Tugas CR 1
Tugas CR 1
DIABETES MELLITUS
DISUSUN OLEH
(KONSEP TEORITIS)
A. Definisi
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis
atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah
penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau
penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin (Prabowo, 2015).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai
lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron
(Nugroho, 2017)
International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa prevalensi
diabetes mellitus di dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai
penyebab kematian urutan ke tujuh di dunia sedangkan tahun 2013 angka
kejadian diabetes di dunia adalah sebanyak 382 juta jiwa dimana proporsi
kejadian DM tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia. Prevalensi kasus Diabetes
melitus tipe 2 sebanyak 85-90% (Indriastuti, 2015).
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kelainan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan
defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Diabetes melitus dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori klinis yaitu:
1. Diabetes melitus tipe 1. Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas
sehingga kekurangan insulin absolut. Umumnya penyakit berkembang kearah
ketoasidosis diabetik yang menyebabkan kematian. Pada diabetes melitus tipe
DM Tipe 1 DM Tipe 2
Resiko
cedera
Nekrosis
luka
Ganggren Kerusakan
integritas kulit
A. Pengkajian
Asuhan keperawatan pada tahap pertama yaitu pengkajian.Dalam pengkajian perlu di
data biodata pasiennya dan data-data lain untuk menunjang diagnosa.Data-data tersebut
harus yang seakurat-akuratnya, agar dapat di gunakan dalam tahp berikutnya.Misalnya
meliputi nama pasien, umur, keluhan utama, dan masih banyak lainnya.
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang :
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan nyeri, kesemutan pada
ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola
mata cekung, Sakit kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan,
lemah otot, disorientasi, letargi, koma dan bingung.
b. Riwayat kesehatan lalu
Biasanya klien DM mempunyai Riwayat hipertensi, penyakit jantung
seperti Infart miokard
c. Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya Ada riwayat anggota keluarga yang menderita DM
2. Pengkajian Pola Gordon
a. Pola persepsi
Pada pasien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata
laksana hidup sehat karena kurangnya pengetahuan tentang dampak
gangren kaki diabetuk sehingga menimbulkan persepsi yang negatif
terhadap dirinya dan kecenderungan untuk tidak mematuhi prosedur
pengobatan dan perawatan yang lama, lebih dari 6 juta dari penderita DM
tidak menyadari akan terjadinya resiko Kaki diabetik bahkan mereka takut
akan terjadinya amputasi.
b. Pola nutrisi metabolik
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka
kadar gula darah tidak dapat dipertahankan sehingga menimbulkan
keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, berat badan
Perkeni, (2015.) Konsensus Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 tipe
2 di Indonesia. Jakarta.PB PERKENI
Prabowo, A. and Hastuti, W., (2015).Hubungan Pendidikan dan Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan Diit pada Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Puskesmas Plosorejo Giribangun Matesih Kabupaten Karanganyar. Jurnal
KEPERAWATAN GSH, 4(2
DISUSUN OLEH
Biodata Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No.Register :
Alamat : Jln.Banteng 3
Status : Menikah
Keluarga Terdekat : Tn. S (Suami)
Diagnosa Medis : DM tipe 2
ANAMNESE
A. Keluhan Utama ( Alasan MRS )
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada luka dikaki sebelah kiri
sekitar 2 minggu yang lalu
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada luka dikaki sebelah kiri
sekitar 2 minggu yang lalu. Sebelum masuk rumah sakit, luka tidak sembuh-
sembuh (mulanya gatal di garuk dengan sisir hingga menjadi luka). Kaki
mengalami bengkak kurang dari seminggu sebelum masuk rumah sakit
C. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Klien menderita diabetes melitus kurang lebih 10 tahun. Klien mengkonsumsi
metformin 500mg, namun jarang minum obatnya dan jarang control ke rumah
sakit.
D. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 150/90 MmHg
Nadi : 92 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37oC
F. Klasifikasi Data
H. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sensasi
(Diabetes melitus)
2. Resiko infeksi
No Diagosa Keperawatan Nursing Out Come (NOC) Nursing Intervensi Clasification (NIC)
1 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan 1. Rubah posisi tiap 2 jam
keperawatan selama 1x24 jam 2. Gunakan bantal air atau pengganjal yang
berhubungan dengan
diharapkan: lunak di bawah daerah-daerah yang menonjol
gangguan sensasi (Diabetes 1. Klien mengetahui
penyebab dan cara
melitus)
pencegahan luka
2. Tidak ada tanda-tanda
kemerahan atau luka
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
keperawatan selama 1x24 jam 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
diharapkan: keperawatan
1. Pasien bebas dari tanda 3. Berikan perawatan luka pada area epiderma
gejala infeksi 4. Kolaborasi pemberian antibiotik.
2. Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
infeksi
A. LATAR BELAKANG
Pola penyakit di Indonesia mengalami transisi epidemiologi selama dua
dekade terakhir, yakni dari penyakit menular yang semula menjadi beban
utama kemudian mulai beralih menjadi penyakit tidak menular.
Kecenderungan ini meningkat dan mulai mengancam sejak usia muda.
Penyakit tidak menular yang utama di antaranya hipertensi, diabetes melitus,
kanker, dan penyakit paru obstruktif kronik (Kemenkes RI, 2015).
Hipertensi adalah penyakit yang didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah secara menetap (Dipiro, dkk., 2011). Umumnya, seseorang
dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90
mmHg. Hipertensi dibedakan menjadi dua macam, yakni hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi dipicu oleh beberapa faktor
risiko, seperti faktor genetik, obesitas, kelebihan asupan natrium,
dislipidemia, kurangnya aktivitas fisik, dan defisiensi vitamin D (Dharmeizar,
2012).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama gagal
jantung, stroke dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi disebut sebagai
"pembunuh diam-diam" karena orang dengan darah tinggi sering tidak
Bawang putih atau tanaman dengan nama latin “Allium sativum” ini
termasuk bumbu dapur yang sangat popular di Asia. Ia memberikan rasa
harum yang khas pada masakan, sekaligus menurunkan kadar kolesterol yang
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi selama 1 x 30 menit
keluarga dapat memahami tentang penyakit darah tinggi, dan mampu
melakukan perawatan diri terhadap penyakit darah tinggi secara herbal.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit keluarga mampu
menjelaskan kembali tentang:
a. Pengertian darah tinggi
b. Penyebab darah tinggi dengan baik.
c. Tanda dan gejala darah tinggi dengan baik.
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
Darah tinggi
e. Obat- obatan untuk hipertensi
f. Komplikasi dari hipertensi
C. SASARAN
Keluarga
E. MATERI
Terlampir
G. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
I. DENAH LOKASI
Terlampir
J. SUMBER
LAMPIRAN 1
A. PENGERTIAN
Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik _ 130
mmHg atau diastolik _ 80 mmHg. 4 Sekitar 80 – 95 % merupakan hipertensi
esensial yang berarti tidak ada penyebab spesifik. Kondisi ini umumnya
jarang menimbulkan gejala dan sering tidak disadari, sehingga dapat
menimbulkan morbiditas lain seperti gagal jantung kongestif, hipertrofi
ventrikel kiri, stroke, gagal ginjal stadium akhir, atau bahkan kematian.
( Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Loscalzo J, et al,
2015)
B. PENYEBAB
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh
darah
C. KLASIFIKASI
E. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa.Tujuan
diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan
darah menuju normal, penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan
kadar lemak kolesterol. Diit untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur
ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
G. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya
sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang
berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri,
serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup
penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah terjadinya
kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan bahwa
penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari
kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara
lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif,
H. PENCEGAHAN
Menjaga berat badan ideal
Berolahraga secara rutin
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya serat
Kurangi garam
Kurangi konsumsi alcohol
Berhenti merokok
Konsusmsi kafein sesuai yang dianjurkan (minum lebihdari 4 cangkir
kopi bias meningkatkan resiko hipertensi)
DENAH LOKASI
KETERANGAN:
: PENYAJI :PINTUMASUK
:AUDIEN
Cegah dengan
perilaku CERDIK
CEK KESEHATAN SECARA BERKALA
D IET SEIMBANG
I
STRAHAT CUKUP
KELOLAH STRES