TINJAUAN PUSTAKA
4
konsisten untuk tiap variasi kecepatan putaran input. Selain itu, gradient (slope)
dari kecepatan rms vibrasi semakin bertambah seiring dengan bertambahnya
misalignment dan kecepatan input pada pulley.
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Diah Wulandari dan Muhammad
Mukafi Abdul Fatah (2017) melakukan pengujian Studi Eksperimental pengaruh
nilai getaran mekanis terhadap motor listrik induksi dengan variasi poros
tambahan. Pengukuran vibrasi saat ini semakin luas terutama di bidang industri
dan teknologi, seperti halnya dalam penerapan di bidang industri dalam negeri
untuk mengindikasikan tingkat gangguan yang terjadi pada mesin. Salah satu
contohnya adalah penerapan pengukuran vibrasi dengan variasi material poros
pada motor listrik sebagai penerus daya untuk proses permesinan dalam industri
sehingga dapat meminimalisir kerusakn pada motor listrik. Penelitian ini
dilakukan untuk mengkaji pengaruh nilai getaran mekanis dalam hal ini adalah
material poros terhadap motor listrik induksi sehingga didapatkan poros yang
lebih baik dan mampu meningkatkan produktivitas industri terkait. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Variasi yang digunakan
adalah material poros stainless steel, baja st 41, baja st 60, dan kuningan. Nilai
getaran terbaik atau terkecil didapatkan pada material poros stainless steel
diameter 6 mm, panjang 67 mm, massa 11,59 g, rpm 457,6 dengan hasil nilai
accerelometer 2,05 (m/s2), displacement 0,0013 mm, dan Vrms 1,45 (mm/s) serta
daya input motor listrik 100 watt.
Berdasarkan peneitian-penelitian diatas, penulis tergerak untuk melakukan
penelitian dengan cara menambahkan otomatis pada mesin dowel tersebut, dengan
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memudahkan cara
pengoperasiannya. Alasan penulis memilih analisa vibrasi ialah untuk mengetahui
nilai vibrasi yang terjadi pada mesin dowel tersebut.
5
Tabel 2.1 TinjauanPustaka
6
2.2 Prinsip Kerja Mesin Dowel Kayu
Prinsip kerja dari alat ini yaitu sebagai berikut pertama motor dihidupkan,
setelah dihidupkan putaran dan daya dari motor ditransmisikan oleh pulley
penggerak yang terdapat pada motor ke pulley yang digerakkan. Kemudian dari
pulley inilah putaran motor diteruskan ke penyerut yang terpasang pada dudukan
pisau yang dibuat. Pulley ini didukung oleh dua buah bearing yang terpasang pada
poros berlubang yang dibaut kencang pada sebuah siku penyangga. Poros
berlubang ini juga berfungsi sebagai jalan keluarnya kayu yang sudah diserut.
Kayu yang berbentuk balok didorong masuk secara otomatis oleh mesin
dengan kecepatan yang stabil ke penyangga kayu. Saat kayu mulai masuk
penyerut. pisau penyerut yang berputar akan menyerut kayu tersebut yang semula
berbentuk balok menjadi berbentuk bulat. Kayu balok tersebut hanya didorong
sampai pangkal kayu balok itu mencapai penyangga kayu. Setelah kayu sampai
disitu maka operator mesin harus menyiapkan kayu yang selanjutnya yang akan
diserut.
7
untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu
industry maupun kayu bakar. (Dumanau. J.F, 1990).
Ada beberapa macam sifat mekanisme kayu, yaitu :
a. Keteguhan Lentur Statis (Static Bending Strength)
Keteguhan lentur atau lentur adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-
gaya yang berusaha melengkungkan kayu. Pada balok sederhana yang dikenai
beban maka bagian bawah akan mengalami bagian tarik dan bagian atas
mengalami tegangan tekan maksimal. Tegangan ini secara perlahan-perlahan
menurun kebagian tengah dan menjadi nol pada sumbu netral. Kekuatan lentur
kayu biasanya dinyatakan dengan modulus patah.(Dumanauw. J.F, 2001: 26).
8
Gambar 2.3 Keteguhan Tekan Kayu
(Sumber: Dumanauw. J.F, 2001)
b. Keteguhan Geser
keteguhan geser adalah ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya
menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser kebagian
lain di dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan tiga macam keteguhan yaitu,
keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan geser tegak lurus serat, dan
keteguhan geser miring. Keteguhan geser tegak lurus arah serat jauh lebih besar
dari pada keteguhan geser sejajar arah serat.(Dumanauw. J.F, 2001: 26).
9
dibeli harus sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari bagian-bagian bahan
masing-masing. Namun pada bagian-bagian tertentu atau bagian bahan yang
mendapat beban yang lebih besar, bahan yang dipakai tentunya lebih keras.
Oleh karena itu penulis memperhatikan jenis bahan yang digunakan sangat
perlu untuk diperhatikan.
Sifat fisis bahan juga perlu diketahui untuk menentukan bahan apa yang
akan dipakai. Sifat fisis yang dimaksud disini seperti : kekasaran, kekakuan,
ketahanan terhadap korosi, tahan terhadap gesekan dan lain sebagainya.
10
e. Harga Relatif Murah
Untuk membuat komponen-komponen yang direncanakan maka
diusahakan bahan-bahan yang akan digunakan harganya harus semurah
mungkin dengan tanpa mengurangi karakteristik dan kualitas bahan tersebut.
Dengan demikian dapat mengurangi biaya produksi dari komponen yang
direncanakan.
Terdapat berbagai jenis motor listrik, yang dapat digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu mesin arus searah (DC) dan mesin arus bolak-balik (AC). Motor
arus bolak-balik, terutama motor induksi terbanyak dipakai dalam industri,
sedangkan motor arus searah dipergunakan untuk tujuan-tujuan
khusus.(Kadir2000 : 192).
11
Gambar 2.6 Motor Listrik
(Sumber: indonetwork)
P= ( ) (2.1)
Keterangan :
T = torsi (N mm)
Jika factor koreksi nya adalah (fc), maka daya yang direncanakan adalah :
Pd = P. Fc (watt) (2.2)
Keterangan :
Fc = factor koreksi
12
Tabel 2.2 Faktor-faktor koreksi daya
(2.3)
Keterangan :
Sabuk V-belt klasik terdiri dari matriks lunak dan anyaman kawat logam di
dalam matriks. Karena terdapat kemiringan di kedua sisinya maka dalam
pemakaian nya terjadi tekanan dari sabuk pada pulley. Akibatnya, system ini lebih
kompak dibandingkan sabuk datar. Sabuk V mempunyai beberapa ukuran /tipe ,
13
mulai dari ukuran A, B, C, D, dan E yang masing-masing mempunyai kemanpuan
memindahkan daya yang berbeda-beda.
( ) (2.4)
Keterangan :
14
Setelah mengetahui jarak C, baru lah mencari panjang sabuk yang akan
kita gunakan , rumusnya yaitu :
( ) ( ) (2.5)
Keterangan :
L panjang sabuk
2.4.3 Rangka
Rangka berfungsi sebagai pendukung dan berperan sebagai dudukan
komponen-komponen alat penguji. Rangka memiliki tugas sebagai penopang
keseluruhan beban dari komponen yang dipasangkan pada rangka,misalnya: panel
listrik, motor listrik, gear pump, piston pump, centrifugal pump, hydromotor,
tangki fluida dan peralatan penting lainya. (Basori dan Rudianto, 2014)
Kriteria perancangan yang paling penting adalah faktor keamanan,
karenahal ini berpengaruh pada kelayakan sebuah desain konstruksi. Pendekatan
palingumum dari analisis keamanan suatu struktur didasarkan pada asumsi bahwa
jika tegangan yang diterima rangka lebih kecil dibandingkan tegangan-tegangan
maksimal yang berpotensi menyebabkan kegagalan suatu struktur, maka
keamanan pada struktur terjamin. (Basori dan Rudianto, 2014)
Beban kerja aksial biasanya lebih kecil dibandingkan beban kerja
teoritis,sehingga dapat digunakan sebagai patokan untuk mewakili beban
minimum yang terjadi selama umur sebuah struktur konstruksi tersebut. Tegangan
yang diterima suatu konstruksi tidak boleh melewati tegangan yang diizinkan dari
material penyusunya. (Basori dan Rudianto, 2014).
15
2.4.4 Poros
Poros adalah suatu bagian statisoner berputar, biasanya berpenampang
bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel,
engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Setiap bagian
/komponen mesin yang berputar, pasti terdapat poros yang berfungsi untuk
memindahkan/ meneruskan putaran dari satu bagian ke bagian lainnya dalam
suatu mesin. Sedangkan pasak adalah komponen yang berfungsi untuk
meneruskan momen puntir dari atau ke poros. Berdasarkan bebannya poros
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Poros transmisi atau Shaft
Poros transmisi lebih dikenal dengan sebutan shaft. Shaft akan mengalami
beban putar berulang, beban lentur berganti ataupun kedua-duanya. Pada shaft,
daya dapat di transmisikan melalui gear, belt pulley, sprocket rantai, dll.
16
Gambar 2.9 Poros Gandar
(Sumber: spmi.poltekba.ac.id)
c. Poros Spindle
Spindle adalah poros yang hanya menerima beban punter saja, berarti
poros ini hanya digunakan untuk memindahkan putaran saja. Poros seperti ini
misalnya saja pada mesin-mesin perkakas. Selain beban puntiran, poros spindle
juga menerima sedikit beban lentur (axial load). Poros spindle dapat digunakan
secara efektif apabila deformasiyang terjadi pada poros tersebut kecil.
(2.6)
Keterangan :
17
Bila poros berlubang , rumusnya menjadi :
T (2.7)
( )
Keterangan :
2.4.5 Bantalan
Bantalan adalah suatu komponen mesin yang digunakan untuk
menumpu/mendukung dan membatasi gerakan poros, sehingga putaran atau
gerakan bolak-baliknya berlangsung secara halus dan aman. Bantalan harus
terbuat dari bahan yang kokoh agar poros dan komponen mesin lainnya dapat
berfungsi dengan baik. Jika bantalan terbuat dari bahan yang mudah rusak, maka
komponen lainnya juga akan rusak. (Suparjo, 2016)
2. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola,
rol dan rol bulat.
18
b. Berdasarkan arah beban terhadap poros.
1. Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu.
2. Bantalan aksial
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros.
3. Bantalan gelinding khusus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak
lurus sumbu poros.
(2.8)
Dimana :
I perbandingan reduksi
N1 input putaran motor penggerak (rpm)
N2 output putaran (rpm )
19