Anda di halaman 1dari 4

V.

ANALISIS DATA

A. Pembuatan Senyawa Mangan (VI)

Pada percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan senyawa


mangan (VI) dan sifatnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan
10 mL KMnO4 0,01 M ke dalam dua tabung reaksi. Hal ini dilakukan agar
mengetahui reaksi pembuatan senyawan mangan (VI) dalam dua kondisi, yaitu
suasana asam dan suasana basa. Pada suasana asam, larutan KMnO4 direaksikan
dengan larutan H2SO4 0,1 M. Sebanyak 5 mL pada tabung reaksi I. Larutan
berwarna ungu yang menandakan bahwa larutan mengandung mangan (VII) dari
MnO4-. Kemudian ditambahkan 0,1 g MnO2 ke dalam larutan berwarna ungu
untuk mengoksidasi larutan tersebut. Setelah itu dikocok selama 2 menit untuk
mempercepat reaksi yang terjadi. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Oksidasi : MnO2 (s) + 2H2O (l) → MnO42- (aq) + 4H+ (aq) + 2e- Eo = -2,26 V
Reduksi : 2MnO4- (aq) + 2e- → 2MnO42- (aq) Eo = +0,56 V
MnO2 (s) + 2H2O (l) + 2MnO (aq) → 3Mn04 (aq) + 4H+ (aq) Eo = -1,7 V
4- 2-

Pada tabung reaksi I, sebelum ditambahkan MnO2 larutan berwarna ungu.


Setelah ditambahkan MnO2 terdapat endapan berwarna abu – abu, ini berasal dari
senyawa MnO2 yang tidak larut sempurna. Larutan tetap berwarna ungu karena
mangan (VI) akan terdisproporsionasi menjadi ion permanganat dan MnO2 dan
mangan (V) tidak stabil dalam suasana asam. MnO 2 yang tidak larut sempurna
membuktikan reaksi tidak terbentuk dan berdasarkan perhitungan E o= -1,7 yang
berarti tidak spontan. Mangan (VI) juga mengalami kenaikan biloks. Hal ini
terjadi karena mangan (V) mengalami reduksi dan oksidasi secara bersamaan.
Sebagian MnO42- akan teroksidasi membentuk permanganat dan sebagian
tereduksi membentuk mangan (IV). Dibuktikan dengan warna campuran tetap
ungu hal ini menunjukkan mangan (VI) tidak stabil dalam suasana asam.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
4H+ (aq) + 3MnO42- (aq) → 2MnO4- (aq) + MnO2(s) + 2H2O (l)
+6 +2 +4
Oksidasi
Reduksi

Pada tabung reaksi II yang telah berisi 10 mL larutan KMnO 4 0,01 M


ditambahkan dengan 5 mL larutan NaOH 0,1 M. Larutan berwarna ungu yang
menandakan bahwa larutan mengandung mangan (VII) dari MnO 4-. Kemudian
ditambahkan 0,1 g MnO2 ke dalam larutan tersebut dan dikocok selama 2 menit,
menghasilkan larutan berwarna hijau. Pengocokan bertujuan untuk mempercepat
reaksi yang terjadi. Perubahan warna larutan menjadi hijau menandakan bahwa
pada larutan mengandung senyawa mangan(VI). Berdasarkan nilai potensial
elektroda, maka dapat ditentukan apakah senyawa mangan(VI) dapat dibuat
dengan mereaksikan mangan(VII) dan mangan(IV) dalam larutan basa. Persamaan
reaksi :

Oksidasi : MnO2 (s) + 4OH- (aq) → 2H2O (l) + MnO42- (aq) + 2e- Eo = -0,59 V
Reduksi : 2MnO4- (aq) → 2e- + 2MnO42- (aq) Eo = +0,56 V
MnO2 (s) + 4OH (aq) + 2MnO (aq) → 2H2O (l) + 3MnO4 (aq) Eo = -0,07 V
- 4- 2-

Berdasarkan nilai potensial sel tersebut maka harga potensial sel dalam
larutan asam dan larutan basa memiliki nilai yang negatif yang berarti tidak
spontan walaupun nilai potensial sel nya negatif akan tetapi tidak bisa menjadi
acuan yang sebenarnya dikarenakan nilai potensial tersebut berlaku dalam
keadaan standar (1 M, 25°C) sehingga untuk membuktikan harga potensial yang
sebenarnya dihitung dengan menggunakan persamaan Nernst. Reaksi untuk
menghasilkan senyawa mangan (VI) lebih memungkinkan dalam larutan basa, hal
ini dikarenakan potensial elektroda dalam larutan basa lebih besar dibandingkan
dalam larutan asam. Semakin besar harga potensial elektroda maka akan semakin
mungkin reaksi tersebut berlangsung. Dengan memperbesar konsentrasi MnO4-
dan OH- akan memperbesar kemungkinan dalam pembuatan senyawa mangan
(VI). Karena senyawa mangan (VI) bisa dibuat dalam suasana basa.
Langkah selanjutnya menambahkan 5 mL larutan H2SO4 0,1 M ke dalam tabung
reaksi II. Larutan berwarna ungu dan terdapat endapan berwarna coklat.
Penambahan larutan H2SO4 0,1 M dilakukan agar terjadi reaksi penetralan dalam
larutan basa dengan larutan asam sehingga terjadi reaksi disproporsionasi. Reaksi
penetralan ini membuat mangan (VI) kembali menjadi mangan (VII) sehingga
warna larutan dari hijau berubah lagi menjadi ungu. Persamaan reaksi:

Oksidasi : 2MnO42- (s) → 2MnO4- (aq) + 2e- Eo = -0,56 V


Reduksi : MnO42- (aq) + 4H+ (aq) + 2e- → MnO2 (s) +2H2O (l) Eo = +2,26 V
3MnO42- (aq) + 4H+ (aq) → 2Mn04- (aq) + MnO2 (s) + 2H2O (l) Eo = +1,7 V

3MnO42- (aq) + 4H+ (aq) → 2MnO4- (aq) + MnO2(s) + 2H2O (l)


+6 +7 +4
Oksidasi
Reduksi

Terbentuknya mangan(VII) kembali dikarenakan saat menambahkan larutan


H2SO4 1 M ke dalam tabung reaksi II menghasilkan reaksi seperti di atas dengan
nilai potensial elektroda nya positif yaitu Eo = +1,7 V sehingga reaksi tersebut
berlangsung spontan.

B. Pembuatan Senyawa Mangan (III)

Percobaan ini dilakukan dalam suasana basa dengan mereaksikan larutan Mn2+
dengan larutan NaOH 2 M dan MnO2. Langkah pertama dari percobaan ini adalah
memasukkan 2 mL larutan Mn2+ 0,1 M kedalam tabung reaksi berbentuk larutan
berwarna bening. Kemudian menambahkan 10 tetes larutan NaOH 2 M kedalam 2
mL larutan Mn2+ 0,1 M kemudian digoyang larutan menjadi kuning kecoklatan.
Hal tersebut menunjukkan reaksi pembentukan mangan (IV). Senyawa ini bersifat
basa. Selanjutnya menambahkan sedikit dari 0,1 g larutan MnO 2 kedalam tabung
reaksi larutan tersebut, lalu mengocok dan mengamati perubahan yang terjadi.
Larutan yang dihasilkan setelah penambahan sedikit dari 0,1 g larutan MnO 2
adalah larutan berwarna bening dengan MnO2 berada didalam larutan dalam
keadaan heterogen. Selang waktu kemudian terbentuk dua lapisan dengan lapisan
atas berwarna bening dan lapisan bawah terbentuk endapan berwarna cokelat.
Persamaan reaksinya adalah sebagi berikut :

Oksidasi : Mn3+ (aq) + e- → Mn2+ Eo = + 1,5 V


Reduksi : Mn3+ (aq) + 2H2O (l) → 4H+ (aq) + MnO2 (s) + e- Eo = -0,95 V
2Mn2+ (aq) + 2H2O (l) → Mn2+ (aq) + 4H+ (aq) + MnO2 (s) Eo = +0,56 V

Hal ini membuktikan bahwa mangan (III) dapat dibuat dalam suasana asam
dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan (VII) akan tetapi tidak stabil dan
berdasarkan persamaan reaksi diatas senyawa mangan (III) bereaksi menjadi
mangan (IV) yang berwarna coklat.

Senyawa mangan (III) dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan
(IV) dalam suasana basa. Persamaan reaksinya:

Oksidasi : 2H2O (l) + MnO2 (s) + e- → Mn(OH)3 (aq) + OH- Eo = + 0,20 V


Reduksi : Mn(OH)2 (aq) + OH- (aq) → Mn(OH)3 (aq) + e- Eo = +0,10 V
2H2O (l) + MnO2 (s) + Mn(OH)2 (aq) → 2Mn(OH)3 (aq) Eo = +0,30 V

Berdasarkan data di atas, dihasilkan Mn(OH)3 dimana ion Mn mempunyai


bilangan oksidasi +3 sehingga larutan yang dihasilkan berwarna bening dan
terdapat endapan cokelat. Potensial elektroda yang bernilai (+) menunjukkan
bahwa reaksi tersebut berlangsung spontan.

Anda mungkin juga menyukai