.
Biaya operasional usaha dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Biaya usaha atau biaya tetap (Fixed Cost/FC)
2) Biaya pokok produksi ( Variebel Cost/VC)
c. Biaya Penyusutan
Biaya yang dikeluaran dan diperuntukkan sebagai pengganti investasi harta
tetap, yang pada waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau rusak.
d. Total Biaya (Tital Cost =TC)
Hasil penjumlahan dari biaya usaha (FC) + biaya pokok (VC)
3. Penerimaan Usaha (Revenue =R)
Penerimaan usaha yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yng diperhitungkan dari
seluruh produk yang laku terjual atau hasil perkalian antara jumlah produk ( Q) terjual
dengan harga (P).
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
Jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah penerimaan (R)
dikurangi dengan seluruh biya atau total biaya (TC). Penapatan usaha disebut juga Laba
Usaha. Pendapatan atau laba usaha dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
a. Pendapatan/Laba Kotor
Penerimaan usaha dikurangi biaya pokok prduksi atau biaya tidak tetap
b. Pendapatan/Laba Usaha
Laba kotor dikurangi biaya uaha dan biaya penyusutan
c. Pendapatan/Laba Bersih (Benefit)
Laba usaha yang dikurangi dengan pajak-pajak, bunga bank, dan pajak lain
yang berlaku.
5. Analisis Kelayakn Usaha
Analisis kekakayan usaha penting dilakukan oleh seseorang produsen guna
menghindari kerugian dan untuk pengembangan serta kelansungan usaha. Pada usaha
skala kecil (mikro) disarankan paling tidak menggunakan BEP dan R/C ratio atau B/C
ratio sebagai alat analisis kelayakan agribisnis.
a. Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP)
Ada 2 pendekatan penetapan BEP, yaitu:
1) BEP Unit
2) BEP Harga
b. R/C Ratio
Besrana nilai yang menunjukkan perbandingan antara penerimaan usaha
dengan total biaya.
c. B/C Ratio
Besaran nilai yang menunjukkan pebandingan antara laba bersih dengan total
biaya.
d. Payback Period
Kemampuan suatu perusahaan didalam mengembalikan semua modal/investasi
yang ditanam.
B. Manajemen Modal Kerja
1. Pengerian Modal Kerja
Menurut jumingan 2006 modal kerja yaitu, jumlah dari aktifa lancar, jumlah ini
merupakan model bruto (grass working capital). Menurut Kasmir (2012:250) modal
kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan.
2. Konsep Modal Kerja
Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep model kerja yang umum digunakan,
yaitu:
a. Konsep kuantitatif
b. Konsep kualitatif
c. Konsep Fungsional
3. Jenis Modal Kerja
Menurut Munawir (2010:119) pada dasarnya model kerja itu terdiri dari 2, yaitu
pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen dan yang kedu jumlah modal
kerja harus variabel.
4. Manfaat Modal Kerja
a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja
b. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat waktu
c. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumen
d. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya
e. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengn lebih efisien
5. Penggunaan Modal Kerja
a. Pengeluaran untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan lainnya
b. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
c. Menutupi keugian akibat penjualan surat berharga
d. Pembentukan Dana
e. Pembelian aktivitas tetap
6. Manajemen Modal Kerja
Manajemen aktiva lancar dan pasiva lancar.
7. Perputaran Modal Kerja
Antara penjualan dengan modal kerja terdapat hubungan yang erat. Bila volume
penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat. Rumus perputaran
modal kerja:
CurrentAsset Turnover = (net sales)/(average current aset)
Average Current Asset = (C.A permulaan + C.A akhir tahun)/2
C. Manajemen Hutang
1. Pengertian Hutang Jangka Pendek
Hutang yang dikembalikan dalam tempo waktu kurang dari 5 tahun.
2. Pengertian Hutang Jangka Panjang
Hutang peruahaan yang memiliki tenggat waktu pembayaran atau jatuh tempo
yang biasanya lumayan lama, bisa mencapai satu periode akuntansi (1 tahun) atau lebih.
D. Cara Menghitung BEP ( Break Event Point) Yang Benar
Titik dimana pendapatan dari usaha dengan modal yang kan kita keluarkan atau bisa
dikatakan tidak mengalami kerugiaan maupun keuntungan.
1. Jenis Break Event Point (BEP)
a. BEP unit : BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan produk di nilai tertentu.
b. BEP Rupiah: BEP yang dinyatakan dalam jumlah penualan atau harga penjualan
tertentu.
2. Cara Menghitung BEP
BEP Unit : (Biaya Tetap) / (Harga per unit-Biaya Variabel per unit)
BEP Rupiah : (Biaya Tetap) / (Kontribusi Margin per unit/Harga per unit)
TOPIK 3
CARA MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA UNTUK UKM

A. Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Mamduh M.Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan
Keuangan , laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi
mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yng lain, seprti industri, kondisi
ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik menganai prospek dan resiko
perusahaan. Atau dapat disimpulakn bahwa laporan keuangan adalah:
1. Produk akuntasi yang penting dan dapat digunakan untuk membuat keputusan-
keputusan ekonomi bag pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
2. Potret perusahaan yang menggambarkan kinerja keuangan maupun kinerja manajemen
perusahaan, dalam kondisi baik atau tidak.
3. Rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang diklasifikasikan pada periode tertentu.
4. Ringkaan dari suatu proses transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode
yang bersangkutan.
B. Tujuan Laporan Keuangan Bagi Perusahaan
Adapun tujuan pembuatan atau penyususnan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
1. Memberiikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan saat ini
3. Memberikan informasi tentang jenis dn jumlah pendapatan yang diperoleh pada periode
tertentu
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu
5. Memberikan iformasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap ktiva,
asiva,dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
7. Memberikan infomasi tentang catatan-catatan atau laporan keuangan
8. Informasi keuangan lainnya
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan , tujuan Laporan Keuangan adalah
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja, serta perubahaan posisi
keungan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
C. Sekilas Mengenai Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP) Untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)
Standa Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP)
adalah ketetapan yang dihasilkan ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan diterbitakan paa 17
Juli 2009 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2011. Standar tersebut dibuat untuk pelaku
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin menggunakan prinsip-prinsip laporan
keuangan, untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan,
laporan arus kas, dan sebagainya.
D. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP
1. Neraca
Neraca keuangan ditunjukkan unuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan
atau usaha pada peiode tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan/laba rugi memuat laporan tentang selisih pendapatan setelah dikurangi
biaya-biaya atau beban. Laporan/laba ugi dapat digunakan untuk mengambil kebijakan
atau sebagai dasar ukuran seperti untuk mengukur tingkat pengembalian investasi atau
laba per saham.
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Ekuitas dalam ilmu akuntansi dapat diartikan sebagai modal atau kekyaan entitas.
Ekuitas didapat dari selisish jumlah aktiva (Aset) setelah dikurangi dengan pasiva
(kewajiaban)
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memuat segala informasi yang berhubungan dengan kas msuk
dan keluar dalam periode yang ditetapkan.
5. Catatan atau Laporan Keuangan
Buku catatan atas lapoan keuangan diperlukan sebagai wadah mencatatat
informasi tambahan atas laporan keuangan.
E. Ilustrasi Sederhana Laporan Keuangan Untuk UKM
Untuk membuat laporan keuangan, ada beberapa yang perlu dipersiapkan buku
catatan transaksi keuangan, di antaranya:
1. Buku Kas
Buku yang digunakan untuk mencataat setiap penerimaan/pendapatan,
pengeluaran, bik secara tunai maupun melalui akun perusahaan pada bank.
2. Buku Persediaan Barang
Menunjukkan barang yang dimiliki untuk dijual atau barang yang akan diolah
menjadi produ untuk dijual.
3. Buku Pembelian Barang
Jurnal khusus yang digunakan guna mencatat semua transaksi pembelian barang
dagang atau barang lain secara kredit.
4. Buku Penjualan
Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang
yang juga secara kredit.
5. Buku Biaya
Suatu buu yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisis
terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
6. Buku Piutang
Sejumlah uang yang dialihkan kepemilikannya kepada suatu perusahaan oleh para
pelanggan yang telah membeli barang dan jasa secara kredit.
7. Buku Utang
Pusat data bank tentang utang yang masih harus dibayar oleh debitur dan
potongan bagi semua peminjam, dilakukan oleh bagian kredit pada suatu bank.
TOPIK 4
PERENCANAAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Perencanaan dan Pengembangan Usaha


Menurut wikipedia (2014) dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Menurut dan Steinhoff dan John F.Burgess (1993) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru
dan peluang berusaha.
1. Rencana Pengembangan Usaha
Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi seorang pengusaha dimana
David H.Bangs, Jr.(1995) menyatakan bahwa seorang pengusaha/pelaku usaha yang
tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Menurut
Bygrave, (1994) ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun
perencanaan usaha dan perencanaan pengembangan usaha:
a. Menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan
b. Mendapatkan pembiayaan bank
c. Mendapatkan dana investasi
d. Mengatur dengan siapa harus bekerjasama
e. Mendapatkan kontrak besar
f. Menarik tenaga kerja inti
g. Memotivasi dan fokus
Apabila kegagalan itu pasti jika tidak bekerj kers, bekerja keras tidaklah cukup.
Bekerja lebih cerdik merupakan tuntunan. Bekerja lebih menumbuhkan kewaspadaan
dan respon terhadap 6 alasan utama mengana sebuah rencana bisa gagal.
a. Tidak ada golongan yang nyata
b. Gagal mengantisipasi kendala
c. Terlambat meninjau ulang dan melihat tonggak kemajuan
d. komitmen yang kurang
e. Gagal meninjau ulang gol
f. Gagal untuk belajar dari pengalaman.
2. Teknik Menyusun Perencanaan Usaha
Aspek-aspek perencanaan usaha:
a. Industri
Prospek industri, berbagai produk dan perkembangannya, pasar baru dan
pengunannya, kebutuhan baru, perusahaan baru, kecenderungan dan faktor
ekonomi/kondisi nasional yang mempengaruhi usaha secara positif atau negatif dan
sumber informasi yang dipergunakan untuk menggambarkan kecenderungan industri.
b. Perusahaan
Deskripsi bidang usaha, produk/jasa yang ditawarkan, penggunaan utama, latar
elakang dn tangggal perusahaan berdiri, deskripsi identifikasi dan pengembangan
produk dan keterlibatan perusahaan dalam prosesnya.
c. Produk
Posisi kepemilikan seperti paten, rahasia dagang atau aspek kepemilikan lain,
deskripsi potensi/kelebihan produk/jasa yang membuat unggul dalam persaingan
d. Aspek Pemasaran
1) Riset pasar dan analisis
Perlu data yang meyakinkan bahwa produk memiliki pasar yang substansi
dalam industri yang tumbuh dan dapat memenuhi target penjualan.
a) Pelanggan
b) Ukuran pasar dan kecenderungannya
c) Persaingan
d) Perkiraan pangsa pasar dan penjualan
e) Evaluasi Pasar
2) Rencana Pemasaran
Memberikan gambaran detail dari strategi pemasaran, kebijakan penjualan
dan pelayanan, penentuan harga, distribusi dan strategi iklan untuk mencapai
pangsa pasar yang di proyeksikan.
a) Strategi pemasran secarakeseluruhan
b) Penentuan harga
c) Taktik penjualan
e. Desain dan Pengembangan
1) Status dan tugas pengembangan
2) Kesulitan dan Resiko
3) Peningkatan produk dan produk baru
f. Rencana Manufaktur dan Operasional
1) Lokasi Geografis
2) Fasilitas dan Peningkatannya
3) Strategi dan rencana
g. Tim Manajemen
1) Organisasi
2) Personel kunci dalam manajemen
3) Kompensasi manajemen dan kepemilikan
4) Dewan Direksi
5) Pelayanan dari profesional yang mendukung
h. Aspek Risiko Kritis
Dalam aspek ini ada beberapa masalah yang harus diidentifikasi, yaitu dampak
dari trend yang menguntungkan dalam industri, biaya desain, maupun pabrik yang
melebihi kalkulasi dan pesaing-pesaing baru yang belum diperhitungkan.
i. Rencana Keuangan
1) Perkiraan laba dan rugi
2) Analisis pro forma laporan arus kas
3) Pro forma neraca keuangan
4) Diagram titik impas
5) Kontrol biaya
6) Pendanaan yang diperlukan
Manfaat penyusunan rencana kegiatan kelompok, antara lain adalah dipakai sebagai
alat koordinasi, dapat memberikan kepastian mengenai masa depan atau membatasi
ketidakpastian, tersedianya alat ukur terhadap prestasi yang akan dicapai dan alat
pengendalian jalannya kegiatan berkelompok, Peningkatan produktifitas karena
memfokuskan pada sasaran, terbentuknya kerja sama, dukungan dan peran serta anggota
kelompok.
3. Tahap-Tahap Dalam Memulai Usaha Baru
a. Memulai Usaha
b. Tentukan Pasar
c. Tentukan Pesaing Utama
d. Tentukan Sumber Daya
e. Setelah ini apa selnjutnya?
f. Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan bidang usaha yang dipilihnya, tahap melaksanakan usaha ini mencakup
aspek-aspek:
1) Pembiayaan
2) SDM
3) Kepemilikan
4) Organisasi
5) Kepemimpinan
6) Pemasaran
7) Melakukan Evaluasi
g. Mempertahankan Usaha
Ada bebrapa tips bisnis agar bisnis yang dirintis bisa terus eksis ditengah
persaingan yang ada, yaitu sebagai berikut:
1) Jadilah solusi bagi permasalahan konsumen
2) Ikuti perkembangan pasar
3) Amati gerakan pesaing
4) Fokus perkembangan usaha
5) Perluas Networking
h. Mengembangkan Usaha
1) Gunakan strategi bisnis yang tepat
2) Hematlah anggaran operasional
3) Cari informasi harga pasar
4) Analisa dan pahami pesaing bisnis
5) Berinvestasi
B. Membuat Rencana Bisnis Dengan Menuangkan Ide Bisnis dalam Bentuk Dokumen
Sederhana (Business Plain)
1. Pengertian Rencana Bisnis
Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang
menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksternal
mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Menurut Megginson Suatu rencana
tertulis yang memuat mini dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan
susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan
bisnisnya.Menurut Bygrave Suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan
kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskn dan menarik bagi penyandang dana. Ada 3 bagian utama dari
sebuah rencana bisnis:
a. Konsep Bisnis
b. Pasar (market)
c. Rencana Keuangan
Ketiga bagian utama tersebut dapat dibagi menjadi 7 komponen kunci, yaitu:
a. Ringakasan
b. Deskripsi
c. Strategi Pasar
d. Analisis Kompetisi
e. Rencana Desain dan Pengembangan
f. Rencana Operasi dan Manajemen
g. Analisis Rencana Keuangan
2. Cakupan Rencana Bisnis
Terdapat berbagai macam format penulisan rencana bisnis, meskipun informasi di
dalamnya mencakupi hal-hal serupa. Komponen-komponen yang sebaiknya adalah
a. Ringkaan Eksekutif, memuat intisari dari rencana bisnis yang disampaikan secara
ringkas, jelas dan memberikn gambaran peluang bisnis. Informasi yang harus ada
harus meliputi:
1) Konsep bisnis yang akan dibangun
2) Misi peruahaan
3) Produk/jasa
4) Persaingan
5) Target dan ukuran paar
6) Strategi pemasaran
7) Tim manajemen
b. Ringkaan eksekuting sering dijadikan alat pembaca
c. Konsep Bisnis
d. Gambaran Pasar
e. Target Pasar
f. Persaingan dan kondisi persaingan
g. Organisasi dan manajemen
h. Rencana Keuangan
i. Lampiran
Data-data yang sebaiknya cukup ditampilkan di lampiran adalah:
a. Kontrak
Kontrak kerjasama yang sudah dibuat
b. Rekomendasi
Akan membantu untuk lebih menyakinkan pihak yang membaca rencana
bisnis.
c. Foto-Foto
Foto denah lokasi, persiapan-persiapan, desain, logo, produk, personal tim dan
foto-foto lain.
d. Rincian Keuangan
Semuan perhitungan keuangan cukup dimasukkan di lampiran
e. Resume
Dibagian ini untuk lebih memberikn keyakinan yang memadai, data pribasi
dari semua anggota tim dilampirkan.
3. Perbedaan Rencana Bisnis dan Perencanaan Bisnis

Perencanaan Bisnis (Business


Dimensi Rencana Bisnis (busiess Plan
Planning)

Pengembangan organisasi,
Waktu Pembentukan Organisasi Baru produk, ataupun jasa yang
dimiliki

Kompleksitas Sederhana Sangat kompleks dan holistik

Fokus pada 3 hal utama yaitu ide Menyeluruh, mencakup


Struktur bisnis, pemasaran dan pengembangan semua struktur
keuntungan (sumber modal) dan fungsi organisasi

Perencanaan strategi jangka


Jangka Waktu Perencanaan jangka pendek
panjang

4. Tips Menyususn Rencana Bisnis dan Penulisannya


Sebuah rencana bisnis harus disusun semenarik mungkin. Beberapa tips untuk
menyusun rencana bisnis adalah sebagai berikut:
a. Singkat dan Padat
b. Terorganisir Rapi
c. Rencana Yang Menjajinkan
d. Hindari untuk Melebih-Lebihkan Proyeksi
e. Kemukakan Semua Resiko isnis Yang Signifikan
f. Tim Yang Terpercaya Dan Efektif
g. Focus
h. Tentukan Target Pasar
i. Spesifiik
TOPIK 5
PAJAK DAN JENIS-JENIS PAJAK YANG HARUS DIBAYAR OLEH
WIRAUSAHAWAN

A. Jenis-Jenis Pajak Penghasilan Pengusaha


Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak dikenakan terhadap setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak, baik yang beraal dari Indonesia
maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib pajak yang bersangkutan. Berikut ini daftar pajak penghasilan pengusaha:
1. PPh 21
Pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lainnya atas pekerjaan, jasa, atau kegiatan lain dengan nama dan
bentuk apapun yang diterima oleh wajib Pajak. Pajak ini harus dibayarkan rutin tiap
bulannya.
2. PPh 22
Pajak ini dikenakan kepada badan usaha tertentu miliki pemerintah maupun
swasta yang bergerak dalam bidang impor, ekspor, ataupun re-impor atau dari pembeli
atas penjualan barang-barang yang tergolong mewah. Badan tersebut memiliki skala
usaha yang besar, sehingga ketentuan PPh 22 dapat dikatakan cukup rumit jika
dibandingkan PPh 21.
3. PPh 23
Pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah
dan penghargaan, selain yng telah di potong oleh PPh pasal 21. Pajak yang dipotong
oleh pemungut pajakdari wajib pajak saat transaksi yang meliputi transaksi dividen
(pembagian keuntungan saham), royaliti, bunga, hadiah dan penghargaa, sewa dan
penghasilan lain yang terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau transfer
bangunan, atau jasa. Pihak yang menerima akan dikenakan PPh 23.
4. PPh 25
Angsuran pajak yang berasal dri jumlah pajak penghasilan terutang menurut SPT
Tahunan PPh dikurangi PPh yang dipotong, serta PPh yang dibayar atau terutang di luar
negeri yang boleh dikreditkan. PPh 25 dibuat dengan tujuan untuk meringankan beban
wajib pajak.
5. PPh 26
PPh yang dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber dari Indonesia
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negri selain bentuk usaha tetap (BUT) di
Indonesia.
6. PPh 29
PPh kurang bayar yang tercantum dala SPT Tahunan PPh. Yakni sisa dari PPh
yang terutang dalam tahun pajak yang bersangkutan dikurangi dengan kredit PPh dan
PPh paal 25.
7. PPh Final
Pajak yang dikenakan kepada Badan dengan nilai peredaran bruto maksimal Rp
4,8 miliar. PPh final harus dibayarkan saat penghasilan diterima.
8. PPh 15
Pajak penghasilan yang terakhir adalah PPh 15, yakni pajak yang berhubungan
dengan Norma Perhitungan Khusus untuk penghasilan yang diterima oleh golongan
Wajib Pajak tertentu seperti pelayaran dan penerbangan internasional, pengeboran,
migas dan panas bum, perusahaan asing, perusahaan asuransi luar negri, dan perusahaan
investasi dalam bentuk bangunan guna serah.

Anda mungkin juga menyukai