Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tn. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS GOUT DI DESA TINGGEDE


KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI KOTA PALU
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

DISUSUN OLEH :

FAULINA, S.Kep
NIM : 2019032029

MENGETAHUI :

PEMBIMBING AKADEMIK

Ns. ISMAWATI, M.Sc

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Gout adalah penyakit yang diakibatkan oleh gangguan metabolisme purin
yang ditandai dengan Hiperurikemia dan serangan sinofitis akut berulang-ulang.
Penyakit ini paling menyerang pria usia pertengahan sampai usia lanjut dan
wanita pasca menopause. (Fauci, Braunwald)
B. Etiologi
Gangguan metabolik dengan meningkatnya konsentrasi asam urat ini
ditimbulkan dari penimbunan kristal disendi oleh monosodium urat (MSU, Gout)
dan kalsium pirofosfat dihidrat (CPPD) dan tahap yang lebih lanjut terjadi
degenerasi tulang rawan sendi. (Chairuddin, 2008)
Faktor predisposisi terjadinya penyakit gout yaitu, umur, jenis kelamin
lebih sering terjadi pada pria, iklim, heraditer dan keadaan-keadaan yang
menyebabkan timbulnya Hiperglikemia.
C. Patofiologi
Penyakit pirai (gout) atau atrhitis gout disebabkan oleh tumpukan asam /
kistal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Pirai berhubungan erat
dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar asam urat
dalam darah (Hiperurisema). Hiperurisema adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan kadar asam urat dalam darah diatas normal. Secara biokimia akan
terjadi Hipersaturasi yaitu kelarutan asam urat diserum yang melewati ambang
batasnya. Batasan Hiperurisemia secara ideal yaitu kadar asam urat diatas 2
standar devisiasi hasil laboratorium pada pupulasi normal. (Hidayat, 2009)
Biasanya kadar asam urat serum pada penderita gout lebih dari 6,5 – 7,0
mg/dl (Bennion, 1979). Kadar normal asam urat dalam darah untuk perempuan
adalah 2-5,6 mg/dl, sedangkan pada laki-laki 3-7,2 mg/dl. Manifestasi yang
timbul adalah sakit pada persendian dan memiliki keterbatasan gerak. Kurangnya
aktifitas dikenal sebagai faktor resiko terjadinya gout.
D. Manifestasi Klinis
Pada umumnya lokasi munculnya serangan rasa nyeri, bengkak, merah, panas
bila diraba dan terganggunya fungsi sendi hanya pada satu tempat. Misalnya:
pada pangkal ibu jari kaki, pergelangan kaki, punggung kaki, lutut, siku,
pergelangan tangan atau jari tangan. Terdapat empat stadium perjalanan klinis
gout yang tidak dobati:
1. Stadium pertama adalah Hiperurisemia Asimtomatik. Pada stadium ini asam
urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan asam
urat serum.
2. Stadium kedua arthritis gout akut terjadi awitan mendadak pembekakan dan
nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi, ibu jari, kaki dan sendi,
metatarsolfalangeal.
3. Stadium ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interitis. Tidak
terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari beberapa
bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan gout berulang
dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.
4. Stadium keempat adalah tahap gout kronik, dengan timbunan asam urat yang
terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai.
Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit
dan kaku juga pembesaran dan penonjolan sendi bengkak.
E. Klasifikasi
Gout dibagi menjadi 2 yaitu : (cairuddin, 2008)
1. Gout primer : dipengaruhi oleh faktor genetik. Terdapat produksi atau sekresi
asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya
2. Gout sekunder
a. Pembentukkan asam urat yang berlebihan
1) Kelainan meloproliferatif (polisitemia, leukima, myeloma retikularis).
2) Gangguan penyimpanan glikogen.
b. Sekresi asam urat yang berkurang. Misalnya pada :
1) Kegagalan ginjal kronik.
2) Pemakaian obat salisilat tiazid, beberapa macam deuretik dan
sulfonamit.
3) Keadaan-keadaan alkohol, asidosis laktik, hiperparatiroidisme dan
pada miksedema.
F. Pencegahan
Ada berbagai langkah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah asam urat
yaitu :
1. Mengatur pola hidup dengan baik.
2. Menguranngi kebiasaan buruk seperti merokok.
3. Menghindari konsumsi yang mengandung lemak jenuh.
4. Berolahraga dengan rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu
G. Penatalaksanaan
1. Farmakologi
a. Uricosuric
Obat ini diberikan sebagai pengganti allopurinol. Pembentukan
kristal urat dalam urine bisa terjadi dengan urocisuric dan penting untuk
memastikan jumlah urine cukup yaitu 2000 ml atau lebih untuk mencegah
pengendapat kristal urat di saluran urine. Saat diberikan secara kombinasi
dengan colchicine, akan mengurangi frekuensi kekambuhan gout akut.
Uricosuric tidak efektif pada pasien dengan gangguan renal dengan serum
kreatinin lebih dari 2 mg/dL.
b. Allopurinol
Sebagai penghambat xantin oksidase, allopurinol segera
menurunkan plasma urat dan konsentrasi asam urat di saluran urin serta
memfasilitasi mobilisasi benjolan. Obat ini sangat bermanfaat bagi pasien
dengan gagal ginjal atau batu urat yang tidak dapat diberi urocisuric.
Biasanya obat ini diberikan sekali sehari sebab metabolik aktif allopurinol
waktu paruhnya panjang. Dosis awalnya 100 mg diberikan selama 1
minggu; kemudian dinaikkan jika kadar asam urat masih tinggi. Kadar
asam urat serum akan dicapai dengan dosis harian 200-300 mg. Seringkali
kombinasi allopurinol dengan uricosuric akan sangat membantu.
Allopurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan Hiperurisemia
asimtomatik dan gout yang aktif.
2. Non farmakologi
a. Diet rendah purin. Penyebab kelebihan asam urat / hiperurikemia adalah
diet tinggi purin, obesitas, konsumsi alkohol, dan penggunaan beberapa
obat seperti tiazid dan diuretik kuat akan menghambat ekskresi asam urat
di ginjal, serta aspirin dosis rendah < 3 g memperburuk hiperurikemia.
b. Olahraga secara teratur.
c. Mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan gout (misal diuretik
tiazid).
H. Komplikasi
1. Akut
a. Mengganggu kenyamanan tidur karena rasa nyeri.
b. Mengakibatkan gangguan fisik karena rasa nyeri dari serangan asam urat
dapat menimbulkan gangguan fisik dan aktifitas sehari-hari.
c. Batu ginjal. Karena asam urat yang berlebihan akan membentuk
menyerupai kristal di dalam darah dan apabila jumlahnya sangat banyak
akan mengakibatkan penumpukkan dan pembentukkan batu ginjal.
2. Jangka panjang
a. Tophi merupakan endapan kristal asam urat yang terbentuk dibawah kulit
dan biasanya terjadi dalam kasus gout kronis.
b. Deformitas persendiaan. Jika gout tidak diobati, serangan akut terjadi
lebih sering. Dapat menyebabkan kerusakan jaringan sendi.
c. Kerusakan ginjal. Asam urat dapat diibaratkan seperti sampah yang berada
didalam darah, sementara ginjal berfungsi sebagai penyaring.
I. Penyembuhan
1. Tahap penyembuhan
Periksa kadar asam urat dalam darah. Ketika kadar asam urat dalam darah
tinggi dokter akan memberikan obat penghilang rasa sakit dibagian sendi.
Misalnya alloprinol yang digunakan untuk mencegah serangan penyakit gout
dengan menurunkan kadar asam urat di dalam darah.
2. Faktor yang mempengaruhi
Pada penderita asam urat biasanya memiliki pantangan terhadap makanan
yang mengandung purin tinggi misalnya hati hewan, daging sapi, kembang
kol, ragi (tape), serta alkohol. Selain pantangan terhadap makanan faktor yang
mempengaruhi penyembuhan yaitu usia dan jenis kelamin karena pria yang
lebih berisiko mengalami gejala dari adanya serangan asam urat jika
dibandingkan pada wanita. Hal ini yang disebabkan oleh hormon estrogen
pada wanita yang menurunkan kadar asam urat serta untuk memperlancar
pada pembuangan melalui ginjal. Kadar asam urat yang ada didalam tubuh
pria bisa meningkat pada masa puberitas.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian Keluarga
12 Januari 2021
1. Data Umum
Nama KK : Tn. A
Umur : 65
Alamat : Tinggede
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Pendidikan : SMA
2. Komposisi keluarga
N Nama Umur Gende Hubungan Agama Pendidika Pekerjaan
o r Dengan KK n
1 Tn. A 65 L Ayah Islam SMA Pensiunan PNS
2 Ny. R - P Ibu Islam - -
3 Nn. L 25 P Anak Islam D4 Honorer
4 Nn. F 23 P Anak Islam S1 Mahasiswa

Genogram
A B

C D

E
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal Serumah
A = Orang Tua dari Tn. A
B = Orang Tua dari Ny. R
C = Tn. A dan saudaranya
D = Ny. R dan saudaranya
E = Nn. L dan Nn. F
3. Tipe Keluarga
a. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah keluarga inti (Notlear family) yang terdiri dari
kepala keluarga (suami) dan anak.
b. Suku bangsa
Keluarga Tn. A merupakan suku kaili. Keluarga tinggal pada wilayah
yang kebanyakan bersuku kaili. Bahasa yang digunakan oleh Tn. A dan
keluarganya sehari-hari mengunakan bahasa kaili dan bahasa Indonesia.
c. Agama
Tn. A dan Keluarga menganut agama yang sama yaitu agama Islam. Tn. A
dan keluarga rajin menjalankan ibadah shalat 5 waktu.
4. Status sosial ekonomi
Dalam keluarga yang bekerja untuk mencari nafkah keluarga adalah Tn. A
dengan pendapatan Tn. A sebagai Pensiunan PNS Rp.1.000.000 – Rp.
3.000.00,- dan mempunyai tabungan.
5. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. A dan keluarga jarang melakukan rekreasi pada hari libur. Sesekali hanya
mengunjungi saudara-saudara terutama pada hari raya besar keagamaan. Tn.
A lebih banyak menghabiskan waktunya di kebun
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga, yaitu mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun, menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan, mempertahankan
ikatan keluarga antar generasi, meneruskan untuk memahami eksistensi
mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu memenuhi
kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. A mengatakan, keluarganya atau pun istri tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. A mengatakan pernah mengalami tekana darah tinggi mencapai 150/90
MmHg dan Asam Urat yang naik tetapi tidak di bawah kerumah sakit, beliau
juga mengatakan bahwa dirumahnya terdapat obat-obatan untuk tekanan,
asam urat dan gula.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati Tn. A adalah rumah sendiri dengan lebar 10m panjang
12m dengan luas 120 m2. Tipe rumah permanen, kondisi dalam rumah terdiri
dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 5 kamar tidur, 1 ruang TV, 1 dapur dan
terdapat 4 kamar mandi / wc.
2. Denah rumah
.

6
5
1
4
L

2 10m

2 2
2
6 6 6

P 12m

U
Keterangan :

= Pintu

= Jendela B T

1 = Ruang Tamu
S
2 = Kamar Tidur

3 = Ruang Keluarga

4 = Ruang TV

5 = Dapur

= Wc
6
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Semua tetangga Tn. A beragama islam dan bersuku Bugis, Kaili serta
komunikasi mereka cukup baik.
4. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. A tidak pernah pindah rumah.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. A sering mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat
6. Sistem pendukung keluarga
Keluarga biasanya mengurusi masalahnya secara interen didalam
keluarganya, kadang-kadang keluarga memanfaatkan fasilitas layanan
kesehatan yang terdekat dari rumah, biasanya keluarga Tn. A pergi ke
Puskesmas apabila sakit, maupun secara medis (dokter serta layanan
kesehatan yang mendukung).

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluaga Tn. A melakukan komunikasi secara terbuka, serta tidak
menggunakan cara kekerasan dalam berkomunikasi, sehingga dapat memberi
masukan tentang suatu hal dalam keluarganya
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. A sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangga, dan dalam mengambil keputusan Tn. A melibatkan anaknya dalam
menyelesaikan masalah.
3. Struktur peran
Tn. A adalah seorang kepalah rumah tangga yang bekerja sebagai pensiunan
PNS untuk mencari nafkah dalam keluarga.
4. Nilai dan norma keluarga
Tn. A dan keluarga bersuku kaili. Nilai dan norma yang ada dilingkungan Tn.
A masih dalam kategori wajar dan masih sesuai.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga biasanya mengekspresikan perasaan kasih sayang dengan cara
“salim” kepada anggota keluarga dan memanggil anak-anaknya dengan penuh
perhatian
2. Fungsi social
Lewat interaksi sosial dengan tetangga merupakan cara keluarga untuk
memperkenalkan anggota keluarganya dengan dunia luar
3. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga membawa anggota keluarga di Puskesmas ataupun Dokter praktek
untuk berobat.

J. Stres Dan Koping Keluarga


1. Stresor Jangka Pendek Dan Panjang
Masalah yang dihadapi Tn. A saat ini adalah penyakit yang dideritanya
terutama saat berjalan merasakan sakit
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Keluarga berusaha semampunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta
berusaha mengatasi masalah yang ada sesuai kemampuannya dan selalu
berdoa kepada yang maha kuasa.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Jika Tn. A menghadapi masalah yang tidak bisa diselesaikan sendiri, maka
menceritakan kepada anaknya untuk mencari solusi bersama-sama.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam mengambil
suatu keputusan.

F. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan
tentang penyakit terutama tetang bagaimana mencegah penyakit asam urat.
G. Pemeriksaan Fisik
No Pemeriksaa Fisik Tn. A
1 Keadaan umum Composmentis
2 Kepala Simetris, tidak ada ketombe, warna rambut hitam
,Rambut tampak bersih
3 Mata Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada
katarak, penglihatan kurang jelas, Tn. A
memakai kacamata
4 Telinga Simetris, keadaan bersih, Fungsi pendengaran
baik
5 Hidung Simetris, keadaan bersih, Tidak ada kelainan
yang ditemukan
6 Mulut dan Gigi Mukosa mulut lembab, keadaan gigi bersih,
jumlah gigi kurang
7 Integumen : Kecoklatan, keadaan kulit lembab, turgor kulit
Warna Kulit, elastis, Warna kuku merah muda, kuku tampak
Turgor, Kuku bersih
8 TTV TD : 130/90 MmHg
N : 74 x/m
S : 36 0C
R : 20 x/m

No Pemeriksaa Fisik Nn. L


1 Keadaan umum Composmentis
2 Kepala Simetris, tidak ada ketombe, warna rambut hitam,
Rambut tampak bersih
3 Mata Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada
katarak, penglihatan jelas
4 Telinga Simetris, keadaan bersih, Fungsi pendengaran baik
5 Hidung Simetris, keadaan bersih, Tidak ada kelainan yang
ditemukan
6 Mulut dan Gigi Mukosa mulut lembab, keadaan gigi bersih, jumlah
gigi kurang
7 Integumen : Kecoklatan, keadaan kulit lembab, turgor kulit
Warna Kulit, elastis, Warna kuku merah muda, kuku tampak
Turgor, Kuku bersih
8 TTV TD : 110/70 MmHg
N : 78 x/m
S : 36,2 0C
R : 18 x/m
Asam urat 8,1 mg/dL

H. Klasifikasi data
Data Subjektif Data Objektif
a. Tn. A mengatakan sedikit merasa a. Skala nyeri 3 (ringan)
nyeri pada bagian persendian b. Klien Nampak memegangi
b. Tn. A mengatakan Nyeri di daerah lutut yang nyeri
rasakan setelah mengkonsusmsi c. TTV
sayur kacang panjang TD : 130/90 MmHg
c. Tn. A mengatakan belum N : 74 x/m
mengerti tentang makanan yang S : 36 0C
harus dihindari R : 20 x/m
d. Tn. A mengatakan nyeri seperti di d. Keluarga Tn. A masih
tusuk-tusuk membutuhkan informasi
e. Tn. A mengatakan belum kesehatan yang mempengaruhi
mengerti mengapa dia menderita perillaku efektif
asam urat e. Asam urat 8,1 mg/dL

I. Analisa Data
No Data fokus Etiologi Masalah
1. Ds :
1. Tn. A mengatakansedikit merasa nyeri pada Agen Nyeri akut
bagian persendian cidera
2. Tn. A mengatakan Nyeri di rasakan setelah biologis
mengkonsusmsi sayur kacang panjang
3. Tn. A mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
Do:
1. Klien Nampak memegangi daerah lutut yang
nyeri
2. Skala nyeri 2 (ringan)
3. Asam urat 8,1
2. Ds: Informasi Kurang
1. Tn. A mengatakan belum mengerti tentang yang salah pengetahu
makanan yang harus dihindari dan an
Do: keterbatasa keluarga
1. Keluarga Tn. A masih membutuhkan n tentang
informasi kesehatan yang mempengaruhi pemikiran informasi
perillaku efektif keluarga asam urat
2. TTV
TD : 130/90 MmHg
N : 74 x/m
S : 36 0C
R : 20 x/m

J. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Kurang pengetahuan keluarga tentang infoemasi asam urat berhubungan
dengan Informasi yang salah dan keterbatasan pemikiran keluarga

K. SKALA PRIORITAS MASALAH


1. Kurang pengetahuan pada keluarga Tn. A berhubungan Ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga

KRITERIA BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN


Masalah kurang
pengetahuan Tn. A tentang
Sifat Masalah beberapa penyakit yang di
- Aktual 3 derita anggota keluarga,
- Resiko 2 sudah disadari Tn A dan
- Potensial 1 1 3/3 x 1 = 1
anggota keluarga yang
lainnya. Namun anggota
keluarga sangat ingin tau
tentang penyakit yang
dialami Tn. A
Kemungkinan Ketidaktahuan Tn. A dan
Masalah untuk anggota keluarga lainnya
dicegah dapat dicegah, dengan
sebagian memberikan pengetahuan
2 2/2 x 2 = 2
- Mudah 2 dan pendidikan kesehatan
- Sebagian 1 melalui penyuluhan yang
- Tdk dapat dilakukan oleh tim
diubah 0 kesehatan.
Potensi 3 3/3 x 1 = 1 Tn. A mengatakan bahwa
masalah untuk selama ini tidak lagi
Dicegah. memeriksakan keadaan
Cukup asam uratnya, dan belum
- Tinggi 3 pernah mendapatkan
- Cukup 2 informasi tentang asam urat,
- Rendah 1 sehingga diperlukan
penyuluhan tentang
penyakit yang diderita Tn.
A dan anggota keluarga lain
Menonjolnya Menurut Tn. A dan anggota
Masalah keluarga, tentang ketidak
- Segera 2 tahuan mereka dengan
- Tidak 1 1/2 x 1 = 0,5 penyakit Tn. A dan anggota
Segera 1 keluarga lain, tidak harus
- Tidak segerah diatasi
Rasakan 0
Jumlah 4.5

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis


Kriteria Skor Total Pembenaran
Sifat Masalah: 3/3x1=1 1 Masalah sakit pada persendian yang
- Aktual 3 diderita Tn. A, keluarganya sudah
- Resiko 2 mengetahui kalau penyakit yang
- Potensial 1 dialami oleh Tn. A adalah asam urat
tetapi keluarga belum paham tentang
penyebab, dan cara mengontrol asam
urat
Kemungkinan 2/2x2=2 2 Keluarga antusias sekali untuk
Masalah dapat mengetahui tentang penyakit asam urat
diubah: yang terjadi pada Tn. A dan perawat
- Mudah 2 mampu untuk memberikan informasi
- Sebagian 1 mengenai asam urat serta makanan dan
- Tdk dapat aktivitas apa saja yang dapat
mengurangi gejala.
diubah 0
Potensial 2/3x1=2/3 0,6 Keluhan tentang penyakit asam urat
Masalah dapat terutama nyeri persendian yang Tn. A
dicegah: rasakan hilang timbul, dirasakan saat
- Tinggi 3 selesai melakukan pekerjaan maupun
- Cukup 2 selesai makan makanan yang
- Rendah 1 berminyak
Menonjolnya 1/2x1=0,5 0,5 Keluarga menganggap tidak ada
Masalah masalah pengetahuan, karena masalah
- Segera 2 yang dirasakan Ny. E dianggap biasa
terjadi.
- Tidak
Segera 1
- Tidak
Rasakan 0
Jumlah 4,1

K. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan tindakan keperawatan secarakomprehensif
dengan agen selama 3x24 jam di termasuk lokasi,
cedera harapkan nyeri Pasien karakteristik, durasi,
biologis berkurang, dengan frekuensi, kualitas dan
kriteria hasil: faktor presipitasi
1. Mampu mengontrol 2. Observasi reaksi nonverbal
nyeri(tahu penyebab dariketidaknyamanan
nyeri,mampu 3. Bantu pasien dan keluarga
menggunakantehnik untuk mencari dan
nonfarmakologiuntuk menemukan dukungan
mengurangi 4. Kaji tipe dan sumber nyeri
nyeri,mencari untukmenentukan
bantuan) intervensi
2. Melaporkan bahwa 5. Ajarkan tentang teknik non
nyeri farmakologi:napas dalam,
3. Menyatakan rasa relaksasi, distraksi,
nyamansetelah nyeri kompreshangat/ dingin
berkurang 6. Tingkatkan istirahat
7. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri
akanberkurang
2. Kurang Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan keluarga.
pengetahuan tindakan keperawatan 2. Diskusikan dengan keluarga
keluarga keluarga selama 3x24 tentang penyakit asam urat
tentang jam diharapkan keluarga 3. Diskusikan dengan keluarga
informasi dapat mengetahui tentang mengenai penyebab asam
asam urat penyakit asam urat, urat
berhubungan penanganan dan 4. Diskusikan alternatif yang
dengan pengobatannya dapat dilakukan untuk
informasi mencegah dan
yang salah pengobatannya.
dan 5. Berikan pujian terhadap
keterbatasan kemampuan yang
pemikiran diungkapkan keluarga
keluarga setiap kali diskusi.
L. Implementasi
No Tanggal Implementasi Respon Paraf
1 27/01/21 1. Mengukur kadar asam S: Faulina
urat - Klien mengatakan
2. Mengkaji keluhan sakit badan, sakit pada
nyeri: catat lokasi dan persendian tangan dan
intensitas nyeri kaki dengan skala 5
3. Menjelaskan dan (sedang)
mendiskusikan dengan - Klien dan keluarga
klien maupun pada mengatakan
keluarga tentang memahami mengenai
penyakit asam urat asam urat
4. Memberikan motivasi
pada keluarga untuk O:
selalu memperhatikan - keluarga kooperatif
makanan dan aktivitas - Klien nampak
klien memegang bagian
persendian
- Asam urat 7,7 mg/dL
2 28/01/21 1. Melakukan evaluasi S: Faulina
terhadap Pendidikan - Keluarga mengatakan
kesehatan yang telah sudah mulai mengatur
diberikan kemarin makanan yang dapat
2. Melakukan memicu kadar asam
pemeriksaan Asam urat klien naik
urat
O:
- Keluarga dapat
menjelaskan kembali
tentang Pengertian,
Tanda dan gejala
asam urat, faktor
resiko asam urat,
Penyebab asam urat,
komplikasi dan cara
pencegahan dan
perawatan asam urat
- Asam Urat 7,0 mg/dL
3 29/01/21 1. Motivasi keluarga DS: Faulina
untuk selalu - Keluarga mengatakan
memperhatikan akan selalu
makanan dan aktivitas memperhatikan
untuk Tn. A makanan dan
2. Mengukur Asam urat aktivitas Tn. A untuk
meringankan penyakit
asam uratnya.
- Keluarga mengatakan
Tn. A sudah
membatasi konsumsi
makanan yang
berlemak maupun
kacang-kacangan
DO: Asam Urat 6,7
mg/dL

M. Evaluasi Keperawatan
No HARI/ EVALUASI Paraf
TANGGAL
1 Senin, S: Klien mengatakan nyeri berkurang sedikit Faulina
29 Januari 2021 O: Asam Urat 6,7 mg/dL
A: Masalah Nyeri akut teratasi sebagian
P: Motivasi klien dan keluarga agar selalu
memperhatikan makanan dan aktifitas klien
2 Senin, S: Faulina
29 Januari 2021 - Keluarga mengatakan sudah paham dengan asam
urat secara teori, dan cara merawat keluarga dengan
asam urat, dari mengatur diet asam urat sampai
mengurangi aktivitas yang berat

O:
- Tn. A sudah mengurangi konsumsi makanan
berminyak dan kacang-kacangan
- Tn. A sudah mengurangi pekerjaan berat

A : Masalah kurang pengetahuan teratasi

P : Motivasi keluarga agar selalu memperhatikan


makanan Tn. A

Anda mungkin juga menyukai