html
(Di akses pada tanggal 07-05-2020) pada pukul 11.50
A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Rabu /29 Desember 2010
Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Labolatorium Pengujian Bahan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan nilai berat jenis dan penyerapan agregat kasar dan mengelompokkannya berdasarkan berat
jenisnya.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar.
b. Dapat menggunakan peralatan pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar dengan baik dan benar.
c. Dapat mencatat ,menghitung dan menganalisa data pengujian berat jenis agregat kasar.
d. Dapat membandingkan dan menyimpulkan besarnya nilai berat jenis dan penyerapan agregat kasar yang diperoleh
dengan standar yang digunakan
C. REFERENSI
1. Job sheet pengujian bahan II
2. Materi ajar pengujian bahan II
3. SNI 03-1969-1990 tentang metode pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar.
D. DASAR TEORI
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan yang kita uji.Sedangkan
penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap air.Jumlah rongga atau pori yang
didapatpada agregat disebut porositas.
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal dengan
agregat,campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan dengan perbandingan
volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang
besar sehingga dengan berat sama akan dibutuhkan aspal yang banyak dan sebaliknya.
Agregat dengan kadar pori besar akan membutuhkan jumlah aspal yang lebih banyak karena banyak
aspal yang terserap akan mengakibatkan aspal menjadi lebih tipis.Penentuan banyak pori ditentukan berdasarkan
air yang dapat terarbsorbsi oleh agregat. Nilai penyerapan adalah perubahan berat agregat karena penyerapan air
oleh pori-pori dengan agregat pada kondisi kering.
- Bj Ssd
- Bj semu
- Penyerapan
Pada standar peraturan BS 812 : 1975 ini adalah determination of relative dan water arbsorbsi :
1. Ukuran nominal butiran yang dipakai adalah untuk ukuran besar dari 10 mm
2. Ukuran butiran antara 40 mm – 50 mm menggunakan metode gasjar
3. Ukuran nominal butiran kecil dari 10 mm menggunakan metode piknometer
Kondisi agregat dilapangan akibat oleh air dibagi atas 4 macam yaitu :
1. Keadaan kering oven atau mutlak
Yaitu kondisi dimana agregat setelah dioven selama 24 jam dengan suhu 110 ±5’C.
2. Keadaan kering udara
Yaitu apabila kondisi agregat yang memiliki air didalam pori tetapi mkering permukaanya.
3. Keadaan jenuh kering muka ( SSD )
Yaitu bila semua pori berisi air dalam keadaan jenuh sedangkan kering kondisi ini dinamakan dalam keadaan SSD.
4. Keadaan basah atau penuh
Yaitu dimana seluruh permukaan agregat tersebut berisi air yang b iasanya disebut air permukaan.
Jenis agregat dapat dibedakan berdasarkan berat jenis :
1. Agregat normal
Berat jenisnya antara 2,5 – 2,7. Biasanya berasal dari granit, basalt dan kuarsa
2. Agregat berat
Barat jenis lebih besar dari 2,8. Misalnya magnetic ( Fe3C4 ), barites ( BaSO4 ) atau serbuk besi.
3. Agregat ringan
Berat jenisnya kurang dari 2,5