Disusun Oleh:
Afidatul Aniqoh 1705015160
Adilah Haris Amini 1705015169
Belladina Azmi 1705015079
Desy Anja Sari 1705015004
Dicka Ayu Hardini 1705015164
Lutfiza Ramandani N 1705015161
Mela Sari 1705015153
Rika Nurrahmawati 1705015202
b. Puskesmas:
Kb
Kesehatan ibu dan anak
Kesehatan lingkungan
Promosi kesehatan
Perbaikan gizi masyarakat
Pengendalian penyakit menular
Imunisasi
Usaha kesehatan sekolah
Kesehatan olahraga
Poliklinik umum
Kesehatan kerja
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan jiwa
Jesehatan mata
Usia lanjut
Pengobatan tradisional
Pelayanan kesehatan haji
Pelayanan laboratorium
Pelayanan kefarmasian
Puskesmas keliling
Tanggap darurat bencana
Rawat inap
Pelayanan poned
Obat vaksin
Kesehatan dalam gedung
Poliklinik umum
Pemberdayaan masyarakat
c. LKM:
Identitas LKM (laboratorium klinik mandiri)
Sumber daya manusia
Fasilitas
Bangunan
Energi, air bersih, dan limbah
Peralatan
Pemantapan Mutu Internal
Pemantapan Mutu Eksternal: darah rutin, hemostatis, kimia klinik,
elektrolit, imunoserologi, urinalisis, tes kehamilan, napza/narkoba,
parasitologi dan mikrobiologi
Pelayanan pemeriksaan
Rujukan spesimen
Akreditasi
Biosafety laboratorium
Pelayanan program kesehatan
3. Observasi
b. Puskesmas:
Rancangan penelitian
Rancangan Riset Fasilitas Kesehatan adalah studi potong lintang (cross
sectional)
Populasi penelitian
Populasi penelitian adalah puskesmas di seluruh Indonesia
Sampel penelitian
Pada perencanaan awal, sampel penelitian adalah seluruh puskesmas
yang terdaftar di Pusdatin. Sesudah dilaksanakan rapat koordinasi
teknis dengan dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota disepakati sampel Puskesmas adalah semua Puskesmas
yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Sensus).
Puskesmas yang akan didatangi hanya Puskesmas yang sudah berfungsi
sebelum bulan Februari 2010, sedangkan puskesmas lainnya
informasinya diambil di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota saja. Hasil
pengumpulan data dari 9.188 Puskesmas, 8.981 Puskesmas yang
dianalisis yaitu Puskesmas yang sudah berfungsi sebulum Januari 2010.
Responden di puskesmas berlisensi:
1. Kepala Puskesmas
2. Staf puskesmas terkait
3. Pengelola informasi puskesmas
c. LKM:
Rancangan Penelitian
Riset Fasilitas Kesehatan LKM (Rifaskes LKM) 2011 merupakan studi
potong lintang (crosssectional).
Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh Laboratorium Klinik Umum (baik
milik Pemerintahmaupun Swasta), yang tidak terintegrasi dengan
Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya.
Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah seluruh LKM yang sudah beroperasi sebelum
Februari 2010 padasaat dilaksanakannya survei. Data lapangan yang
dientry di Laboratorium Mandat Pusat Balitbangkes meliputi 902 LKM,
sementara data BUK tahun 2010 menunjukkan jumlah LKM yang
terdaftar sejumlah 764. Dari data 902 LKM yang dientry maka jumlah
LKM yang memenuhi kriteria inklusi penelitian dan merupakan sampel
penelitian adalah sejumlah 782 LKM.
Responden
Responden di LKM meliputi :
1. Pimpinan / Penanggungjawab Laboratorium.
2. Petugas laboratorium yang mendapat disposisi tugas dari Pimpinan /
Penanggungjawab Laboratorium.
Kriteria Inklusi
2.6 Instrumen
Data yang dikumpulkan meliputi data input, proses dan output yang
antara lain terdiri dari data fasilitas, Sumber Daya Manusia (SDM), alat
kesehatan, organisasi dan manajemen, pelayanan kesehatan yang berjalan,
output esensial dan pelayanan kesehatan, serta Indikator Mutu Esensial 2010.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mendatangi langsung fasilitas
kesehatan tersebut (Rumah Sakit, Puskesmas dan LKM) dan melakukan
wawancara terhadap responden terkait pengamatan (observasi) dan telaah
terhadap data sekunder yang ada.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Puskesmas:
Hampir seperlima dari seluruh Puskesmas di Indonesia mempunyai
gedung dalam kondisi rusak berat atau rusak sedang.
Hanya 43% Puskesmas mempunyai minimal 8 ruangan untuk
pelayanan kesehatan esensial yaitu ruang untuk poliklinik umum,
KIA/KB, poli gigi, farmasi, laboratorium, P2M/imunisasi, klinik
konsultasi.
Lebih kurang 50% puskesmas yang belum memenuhi syarat kesehatan
untuk sarana pembuangan limbah, sarana air bersih. Dan masih ada
puskesmas yang ketersediaan listriknya kurang dari 24 jam.
Dari ke tiga fungsi Puskesmas, fungsi puskesmas sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan masih belum berfungsi seperti yang
diharapkan.
Terlihat disparitas ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas,
terutama di luar Jawa-Bali dan Sumatera disamping kelengkapan tenaga
juga masih belum seperti yang diharapkan.