Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

PENGANTAR ILMU EKONOMI

OLEH :

NAMA : AZNAH
NIM : L1A119044
KELAS : B

PERTEMUAN V 1. Keterkaitan Elastisitas Dengan


Keadaan Sebenarnya
PERTEMUAN VI 1. Pengertian Produksi
2. Bentuk Produksi Dan Janka Waktunya
PERTEMAN VII 1. Pengertian Biaya Produksi
2. Menghitung Biaya Produksi
PERTEMUAN IX 1. Biaya Produksi
2. Skala Ekonomi Produksi

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
A. Pengertian elastisitas

Pengertian Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu
barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan persentase
jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang mempengaruhi atau
dengan kata lain perbandingan (rasio) antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta
dengan persentase perubahan harga. Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat
kepekaan perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan

1. Penentu Elastisitas Permintaan

a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat.

Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih


elastis karena mempermudah para konsumen untuk mengganti barang tersebut dengan yang
lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti dengan yang
lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap, akan mengakibatkan
jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya, karena telur merupakan makanan
tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur tidak seelastis permintaan akan mentega.

b. Kebutuhan versus Kemewahan.

Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan


memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak
akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin tidak
sesering sebelumnya.

c. Pasar.

Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki
permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah
menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit.

d. Rentang Waktu.

Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu
yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit
mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun
juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan
transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal
mereka.

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

a. Ketersediaan Barang
Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat
kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.

b. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)

Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu
semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap
membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis
karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat
ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.

c. Pendapatan Konsumen

Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang,


permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan
terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap
barang sehingga permintaan bersifat elastis.

d. Tradisi

Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang


tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini
permintaannya cenderung elastis.

B. Pengertian produksi

Secara Umum, Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan atau aktivitas untuk dapat
menciptakan/menghasilkan atau juga menambah nilai guna terhadap suatu barang ataupun jasa
untuk dapat memenuhi kebutuhan oleh orang ataupun suatu badan (produsen). Orang maupun
badan yang melakukan kegiatan atau aktivitas produksi ini dikenal dengan sebutan produsen.
Sedangkan untuk barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan atau aktivitas
produksi disebut dengan sebutan produk. Istilah Produksi tersebut berasal dari bahasa inggris to
produce yang memiliki arti menghasilkan.

Sedangkan apabila dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi ialah sebagai kegiatan atau
aktivitas mengenai penciptaan dan juga penambahan atau utilitas terhadap sebuah barang serta
jasa. Dengan berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua (2) konsep mengenai
kegiatan produksi, diantaranya sebagai berikut.

C. Bentuk produksi dan jangka waktunya

Modal seperti mesin dan peralatannya, bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam
jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti dalam jangka
panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam
jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi di pasar.

Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal terdapat
satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh
input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya dengan periode waktu yang
biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain
mungkin satu tahun.

Jangka Waktu Produksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

● Jangka Pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan,
namun input tetap tidak dapat disesuaikan

● Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel maupun
tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan jangka
waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.

D. Pengertian biaya produksi

Biaya produksi atau dalam istilah Bahasa inggris disebut Cost of Production merupakan
biaya yang muncul dari suatu proses produksi dalam perusahaan manufaktur yang membuat
barang dan jasa untuk dijual kembali. Biaya produksi sangat penting, terutama dalam pelaporan
keuangan perusahaan. Dalam akuntansi biaya, Anda akan menemukan bahwa biaya produksi ini
merupakan komponen yang masuk dalam laporan laba rugi atau Income Statement. Biaya
produksi ini akan memudahkan seorang manajer dalam mengambil keputusan yang krusial, agar
bisa mengoptimalkan bisnisnya.

a. Unsur-unsur Biaya Produksi

Contoh biaya produksi dapat ditentukan nominalnya dengan memperhatikan beberapa


unsur-unsur dari biaya produksi tersebut. 3 Unsur-unsur tersebut seperti:

1. Biaya material langsung, biaya bahan baku yang bersentuhan langsung dengan produksi.
Seperti biji kopi, air, gula untuk menjadi sebuah kopi, merupakan biaya material
langsung

2. .Biaya tenaga kerja langsung, merupakan biaya untuk asuransi, tunjangan dan upah
kepada pegawai yang terlibat dalam proses produksi

3. Biaya overhead pabrik, merupakan biaya secara tidak langsung yang berkaitan dengan
aktifitas pabrik dalam memproduksi suatu produk. BOP ini meliputi biaya material tidak
langsung dan biaya kerja tidak langsung.
E. Menghitung biaya produksi

Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan cara
menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable Cost (VC).

Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksi
demi menghasilkan / produksi suatu barang. Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor
produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.

1. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

2. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah dengan cara
biaya total dibagi dengan jumlah produksi.

3. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah dengan cara
membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.

4. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara
Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.

5. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya
Produksi yang diguunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk

F. Biaya produksi

Biaya Produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh,
dimana didalamnya terdapat unsur biaya produk beruapa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu biaya langsung (direct cost) dan
biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi
karena ada sesuatu yang dibiayai. Biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang
terjadi tidaj hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.

G. Skala Ekonomo Produksi

Ekonomi Skala merupakan fenomena turunnya biaya produksi per unit dari suatu perusahaan
yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output). Istilah ekonomi skala
sering kali dicampuradukan dengan istilah Pengembalian Skala (return to scale). Ekonomi skala
membahas hubungan antara biaya produksi (per unit) dengan jumlah produksi (output),
sedangkan 'pengembalian skala' membahas hubungan antara jumlah produksi (output) dengan
faktor-faktor produksi. Namun kedua fenomena tersebut saling berhubungan: pengembalian
skala yang terjadi dari sisi biaya produksi merupakan ekonomi skala.

Anda mungkin juga menyukai