PENGUJIAN KAYU
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Santoso M.Pd.
Disusun Oleh :
.
D. LANDASAN TEORI
1. Pengujian Kuat Tekan Kayu
Kekuatan tekan suatu bahan merupakan perbandingan antara beban
maksimum dengan luas permukaan benda yang diberi beban tersebut dengan
arah beban yang mendekati bahan yang diuji atau dengan kata lain, tegangan
yang terjadi dalam benda uji pada pemberian beban hingga benda uji
tersebut hancur. Secara Matematis, Rumus kuat Tekanadalah:
Dalam pengujian kuat tekan kayu ada dua, yaitu : (1) kuat tekan sejajar
arah serat, yaitu kekuatan kayu memikul beban yang bekerja padanya searah
serat kayu; (2) kuat tekan tegak lurus yaitu kekuatan kayu memikul beban
yang bekerja tegak lurus dengan serat kayu.
V < 215 _
2. Pengujian Kuat Geser Kayu
Kuat geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
mengakibatkan kayu bergeser. Dalam konstruksi kayu harus dilakukan
penyambungan sesuai kebutuhan yang diinginkan dikarenakan dimensi
panjang kayu yang terbatas. Pada daerah sambungan tersebut terjadi geser
yang diakibatkan oleh adanya gaya geser yang bekerja, karena itu dilakukan
pengujian kuat geser kayu dan besarnya beban geser yang dapat ditahan
oleh bidang geser kayu. Kuat geser kayu sangat berpengaruh terhadap
kekuatan kayu dalam menopang beban, terutama di daerah sambungan kayu
agar dapat menopang beban lebih besar, oleh karena itu kayu harus memiliki
kuat geser yang besar. Secara matematis kuat geser kayu adalah :
Kuat Geser
Kekuatan kayu tergantung pada gaya lentur, tekan, tarik, geser dan lain-
lain. Kekuatan kayu akan seimbang dengan banyaknya serat kayu yang
terlindungi.
II 60 – 100 10.000
III 40 – 60 80.000
IV 23,89 – 40 60.000
V < 23,89 _
3. Pengujian Kuat Lentur Kayu
Kuat lentur adalah kemampuan balok kayu yang diletakkan pada dua
perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji,
yang diberikan padanya, sampai benda uji patah dan dinyatakan dalam Mega
Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas. Jika ditulis dalam rumus :
Kuat Tarik
Uji kuat tarik dilakukan dengan cara merampingkan bagian tengah kayu
(lihat dalam gambar pada lampiran). Bagian yang dibuat ramping merupakan
bagian yang diamati kerusakannya, apabila kerusakan tidak terjadi pada
bagian ini, maka data tidak valid dan pengujian harus diulang dengan
spesimen kayu yang baru. Kekuatan kayu tergantung pada gaya lentur, tekan,
tarik, geser dan lain-lain. Kekuatan kayu akan seimbang dengan banyaknya
serat kayu yang terlindungi.
Besarnya kuat tekan kayu menurut RSNI-PKKI-NI15 (Revisi PKKI
Tahun 1961) seperti ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Dalam PKKI tegangan yang diijinkan untuk kayu mutu A, seperti dalam
tabel berikut, sedangkan untuk mutu kayu B harus dikalikan dengan faktor
0,75
E. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Pengujian Kuat Tekan Kayu
a) Satu set Alat UTM (Universal Testing Machine)
b) Jangka sorong
= = 35,80
2) Pengujian 2
= = 35,50
3) Pengujian 3
= = 30,04
4) Pengujian 4
= = 37,24
= = 5,3
2) Pengujian 2
= = 5,9
3) Pengujian 3
= =5
4) Pengujian 4
= =5
3. Pengujian Kuat Lentur Kayu
Kayu Lebar Tinggi Panjang Beban Uji Kuat
Kayu Kayu Tumpuan (P) Lentur
(b) mm (h) mm L (mm) Newton (MPa)
1 45,16 49,68 770 7400 75,3
2 47,3 48,3 772 7990 77,1
3 48 48 780 8800 84,7
4 49,35 50,64 766 8510 71,6
Rata-rata 77,2
2) Pengujian 2
L = 772mm
b = 47,3
h = 48,3
p = 7990
fb = (MPa) = 77,1
3) Pengujian 3
L = 780mm
b = 48
h = 50,64
p = 8510
fb = (MPa) = 84,7
4) Pengujian 4
L = 766mm
b = 49,3
h = 48
p = 8800
fb = (MPa) = 71,6
4. Pengujian Kuat Tarik Kayu
Kayu Lebar Tinggi Beban Uji Kuat Tarik
Kayu Kayu (P) (MPa)
(b) mm (h) mm Newton
1 7,6 9,6 7600 118
2 7,5 7,2 7680 142
3 8,3 11,1 2360 26
4 6,3 10,1 6300 99
Rata-rata 96,25
= = 118
2) Pengujian 2
= = 142
3) Pengujian 3
= = 26
4) Pengujian 4
= = 99
I. PEMBAHASAN
1. Pengujian Kuat Tekan Kayu
Berdasarkan uji tekan yang sudah dilakukan terhadap kayu, dihasilkan kuat
tekan sebesar 34,64 Mpa.
Berdasarkan Peraturan Konstuksi Indonesia (PKKI-NI-5) tahun 1961, kayu
di Indonesia diklasifikasikan kedalam beberapa kelas yaitu I , II , III , IV dan
V. Kayu yang di uji pada kuat tekannya termasuk kedalam kelas III karena
kuat tekannya berada 425 – 300 kg/ .
K. SARAN
Sebaiknya pengujian semua pengujian pada praktik kerja kayu dilakukan
sebanyak dua kayu atau lebih dengan jenis kayu yang berbeda agar bisa
dibandingkan klasifikasi kelasnya dan kuat Tarik,Lentur,Geser,dan Tekannya.
Dapat diketahui bahwa kayu diklasifikasi menjadi beberapa kelas dan setiap
kelasnya memiliki kelebihan dan keunggulan. Untuk itulah, pemilihan jenis kayu
yang tepat harus disesuaikan dengan penggunaan kayu kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional . (1995) SNI 03-3400-1994: Metode pengujian kuat geser
kayu di laboratorium. Jakarta : BSN
Badan Standardisasi Nasional. (1995) SNI 03-3959-1995: Metode pengujian kuat lentur
kayu di laboratorium. Jakarta : BSN
Badan Standardisasi Nasional. (1995) SNI 03-3399-1994: Metode pengujian kuat tarik
kayu di laboratorium. Jakarta : BSN
Badan Standardisasi Nasional. (1995) SNI 03-3958-1995: Metode pengujian kuat tekan
kayu di laboratorium. Jakarta : BSN
LAMPIRAN