ANALISIS DATA
Oksidasi : MnO2 (s) + 2H2O (l) → MnO42- (aq) + 4H+ (aq) + 2e- Eo = -2,26 V
Reduksi : 2MnO4- (aq) + 2e- → 2MnO42- (aq) Eo = +0,56 V
MnO2 (s) + 2H2O (l) + 2MnO (aq) → 3Mn04 (aq) + 4H+ (aq) Eo = -1,7 V
4- 2-
Oksidasi : MnO2 (s) + 4OH- (aq) → 2H2O (l) + MnO42- (aq) + 2e- Eo = -0,59 V
Reduksi : 2MnO4- (aq) → 2e- + 2MnO42- (aq) Eo = +0,56 V
MnO2 (s) + 4OH (aq) + 2MnO (aq) → 2H2O (l) + 3MnO4 (aq) Eo = -0,07 V
- 4- 2-
Berdasarkan nilai potensial sel tersebut maka harga potensial sel dalam
larutan asam dan larutan basa memiliki nilai yang negatif yang berarti tidak
spontan walaupun nilai potensial sel nya negatif akan tetapi tidak bisa menjadi
acuan yang sebenarnya dikarenakan nilai potensial tersebut berlaku dalam
keadaan standar (1 M, 25°C) sehingga untuk membuktikan harga potensial yang
sebenarnya dihitung dengan menggunakan persamaan Nernst. Reaksi untuk
menghasilkan senyawa mangan (VI) lebih memungkinkan dalam larutan basa, hal
ini dikarenakan potensial elektroda dalam larutan basa lebih besar dibandingkan
dalam larutan asam. Semakin besar harga potensial elektroda maka akan semakin
mungkin reaksi tersebut berlangsung. Dengan memperbesar konsentrasi MnO4-
dan OH- akan memperbesar kemungkinan dalam pembuatan senyawa mangan
(VI). Karena senyawa mangan (VI) bisa dibuat dalam suasana basa.
Langkah selanjutnya menambahkan 5 mL larutan H2SO4 0,1 M ke dalam tabung
reaksi II. Larutan berwarna ungu dan terdapat endapan berwarna coklat.
Penambahan larutan H2SO4 0,1 M dilakukan agar terjadi reaksi penetralan dalam
larutan basa dengan larutan asam sehingga terjadi reaksi disproporsionasi. Reaksi
penetralan ini membuat mangan (VI) kembali menjadi mangan (VII) sehingga
warna larutan dari hijau berubah lagi menjadi ungu. Persamaan reaksi:
Percobaan ini dilakukan dalam suasana basa dengan mereaksikan larutan Mn2+
dengan larutan NaOH 2 M dan MnO2. Langkah pertama dari percobaan ini adalah
memasukkan 2 mL larutan Mn2+ 0,1 M kedalam tabung reaksi berbentuk larutan
berwarna bening. Kemudian menambahkan 10 tetes larutan NaOH 2 M kedalam 2
mL larutan Mn2+ 0,1 M kemudian digoyang larutan menjadi kuning kecoklatan.
Hal tersebut menunjukkan reaksi pembentukan mangan (IV). Senyawa ini bersifat
basa. Selanjutnya menambahkan sedikit dari 0,1 g larutan MnO 2 kedalam tabung
reaksi larutan tersebut, lalu mengocok dan mengamati perubahan yang terjadi.
Larutan yang dihasilkan setelah penambahan sedikit dari 0,1 g larutan MnO 2
adalah larutan berwarna bening dengan MnO2 berada didalam larutan dalam
keadaan heterogen. Selang waktu kemudian terbentuk dua lapisan dengan lapisan
atas berwarna bening dan lapisan bawah terbentuk endapan berwarna cokelat.
Persamaan reaksinya adalah sebagi berikut :
Hal ini membuktikan bahwa mangan (III) dapat dibuat dalam suasana asam
dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan (VII) akan tetapi tidak stabil dan
berdasarkan persamaan reaksi diatas senyawa mangan (III) bereaksi menjadi
mangan (IV) yang berwarna coklat.
Senyawa mangan (III) dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan
(IV) dalam suasana basa. Persamaan reaksinya: