Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HIKMAH DIBALIK ADANYA WABAH COVID – 19

MENURUT PANDANGAN ISLAM

Disusun oleh:

RISKA AYU DAMAYANTI

24 / XI IPA 2

SMA NEGERI PILANGKENCENG

TAHUN AJARAN 2019/2020

Jalan Raya Pilangkenceng No. 15

Kabupaten Madiun

Kode Pos 63154


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini kami membuat sebuah makalah dengan judul “ Makalah Hikmah di balik
adanya Wabah Covid – 19 Dalam Pandangan Islam ”, yang menurut kami dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita.
Melalui kata pengantar ini kami terlebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Terimakasih

Penyusun

1
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………. 1
Daftar Isi………………………………………………………………… 2
Bab 1 Pendahuluan…………………………………………….…….. 3
A. Latar Belakang……………………………………………….……3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………3
C. Tujuan Masalah……………………………………………………3
Bab 2 Pembahasan…………………………………………………….4
A. Pengertian Virus Corona……………………………………….....4
B. Hikmah dibalik Adanya Wabah Virus Corona………..………….5
C. Implementasi di Kehidupan dalam Mengadapi Corona Sesuai
Ajaran Islam………………………………………………………6

Bab 3 Penutup………………………………………………………….9
A. Kesimpulan………………………………………………………...9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, dunia digegerkan dengan munculnya pandemi Virus Corona baru yang
disebut Covid – 19. Wabah yang awal mulanya berasal dari Kota Wuhan China, kini sudah
berkembahng dan menyebar hampir diseluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Wuhan
merupakan salah satu kota besar di China. Dikota ini banyak pasar yang menyediakan berbagai
macam daging hewan yang tak lazim seperti sup kelelawar, katak, ular, babi, dll. Olahan olahan
dari berbagai hewan tak lazim ini diduga menjadi salah satu penyebab munculnya virus corona
baru yang kita sebut covid -19.
Islam merupakan agama yang memiliki Al-Qur’an serta hadist yang didalamnya berisi banyak tata
cara serta aturan-aturan sebagai pedoman umatnya. Salah satunya yaitu tindakan manusia dalam
mengkonsumsi suatu makanan. Didalamnya terdapat larangan serta anjuran mengkonsumsi mana
yang tergolong makanan haram serta mana yang tergolong haram. Dan masih banyak lagi
tindakan tindakan dalam ajaran islam memiliki keefektifan sebagai pencegahan tertularnya virus
corona. Untuk lebih lanjutnya, penulis akan membahas apa saja hikmah yang kita dapatkan akan
adanya wabah virus corona ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu virus corona ?
2.    Apakah hikmah dibalik adanya virus corona dalam pandangan Islam ?
C. Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa itu virus corona.
2.    Untuk mengetahui hikmah dibalik adanya virus corona dalam pandangan islam

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam dan Basa


Penyakit corona virus 2019 ( covid – 19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
sindrom pernapasan akut coronavirus2 ( SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi
pada tahun 2019 di Wuhan ibu kota Hubei, China dan sejak itu menyebar secara global,
mengakibatkan pandemi virus corona 2019-20. Meski penyebabnya masih sekeluarga dengan
biang MERS dan SARS, ia punya ciri khasnya sendiri. Ketika virus tersebut hinggap, ia lekas
memulai reaksi berantai yang bikin kolaps organ-organ terpenting dalam tubuh penderita.
Petualangan maut COVID-19 dimulai dari tetesan cairan yang tersebar ke udara melalui
batuk atau bersin. Cairan tersebut lantas masuk melalui hidung, mulut, atau mata. Dengan lekas,
virus merambat ke bagian belakang rongga hidung, menuju membran mukosa di belakang
tenggorokanmu. Ketika ia hinggap pada salah satu reseptor sel di sana, invasi dimulai.Menurut
Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center,
seterusnya virus SARS-CoV-2 bertindak laksana perompak. Wujudnya, yang dipenuhi paku-
paku protein, memudahkan ia nemplok di membran sel, lalu “membajak” sel tubuh. Dari sel
tubuh yang sudah terkompromi, virus berlipat ganda dan menyerang sel-sel lain. Pada fase ini,
umumnya pasien mengalami gejala berupa radang tenggorokan atau batuk kering.Kemudian,
virus merambat ke rongga pernapasan menuju paru-paru. Setibanya di sana, membran mukosa
paru-paru mulai radang. Alhasil, kantung udara paru-paru berangsur cacat dan kesulitan
melaksanakan tugasnya: menyuplai oksigen dan membawa keluar karbon dioksida dari aliran
darah. Lambat laun, aliran oksigen yang mampet membuat paru-paru terisi cairan, nanah, atau
sel mati. Pada fase ini, umumnya pasien mengalami pneumonia atau infeksi paru-paru.Beda dari
pneumonia biasa, virus COVID-19 menyerang bagian pinggir paru-paru dan tidak langsung
menghajar saluran pernapasan atas dan trakea.
Seperti dilaporkan The New York Times, hal ini pula yang bikin COVID-19 mulanya
luput dari perhatian dokter di Cina. Tes paru-paru di RS tak selalu memeriksa bagian pinggir
paru-paru, sehingga orang yang sakit kadang dianggap sehat-sehat saja dan disuruh
pulang.Menurut Prof. John Wilson dari Royal Australasian College of Physicians, pneumonia
yang disebabkan COVID-19 lebih parah dari pneumonia biasa. Infeksi paru-paru semacam ini
biasanya memantik respons alamiah dari sistem imun tubuh untuk menghancurkan virus tersebut
dan membatasi penggandaannya. Namun, mekanisme ini tak berjalan wajar di kelompok-
kelompok penderita yang rentan, misalnya lansia, orang dengan penyakit paru-paru atau jantung,
serta penderita diabetes.Di sisi lain, dalam kasus-kasus tertentu, respons berlebihan dari imun
tubuh justru berujung petaka. Ketika infeksi sudah amat parah, sistem imun tubuh bisa saja
“panik” dan tak hanya menghabisi sel-sel mati atau terinfeksi.

4
Sistem imun secara tak sengaja menggempur sel dan bagian tubuh yang sehat-sehat
saja. National Geographic mengibaratkannya begini: alih-alih menembak sasaranmu dengan
senapan kecil, sistem imun mengeluarkan peluncur granat, lalu menekan picu sambil berteriak:
"Say hello to my little friend!" Kena sasaran, sih, tapi yang lain ikut ambyar.Implikasinya bisa
beragam.
Dalam kasus COVID-19 terparah, respons berlebihan sistem imun ini berpadu-padan
dengan minimnya suplai oksigen ke darah dan menimbulkan kegagalan fungsi berbagai
organ. Dalam kasus lain, dampak ganda ini menimbulkan kerusakan permanen pada paru-paru.
Walhasil, paru-paru lebih rentan terhadap bakteri atau penyakit lain. Dalam kasus-kasus langka,
pasien tidak meninggal akibat virus COVID-19, melainkan infeksi susulan yang menyerang
setelah paru-paru jadi lebih rentan.
B. Hikmah dibalik Adanya Wabah Virus Corona
Wabah Virus Corona yang menyerang belahan dunia ini, termasuk dibeberapa wilayah
Negara Indonesia agar dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya sebagai umat beragama yang
meyakini atas kehendak dan kebesaran Allah swt.
''Mari kita ambil hikmah dan pembelajaran terhadap wabah Virus Corona ini. Sebagai
umat beragama, Virus Corona ini merupakan bahagian dari ciptaan Allah swt yang mengandung
hikmah dan pelajaran bagi kita selaku hambanya. Di dalam Al Qur’an Allah menjelaskan bahwa
“tidaklah Allah menciptakan/menjadikan sesuatu itu sia-sia melainkan ada hikmahnya” (QS.Ali
Imran ayat 191),'' kata Ajamalus.
Oleh karenanya, dalam ajaran agama Islam, penyebaran Virus Corona dapat diambil
pembelajaran dan hikmahnya dalam tiga hal, yaitu: Pertama: sebagai ujian keimanan bagi
hamba-hambanya yang sholeh sebagai cara dan bentuk Allah untuk meningkatkan kualitas
keimanan dan ketaqwaan hambanya, jika kita terima dan kita hadapii dengan penuh keimanan,
kesabaran dan ikhtiar secara maksimal.
Kedua: sebagai teguran Allah kepada hambanya, Allah turunkan bermacam musibah yang
membuat manusia ketakutan, termasuk wabah Virus Corona atau adanya bencana, adanya
malapetaka dan yang lainnya, agar manusia ini sadar dan kembali kepada Allah. Jadi adanya
wabah, adanya bencana, adanya malapetaka dan lainnya, agar manusia sadar dan manusia ini
kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah menyebutkan dalam surah Al-An’am ayat 42:
َّ ‫خَذنَاهُم بِ ْالبَأْ َسا ِء َوال‬
َ َ‫ضرَّا ِء لَ َعلَّهُ ْم يَت‬
٤٢﴿ َ‫ض َّر ُعون‬ ْ َ ‫﴾ َولَقَ ْد أَرْ َس ْلنَا إِلَ ٰى أُ َم ٍم ِّمن قَ ْبلِكَ فَأ‬

“Dan sungguh Kami telah mengutus Rasul-Rasul kepada umat-umat sebelum engkau kemudian
Kami siksa mereka dengan menimpakan kemelaratan dan kesengsaraan agar mereka memohon
kepada Allah dengan kerendahan hati.” (QS. Al-An’am[6]: 42)

5
Didalam tafsir Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari Rahimahullah, ketika menyebutkan ‫( ْالبَأْ َسا ِء‬ujian
ditimpakan kepada mereka berupa kemiskinan, kesempitan dalam penghidupan), sedangkan
َّ ‫( َوال‬ujian yang ditimpakan kepada mereka berupa penyakit dan cacat yang menimpa tubuh), ‫َل‬
‫ضرَّا ِء‬
َ َ‫( َعلَّهُ ْم يَت‬agar mereka itu kembali kepada Allah, agar mereka itu tunduk kepada Allah,
َ‫ض َّر ُعون‬
memurnikan ibadah itu hanya kepada Allah, dia mencintai Allah, merendahkan diri kepada Allah
dan taat hanya kepada Allah). Ini dalam tafsir Ath-Thabari ketika menafsirkan ayat ini dan juga
dalam tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini.

Artinya: Allah timpakan bencana atau wabah agar manusia kembali kepada Allah, agar manusia
bertaubat kepada Allah, agar manusia meninggalkan kesyirikan, meninggalkan dosa dan maksiat.
Dan juga kalau kita lihat lagi, diantara dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia sehingga Allah
turunkan berbagai macam bencana termasuk wabah penyakit ini, karena kesombongan manusia,
keangkuhan manusia, kedzaliman manusia, kesyirikan manusia dan yang lainna. Sehingga Allah
timpalkan ini.Kalau mau kita hitung dosa-dosa, banyak sekali. Kalau antum mau baca akibat
setiap dosa itu, antum bisa baca bukunya Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Ad
Daa’ Wad Dawaa’ (penyakit dan obatnya). Jadi Allah timpakan segala macam itu dengan sebab
dosa manusia.

Ketiga: Sebagai ‘Azab. Boleh jadi penyebaran Virus Corona ini merupakan ‘azab dari
Allah swt, karena manusia menjauhi agama, bahkan mengengkari ajaran agama, perbuatan
maksiat dan dosa terjadi dimana-mana, dilakukan manusia secara terang-terangan tanpa ada rasa
malu. ''Manusia telah banyak membuat kerusakan dan dosa dipermukaan bumi ini tanpa takut
atas kemurkaan dan ‘azab Allah, maka Allah turunkan ‘azab sebagai akibat dari perbuatan
manusia itu sendiri, seperti yang dilansirkan Allah dalam Al Qur’an Surat Arrum ayat 41,''
demikian Ajamalus.

C. Implementasi di Kehidupan dalam Mengadapi Corona Sesuai Ajaran Islam

Menjaga kesehatan dan senantiasa mencuci tangan ketika sudah dan akan melakukan suatu hal.
Hal tersebut secara tidak sadar telah kita implementasikan ketika kita akan melaksanakan sholat
yaitu saat berwudhu. Tidak hanya menjaga kebersihan dan pola makan sehat, umat Muslim juga
bisa memanjatkan doa-doa untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk virus corona.
Penyakit bisa datang kapan saja, termasuk virus Corona yang kini telah menjadi pandemi di
Indonesia. Jika kita tak menjaga kesehatan, beberapa gejala seperti flu, demam, batuk hingga
sakit kepala bisa menyerang tubuh kita.

6
Dikutip dari Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4 dalam hadits nomor 1484 diriwayatkan dari Anas
RA, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah membaca doa berlindung dari segala
penyakit. Doanya adalah sebagai berikut:

"Wa an annas radhiyallahu anhu an nabiya shallahu allahi wasallam kana yaqulu, Allahumma
innii a'uudzu Bika Minal Baroshi wal Junuuni wal Judzaami wa min Sayyi-il Asqoom".

Artinya: Dari Anas radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Muhammad shallahu allahi wasallam
mengucapkan doa: Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (kulit),
gila, lepra, dan dari keburukan segala macam penyakit.

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (1554) dan an-Nasa-i (VIII/270) melalui dua jalur, dari
Qatadah dan Anas RA. Masih dikutip dari Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 4 halaman 474,
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam merasa perlu berlindung kepada Allah SWT dari
penyakit parah sebab khawatir tak mampu menahan kesabaran. Walhasil kemudian karena tak
sabar, kita terperangkap dalam kegelisahan menanggungnya, sehingga berakibat hilangnya
pahala kebaikan.

Selain doa di atas, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga sempat menyarankan untuk
membaca Sholawat Tibbil Qulub.

Berikut bacaan Sholawat Tibbil Qulub seperti tertera dalam surat PBNU:
ٰ
َ ‫ َوع َٰلى ٰالِ ِه َو‬،‫ضيَائِهَا‬
‫صحْ بِ ِه َو َسلِّم‬ ِ ‫ار َو‬
ِ ‫ص‬َ ‫ َونُوْ ِر ااْل َ ْب‬،‫َان َو ِشفَائِهَا‬ ِ ْ‫ص ِّل ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِطبِّ ْالقُلُو‬
ِ ‫ َوعَافِيَ ِة ااْل َ ْبد‬،‫ب َو َد َوائِهَا‬ َ ‫اللّهُ َّم‬

Allahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa'aafiyatil
abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.

Artinya:

"Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat
hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan
mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta
keluarganya."

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam menghadapi wabah corona yang saat ini sudah menjadi pandemi, kita sebagai
seorang muslim wajub untuk mengambil hikmah akan adanya wabah tersebut yaitu senantiasa
bersyukur ketika kita diberi kesehatan oleh allah, sebagai ujian keimanan bagi hamba-hambanya
yang sholeh sebagai cara dan bentuk Allah untuk meningkatkan kualitas keimanan dan
ketaqwaan hambanya, jika kita terima dan kita hadapii dengan penuh keimanan, kesabaran dan
ikhtiar secara maksimal, sebagai sarana kita untuk memperbaiki diri agar terhindar dari azab
Allah.

Anda mungkin juga menyukai