PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB 2
DASAR TEORI
2.3 Sebutkan faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan menara kayu!
Pada perancangan menara kayu terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti
karakteristik material kayu. Kayu memiliki sifat fisis dan juga mekanis. Sifat fisis kayu memiliki
kaitan dengan karakteristik kuantitatif dari kayu dan memiliki dampak ketika dipengaruhi
komponen luar tanpa mempertimbangkan gaya. Sifat fisis kayu akan berpengaruh terhadap
kekuatan kayu yang digunakan dalam suatu struktur bangunan. Adapun sifat fisik kayu yaitu
kadar air, kepadatan, berat jenis dan cacat kayu. Sedangkan, sifat mekanis kayu yang perlu
diperhatikan yaitu perancangan struktur dari kayu seperti kuat tekan kayu, kuat tarik kayu, kuat
lentur kayu dan kuat geser kayu (Nasution, 2017).
Umumnya, pada suatu konstruksi bangunan, kayu digunakan sebagai bahan dalam
struktur bangunan. Profil kayu dengan ukuran yang sangat besar digunakan dalam pekerjaan
konstruksi seperti pembuatan kolom, kuda-kuda, atau jembatan. Menara dapat dibangun dan
disusun dengan menggunakan balok kayu berukuran dan dengan kekuatan yang sama atau
berbeda-beda. Adapun faktor yang mempengaruhi besar tekan suatu menara adalah kayu
yang digunakan, desain menara yang dibangun, luas penampang, dan beban yang diberikan
pada menara. Balok yang memiliki nilai tekan lebih diletakkan pada posisi yang membutuhkan
kuat tekan lebih. Sedangkan, balok kayu yang memiliki kuat tekan kecil diletakkan pada posisi
yang lebih membutuhkan kuat tekan sedikit (Siagian et al., 2017).
Perancangan menara kayu juga perlu memperhatikan beberapa faktor lain salah satunya
stabilitas kayu. Stabilitas kayu merupakan kondisi pembebanan dan tumpuan, penampang
komponen struktur, dan panjang tak tertumpu. Kayu atau balok yang memiliki permukaan
lebar akan menjadi lebih stabil jika dibandingkan dengan balok berukuran tipis. Balok dengan
ukuran yang lebih tipis dan memiliki ukuran yang lebih panjang mengakibatkan balok tersebut
mengalami puntiran, sehingga diperlukan tumpuan lateral agar balok menjadi lebih stabil
ketika menerima beban. Selain itu, faktor ukuran dimensi kayu dengan rasio yang bervariasi
yang akan memberikan kekuatan yang paling efektif dalam menahan beban. Terdapat faktor
internal seperti cacat-cacat bawaan dari kayu. Ukuran dan dimensi kayu yang berkaitan
perencanaan suatu struktur bangunan membutuhkan kekuatan dan kekakuan bahan.
Kekakuan berkaitan dengan modulus elastisitas bahan dan momen inersia. Untuk
mendapatkan momen inersia yang besar tentu memerlukan dimensi balok yang besar juga.
Selanjutnya, kekuatan bahan yang untuk menahan beban eksternal yang menimbulkan
deformasi yang besar dapat menyebabkan kegagalan suatu struktur. Secara prinsip untuk
memperoleh kekakuan besar, diperlukan tinggi yang besar juga namun kelebihan tinggi
peluang akan terjadinya peluang gagal (Hayatunnufus et al., 2022).
2.5 Sebutkan dan jelaskan persamaan yang digunakan untuk uji tekan !
Umumnya, kekuatan material pada saat dikenakan gaya yang digunakan diketahui melalui
uji tekan. Uji tekan dihitung melalui cara membagi beban tekan maksimum yang diterima
benda uji selama pengujian dengan luar penampang melintang. Pada sebuah bahan yang
memiliki luas penampang A, diberikan gaya tekan aksial sebesar P. Dengan demikian,
perhitungan besarnya kuat tekan dilakukan melalui persamaan 𝑓 ′ 𝑐 = 𝑃/𝐴 . Uji tekan sangat
penting untuk menghitung kekuatan suatu bahan dalam mengalami tekanan kompresi (Bahar,
2020).
Pengujian Kekuatan tekan pada dasarnya melalui bahan beton dengan tujuan untuk
menguji kinerja utama benda uji. Kekuatan benda uji merupakan perbandingan antara beban
dan luas penampang benda. Terdapat persamaan untuk menghitung nilai kuat tekan beton
yaitu 𝑓 ′ 𝑐 = 𝑃/𝐴. Adapun, f’c merupakan kuat tekan benda uji yang diwakili oleh tegangan
tekan maksimum dengan satuan MPa, P merupakan besarnya beban tekan dalam satuan (N),
dan A adalah luas penampang benda uji dalam satuan mm2 (Aidinur, 2021).
2.6 Sebutkan dan jelaskan alat yang digunakan untuk uji kuat tekan !
Pada uji tekan terdapat alat uji tekan yang merupakan salah satu alat uji mekanik dengan
tujuan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tekan. Hal tersebut dilakukan dengan
cara memberikan gaya tekan kepada bahan uji. Pelaksanaan pengujian tekan, memerlukan
benda uji yang lainnya. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan mesin uji tekan
yang memiliki dua bagian pelat jepit, yaitu bagian untuk memberikan pembebanan bagi benda
uji yang diletakkan di antara dua pelat. Alat pembebanan terdiri dari dua pelat berbahan baja
bagian atas dan bawah. Pada bagian atas permukaan pelat, terdapat alat berbentuk bola atau
spherical. Mesin uji kuat tekan yang digunakan dapat melakukan pembebanan dan deformasi
secara bertahap dengan interval beban maksimum 50 N/mm dan interval deformasi
maksimum 0,01 mm/mm, dan pencatatan dapat dilakukan secara otomatis. Selain itu,
terdapat pula mesin yang hanya mampu mengukur beban dengan akurasi 1% dan mengukur
deformasi mencapai ketelitian 0,01 mm (Sumajouw et al., 2018).
Uji kuat tekan dilakukan berdasarkan standar ASTM C496/496 M, EN 12390-6, dan ISO
1920-4. Pengujian kuat tekan disebut dengan braziliant test. Alat uji tekan braziliant test
digunakan dengan cara menempatkan benda uji secara horizontal pada permukaan
pembebanan mesin uji tekan. Selanjutnya, benda akan dikenakan gaya tekan yang berbatasan
langsung di sepanjang sumbu vertikalnya. Gaya tekan yang mengenai benda akan
menyebabkan benda uji patah jika gaya tekan tersebut sudah mencapai batas maksimal benda
menahan beban. Uji brazilian atau disebut juga sebagai uji belah (splitting tension test)
merupakan salah satu uji yang paling umum digunakan untuk mengetahui kapasitas tarik dari
material getas seperti beton. Cara pengujiannya cukup sederhana, silinder beton diletakkan
dengan posisi ditidurkan kemudian beban terpusat diberikan pada kedua kutub alat tersebut
(Revuelta, 2021).
Abdien PS. 2020. Analisa Kuat Tekan Beton K-175 dengan Bahan Tambah Viscocrete-10 dan Limbah Las
Karbit. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area.
Aidinur AN. 2021. Perbandingan Hasil Kuat Tekan Beton dan Kuat Belah Beton dengan Menggunakan
Variasi Agregat Kasar. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau
Pekanbaru.
Bahar AT. 2020. Studi Laboratorium Hubungan Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Busa dengan
Menggunakan Semen PCC. Skripsi. Program Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin.
Hayatunnufus A, Nugroho N, Bahtiar ET. 2022. Faktor Stabilitas Balok Kayu pada Konfigurasi
Pembebanan Terpusat. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan 7(2): 130-146.
Kamil B. 2021. Perbandingan Kuat Tekan Beton Menggunakan Pasir Sungai Wampu Sebagai Agregat
Halus dengan Variasi Bahan Tambah Sica Fume Pada Perendaman Air Tawar Dan Air Laut. Skripsi.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Monica I, Kamaldi A, Novan A. 2019. Kajian Kuat Tekan Sejajar Serat dan Kuat Geser Kayu Tembusu
(Fragraea Fragrans) di Pekanbaru Terhadap SNI 7973:2013. Jurnal Teknik 13(1): 25-34.
Nasution SMI. 2017. Analisis dan Eksperimen Pengujian Balok Kayu yang Diawetkan terhadap Kuat
Lentur Balok Kayu. Skripsi. Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Revuelta MB. 2021. Construction Materials Geology, Production and Appications. Springer,
Gewerbestrasse.
Rifai A. 2017. Perubahan Sifat Fisik dan Sifat Mekanis Kayu Agatis (Agathis Sp.) Hasil Densifikasi Setelah
Direndam dengan Natrium Diposfat. Skripsi. Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Hasanuddin Makassar.
Siagian C, Dapas SO, Pandaleke R. 2017. Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil Tersusun Bentuk Kotak.
Jurnal Sipil Statik 5(2): 95-102.
Sumajouw AJ, Pandaleke R, Wallah SE. 2018. Perbandingan Kuat Tekan Menggunakan Hammer Test
Pada Benda Uji Portal Beton Bertulang dan Menggunakan Mesin Uji Kuat Tekan Pada Benda Uji
Kubus. Jurnal Sipil Statik 6(11): 941-948.
Zihni AAZ, Manik P, Arswendo B. 2017. Analisa Kekuatan Tekan dan Kekuatan Tarik Balok Laminasi Kayu
Keruing Dan Bambu Petung Untuk Komponen Kapal Kayu. Jurnal Teknik Perkapalan 5(1):300-308.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Hafiz A. 2021. KARAKTERISTIK KEKUATAN TARIK BETON SERAT ALAMI DENGAN ABU SEKAM PADI
MENGGUNAKAN METODE SCC. Skripsi. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN.
Merry NMK, Steenie EW, Pandaleke R. 2017. PERBANDINGAN NILAI KUAT TARIK LANGSUNG DAN TIDAK
LANGSUNG PADA BETON YANG MENGGUNAKAN FLY ASH. Jurnal Sipil Statik 5(7): 383-392.
Suhardiman, Mukhlis A. 2016. Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk
Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu. Jurnal Surya Tenika 1(4): 25-29.
LAMPIRAN LITERATUR
LAMPIRAN TAMBAHAN