LP Persalinan Normal
LP Persalinan Normal
PERSALINAN NORMAL
A. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit (APN, 2008 halaman 37).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Arif, et al, 2008)
Menurut WHO, persalinan normal adalah persalinan yang dimulai
secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir),
beresiko rendah pada awal persalinan dan persentasi belakang.
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina luar (Kapita Selekta,1999).
a) Macam-macam persalinan
1. Persalinan spontan : bila persalinan seluruhnya dengan kekuatan
ibu sendiri.
2. Persalinan buatan : bila proses persalinan dengan bantuan tenaga
dari luar.
3. Persalinan anjuran : bila kekuatan yang diperlukan untuk
persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan
b) Pesalinan berdasarkan umur kehamilan dan berat bayi dibedakan
menjadi :
1. Persalinan imatur : persalinan saat kehamilan 20-28 minggu
dengan berat janin 500-1000 gram.
2. Persalinan premature : umur kehamilan 28-36 minggu dengan berat
janin antara 1000-2550 gram.
3. Persalinan aterm : persalinan antara umur kehamilan 37-42 minggu
dengan berat janin >2550 gram.
4. Persalinan serotinus : berakhirnya kehamilan setelah usia
kehamilan 42 minggu
5. Abortus : pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22
minggu/ bayi dengan BB <500 gram
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power (tenaga)
His
Kontraksi otot-otot dinding perut
Tenaga mengejan
2. Passage (jalan lahir) : Jalan lahir lunak dan sedang
3. Passager (penumpang) : Janin, air ketuban dan plasenta
4. Psikis ibu
5. Penolong
d) Hormone yang mendominasi saat hamil
1. Estrogen
a) Meningkatkan sensitivitas otot rahim
b) Memudahkan penerimaan rangsangan dri luar seperti
rangsangan oksitosin, prostaglandin, mekanis
c) Menyebankan otot polos dan otot rahim relaksasi
2. Progesterone : menurunkan sensitivitas otot rahim
2. Etiologi
Beberapa teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan :
a. Teori keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan
dapat mulai. Contohnya, pada hamil ganda sering terjadi kontraksi
sehingga menimbulkan proses persalinan
b. Progesteron
Proses penurunan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu dimana
terjadi penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami
penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesterone tertentu.
c. Teori oksitosin interne
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis posterior. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensivitas
otot rahim, sensivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi
Braxton Hicks. Menurunnya konsentrasi progesterone akibat tuanya
kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga
persalinan dapat mulai.
d. Teori prostaglandin
Teori prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang
dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi
dikeluarkan.
e. Teori Hipotalamus/Pituitari dan Glandula Suprarenalis
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensevalus sering
terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus
sehingga ada hubungan antara hipotalamus pituitary dengan mulainya
persalinan. Glandula suprarenal merupakan pemicu terjadinya
persalinan.
3. Fisiolagi
Tahap persalinan
a. Kala 1
Persalinan kala 1 adalah kala pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). pada permulaan
his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga parturien
masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala 1 primigravida berlangsung
12 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Kurve Friedmen,
diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam pembukaan
multigravida 2 cm/jam. Tanda-tanda persalinan kala 1 menurut
Mochtar (2002) :
1. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan
kecil pada serviks
2. Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya
3. Serviks mulai membuka (dilandasi) dan mendatar (effacement)
Fase-fase persalinan kala 1 (Dep Kes RI, 2002) :
a) Fase laten (asuhan persalinan dasar, 2002)
1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks kurang dari 4 cm.
2) Biasanya berlangsung dibawah hingga 8 jam.
b) Fase Aktif
1) Serviks membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan
kecepatan 1 cm/ lebih/jam hingga pembukaan lengkap (10
cm)
2) Terjadi penurunan bagian terbawah janin
4. Manifestasi Klinis
Gejala persalinan
a. Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pertama tanda yaitu:
Pengeluaran lender dan lender bercampur darah.
c. Dapat disertai ketuban pecah
d. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks
1) Perlunakan serviks
2) Pendataran serviks
3) Terjadi pembukaan serviks
5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap : Hb, Ht, WBC, PLT, BTCL
Urinalisis,kultur urine
Bakteriologi vagina
Amniosentesis : untuk melihat kematangan beberapa organ
janin, seperti rasio lesitin-sfingomielin, surfaktan.
2) USG (Ultrasonografi)
Untuk mengetahui usia gestasi, jumlah janin, aktifitas biofisik, cacat
congenital, letak & maturasi plasenta, volume cairan ketuban, dan
kelainan uterus.
3) NST (Non stress test)
NST adalah cara pemeriksaan janin dengan mengunakan
kardiotokografi, pada umur kehamilan ≥ 32 minggu. Pemeriksaan ini
dilakukan dengan maksud melihat hubungan perubahan denyut jantung
dan gerakan janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat
kehamilan maupun persalinan.
4) Pemeriksaan DJJ
B. TINJAUAN ASKEP
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas pasien
2) Keluhan pasien saat MRS dan saat pengkajian
3) Riwayat menstruasi : menarche, siklus haid, lamanya haid, dan
HPHT
4) Riwayat persalinan
5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a) Kehamilan : umur kehamilan, kelainan kehamilan, penyakit
lain yang menyertai kehamilan
b) Persalinan : dirumah sakit, puskesmas, klimik swasta, lahir
normal dan kesulitan tindakan dengan menggunakan anastesi.
6) Riwayat kesehatan
Sebelum hamil, saat hamil dan saat pengkajian, riwayat penyakit
dan keturunan.
7) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang ada hubunganya dengan kehamilan yang dapat
menunggu kehamilan yang pernah diderita anggota keluarga.
8) Penggunaan kontasepsi
Alat kontrasepsi yang pernah digunakan oleh pasien setelah
persalinan.
9) Data biologis, psikologis, social, spiritual dan pengetahuan.
b. Data obyektif
1. Keadaan umum meliputi : kesadaran, TTV, TB, BB, dan warna
kulit
2. Inveksi meliputi : tanda anemia, celoasma gravidarum, striae, linea,
edema, varises, dan hiperpigmentasi
3. Palpitasi meliputi : pembesaran vena jugularis, linfe, tyroid,
bendungan air susu, leopard I-IV, edema dan varises
4. Auskultasi meliputi : suara nafas, suara jantung, bising usus,
denyut jantung janin.
5. VT ( bila perlu)
Khusus
1. Kala I
Data subyektif
a. Pasien mengeluh nyeri
b. Pasien mengatakan ingin mengedan
c. Pasien mengatakan khawatir dan cemas
d. Pasien bertanya-tanya dengan keadaannya
e. Pasien mengatakan takut bergerak
Data obyektif
Data obyektif
Data Obyektif
a. TFU sepusat
b. Pasien tampak meringis
c. Terdapat luka fisiotomi
d. Plasenta lahir
e. Kotiledon lengkap
4. Kala IV
Data subyektif
a. Pasien mangatakan tidak tau tentang bayinya
b. Pasien mengatakan takut BAB dan BAK
c. Pasien mengeluh takut bergerak
d. Pasien mengeluh takut/nyeri pada alat kelaminya
Data obyektif
2. Perencanaan
a. Prioritas masalah
Kala I
1) Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus pada proses persalinan
2) Resiko cedera pada janin berhubungan dengan ibu mengedan
sebelum waktunya
3) Ansietas berhubungan dengan proses persalinan
4) Resiko infeksi berhubungan dengan terlalu seringnya dilakukan VT
5) Keletihan berhubungan dengan hilang timbulnya his
Kala II
1) Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus saat melahirkan
2) Resiko syok hipovelemik berhubungan dengan pendarahan
3) Resiko trauma pada bayi berhubungan dengan proses persalinan
4) Resiko aspirasi berhubungan dengan pecahnya air ketuban
Kala III
Kala IV
3. Implementasi
4. Evaluasi
1. Kala I
1) Nyeri berkurang
2) Cedera tidak terjadi
3) Ibu tidak cemas lagi
4) Tidak terjadi infeksi
5) Rasa keletihan pasien berkurang
2. Kala II
1) Nyeri berkurang
2) Tidak terjadinya syok
3. Kala III
1) Nyeri berkurang
2) Tidak terjadi syok
3) Tidak terjadi infeksi
4. Kala IV
1) Nyeri berkurang atau hilang
2) Infeksi tidak terjadi
3) Tidak terjadi perubahan eliminasi BAB/BAK
4) Menyusui efektif
5) Kebutuhan akan cairan pasien terpenuhi
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal Atau Bayi. Jakarta: EGC
Medika
POGI (2007). Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: Jaringan