Anda di halaman 1dari 19

Tugas kelompok Dosen Pengampu

FIQIH Rosiana.M.Ag

" HAJI DAN UMRAH"

Disusun oleh:

M.Nur
Fadli(01870213725)

Aujuna Maulana(01870214208)

Al Usamah Maulana,S(01870213891)

JURUSAN D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN UNIVERSITAS


ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF QASIM TP.2019/2020

RIAU
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami akhirnya bisa menyelesaikan sebuah
penulisan karya tulis yang berjudul : “Haji dan Umrah”

Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan laporan ini tidak lepas dari pesan dan bantuan
dari berbagai pihak, baik berupa dorongan, petunjuk, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada :

1. Dosen yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan nasihatnya kepada kami
2. Teman-teman yang telah ikut membantu penyusunan makalah ini
3. Dan semua pihak tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini
Kami harap makalah ini cukup memberikan pengetahuan tentang Haji dan Umrah, walaupun
tidak secara detail.

Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Pekanbaru, 5 April 2020

Hormat Kami,

2
Daftar Isi
Kata Pengantar2
Lembar Pengesahan................................................................................................................................3

Daftar Isi4
BAB I PENDAHULUAN5
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH5
1.2 RUMUSAN MASALAH6
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................7

A. HAJI............................................................................................................................................7
1. PENGERTIAN HAJI................................................................................................................7
2. JENIS HAJI............................................................................................................................8
3. SYARAT HAJI........................................................................................................................9
4. RUKUN HAJI.......................................................................................................................10
5. WAJIB HAJI........................................................................................................................11
6. SUNAH HAJI.......................................................................................................................12
7. LARANGAN BAGI ORANG YANG SEDANG IHRAM HAJI......................................................12
8. KEGIATAN IBADAH HAJI.....................................................................................................13
B. UMRAH....................................................................................................................................14
1. PENGERTIAN UMRAH........................................................................................................14
2. TIPE UMRAH......................................................................................................................15
3. TATA CARA UMRAH...........................................................................................................15

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................17

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................17
3.2 SARAN...............................................................................................................................17

3
Daftar Pustaka......................................................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Ibadah haji dan umrah mempunyai makna yang dalam. Haji (Bahasa Arab:
‫ ;حج‬Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat,
salat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan
yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan
keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di
beberapa tempat di Arab Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai
musim haji (bulan Zulhijah). Hal ini berbeda dengan ibadah umrah yang bisa
dilaksanakan sewaktu-waktu.

Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Zulhijah ketika umat Islam
bermalam di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9
Zulhijah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi
setan) pada tanggal 10 Zulhijah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut
hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan
perayaan ibadah haji ini.

4
1.2 Rumusan Masalah

Pembahasan kami akan merujuk pada masalah masalah sebagai berikut :


1.2.1 Apakah pengertian dari Haji?
1.2.2 Apa sajakah Syarat Haji?
1.2.3 Apa sajakah Rukun Haji?
1.2.4 Apa sajakah Wajib Haji?
1.2.5 Apa sajakah Sunah Haji?
1.2.6 Adakah larangan bagi orang yang sedang Ihram Haji?
1.2.7 Apakah pengertian dari Umrah?
1.2.8 Apa sajakah Tata Cara Umrah?

1.3Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas Bidang Studi
Agama Islam dan sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu
pengetahuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Haji

1. Pengertian Haji
Secara lughawi, haji berarti menyengaja atau menuju dan
mengunjungi. Menurut etimologi bahasa Arab, kata haji mempunyai
arti qashd, yakni tujuan, maksud, dan menyengaja. Menurut istilah
syara', haji ialah menuju ke Baitullah dan tempat-tempat tertentu
untuk melaksanakan amalan-amalan ibadah tertentu pula. Yang
dimaksud dengan temat-tempat tertentu dalam definisi diatas, selain
Ka'bah dan Mas'a (tempat sa'i), juga Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang
dimulai dari Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.
Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa'i, wukuf, mazbit di
Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.

Kewajiban haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup, sebagaimana


dijelaskan Rasulullah saw, dalam hadis yang artinya, “Wahai
manusia, sesungguhnya Allah telah memfardukan haji atas kamu
sekalian, maka berhajilah...”Maka ada seorang lelaki yang bertanya

6
kepada Rasulullah, “Apakah setiap tahun wahai Rasulullah?” Nabi
saw diam sejenak hingga orang itu bertanya sampai tiga kali,
kemudian bersabda, “Kalau saya berkata ya, maka ia wajib atas
kamu, dan kamu tidak dapat melakukannya, jangan kau tanyakan aku
apa yang kutinggalkan untuk kamu. Sesungguhnya orang-orang
sebelum kamu hancur karena mereka banyak bertanya dan
menentang para nabi mereka. Apabila aku memerintahkan sesuatu
kepadamu, maka lakukanlah apa yang mampu kamu lakukan, dan
apabila aku melarang kamu untuk melakukan sesuatu maka jauhilah
ia.” (H.R Muslim dari Abi Hurairah:2380).

Berdasarkan arti hadis diatas, diperoleh pengertian bahwa kewajiban


untuk melakukan ibadah hanyalah satu kali seumur hidup. Hikmah
diwajibkannya haji satu kali seumur hidup adalah ibadah haji itu tidak
dapat dilaksanakan, kecuali dengan biaya yang sangat besar dan
kesulitan yang sangat tinggi.

2. Jenis Haji
Setiap jamaah bebas untuk memilih jenis ibadah haji yang ingin
dilaksanakannya. Rasulullah SAW memberi kebebasan dalam hal itu,
sebagaimana terlihat dalam hadis berikut.

Aisyah RA berkata: Kami berangkat beribadah bersama Rasulullah


SAW dalam tahun hajjatul wada. Di antara kami ada yang berihram,
untuk haji dan umrah dan ada pula yang berihram untuk haji. Orang
yang berihram untuk umrah ber-tahallul ketika telah berada di
Baitullah. Sedang orang yang berihram untuk haji jika ia
mengumpulkan haji dan umrah. Maka ia tidak melakukan tahallul
sampai dengan selesai dari nahar.
7
Berikut adalah jenis dan pengertian haji yang dimaksud :

A. Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut


ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan
haji maupun menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang
didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan
pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan
ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai, maka orang
tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
B. Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-
santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulah
haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi
untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu'
dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta
di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri
asal.
C. Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau
menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau
menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan ibadah haji dan
umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak
miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji
sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama.
Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti melakukan
dua thawaf dan dua sa'i.

8
3. Syarat Haji
Syarat-syarat bagi orang yang hendak mengerjakan haji adalah
sebagai berikut.
1. Islam
2. Berakal
3. Balig atau dewasa
4. Merdeka
5. Kuasa atau mampu dari segi jasmani, rohani, ekonomi, dan
keamanan.
a. Segi Jasmani
 Tidak terlalu tua
 Tidak dalam keadaan sakit
 Tidak berpenyakit menular
b. Segi Rohani
 Mengetahui hukum dan manasik haji atau umrah
 Berakal sehat
c. Segi Ekonomi
 Mampu membayar ONH ( Ongkos Naik Haji ) dengan harta
yang halal
 Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang menjadi
tanggungannya
d. Segi Keamanan
 Aman di perjalanan

9
 Keamanan bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan

4. Rukun Haji
a. Ihram
Ihram adalah berniat mulai mengerjakan haji atau umrah, atau
mengerjakan keduanya sekaligus. Sunah sebelum melakukan
ihram:
1. Mandi
2. Membersihkan badan
3. Memotong kuku
4. Mencukur kumis atau rambut
5. Memakai wangi-wangian
6. Salat sunah ihram dua rakaat
7. Memperbanyak membaca talbiyah
Pakaian irham untuk laki-laki tidak dijahit dan tidak ditutup
kepala. Pakaian irham perempuan berupa pakaian yang
memnutup seluruh tubuh, kecuali muka dan tangan.

b. Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Arafah
pada tanggal 9 Zulhijah.

c. Tawaf
Tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan
sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

10
d. Sa’i
Sa'i, yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah
sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf.

e. Tahalul
Tahallul, yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah
melaksanakan Sa'i.

f. Tertib
Tertib, yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak
ada yang tertinggal.

5. Wajib Haji
a. Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani,
dilakukan setelah berpakaian ihram.
b. Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah
(dalam perjalanan dari Arafah ke Mina).
c. Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu
dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut
dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil
berucap, “Allahu Akbar, Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran
wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke
dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.
d. Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13
Zulhijah).
e. Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, pada hari Tasyrik
(tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).

11
f. Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum
meninggalkan kota Mekah.
g. Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

6. Sunah Haji
a. Membaca talbiyah
b. Membaca selawat kepada nabi dan berdoa sesudahnya
c. Melaksanakan tawaf qudum
d. Memasuki Baitullah melalui pintu Hijir Ismail

7. Larangan bagi Orang yang Sedang Ihram Haji


- Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada
jahitannya.
- Bagi setiap laki – laki tidak boleh memakai sepatu yang sampai
menutupi mata kakinya.
- Bagi setiap laki-laki tidak boleh menutupi kepala baik sebagian
ataupun seluruhnya.
- Bagi setiap wanita tidak boleh menutup wajahnya.
- Bagi setiap wanita tidak boleh memakai kaos tangan.
- Bagi setiap wanita tidak boleh membuka tutup kepala baik
sebagian atau seluruhnya.
- Memakai wewangian
- Memotong kuku dan rambut / bulu badan.
- Membunuh atau memburu binatang darat.
- Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram.
- Nikah atau menikahkan.

12
8. Kegiatan Ibadah Haji

Berikut adalah kegiatan utama dalam ibadah haji berdasarkan urutan


waktu:
 Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai
berbondong untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al
Haram, Makkah.
 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8
Zulhijah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua
lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian
berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian
berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah
haji harus bermalam di Mina.
 9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah.
Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam
diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang.
Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam
Muzdalifah.
 10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju
Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu
melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai
simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau
sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji),

13
atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan
(Ula dan Wustha).
 11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu
pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
 12 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu
pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
 Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah
melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

B. Umrah

1. Pengertian Umrah
Pengertian umrah (bahasa Arab: ‫ )عمرة‬adalah salah satu kegiatan
ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah
ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota
suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.

Pada istilah teknis syari'ah, Umrah berarti melaksanakan Tawaf di


Ka'bah dan Sa'i antara Shofa dan Marwah, setelah memakai ihram
yang diambil dari Miqat. Sering disebut pula dengan haji kecil.

Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah
dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap

14
tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat
dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga
12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.

2. Tipe Umrah

Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang


digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu,
adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.

1. Umrah Mufradah
2. Umrah Tamattu'
3. Umrah Sunah

3. Tata Cara Umrah


Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut ini :

 Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah.


 Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung
dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja
yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar
atau sarung tangan.

15
 Niat umrah dalam hati dan mengucapkan Labbaika 'umrotan atau
Labbaikallahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan
dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang
didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu
mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka
labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka.
 Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu
sebelum memasukinya.
 Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian
menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan
menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar.
Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi
isyarat dan berkata Allahu akbar.
 Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan
sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan
ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri.
 Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat
lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada
raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at kedua.
 Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil
mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innash shofa wal
marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku
memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3
kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu
wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa
kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa
shodaqo 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa
sekehendaknya.

16
 Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan
Marwah disertai dengan doa.
 Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali
dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri
di bukit Marwah.
 Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan
memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita.
 Dengan demikian selesai sudah amalan umrah.

BAB III

PENUTUP

3.1KESIMPULAN

17
Haji dan umrah merupakan rukun iman yang ke-5. Setiap umat
muslim yang mampu diperintahkan untuk menjalankan ibadah haji
dan umrah.

3.2SARAN

Daftar Pustaka

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Haji#Kegiatan_ibadah_haji
2. http://ponpes-almunawwar.blogspot.com/2010/10/syarat-rukun-dan-
wajib-haji.html

18
3. http://ibadahhajidanumrah.tohasyahputra.com/larangan-dalam-
ihram.htm
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Umrah

19

Anda mungkin juga menyukai