Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Upaya memperbaiki kualitas daging ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul Upaya memperbaiki kualitas daging. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
Latar Belakang............................................................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................................................ 1
RumusanMasalah........................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......,....................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
Daging adalah bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi manusia karena banyak
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia. Zat-zat makanan tersebut adalah
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Daging juga merupakan bahan pangan
yang mudah mengalami kerusakan, hal ini dikarenakan daging memiliki kandungan nutrisi yang
Daging merupakan bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan juga
banyak digemari oleh masyarakat. Kualitas daging yang kurang baik jika terkonsumsi oleh
daging yang beredar di masyarakat harus melakukan tahap pemeriksaan fisik maupun kimiawi,
sehingga masyarakat mengkonsumsi daging dengan kualitas baik dan sehat. Seiring dengan
meningkat pula.
Daging yang berkualitas baik memberikan dampak yang sangat berharga bagi jaminan
kesehatan masyarakat dan tidak pula memberikan dampak negatif bagi masyarakat yang
mengkonsumsinya.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui upaya memperbaiki kualitas daging
1.3 RUMUSAN MASALAH
Daging adalah bagian otot skeletal dari karkas sapi yang aman, layak dan lazim
dikonsumsi oleh manusia, dapat berupa daging segar, daging segar dingin, atau daging beku .
Daging segar adalah daging yang belum diolah dan atau tidak ditambahkan bdengan bahan
apapun. Daging segar dingin adalah daging yang mengalami proses pendinginan setelah
penyembelihan sehingga temperatur bagian dalam daging antara 0 ℃ dan 4 ℃. Daging beku
adalah daging segar yang sudah mengalami proses pembekuan di dalam blast freezer dengan
temperatur internal minimum -18 .Daging variasi (variety meats, fancy meats, co-products)
adalah bagian selain karkas ternak ruminansia sehat yang telah di sembelih secara halal, terdiri
atas lidah, buntut, kaki ,dan bibir yang lazim, aman, dan layak di konsumsi manusia .
Pemeriksaan daging (meat inspection) adalah metode pemeriksaan dan penelitian hewan
pemeriksaan daging adalah melindungi konsumen dari penyakit yang dapat ditimbulkan
karena makan daging yang tidak sehat, melindungi konsumen dari pemalsuan daging dan
adalah sebelum hewan disembelih. Tujuan pemeriksaan antemortem adalah mengeluarkan dari
kontaminasi pada alat-alat dan personil di lingkungan rumah potong hewan (RPH), dapat
dilakukan untuk penelusuran kembali (trace-back) adanya penyakit hewan ke daerah pengirim
ternak, terhindarnya pemotongan hewan yang masih bisa diselamatkan dari pembuangan bagian-
bagian karkas atau organ yang tidak perlu dilakukan, setelah dilakukan pemeriksaan antemortem
dengan seksama dan hewan diijinkan untuk disembelih, daging hewan yang dikeluarkan dari
dilakukan setelah hewan disembelih. Pemeriksaan postmortem dilakukan dengan urutan sebagai
berikut: pemeriksaan kepala dan lidah sapi, pemeriksaan paru-paru, pemeriksan jantung,
Secara umum penilaian kualitas daging ternak segar berkaitan dengan berbagai hal.
Kontak langsung antara calon pembeli dengan daging hewan sebagai objek pertama-tama adalah
penilaian visual.Penilaian ini berkaitan dengan warna. Warna dari daging menjadi dayatarik
pertama yang menunjukkan daging hewan tersebut masih segar atau tidak. Biasanya warnah
kemerahan memberi kesan bahwa daging tersebut masih baru. Sebaliknya daging yang pucat
ataupun warna lain7Hijaumenandakan daging ternak yang dijual tidak segar lagi dan mungkin
Aroma daging juga dijadikan sebagai suatu penilaian, bau yang tidak sedap
misalnya bau busuk memberi kesan bahwa daging yang dijual telah lama dibiarkan sehingga
mulai terdegradasi. Selain itu sentuhan pada daging dapat mengetahui daging itu empuk atau
tidak. Di sisi lain, cita-rasa pada saat makan daging yang telah dimasak merupakan suatu kunci
dalam penentuan kualitas daging. Mourot dan Hermier (2001) melaporkan bahwa cita rasa
daging sangat berkaitan dengan kandungan lemak, khususnya lemak yang berada dalam jaringan
adiposa intramuskular.
Selain berbagai penilaian umum yang telah disebutkan di atas,kualitas daging dapat
Kontaminasi biologis seperti parasit, terutama yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
mencatat daging yang terkontaminasi cacing Taenia beresiko pada konsumen. Sejalan
dengan informasi ini melaporkan bahaya cacing hati atau Fasciola hepatica dalam
daging. Selain parasit, ada banyak mikroba yang dapat menurunkan kualitas bahan
makananan asal daging. bahwa ada bervariasi agen patogen zoonotik dalam daging
hewan yang dapat menyebabkan penyakit serius pada konsumen jika tidak dikendalikan
daging. Mamani et al (2009) mengemukakan berbagai multi residu feed additive non
nutritive seperti tetrasiklin, sulfonamid, dan kloramfenikol, yang didistribusi pada ternak
secara oral termasuk melalui injeksi dapat mempengaruhi kesehatan konsumen.8 Tingkat
residu ini tidak mudah diketahui secara langsung oleh konsumen.kecuali dilakukan oleh
pihak yang berwewenang dalam mengontrol keamanan daging yang beredar di pasaran.
Ketebalan massa lemak yang melekat pada daging dengan mudah dapat dilihat oleh
konsumen. Semakin tipis lapisan lemak pada daging maka semakin tinggi pula harga
jual. Persepsi konsumen terhadap kualitas daging dilihat dari kandungan lemak daging
ternak banyak bergantung dari latar belakang sosial-demografi Dalam tubuh lemak
Disamping melalui breeding, upaya lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki mutu
daging adalah memberikan pakan yang berkualitas serta mencukupi kebutuhan ternak baik
untuk hidup pokok maupun untuk produksi, aplikasi zat perangsang tubuh,penggemukan,
Perbaikan pakan ternak terutama dengan peningkatan energi dan menghasilkan peningkatan
.suplementasi konsentrat pada pakan menghasilkan daging dengan nilai organoleptik yang lebih
unggul, terutama tingkat keempukannya bila dibandingkan dengan yang tanpa konsentrat.
Aplikasi hormon perangsang pertumbuhan, juga dapat meningkatkan bobot tubuh dan kualitas
kepualaman daging meningkat dari 0,40 menjadi 0,64 bila dibandingkan dengan yang tanpa
implantasi.
Pelayuan karkas yang dihasilkan setelah pemotongan bertujuan memberikan kesempatan agar
proses-proses biokimiawi yang terjadi pada daging setelah ternak disembeli dapat berlangsung
Pelayuan yang sempurna akan menghasilkan daging dengan keempukan denga cita rasa yang
baik supaya tidak menjadi busuk pelayuan dilakukan pada suhu 3,6 sampai 4,4 selama sekitar 24
48 jam untuk karkas hewan besar (sapi) dan 12 24 jam untuk karkas hewan kecil.
Alternatif lainuntuk mengempukan daging yalah dengan aplikasi enzim papain. Enzim ini
merupakan emzim proteolitik yang mampu memutuskan ikatan protein yang adal dalam daging
Jenis enzim proteolitik lain yang dapat mengempukan daging dan berasal dari tanaman adalah
bromelin yang diambil dari nanas matang dan fisin dari ketah pohon ficus namun yang apaling
murah dan mudah diperoleh adalah enzim papain yang berasal dari pepaya muda
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Daging adalah bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi manusia karena banyak
mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh manusia. Zat-zat makanan tersebut adalah
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Daging juga merupakan bahan pangan
yang mudah mengalami kerusakan, hal ini dikarenakan daging memiliki kandungan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Keberadaan mikroorganisme dalam daging
dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Daging merupakan bahan pangan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan
juga banyak digemari oleh masyarakat. Kualitas daging yang kurang baik jika terkonsumsi oleh
masyarakat bisa dapat mengakibatkan tergangunya kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas
daging yang beredar di masyarakat harus melakukan tahap pemeriksaan fisik maupun kimiawi,
sehingga masyarakat mengkonsumsi daging dengan kualitas baik dan sehat. Seiring dengan
meningkatnya perekonomian masyarakat kebutuhan daging untuk dikonsumsi semakin
meningkat pula.
Daging yang berkualitas baik memberikan dampak yang sangat berharga bagi jaminan
kesehatan masyarakat dan tidak pula memberikan dampak negatif bagi masyarakat yang
mengkonsumsinya.
DAFTAR PUSTAKA
Andriessen, E.H. 1987. Meat Inspection and Veterinary Public Health in Australia. Rigby Publisher,
Chatswood.
Arka, 1994. Ilmu Pengetahuan Daging dan Teknologinya. Universitas Udayana. Denpasar.
Hafid, H.H., dan R. Priyanto. 2006. Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Daging. Jurusan Produksi
Ternak Faperta Universitas Haluoleo.
Sirajuddin, Saifuddin dan Zakaria. 2011. Pedoman Praktikum Analisis Bahan Pakan. Universitas
Hasanuddin: Makassar.
Winarmo, F.G.2004. Cara Mempertahankan Kesegaran Daging. Gramedia Pustaka Utama: Jakarat.