Anda di halaman 1dari 3

Bab3 laju mutasi dan deteksi mutasi

1. Laju mutasi
Dua parameter untuk mengukur kejadian mutasi : 1) laju mutasi (mutation rate) yakni
menggambarkan peluang suatu macam mutasi tertentu sebagai suatu fungsi dari waktu, 2)
frekuensi mutasi(mutation frequency) yakni jumlah kejadian suatu macam mutasi pada suatu
macam populasi atau populasi individu.
Pada umumnya Laju mutasi yang teramati rendah serta mutasi spontan yang jarang terjadi
didasarkan pada mutasi yang dampaknya teramati (terdeteksi);dan tidak termasuk mutasi yang
dampaknya tidak teramati, apalagi mutasi yang sudah diperbaiki.
Laju mutasi dan frekuensi mutasi spontan hanya pada mutasi yang dampaknya
teramati(terdeteksi). Pengukuran frekuensi mutasi kedepan(forward mutation) sekitar 10 -8
hingga 10-10 mutasi yang terdeteksi per pasang nukleotida per generasi, pada eukariotik sekitar
10-7 hingga 10-9 mutasi yang terdeteksi per pasang nukleotida per generasi.

Teknik muller untuk mengetahui mutasi letal yang terpaut kromosom kelamin pada sperma
drosophila. Dirakit kromosom kelamin x yang disebut kromosom kelamin X Muller-5 / Muller-5
X. kromosom diberi penanda mutan Bar(B) yang sedominan mutan apricot(W ͦ) yang resesif.
kromosom tersebut sudah diinversi untuk menekan(menghalangi) peristiwa pindah silang.
koromosm betina Muller-5 homozigot dislangkan dengan jantan Wild-type. Dihasilkan
keturunan 1 individu betina heterozigot(satu kromosomnya Muller-5 X) , individu jantan
merupakan penjantan Muller-5. Selanjutnya sesamanya disilangkan untuk turunan 2 sehingga
dihasilkan individu jantan Wild-type. Dapat disimpulkan bahwa kromosom X yang dideteksi tidak
mengandung mutan resesif letal.
2. Deteksi mutasi
 Deteksi mutasi pada bakteri dan jamur
Deteksi mutasi tergantung pada suatu sistem seleksi yang mudah memisahkan sel-sel
mutan dari yang bukan mutan. Deteksi mutasi pada jamur dilakukan pada jamur
Neurospora crassa. Strain mutan yang terdeteksi dan diisolasi lalu ditumbuhkan pada
tabung yang mengandung medium minimum yang diberi suplemen suatu senyawa.
Diketahui mutan tadi dapat tumbuh pada pada medium yang diberi suplemen tirosin,
sehingga mutasi yang dideteksi adalah mutasi auksotrof tirosin(mutan yang hanya dapat
hidup/tumbuh ketika medium diberi suplemen tertentu.)
 Deteksi mutasi pada Drosophila

Dilakukan dengan kromosom X berlekatan atau attached-X producer. Digunakan betina


yang memiliki kromosom berdekatan yang memiliki kromosom X berlekatan(XXY)
disilangkan dengan individu jantan berkromosom normal(XY) menghasilkan individu
betina memiliki 3 kromosom X(mati), individu betina kromosom XXY(kromosom X
berlekatan,hidup), individu jantan kromosom YY(mati), individu jantan kromosom
XY(hidup). Hasil dari teknik/prosedur ini yakni bahwa induk jantan yang sudah
mendapat perlakuan dengan sesuatu agen mutasi akan menhasilkan keturunan jantan
yang mengekspresikan sesuatu gen mutan resesif terpaut kelamin X hasil dari mutasi
sebelumnya.

 Deteksi mutasi tumbuhan tinggi


Teknik analisis komposisi biokimia dengan cara isolasi protein dari endosperm jagung,
hidrolisis protein, serta menetapkan komposisi asam amino menunjukkan bahwa mutan
opaque 2 lebih banyak mengandung lisin daripada galur-galur bukan mutan.
Teknik kultur jaringan galur-galu sel tumbuhan pada medium yang sudah tentu. Sel
tumbuhan diperlakukan sebagai mikroorganisme, kebutuhan biokimiawi dapat
ditambah/dikurangi dalam medium kultur.
 Deteksi mutasi pada manusia
Dapat dilakukan dengan bantuan analisis silsilah. Jika gen mutasi dominan terdapat
pada kromosom kelamin X maka ayah yang tergolong penderita akan mewariskan ciri
fenotip kepada semua anak perempuannya. Jika gen mutan dominan terpaut otosom
maka hamper 50% anak mewarisi ciri mutan tersebut.
Dapat juga dilakukan dengan Analisi in vitro memanfaatkan kultur sel, didasarkan
analisis aktivitas enzim, migrasi protein pada medan elektroforentik dan pengurutan
protein maupun DNA.

3. Uji Ames
Uji Ames menggunakan dua strain bakteri Salmonella typhimurium yang sama-sama tergolong
auksotrofik untuk histidine. strain yang bersifat auksotrofik untuk histidine yakni membutuhkan
tambahan histidin dalam medium prtumbuhan agar dapat hidup (tumbuh). salah satu strain
mutan his dapat dikembalikan menjadi his + oleh mutasi pergantian basa; sedang pada strain lain
mutasi his dapat dikembalikan mejadi his + suatu mutasi pengubah rangka (frameshift mutation).
Pada percobaan hati tikus dihancurkan dan disentrifugasi agar pecahan-pecahan sel
mengendap. enzim hati tikus diambil dan supernatan dan ditambahkan pada kultur cair dari S.
typhimurium yang tergolong zuksotrofik bersama-bersama dengan senyawa kimia yang sedang
diuji. jika revertan his+ ditemukan lebih banyak pada cawan yang berisi campuran senyawa kimia
yang diuji dibanding pada cawan kontrol, maka senyawa-senyawa itu adalah agen mutasi
(mutagenik). jika lebih banyak kalori ditemukan pada cawan-cawan eksperimental, hal itu
menunjukkan bahwa senyawa kimia itu menginduksi mutasi.

Pertanyaan Sindora
1. Apa itu tapak AP/AP site?
Jawab: adalah tapak apurinik (tidak ada purin berupa guanine dan adenine) atau tapak
pirimidinik(tidak ada pirimidin berupa sitosin atau timin)
2. Apa itu mutasi auksotrof tirosin?
Jawab: mutan yang hanya dapat hidup/tumbuh ketika medium diberi suplemen tertentu.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kromosom Manusia
    Kromosom Manusia
    Dokumen17 halaman
    Kromosom Manusia
    ruth dewi
    Belum ada peringkat
  • Rak Aisyah
    Rak Aisyah
    Dokumen19 halaman
    Rak Aisyah
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Satu
    BAB IV Satu
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Satu
    Desvita Risa
    Belum ada peringkat
  • Journ
    Journ
    Dokumen4 halaman
    Journ
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Aisyah Khoirunnisa' Essay Koevolusi
    Aisyah Khoirunnisa' Essay Koevolusi
    Dokumen2 halaman
    Aisyah Khoirunnisa' Essay Koevolusi
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Uwu Ew
    Uwu Ew
    Dokumen3 halaman
    Uwu Ew
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • ICN WPS Office
    ICN WPS Office
    Dokumen31 halaman
    ICN WPS Office
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • dominansi-WPS Office
    dominansi-WPS Office
    Dokumen4 halaman
    dominansi-WPS Office
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Yu
    Yu
    Dokumen1 halaman
    Yu
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Di Sebuah hutan-WPS Office
    Di Sebuah hutan-WPS Office
    Dokumen2 halaman
    Di Sebuah hutan-WPS Office
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Percobaan Meselson
    Percobaan Meselson
    Dokumen4 halaman
    Percobaan Meselson
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • G16sda Dikonversi
    G16sda Dikonversi
    Dokumen35 halaman
    G16sda Dikonversi
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    Dokumen3 halaman
    LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Baca
    Baca
    Dokumen5 halaman
    Baca
    Aisyah Nisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    lukkyarba kartika
    Belum ada peringkat
  • Time Table
    Time Table
    Dokumen1 halaman
    Time Table
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    Dokumen3 halaman
    LKM 2 Respirasi Kel 4 Off H New
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Entomologi PDF
    Entomologi PDF
    Dokumen29 halaman
    Entomologi PDF
    elviana
    Belum ada peringkat
  • Yh
    Yh
    Dokumen8 halaman
    Yh
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • RPP GEMAPEDIA Fiuwe
    RPP GEMAPEDIA Fiuwe
    Dokumen11 halaman
    RPP GEMAPEDIA Fiuwe
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Brohhh
    Bab 3 Brohhh
    Dokumen13 halaman
    Bab 3 Brohhh
    Iqbal Ramadhan
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen5 halaman
    1 PB
    Ariatna Noviaty
    Belum ada peringkat
  • Struktur Perkembangan Hewan REGENERASI A
    Struktur Perkembangan Hewan REGENERASI A
    Dokumen30 halaman
    Struktur Perkembangan Hewan REGENERASI A
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Yu
    Yu
    Dokumen1 halaman
    Yu
    Aisya Khoirunnisa
    Belum ada peringkat
  • Millet Merah
    Millet Merah
    Dokumen39 halaman
    Millet Merah
    randa_fu
    100% (1)
  • Laporan Transpirasi
    Laporan Transpirasi
    Dokumen11 halaman
    Laporan Transpirasi
    Aliffiah Nabila
    Belum ada peringkat
  • Soal Perkembangan Hewan
    Soal Perkembangan Hewan
    Dokumen4 halaman
    Soal Perkembangan Hewan
    Melva Christya Ningsiih
    100% (2)
  • Darah PDF
    Darah PDF
    Dokumen28 halaman
    Darah PDF
    Ab Hakim Muslim
    Belum ada peringkat
  • Kadar Amilosa T Jagung
    Kadar Amilosa T Jagung
    Dokumen10 halaman
    Kadar Amilosa T Jagung
    Anonymous oRmCotMp
    Belum ada peringkat