Anda di halaman 1dari 2

BAB II

 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kadar Air


Kadar air biasanya dinyatakan dalam banyaknya air yang hilang bila massa tanah
dikeringkan dalam oven pada suhu 1050C sampai diperoleh berat tanah kering yang tetap.
Penentuan kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan istilah nisbi, seperti basah dan
kering dan istilah jenuh atau tidak jenuh. Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan
atas dasar berat atau isi (Pairunan, dkk. 1997).
Adapula disebut kadar air pada kapasitas lapang yaitu apabila permukaan lapisan air
berkisar 1/3 atm, dimana air memasuki tanah dan tebal lapisan air tanah menipis, tegangan pada
batas antara air dengan udara meningkat dan akhirnya begitu besar sehingga menghentikan
gerakan air kebawah. Air dalam
ruang   pori  makro  tidak  ada   lagi,   tetapi  masih  terdapat   dalam   pori  mikro (Foth, 1998).
Titik Layu Permanen adalah kandungan air tanah dimana akar-akar tanaman mulai tidak
mampu lagi menyerap air dari tanah, sehingga tanaman menjadi layu. Tanaman akan tetap layu
baik pada siang ataupun malam hari. Kandungan air pada titik layu permanen adalah pada
tegangan 15 bar. Air yang tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan antara
1/3 bar sampai dengan 15 bar (Hakim, 1986).

2.2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kadar Air tanah


Faktor yang mempengaruhi kadar air adalah : (1) tekstur tanah.       Kemampuan tanah
menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai
daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang
ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah bertekstur
lempung atau liat. (2) Bahan organik, semakin tinggi kadar bahan organik suatu tanah semakin
tinggi pula kadar dan ketersediaan airnya (3) Senyawa kimia, semakin banyak senyawa kimia
semakin rendah kadar air tanah, (4) Kedalaman solum, semakin dalam kedalaman solum suatu
tanah maka semakin besar kadar airnya, (5) Iklim, faktor iklim meliputi curah hujan suhu dan air
(6) Tanaman, faktor tanaman dapat meliputi kedalaman perakaran toleransi terhadap kekeringan
serta tingkat dan stadium pertumbuhan yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air
tanaman. (7) Struktur tanah, apabila struktur tanahnya berbentuk remah, granuler maka
kemampuan menahan airnya lebih besar karena struktur tanah tersebut tidak mudah rusak
sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup apabila terjadi hujan (Hakim, 1986).
Faktor-faktor yang mempemgaruhi kadar air yaitu evaporasi, tekstur tanah serta bahan
organik. Tanah yang berlempung misalnya mempunyai kandungan air yang labih banyak
dibandingkan tanah berpasir. Gerakan air dalam tanah akan mempengaruhi keberadaan air
disuatu tempat, gerak kapiler pada tanah basah akan lebih cepat daripada gerakan keatas maupun
kesamping

Anda mungkin juga menyukai