Anda di halaman 1dari 2

https://www.academia.

edu/3673752/Pengujian_Kuat_Tekan_Kayu
(Di akses pada tanggal 17-05-2020) pukul 01.44

Tujuan
Mengetahui kekuatan dan jenis keretakan pada kayu tangkalok

Data Teknis
a. Cara dan Teknis Pengujian
Urutan pengujian menurut SNI 03-3958-1995 tentang Metode pengujian
kuat tekan kayu di laboratorium dilakukan sebagai berikut :
1. Menyiapkan benda uji dengan ketentuan ukuran seperti pada Gambar 1
dan Gambar 2;
2. Memberikan nomor atau kode pengujian,mengukur benda uji dengan alat
ukur jangka sorong atau roll meter, dan mencatat pada lembar
data/formulir pengujian;
3. Meletakkan benda uji secara sentris terhadap alat pembebanan;
4. Untuk pengujian kuat tekan sejajar serat : Menjalankan benda uji dengan
kecepatan konstan 1mm/menit; Untuk pengujian kuat tekan tegak lurus
arah serat : Menjalankan mesin uji dengan kecepatan 0.33mm/menit;
6. Melakukan pembebanan sampai beban maksimum;
7. Membaca dan mencatat data beban;
8. Menggambarkan bentuk retakan- retakan yang timbul setelah pengujian;
9. Menghitung kuat tekan dengan rumus perhitungan:

fp // = Keterangan: fc// : kuat tekan sejajar serat

P : beban uji maksimum


b : lebar benda uji
h : tinggi benda uji;
10. Mencantumkan semua nilai hasil perhitungan kedalam formulir pada
Gambar 3.

b. Dimensi dan Jenis Kayu


Jenis kayu yang diuji adalah kayu tangkalok dengan dimensi yaitu tebal
47,8 mm dan panjang 49 mm.
c. Kuat Tekan Kayu
Sifat-sifat mekanik kayu yang penting kaitannya untuk diketahui adalah
kekuatan lengkung, kekuatan tekan sejajar serat, tekanan tegak lurus serat,
kekuatan tarik sejajar serat, kekuatan geser sejajar serat, keuletan, kekenyalan,
kekerasan sisi, modulus elastisitas, dan modulus elastis sejajar serat.
Sifat-sifat mekanik ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan dari
luar. Yang dimaksud dari luar ialah gaya-gaya diluar benda yang mempunyai
kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Kekuatan kayu
memegang peranan penting dalam penggunaan kayu untuk pembangunan,
perkakas, dan untuk penggunaan lain. (Dumanauw, 1990)
Ada pula faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan kayu, antara lain :
faktor biologis, kadar air, waktu penyimpanan, suhu, kelelahan, mata kayu, dan
kemiringan serat. Sebagaimana di kemukakan pada sifat umum kayu, kayu akan
lebih kuat jika menerima beban sejajar dengan arah serat dari pada menerima
beban tegak lurus serat. Ini karena struktur serat kayu yang berlubang. Semakin
rapat serat, kayu umumnya memiliki kekuatan yang lebih dari kayu dengan serat
tidak rapat.
Keteguhan tekan suatu jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan jika kayu itu dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibedakan
dua macam tekan, yaitu tekan tegak lurus arah serat dan tekan sejajar arah serat.
Keteguhan tekan tegak lurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap beban.
Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan
geser. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat pada semua kayu lebih kecil
dibandingkan keteguhan sejajar arah serat. (Dumanauw,2001)
Berdasarkan tingkat kekuatannya, kayu digolongkan ke dalam lima kelas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kelas Kuat Kayu


Kelas kuat Berat Jenis Kering Kuat Lentur (Kg/cm2) Kuat Tekan
Udara (Kg/cm2)

I 0.9 1100 650

II 0.9 – 0.60 1100 – 725 650 – 425

III 0.6 – 0.40 725 - 500 425 – 300

IV 0.4 – 0.30 500 – 360 300 – 215

V 0.30 360 215

Sumber : Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961

Anda mungkin juga menyukai