PEMERIKSAAN JAMUR
OLEH :
NPM : 18.18.179
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
T.A 2018/2019
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – SumateraUtara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email : delihusada1@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
Jamur atau yang lebih di kenal dengan nama ilmiah adalah fungi. Merupakan nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh
lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan
istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi. Jamur banyak kita temui di setiap tempat, bahkan
dimana saja terdapat jamur. Namun masih banyak orang orang yang beranggapan bahwa jamur
hanya memiliki dampak negatif saja. Padahal pada kenyataannya jamur memiliki dampak positif.
Salah satu dampak positif dari jamur adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Sebuah penelitian
jamur tiram berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bahan aktif dalam jamur tiram
dapat merangsang makrofrag untuk bekerja lebih aktif. Makrofag adalah salah satu bagian dari
sel darah putih yang bertugas untuk melawan virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya. Di
dunia ini, banyak sekali spesies jamur. Bahkan, jumlahnya mencapai ribuan. Dari jumlah itu, 600
spesies di antaranya dapat dikonsumsi manusia. Itulah yang disebut jamur pangan. Tentu saja,
Namun, hingga saat ini hanya 200 spesies jamur yang telah biasa dikonsumsi manusia” dan 100
di antaranya sudah diuji coba untuk dibudidayakan. Dari jumlah itu, 35 di antaranya berhasil
dibudidayakan secara komersial dan delapan jenis lainnya dibudidayakan secara industrial.
Di Indonesia, ada enam jenis jamur yang sudah dibudidayakan dan diyakini memiliki nilai
ekonomi yaitu jamur merang (Volvaria volvaceae), jamur tiram putih ( Pleurotus ostreatus var
florida), jamur shiitake (Lentinula edodes), jamur kuping lokal (Auricularia auricula), jamur
Jamur yang bisa diolah menjadi bahan makanan dapat di kembangkan menjadi industri olahan
makanan rumah tangga. Dengan adanya industri olahan makanan dari jamur, dapat di
manfaatkan sebagai peningkatan taraf hidup orang banyak bagi pengusaha atau per oranagan
yang mampu memproduksi jamur sebagai bahan olahan makanan yang tentunya sehat dan sangat
lezat. Sehingga masyarakat mulai merububah pandangan terhadap jamur, bahwa jamur tidak
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang
yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Sir
Alexander Fleming FRS FRSE FRCS adalah ilmuwan Skotlandia yang berhasil menemukan
penisilin, yaitu sejenis antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Zat temuannya
ini dapat digunakan untuk membunuh banyak jenis bakteri yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Jamur dapat ber reproduksi secara seksual maupun aseksual. ). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler,
tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri
dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau
angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh
menjadi jamur dewasa. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangiumdan
konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua
individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan
sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – SumateraUtara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :delihusada1@gmail.com
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan
inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga
beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.
Reproduksi asekdual biasanya dilakukan melalui spora aseksual yang dihasilkan oleh hifa
tertentu. Spora Aseksual merupakan sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi
organism baru.
- Fragmentasi
Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau pemisahan hifa dari
dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi
miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa akan terdiferensiasi menjadi sporangia atau
Pembentukan Tunas
Reproduksi aseksual lainnya adalah dengan cara pembentukan tunas (semacam sel
Jamur memiliki berbagai manfaat untuk tubuh, jamur dapat memperkuat sistem
kekebalan tubuh atau imunitas tubuh pada pengobatan tradisional china,contohnya jamur
shitake. Kemudian jamur dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, hal ini dikarnakan
jamur kaya akan antioksidan yang mampu membersihkan tubuh dari radikal bebas.
Selanjutnya jamur dapat menurunkan kolestrol yang tinggi dan sehat bagi jantung
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – SumateraUtara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :delihusada1@gmail.com
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 ALAT
3. Mikroskop 1 buah
4. Kaca objek 1 buah
5. Kaca penutup 1 buah
3.2 BAHAN
2. Aqudest Secukupnya
3.3 PROSEDUR
1. siapkan cawan petri, gelas objek, kertas saring dan alumunium foil yang di gulung dan
2. sterilkan dalam atoklaf dengan suhu 121 derajat celcius selama 15 menit, untuk cover
glass,sterilkan dengan cara merendamnya di dalam alcohol dan lewatkan di atas api untuk
3. masukkan kertas saring seukuran petri ke dalam aquadest steril lalu letakkan di dalam petri
4. letakkan alumunium foil yang berbentuk huruf u di atas kertas saring tersebut,sementara
tuangkan media SDA sebanyak 10 ml kedalam petri lain dan tunggu sampai memadat
5. dengan pisau silet yang steril buat blok media dengan ukuran 0,5 x 0,5 cm dan di letakkan di
atas objek
6. Inokulasikan pada sisi samping dari blok media tersebut dengan spora jamur letakkan pada
gelas penutup di atas blok . selanjutnya gelas objek di letakkan di atas alumunium foil dalam
cawan petri dan di inkubasikan selama 24-72 jam dengan suhu ruang
2. Ambil sampel pada objek glass dan tutup menggunakan deck glass
3.4.FLOWSHEET
Amati di mikroskop
Sterilkan
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – Sumatera Utara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :delihusada1@gmail.com
Inkubasi
Amati di mikroskop
PROGRAM STUDI FARMASI
BAB IV
4.1.HASIL
4.2.PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita mengamati jamur yang terdapat pada roti, dimana kita tahu bahwa
roti yang telah kadaluarsa rentan akan jamur. Salah satu jenis nya ialah Rhizopus stolonifer.
Rhizopus stolonifer merupakan salah satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jamur ini memiliki
hifa pendak yang bentuknya bercabang cabang yang akan berfungsi sebagai akar. Akar tersebut
akan digunakan untuk melekatkan diri dan menyerap zat zat yang diperlukan.
Rhizopus stolonifer dapat tumbuh pada suhu 5 derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Jamur
jenis Rhizopus stolonifer ini dapat hidup pada roti maupun buah-buahan. Apabila rhizopus
stolonifer menempel pada makanan maupun buah-buahan, yang terjadi adalah roti maupun uah-
buahan tersebut dapat mengalami keruskan yang cukup parah, sehingga buah maupun roti
tersebut tidak dapat di makan. Contoh makanan yang sudah terkena organisme ini adalah
ditemukannya cetakan hitam dengan membentuk permukaan halus pada roti yang lembab.
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – Sumatera Utara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :delihusada1@gmail.com
BAB V
5.1.KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil pengamatan ini adalah bahwa, roti yang terkana jamur Rhizopus
stolonifer dapat menyebabkan kerusakan pada roti dengan cirri cirri adanya noda
5.2.SARAN
Sebaiknya para praktikan lebih serius lagi dalam menjalankan praktikum dan tidak
banyak bercerita / bergosip di dalam lab
Di harapkan agar praktikan memakai jas lab di dalam ruangan serta menggunakann
masker serta sarung tangan pada saat praktiikum dijalankan.
Agar para prraktikan tertib selama perrcobaan di lakukan
Agar aslab nya lebih sering tersenyum dan tidak galak-galak.
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA
DELITUA
Jl.Besar No.77 Delitua Kab.Deli Serdang – Sumatera Utara 20355
(061) 7030082 – 7030083 Faximilie : (061) 7030083
Email :delihusada1@gmail.com
DAFTAR PUSTAKA
1. https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/manfaat-jamur-risiko-kesehatan/
2. https://thiaanswer.wordpress.com/2010/01/20/jelaskan-reproduksi-fungi-dan-jamur-
protista/
3. http://www.biologipedia.com/2018/09/reproduksi-jamur-fungi.html
Praktikan