Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MANNDIRI

PENGANTAR BISNIS

TENTANG KONSEP DASAR BISNIS DAN PEMASARAN


INTERNASIONAL

Oleh :

Nama : Jhonatar Haro Aritonang

Npm : 180910271

Nama Dosen : Sunarto Wage, S.E.,M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PUTERA BATAM

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga Pedoman Penulisan
Tugas Mandiri ini yang berjudul ‘TENTANG KONSEP DASAR BISNIS DAN
PEMASARAN INTER NASIONAL dapat diselesaikan dengan baik walaupun masih
terdapat kekurangan namun diharapkan dapat diperbaiki ke depannya agar pedoman yang
saya buat memenuhi kriteria.

Tugas Mandiri (TM) disusun dan ditulis berdasarkan syarat TM dibawah


pengarahan dosen Sunarto Wage, S.E.,M.Si. untuk memenuhi kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. Tugas Mandiri dibuat sebagai salah
satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu mata kuliah di Universitas Putera Batam
(UPB). Dalam upaya mendokumentasikan seluruh Tugas Mandiri mahasiswa, diperlukan
Pedoman Penulisan Tugas Mandiri yang dapat digunakan di semua fakultas di lingkungan
Universitas Putera Batam. Tim Penyusun memberi kesempatan kepada Program
Studi/Fakultas untuk membuat petunjuk tambahan mengenai hal-hal baru yang tidak diatur
dalam pedoman ini. Dalam penyusunan tugas ini, Saya mendapat bantuan dan dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak.Disamping itu Saya menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, Saya masih memerlukan bimbingan dari semua pihak yang
dapat membangun motivasi saya.

Semoga dengan adanya Paduan Penulisan Tugas Mandiri ini maka penyelesaian
Tugas Mandiri bagi setiap mahasiswa UPB dapat lebih lancar.

Batam, 14 Januari 2020

i
Jhonatar haro aritonang

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
Latar Belakang.........................................................................................................................1

Rumusan Masalah....................................................................................................................2

Tujuan......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
Alasan negara melakukan perdagangan.........................................................................................3

Mengukur perdagangan antar negara......................................................................................5

Hambatan bagi perdagangan internasional.............................................................................7

Strategi memasuki perdagangan internasional........................................................................10

Terjun secara global...............................................................................................................14

arus masuk dan keluar moneter..............................................................................................16

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................17


Kesimpulan............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dapat diartikan sebagai transaksi ekonomi yang dilakukan penduduk suatu negara
dengan negara lain, baik secara perorangan, maupun pemerintah. Terjadinya perdagangan
internasional tidak bisa dihindari oleh negara manapun, karena tiap wilayah memiliki
kelebihan dan kekurangan pada salah satu sumber daya alamnya.

Kelebihan sumber daya alam disiasati dengan mengimpornya ke luar negri.


Demikian pula sebaliknya, kekurangan sumber daya alam dapat diatasi dengan
perdagangan internasional ekspor dan impor. Sudah sejak zaman dahulu kala, manusia
selalu berinteraksi dengan sesamanya termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-
hari.

Sejarah membuktikan bahwa berabad-abad silam penduduk di berbagai belahan


dunia sudah melakukan transaksi ekonomi dengan penduduk di negara lain, contohnya jalur
sutra dan Amber Road. Beberapa abad kemudian barulah para ahli ekonomi merumuskan
teori-teori yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi penduduk lintas negara.

Untuk saat ini, bisnis internasional ekspor impor sudah bukan lagi urusan mengatasi
kekurangan sumber daya alam maupun sumber daya manusia pada suatu negara.
Perdagangan internasional telah menjadi hubungan simbiosis mutualis antar beberapa
negara. Bagaimana tidak, melalui kegiatan ekspor dan impor, lapangan kerja baru menjadi
terbuka, mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, serta kehadiran perusahaan-
perusahaan internasional.

Aktivitas perdagangan internasional tidak terlepas dari pihak eksportir dan importir.
Berikut ini akan dipaparkan secara lengkap tentang perdagangan ekspor dan impor skala
internasional.

1
Jika melihat sejarahnya, perdagangan internasional sudah dilakukan ribuan tahun
lalu. Tapi, dampak terhadap kepentingan ekonomi, kepentingan sosial, dan kepentingan
politik baru dapat dirasakan beberapa abad lalu. Perdagangan internasional ternyata juga
membawa dampak terhadap sektor-sektor lainnya, seperti mendorong industrialisasi,
mempengaruhi kemajuan di bidang transportasi, globalisasi, serta lahirnya perusahaan
multinasional.

Perdagangan internasional bisa dikatakan kompleks dan berbelit-belit jika


dibandingkan penyelenggaraan perdagangan di dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh
batas- batas politik serta kenegaraan yang akhirnya sedikit menghambat transaksi
perdagangan, misalnya adanya bea, tarif, dan jatah barang impor.

Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara mengukur perdagangan antar - negara ?
b. Apakah hambatan dalam melakukan perdagangan internasional ?
c. Bagaimana cara mengurangi hambatan dalam melakukan perdagangan internasional?
d. Bagaimana terjun secara global ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui cara mengukur perdagangan antar – negara.


b. .Untuk dapat mengetahui hambatan dalam melakukan perdagangan internasional.
c. Untuk mengetahui cara mengurangi hambatan dalam melakukan perdagangan
internasonal.
d. Untuk mengetahui bagaimana terjun secara global.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Alasan negara melakukan perdagangan

Negara-negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan


utama; Pertama, negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain. Kedua,
negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis dalam
produksi.

Untuk memahami pola perdagangan tersebut, kita mulai dengan membayangkan


bahwa kita menghadapi suatu perekonomian yang hanya memiliki satu faktor produksi,
yaitu tenaga kerja. Kita bayangkan pula bahwa perekonomian hanya menghasilkan dua
barang, anggur dan keju . Jumlah kebutuhan tenaga kerja diukur dengan jumlah jam kerja
yang diperlukan untuk memproduksi satu kg keju atau satu galon anggur. Sumber daya
total yang dimiliki oleh perekonomian dilambangkan dengan L, yaitu penawaran tenaga
kerja total.

Mengingat setiap perekonomian menghadapi keterbatasan sumber daya, maka


terdapat pembatas-pembatas terhadap apa yang bisa diproduksi, dan kita selalu harus
memilih; untuk memproduksi satu barang lebih banyak kita harus mengurangi produksi
barang lain. Pilihan-pilihan ini dicenninkan oleh suatu garis yang disebut batas
kemungkinan produksi (production possibility frontier).

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional dapat diuraikan


sebagai berikut:

1. Perbedaan sumber daya alam


2. Perbedaan faktor produksi
3. Kondisi ekonomi yang berbeda
4. Tidak semua negara adpat memproduksi suatu barang sendiri
5. Adanya motif keuntungan dalam perdagangan
6. Adanya persaingan antarpenguasa dan antar bangsa

Perdagangan Internasional adalah kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi


suatu negara dengan negara lain. Baik itu individu atau sebuah perusahaan atas dasar
kesepakatan bersama. Export dan import dalam perdagangan internasional memberikan
gambaran yang luas. Pelaksanaan perdagangan dalam negeri dan perdagangan internasional
sangatlah berbeda. Perbedaan itu bisa dilihat dari beberapa faktor :

1. Perdagangan dalam negeri lebih mudah dilakukan karena jarak yang dekat, bahasa
yang sama, dan biaya pengiriman yang lebih murah. Sedangkan perdagangan antar
negara terkendala oleh jarak, perbedaan bahasa, dan pengiriman barang yang
harus melalui beberapa aturan. Yaitu beberapa peraturan pabean yang dikeluarkan
oleh masing-masing negara.
2. Proses perdagangan dalam negeri lebih mudah dilakukan dibandingkan
perdagangan internasional.
3. Perbedaan harga dasar export dan import antar negara, dll.

a. Manfaat ekspor dan impor dalam perdagangan internasional

(Reny & Agustina, 2014), (mankiw, 2013)Setiap proses export dan import dalam
perdagangan internasional tentu akan memberikan manfaat untuk sebuah negara. Secara
luas sebuah negara akan mampu meningkatkan pendapatan perekonomiannya. Manfaat
tersebut antara lain :

1. Memperluas pasar
2. Mengenalkan produk dalam negeri
3. Meningkatkan pendapatan
4. Memperoleh barang yang tidak bisa diproduksi/didapatkan di dalam negeri
5. Mempererat kerja sama antar negara
Untuk beberapa perusahaan dalam negeri kesempatan ini sangat terbuka lebar,
karena selain bisa memperoleh keuntungan. Sebuah perusahaan bisa mengenalkan
produknya ke dunia internasional. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan
sebuah negara, diantaranya faktor geografi, iklim, penguasaan teknologi, dan lain - lain.
Meskipun sebuah negara mampu memproduksi satu barang yang sama, tapi akan ada
perbedaan dari segi kualitasnya. Misalkan : Negara Jepang dan India mampu memproduksi
kain. Akan tetapi ada perbedaan iklim dan penguasaan teknologi di masing-masing negara.
Tentu saja itu akan berpengaruh kepada ongkos produksi dan kualitas yang di hasilkan.
Yang pastinya akan berpengaruh besar kepada nilai jual produk.

Mengukur perdagangan antar negara

Berikut beberapa alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan
ekonominya adalah ;

a. Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oleh komoditi yang


dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus
dilakukan impor dari negara yang memproduksinya. Sebagai contoh : meskipun
negara Arab adalah negara yang kaya, namun tidak dapat menghasilkan karet untuk
bahan baku ban mobil, sepatu atau sandal. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku karet tersebut harus membelinya dari negara-negara yang
menghasilkannya (misalnya negara-negara yang ada di Asia).

b. Karena terbatasnya konsumen tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam
negeri, sehingga perlu di cari pasar diluar negeri. Untuk itulah suatu negara
membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar bagi produknya.

c. Sebagai sarana untuk melakukakn proses alih teknologi. Dengan membeli produk
asing suatu negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan
dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang
yang sama.
d. Perdagangan antar negara sebagai salah satu cara membina persahabatan dan
kepentingan-kepentingan politik lainnya.

e. Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar negara dapat mendatangkan


tambahan keuntungan dan efisiensi dari dilakukannya tindakan spesialisasi produksi
dari negara-negara yang memiliki keuntungan mutlak dan atau keuntungan
berbanding

CONTOH 1:

Dua negara , Indonesia dan Cina memiliki data produksi sebagai berikut :

INDONESIA CINA

Produksi beras 1000 ton/satu unit Produksi beras 500 ton/satu unit
produksi produksi

Produksi Gandum 50 ton/satu unit Produksi Gandum 200 ton/satu unit


produksi produksi

Dengan beberapa asumsi bahwa :

=> Perdagangan hanya dilakukan oleh 2 negara dan 2 komoditi yang sama.

=> Hasil produksi adalah per satu unit produksi.

=> Transaksi dilakukan secara barter.

Para ahli ekonomi biasanya menggunakan banyak cara di dalam melihat atau pun
mengidentifikasikan keunggulan bersaing suatu komoditi di pasaran, baik di pasaran
domestik maupun di pasaran internasional. Indikator yg paling lazim dan pokok digunakan
oleh kebanyakan ahli ekonomi untuk melihat daya saing komoditi adalah variabel harga.
Variabel ini teruji baik dan valid, baik dilihat dari sisi empirisnya maupun penjelasannya
secara teoritis. Suatu perusahaan industri dikatakan unggul bersaing atas output yg
dihasilkannya dibandingkan dengan output perusahaan-perusahaan industri pesaing lainnya
di dalam pasar bila harga jual outputnya relatif lebih murah dibandingkan dengan harga jual
output para pesaing pasarnya. Kalau harga jual output perusahaan adalah sama saja
dibandingkan dengan harga jual output dari pesaing-pesaing lainnya yang ada di dalam
pasar yang sama, maka dipastikan mereka perlu bersaing ketat di antara sesama pesaing
pasar pada deretan output yang sama di pasaran. Untuk memenangkan persaingan pasar di
suasana pasar yang demikian, maka setiap perusahaan pesaing perlu memiliki kekuatan
pasar ekstra (extra market power) dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan pesaing
lainnya yang menghasilkan output yang serupa.

Hambatan bagi perdagangan internasional

Perdaganagan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk


suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu
dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara
lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun,
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa
abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan
transportasi,globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.Setelah mengetahui
pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional,sekarang kita
beralih pada faktor-faktor yang menghambat Negara-negara lain untuk melakukan
pedagangan internasional.

Bentuk-bentuk hambatan perdangangan antara lain:

a. Tarif atau bea cukai. Tarif adalah pajak produk impor.


b. Kuota membatasi banyak unit yang dapat diimpor untuk membatasi jumlah barang
tersebut dipasar dan menaikkan harga.
c. Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari
pajak. Bentuk-bentuk subsidi antara lain bantuan keuangan, pinjaman dengan bunga
rendah dan lain-lain.
d. Muatan lokal.
e. Peraturan administrasi.
f. Peraturan antidumping.

Hambatan perdangan mengurangi efisiensi ekonomi, karena masyarakat tidak dapat


mengambil keuntungan dari produktivitas negara lain. Pihak yang diuntungkan dari adanya
hambatan perdangan adalah produsen dan pemerintah. Produsen mendapatkan proteksi dari
hambatan perdagangan, sementara pemerintah mendapatkan penghasilan dari bea-bea.

Argumen untuk hambatan perdangan antara lain perlindungan terhadap industri dan
tenaga lokal. Dengan tiadanya hambatan perdangan, harga produk dan jasa dari luar negeri
akan menurun dan permintaan untuk produk dan jasa lokal akan berkurang. Hal ini akan
menyebabkan matinya industri lokal perlahan-lahan. Alasan lain yaitu untuk
melindungi konsumen dari produk-produk yang dirasa tidak patut dikonsumsi, contoh:
produk-produk yang telah diubah secara genetika. Di Indonesia, hambatan perdagangan
banyak digunakan untuk membatasi impor pertanian dari luar negeri untuk melindungi
petani dari anjloknya harga lokal.

Dalam perdagangan internasional hubungan antarnegara tidak selalu berjalan


dengan lancar. Pasti ada beberapa hambatan yang akan mempengaruhi kegiatan
perdagangan internasional. Beberapa hambatan dalam perdagangan internasional yaitu
sebagai berikut :

1) Perbedaan mata uang antara negara pengekspor dengan pengimpor.

Adanya perbedaan mata uang antara negara satu dengan negara lain, seperti rupiah
dengan dollar Amerika dapat mengurangi kelancaran dalam pembayaran
perdaganganinternasional, karena selain nilainya yang berbeda, juga tidak setiap orang
Amerika mau dibayar dengan rupiah, demikian juga sebaliknya.
2) Adanya kebijakan impor yang dilakukan suatu negara

Dengan adanya kebijakan impor yang diberlakukan oleh suatu negara akan menghambat
dan membatasi masuknya barang ke negara lain karena masing masing negara akan
berusaha untuk melindungi produk dalam negerinya, seperti adanya kuota impor atau
larangan impor terhadap barang-barang tertentu.

3) Perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor

Adanya perbedaan bahasa antara negara pengekspor dengan pengimpor akan dapat
menghambat perdagangan internasional, seperti antara negara Indonesia dengan negara
Filipina. Baik importir maupun eksportir harus saling berkomunikasi dan saling mengetahui
maksud dan keinginannya, apabila ada kendala dalam komunikasi maka transaksi
perdagangan antarkedua belah pihak sulit terjadi.

4) Adanya pengenaan bea masuk yang tinggi

Untuk melindungi produksi dalam negeri dari produk luar negeri maka setiap
Negara akan melakukan tindakan, salah satunya adalah dengan mengenakan bea masuk
yang tinggi terhadap produk luar negeri yang masuk ke dalam negeri. Hal ini dapat
menghambat perdagangan antarnegara.

5) Adanya perbedaan ketentuan atau peraturan

Setiap negara mempunyai ketentuan dan peraturan sendiri dalam mengatur


perdagangan dengan negara lain. Tentu saja ketentuan antara negara satu dengan negara
lainnya berbeda. Hal inilah yang dapat menghambat perdagangan internasional, karena
negara pengekspor harus mematuhi ketentuan yang berlaku di Negara pengimpor, begitu
juga sebaliknya. Misalnya Indonesia sebagai pengekspor tekstil ke Amerika, harus
mematuhi ketentuan-ketentuan dalam perdagangan yang berlaku di Amerika.

6) Adanya organisasi ekonomi yang mementingkan negara anggotanya


Banyak organisasi ekonomi, baik regional maupun internasional yang dibentuk
untuk melindungi kepentingan dan memberikan keuntungan bagi anggotanya sehingga hal
ini dapat menjadi penghambat bagi negara lain yang bukan menjadi anggotanya dalam
menjalankan perdagangan internasionalnya. Misalnya ASEAN dan MEE, tentu saja
kebijakan ekonomi atau perdagangan yang dikeluarkan akan mementingkan dan
menguntungkan anggotanya. Seperti halnya pengenaan tarif impor yang tinggi terhadap
negara-negara yang bukan menjadi anggotanya sedangkan dengan anggotanya sendiri
dikenakan tarif impor yang relatif rendah, bahkan dibebaskan.

7) Proses dan prosedur ekspor impor yang panjang dan lama

Adanya proses dan prosedur ekspor impor yang panjang yang harus dilalui serta
banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi oleh eksportir maupun importir dapat menjadi
penghambat dalam perdagangan internasional.

8) Adanya perang yang dialami suatu negara dan perompak.

Terjadinya perang dan keadaan yang kurang aman, baik di darat maupun di laut
dapat menjadi penghambat dalam perdagangan internasional, seperti terjadinya perang di
negara Irak, banyaknya perompak di Selat Malaka dan adanya konflik di Negara lainnya
dapat menghalangi para pelaku dalam perdagangan internasional untuk melakukan
transaksi atau pengiriman barang ke negara lain.

2.4 Strategi memasuki perdagangan internasional

Salah satu perkembangan. paling signifikan dalam praktik dunia usaba dewasa ini
adalah pertumbuhan pesat aktivitas internasional. Ekspor, investasi langsung asing dan
penentuan sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah merebak secara
dramatis. Dalam situasi seperti itu. banyak perusahaan yang memasuki pasar internasional
untuk mencari sumber komponen secara lebih efektif dan memasuki pasar produk yang
bertumbuh yang lebih menjanjikan dibandingkan pasar domestik.

Konsep Masuk Pasar


Konsep masuk pasar (market entry) berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan di
dalamnya perusahaan dapat menjadi anggota kelompok perusahaan yang bersaing dengan
menghasilkan substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan. Perusahaan harus
mengembangkan seperanglcat produk, aset, dan aktivitas manajemen untuk pasar baru yang
disusupi Kepentingannya di sini terletak pada pasar internasional baru. Masuk yang
berhasil akan tergantung pada sejumlah faktor. Hal ini tergantung pada bagaimana
perusahaan:

a. Menggunakan informasi peluang untuk rnenyusup ke pasar yang menguntungkan.


b. Mengakses sumber daya yang produktif.
c. Mengakses pasar.
d. Mengatasi rintangan masuk pasar.

Perusahaan-perusahaan mapan biasanya beroperasi lebih baik dibandingkan


perusahaan perusahaan baru karena faktor- faktor di atas. Masuk ke pasar dapat
berlangsung dalam berbagai keadaan, misalnya:

a. Keunggulan kompetitif biaya, strategi penjualan, atau daya tarik produk dari
pendatan baru yang memungkinkannya mengatasi pukulan fatal bagi anggota-
anggota lemah yang dilancarkan oleh kelompok perusahaan yang telah mapan
sebelumnya.
b. Pendatang baru dapat meraup, sejumlah besar lapangan usaha dari beberapa anggota
kelompok, yang karena sebab-sebab tertentu keunggulan kompetitifnya tidak bisa
ditanding! oleh para pendatang,
c. Kelompok, dimekarkan oleh pendatang baru tersebut, mampu mencapai ekulibrium
pada tingkat harga yang lebih tinggi, menutup biaya-biaya unit yang lebih besar
yang dapat muncul dari pengurangan skala operasi dari setiap perusahaan.
d. Perusahaan-perusahaan yang telah mapan memilih untuk memasuki pasar baru
sebagai bagian dari strategi hubungan antar perusahaan yang melibatkan pasar
untuk produk lainnya.

Dalam, banyak kejadian, perusahaan mapan unggul terhadap perusahaan baru dalam
kemampuan mereka mengatasi hambatan-hambatan sumber daya dan pasar, dan mencapai
skala ekonomis operasi. Masuk pasar telah menjadi ujian tertinggi bagi kemampuan
kompetitif Perusahaan tidak lagi membuktikan kemampuannya dalam lahan bisnis biasa,
melainkan membuktikan kompetensinya dalam. menjelajahi wilayah baru. Tantangan
memasuki internasional baru sangatlah berat dan perusahaan-perusahaan yang berjaya
menggunakan beraneka macam, cara masuk pasar.

Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi Internasional

Strategi kompetitif yang diikuti oleh perusahaan bakal tergantung pada serangkaian
variabel yang terhadapnya manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya. Perusahaan
dapat menyusun sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian,
perusahaan di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik: strategi penetrasi
pasar (market penetration strategy) dan strategi pemayaran pasar (market skimming
strategy).

Tujuan strategi pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang
tinggi seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan
yang mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil
meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan
pengeksporan atau pemberian lisensi. Keberhasilan strategi ini sangatlah tergantung pada
pilihan agen, distributor, atau licensees. Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke
tangan mitra di luar negeri. Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna
menangguk marjin tinggi.

Strategi pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan pengelolaan Sumber daya.


pemasaran perusahaan dalam suatu cara tertentu sehingga penyebarannya relatif sama
untuk semua pasar yang dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini meliputi keluwesan,
penciutan. konsentrasi dan cara menggali secara cepat beberapa keunggulan kompetitif
yang signifikan. Tentu saja perusahaan dapat mengikuti strategi bauran yang bukan strategi
penetrasi maupun pemayaran pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada sejumlah
besar pasar seraya mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pikhan dari pasar
tersebut.
Baik strategi penetrasi pasar maupun strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar
yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan. Setiap strategi
mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut pengambil
keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi perusahaan dan strategi yang
memungkinkan. Strategi penetrasi pasar biasanya berarti penjualan kepada sekelompok
kecil pasar. Strategi pemayaran pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada sejumlah
besar pasar tanpa mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara tertentu.

Dalam jangka panjang, strategi diversifikasi (diversification strategy) sering


menyebabkan penyusutan jumlah pasar. Hal ini merupakan hasil konsolidasi dan pelepasan
pasar yang tidak menguntungkan. Pola yang berbeda dari ekspansi pasar mungkin akan
menyebabkan pengembangan kandidat kompetitif yang berbeda-beda di pasar yang
berlainan. Terdapat pula taraf upaya peniasaran yang berlainan dan program-program
pemasaran yang tidak serupa di setiap pasar. Dengan anggaran dan sumber daya manajerial
yang terbatas, besarnya sumber daya yang dialokasikan kepada setiap pasar di bawah
strategi diversifikasi akan lebih rendah dibandingkan di bawah strategi konsentrasi.

Sungguhpun demikian, strategi ekspansi pasar ditandai tidak hanya oleh data masuk
ke pasar nasional yang baru, tetapi juga oleh segmen pasar di dalam pasar nasional dan
alokasi upaya untuk segmen pasar yang berbeda. Cara yang digunakan untuk menerobos
pasar internasional dapat mempengaruhi pilihan strategi. Perusahaan keeil, umpamanya,
dapat menyaring sejumlah pasar melalui pengkaryaan agen penjualan.

Strategi Pasar dan Strategi Kompetitif

Strategi konsentrasi maupun strategi pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan


tingkat upaya pemasaran yang berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di
setiap pasar. Perusahaan mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang agak tetap
dan dengan demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk setiap pasar
dalam strategi penyebaran pasar akan lebih rendah daripada di bawah strategi konsentrasi di
sedikit pasar. Pada umumnya, tingkat upaya pemasaran yang lebih rendah menyiratkan
pengeluaran
promosional yang lebih sedikit, lebih banyak ketergantungan pada para agen dan tendensi
yang lebih kuat kepada ancangan penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak,
strategi ini membutuhkan investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan
menggunakan strartegi kompetitif yang agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang
berat.

Terjun secara global

Bagi perusahaan yang ingin memasuki pasar global, mereka harus mengambil sederet
keputusan, yaitu :

a. Memutuskan untuk memasuki pasar global

Sebelum memutuskan untuk memasuki pasar global, perusahaan harus


mempertimbangkan faktor lingkungan pemasaran global dan target penjualan di
pasar global.

1) Mengamati lingkungan pemasaran global.


2) Mempertimbangkan proporsi penjualan di pasar global terhadap sasaran total
penjualan.
b. Memutuskan pasar mana yang akan di tuju

Langkah ini mengharuskan penilaian atas besarnya laba atas investasi yang harus
dibandingkan dengan tingkat risiko yang dihadapi. Sorini mampu memasuki pasar di lebih
dari 60 negara. Selama 2001-2005, nilai ekspornya tumbuh 12,26%. Pada 2005, nilai
ekspornya 29,7 juta dolar AS dan pada 2006 diperkirakan telah menembus Rp 1 triliun.
Demikian pula, PT. Sayap Mas Utama, yang saat ini mampu menembus pasar di lebih dari
90 negara, dengan nilai ekspor selama 2001-2005 tumbuh 22,3% per tahun, dan total
ekspornya mencapai 58 juta dolar AS

c. Memutuskan cara memasuki pasar

Setelah negara tujuan di putuskan, perusahaan harus menentukan cara masuk terbaik.
1) Ekspor langsung adalah cara mejual barang atau jasa melalui perantara
(eksportir) yang bertempat di negara tujuan ekspor.
2) Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara
(eksportir) negara asal.
3) Joint Venture adalah memasuki pasar asing dengan bergabung bersama
perusahaan asing untuk menghasilkan atau memasarkan produk.
4) Lisensi adalah metode memasuki pasar asing di mana perusahaan menjalin suatu
kesempatan dengan pembeli lisensi di pasar asing
5) Frenchise adalah memasuki pasar global melalui kerjasama dengan franchisor.
Franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya
manusia, pelatihan.
6) Investasi langsung adalah memasuki pasar asing dengan mengembangkan
fasilitas perakitan atau manufaktur berpusat di luar negeri
d. Memutuskan program pemasaran

Perusahaan harus memutuskan sejauh mana produk, promosi, harga dan distribusi
mereknya perlu disesuaikan dengan pasar-pasar asing secara individual.

1) Pada tingkat produk. Perusahaan dapat menggunakan strategi perluasan produk


langsung, penyesuaian produk dan penciptaan produk.
2) Perluasan produk langsung adalah memasarkan produk di pasar asing tanpa
melakukan perubahan
3) Penyesuaian produk adalah menyesuaikan produk untuk memenuhi kondisi atau
keinginan lokal di pasar asing.
4) Penciptaan produk adalah menciptakan produk atau jasa baru bagi pasar asing.
5) Pada tingkat komunikasi. Perusahaan dapat memilih penyesuaian komunikasi atau
penyesuaian ganda.
6) Pada tingkat harga. Perusahaan dapat menghadapi kenaikan harga, dumping, pasar
abu-abu dan produk palsu murah.
7) Pada tingkat distribusi. Perusahaan harus mempertimbangkan cara pendistribusian
produk ke konsumen.

arus masuk dan keluar moneter


Adapun arus masuk dan keluar moneter sebagai berikut :

rus masuk moneter

1) Pembayaran barang dan jasa yang di ekspor


2) Pengeluaran oleh wisatawan-wisatawan asing
3) Pendapatan atas investasi asing yang diperoleh oleh warga negara domestik
4) Pembayaran dari pemerintah-pemerintah asing.

b. Arus keluar moneter

1) Pembayaran barang dan jasa yang diimpor


2) Pengeluaran oleh warga negara yang melakukan perjalanan keluar negeri
3) Investasi oleh warga negara di sekuritas dan real estate asing
4) Pembayaran kepada pemerintah-pemerintah asing.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bisnis internasional adalah bisnis yang melibatkan penyeberangan batas-batas


Negara.Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen
oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai
sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman dalam bisnis
internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi
regiosentris. Perdagangan internasional berhubungan dengan berbagai kegiatan, seperti:
Perpindahan barang dan jasa dari satu negara ke nagara lain atau disebut dengan istilah
transfer of goods and services.Perpindahan modal melalui penanaman modal asing dari luar
negeri ke dalam negeri (transfer of capital).

Saran

Sebaik nya bisnis internasional diterapkan di berbagai negara agar bisa berkembang
sedemikan rupa
DAFTAR PUSTAKA

Boone, louis. (2013). Pengantar bisnis kontemporer (Edisi 13). Jakarta:


penerbit salemba empat.

mankiw, N. G. (2013). pengantar ekoomi makro (asia; peter wilson, ed.).


jakarta: penerbit salemba empat.

Pranata, i made adi, & Darma, gede sri. (2018). Jurnal Manajemen dan
Bisnis. Jurnal Manajemen Dan Bisnis. https://doi.org/10.31843/jmbi

Reny, & Agustina. (2014). PENGARUH EKSPOR, IMPOR, NILAI TUKAR


RUPIAH, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP CADANGAN
DEVISA INDONESIA. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil.

Anda mungkin juga menyukai