Anda di halaman 1dari 5

LINGKUP KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL (2)

Sejarah Psikologi Sosial


A. Periode Awal
➢ Tahun 1908, William Mc Dougall pertama kali menggunakan istilah Social Psychology
dalam bukunya, yang mengemukakan Instic Theory: Perilaku bersumber dari insting.
Misal: lapar → makan,
mengantuk → tidur,
tidak suka → marah
➢ Tahun 1924, buku kedua ditulis oleh Floyd Allport, perilaku sosial disebabkan oleh
beberapa faktor seperti kehadiran orang lain dan tindakan-tindakan spesifik.
➢ Isi bukunya merupakan diskusi hasil penelitian mengenai konformitas (pengaruh dlm
kelompok), kemampuan untuk mengenali emosi orang lain dari ekspresi wajah, dan
dampak dari kinerja.
➢ Dua dekade kemudian Psikologi Sosial semakin pesat perkembangannya, ditandai
dengan:
- Penelitian Muzafer Sherif, ttg pengaruh kelompok (konformitas)
- Lewin tentang kepemimpinan dan proses-proses kelompok.
➢ Lewin punya pengaruh yang kuat di bidang psikologi sosial, banyak muridnya yang
kemudian menjadi kontributor penting dalam perkembangan psikologi sosial, seperti:
Leon Festinger, Harold Kelley, Morton Deutsch, Stanley Schachter, John Thibaut.

B. Psikologi Sosial Usia Muda (1940-1960)


➢ Setelah PD II, Psikologi Sosial berkembang pesat.
➢ Topik-topik penelitian psikologi sosial semakin berkembang luas.
➢ Para ahli yang meneliti:
- Forsyth: Fokus perhatian Psikologi sosial adalah pengaruh kelompok terhadap
perilaku individual, juga menguji hubungan antara sifat kepribadian dengan
perilaku sosial.
- Adorno mengemukakan konsep authoritarian personality (kepribadian keras dan
kaku, juga patuh akan aturan)
- Festinger: teori kognitif cognitive dissonance (pada dasarnya perilaku manusia
cenderung menghindar dalam situasi inkonsistensi dan berusaha untuk
menguranginya.
➢ Tahun 1960an jumlah psikolog sosial meningkat secara tajam, dan bidang psikologi
sosial semakin luas meliputi:
a. Daya tarik interpersonal,
b. Pembentukan kesan,
c. Atribusi (pembentukan keputusan/ kesimpulan tentang seseorang)
d. Berbagai aspek persepsi sosial,
e. Berbagai aspek pengaruh sosial seperti konformitas, kepatuhan, compliance,
f. Efek lingkungan fisik terhadap perilaku sosial

C. Psikologi Sosial Usia matang/ Dewasa (1970-1980)


➢ Topik-topik penting yang semakin berkembang: atribusi, perbedaan jender dan
diskriminasi jender, psikologi lingkungan
➢ Tahun 1980an berkembang dua trend:
• pengaruh perspektif kognitif mulai terasa: banyak psikolog sosial meningkatkan
atensi terhadap pengaruh aspek kognitif terhadap perilaku sosial
• penekanan pada aplikasi psikologi sosial (menerapkan temuan dan prinsip
psikologi soial untuk menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang): pada
bidang kesehatan, proses hukum seting kerja

D. Psikologi Sosial di Era 1990


➢ Pengaruh pendekatan kognitif (sisi kognitif semakin dianggap penting: bagaimana orang
bertindak dalam situasi sosial dipengaruhi oleh pikiran mereka ttg situasi tsb)
➢ Berkembangnya penekanan pada aplikasi: isu lingkungan, kesehatan, proses hukum
➢ Penggunaan perspektif keragaman budaya
➢ Meningkatnya perhatian pada pentingnya peran faktor biologis
Metode Penelitian dlm Psikologi Sosial
Observasi
Adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan
mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.
➢ Dalam Psikologi Sosial observasi yang digunakan adalah observasi sistemik, yaitu
perilaku secara otomatis diobservasi dan dicatat.
➢ Macam:
a. Observasi naturalistik: observasi di seting alamiah.
b. Survey: peneliti meminta sejumlah besar partisipan merespon pertanyaan ttg sikap
atau perilaku mereka.
➢ Keuntungan survey:
Informasi dapat diperoleh dg mudah
➢ Persyaratan:
a. Orang-orang yg berpartisipasi harus mewakili populasi shg hasil dapat
digeneralisir ke populasi
b. Cara menyusun pertanyaan harus diperhatikan supaya mendapat data yang sesuai
dengan tujuan survey. Misal: “Apakah Anda setuju orang yg sudah membunuh
berkali-kali diberi hukuman mati?” , “Apakah Anda setuju dengan hukuman
mati?”

Korelasi
➢ Mengobservasi secara sistematis dua variabel/lebih utk menentukan apakah perubahan yg
terjadi pd satu variabel diikuti dg perubahan pd variabel lain.
➢ Saat korelasi terjadi, kita dapat meramalkan satu variabel berdasarkan variabel yg lain.
misalkan: gaya hidup hedonis → perilaku konsumerisme pada remaja
kecennderungan saling mengkritik tajam pd pasangan → kecenderungan melakukan
perceraian
➢ Terdapat Hipotesis (sebuah prediksi yang belum diverifikasi kebenarannya) yang diuji.
➢ Metode ini lebih alami, namun tidak dpt disimpulkan sebagai sebab-akibat.
Eksperimen
➢ Adalah metode penelitian di mana satu variabel (var bebas) atau lebih diubah secara
sistematis utk menentukan apakah suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (var
tergantung).
➢ Fungsinya: Untuk memberikan penjelasan (sebab-akibat) hubungan antar variabel.
➢ Strateginya: satu variabel diubah secara sistematis dan perubahan pd variabel lain juga
diukur secara hati2.
Keakuratan Dalam Peramalan
➢ Rentang korelasi antara 0 sampai -1,0 atau +1,0
➢ Semakin besar jarak dari Nol, semakin kuat korelasinya.
➢ Nilai positif menunjukkan bila satu var meningakat, var lainnya juga meningkat.
misal : ada korelasi positif antara kepemimpinan otoriter dengan stres kerja, jadi semakin
tinggi tingkat otoritas pemimpinan, maka semakin tinggi stres kerjanya.
➢ Nilai negatif menunjukkan bila satu var meningkat, var lain menurun, sebaliknya.
misal : ada korelasi negatif antara usia dg jumlah rambut pd pria, jadi semakin tua pria,
semakin sedikit jumlah rambutnya.

Ciri dasar metode Eksperimen:


➢ Ada variabel bebas (independent variable) yg diubah-ubah secara sistematis & dipercaya
mempengaruhi perilaku lain (variabel tergantung).
➢ Ada variabel tergantung (dependent variable) yang diukur perubahannya dengan teliti.
Syarat agar metode eksperimen berhasil:
➢ Randomisasi: penggunaan subjek secara acak dlm kondisi eksperimen, shg memiliki
kesempatan yg sama sebagai partisipan/ subjek.
➢ Pengontrolan: semua faktor kecuali VB yg mungkin berpengaruh thd VT dikontrol.

Dalam metode eksperimen terdapat:


➢ Efek peneliti (experimenter effect): efek yang tidak dikehendaki pada perilaku partisipan
yang disebabkan oleh peneliti.
misal: peneliti memberitahukan tujuan penelitian, shg subjek mengubah perilakunya
sesuai atau menghindari tujuan penelitian.
➢ Dilakukan double-blind procedur: partisipan tidak mengetahui hipotesis & tujuan
penelitian.
➢ Kelemahan eksperimen sosial terletak pada validitas eksternal → generalisasi dari
laboratorium ke situasi sosial nyata.

Peran Teori dalam Psikologi Sosial


➢ Teori : bertujuan untuk menjelaskan apa yang terjadi.
➢ Prosedur pembangunan teori:
1. Mengajukan teori berdasar bukti-bukti yang telah ada.
2. Teori terdiri dari konsep konsep yang saling berhubungan
3. Pengajuan hipotesis untuk diuji dengan penelitian
4. Jika hasil terbukit → derajat kepercayaan meningkat, jika tidak → perlu
dimodifikasi ulang dan diuji kembali teorinya.
5. Teori bersifat terbuka untuk diuji kembali.

Hak individu sebagai Partisipan


➢ Pengecohan (deception): peneliti berusaha menyembunyikan informasi mengenai tujuan
dan hipotesis penelitian untuk sementara waktu agar diperoleh hasil yang lebih objektif.
➢ Dilema: tidak etis, dianggap menipu.
➢ Solusi:
1. Informed consent: Persetujuan dengan partisipan berdasar informasi yang
diberikan
2. Debrifing: menjelaskan segera kepada partisipan tujuan & hipotesis penelitian
serta alasan mengapa informasi tsb tidak disampaikan di awal.

Anda mungkin juga menyukai