Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN

GERONTIK PADA PASIEN KELOMPOK 6


GHOUT ATRHITIS
NAMA KELOMPOK:
1. IMAS WAHYU EKA SAPUTRI (201903025)
2. KELVINA TRIAS SASTI (201903030)
3. LUKLUK’UL MUKAROMAH (201903036)
4. MUHAMMAD JEAN ARGAN MUTAQIEN (201903037)
5. SEKARTAJI ANDIRA SUPRIONO (201903054)
APA ITU KONSEP LANSIA....?
a. Definisi Lansia
Lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas
(Kholifah, 2016).
Hal ini serupa dengan yang dimuliakan oleh para ahli gerontologi yang mengatakan
bahwa seseorang dapat dikatakan lansia apabila telah mencapai umur 65 tahun
(Miller. 2012).
Lansia sendiri terbagi dalam beberapa tingkatan yaitu lansia muda dengan rentang
usia 65 -74 tahun, lansia pertengahan dengan rentang usia 75-84 tahun lansia sangat
tua dengan rentang usia 85 tahun ke atas ( Delaune & Ladner,2002; Mauk, 2006
dalam Lestari, 2016).
KONSEP GHOUT ATHTITIS/ASAM URAT
LAPORAN PENDAHULUAN GOUT ARTRITIS

A.DEFINISI
Gout adalah kumpulan penyakit yang bersifat heterogen disebabkan oleh
pengendapan kristal purin dalam jaringan, akibat kadar asam urat dalam cairan
ekstraseluler yang lewat jenuh (Untari, dkk., 2017)
Gout artritis (asam urat) adalah penyakit yang disebabkan dari penumpukan
Kristal yang berada dipersendian, akibat dari tingganya kadar asam urat didalam
tubuh. Gout Artritis disebut juga kelompok penyakit heterogen sebagai akibat dari
deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat
didalam cairan ekstraseluler (Nurhayati, 2018 dan Widyanto, 2009).
APA PENYEBAB ASAM URAT...?
Penyebab utama gout artritis adalah karena danya deposit / penimbunan Kristal asam urat dalam sendi.
Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolism asam uarat yang abnormal dan
kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung, seperti:
a. Faktor genetic seperti gangguan metabolism purin yang menyebabkan asam urat berlebihan
(hiperurisemia), retensi asam uarat, atau keduanya.
b. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, dan hipertensi.
c. Gangguan ginjal yang akan menyebabkan pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperurisemia.
d. Obat-obatan yang murunkan ekskresi asam urat seperti : aspirin, deuretik, levodopa, diazoksid, asam
nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
e. Usia
f. Jenis kelamin
g. Konsumsi purin berlebih dan alkohol.
PATOFISIOLOGI ASAM URAT:
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui precursor
nonpurin. Substrat awal adalah ribosa-5-fosfat, yaitu diubah melalui serangkaian zat anatara
menjadi nukleotida purin (assam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Jalur ini
dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim
yang mempercepat reaksi yaitu : 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintease dan
amidofosforibosiltransferase (amido-PRT).
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purun melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat
perantara seperti jalur de novo.

Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolism purin akan difiltrasi secara bebas oleh
glomerulus dan diresorpsi kemudian diekskresikan dinefron distal dan dikeluarkan melalui
urine
KLASIFIKASI ASAM URAT:
Penyakit Gout Arthritis diklasifikasikan menjadi dua yaitu Gout Arthritis
Primer dan Gout Arthritis Sekunder (Sarif, 2012 dalam Sari, 2017).
a. Penyakit Gout Arthritis Primer
Penyebab gout primer masih belum diketahui (idiopatik). Penyakit gout arthritis
primer bisa disebabkan kombinasi antara faktor genetik dan faktor hormonal yang
menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat dan bisa diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat
dalam tubuh.
b. Penyakit Gout Arthritis Sekunder
Penyebab penyakit gout arthritis sekunder diantaranya produksi asam urat karena
nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar purin tinggi.
MANIFESTASI KLINIS ASAM
URAT:
a) Stadium 1
Stadium 1 disebut juga dengan stadium hiperuresemia asimptomatik. Dalam
stadium ini tidak menunjukkan gejala-gejala selain dari peningkatan asam urat
serum.
b) Stadium 2
Stadium ini merupakan stadium gout arthritis akut, pertama terjadi pembengkakan
dan nyeri yang luar biasa sakitnya, terjadi pada sendi ibu jari kaki, sendi tangan, siku
dan sendi metatarsofalangeal. Gout arthritis akut bersifat monoartikuler dan
menunjukkan tanda peradangan lokal. Peradangan lokal yang dirasakan mulai dari
demam dan adanya peningkatan leukosit.
c) Stadium 3
Stadium 3 disebut juga dengann gout interitis yang merupakan tahapan dari
interkronis. Pada stadium ini tidak terdapat gejala-gejala tetapi seseorang mengalami
serangan nyeri gout berulang. Nyeri gout berulang lagi dikarenakan tidak diberikan
obat.
d) Stadium 4
Stadium 4 disebut juga dengan stadium kronik, dengan adanya peradangan yang
kronik akibat adanya tumpukan krista-kritas asam urat yang mengakibatkan nyeri,
sakit, kaku, pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak.
PENATALAKSANAAN:
a. Penatalaksanaan Medis
1. Pengobatan serangan akut dengan colchine 0.6 mg PO, colchine 1,0 - 3,0 mg (dalam
Nacl/IV), phenilbutazone, Indomethacin
2. Terapi farmakologi (analgetik dan antipiretik)
3. Chochines (oral/IV) tiap 8 jam seklai untuk pencegahan fagositosis dari Kristal asam uarat
oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
4. Nosteroid, obat – obatan anti inflamai (NSAID) untuk nyeri dan inflamasi.
5. Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asma urat dan untuk mencegah
serangan.
6. Uricosuric untuk meningkatan eksresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat.
7. Terapi pencegahan dan meningkatkan eksresi asam urat menggunakan probenezid 0.5 g/hari
atau sulfinpyarazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau
menurunkan pembentukan asam urat dengan allopurinol 100 mg 2x/hari.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Anjurkan pembatasan asupan purin : hindari makan yang mengandung purin
yaitu jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus) sarden, kerang, ikan herring, kacang-
kacangan, bayam, udang dan daun melinjo.
2. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : jumlah asupan kalori harus benar
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
3. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatan
pengeluaran asam urat melalui urine.
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
1. Pemeriksaan laboraturium
a. Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu ≥6 mg % normalnya
pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
b. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa cairan
berwarna putih seperti susu yang sangat kental sekali.
c. Pemeriksaan dareah lengkap
d. Pemeriksaan ureua dan kreatinin
1) Kadar ureua dalam darah normal : 5-20 mg/dl
2) Kadar kreatinin dalam darah normal : 0,5-1 mg/dl
2. Pemeriksaan fisik
KOMPLIKASI:
1. Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis danulkus peptik
yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti inflamasinonsteroid (OAINS)
atau obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifyngantirhematoid drugs, DMARD)
yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada rheumatoid artritis.
2. Komplikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas, sehingga sukar debedakan
antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati
akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.
3. Deformitas (perubahan bentuk sendi yang terjadi akibat serangan berulang yang
akhirnya merusak kartilago artikuler (tulang yang berada disekitar sendi).
4. Batu ginjal
5. Gagal ginjal kronis
6. Hipertensi
FORMAT PENGKAJIAN
INDIVIDU

Tangal Pengkajian : 19 Mei 2021


 
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny. T L / P
Tempat & Tgl Lahir : Kediri, 25 Maret 1958 Gol. Darah : O / A / B / AB
Pendidikan Terakhir : SD / SLTP / SLTA / D. I / D. III / D.IV / S.1 / S. 2 / S. 3
Agama : Islam / Protestan / Katolik / Hindu / Budha / Konghucu / LL
Status Perkawinan : Kawin / Belum / Janda / Duda ( Cerai : Hidup / Mati )
TB / BB : 150 Cm / 48 Kg
Penampilan : Pakaian rapi, mengenakan daster, meggunakan jilbab
Ciri-Ciri Tubuh : Agak kurus, tidak bungkuk, kulit keriput, gigi sudah mulai ompong
Alamat : Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Telp :-
 
Yang Dapat Dihubungi : Ny. K L / P
Hubungan dengan Usil : Aanak kandung
Alamat : Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Telp : 085815279305
B. RIWAYAT KELUARGA

Genogram :

Keterangan

: Laki – laki : hubungan pernikahan

:Perempuan : hubungan keturunan

: Pasien
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Petani
Alamat Pekerjaan : persawahan Desa Bendo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri
Berapa Jarak Dari Rumah : 500 M
Alat Tarnsportasi : Sepeda
Pekerjaan Sebelumnya : petani
Berapa Jarak Dari Rumah : 500 M
Alat Tarnsportasi : Sepeda
Sumber-Sumber Pendapatan & Kecukupan terhadap kebutuhan : Ny. T mendapatkan pendapata dari hasil panen di
sawah dan mendapatkan bantuan dari desa ( PKH )
 
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
 
Tipe Tempat Tinggal : Pedesaan
Jumlah Kamar :5 Jumlah Tongkat : -
Kondisi Tempat Tinggal : bersih, rapi an nyaman
Jumlah orang yang tinggal di rumah : Laki-laki = 2 orang / Perempuan = 3 orang
Derajat Privasi : Ny. T menceritakan tentang keadaan kesehatannya kepada suami, anak dan cucunya
Tetangga Terdekat : Tn. W dan Ny. S
Alamat/Telepon :-
 
E. RIWAYAT REKREASI
Hobbi / Minat : Ny. T menyukai kegiatan bercocok tanam di sawah milik nya
Keanggotaan Organisasi : Ny. T mengikuti kegiatan posyandu lansia , mengikuti jamaah yasin yang ada
di desa
Liburan / Perjalanan : Ny. T baru baru ini kerumah saudaranya
 
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat / Bidan / Dokter / Fisioterapi : Bidan desa
Jarak dari rumah : 2 Km
Rumah Sakit : RSUD Kabupaten Kediri Jaraknya : 5 Km
Klinik : Klinik Sejahtera Jaraknya : 3,5 Km
Pelayanan Kesehatan di rumah : Puskesmas Bendo
Makanan yang dihantarkan : Sayur, nasi dan lauk
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Ny. T masih bisa melakukan kegiata sehari – hari dengan
mandiri, ketika Ny. T sakit keluarga yang merawat
Lain – lain :-
 
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan ritual : Ny. T tidak ada ritual tertentu, hanya melakukan sholat 5 waktu
Yang lainnya :-
 
H. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Pasien mengatakan riwayat asam urat, tekanan darah tinggi
dan vertigo hampir 3 bulan terakhir yang sering kambuh adalah asam urat dan darah tinggi.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Pasien mengatakan riwayat asam urat, tekanan darah tinggi
dan vertigo.
 
Keluhan Utama : Ny. T mengatakan nyeri pada persedian di bagian lutut.
 Provokative / Paliative : Ny. T mengatakan nyeri karena kadar asam urat yang terlalu tinggi
 Quality / Quantity : Ny. T mengatakan nyeri nya seperti kaku dan kesemutan
 Region : Ny. T mengatakan nyeri pada sendi kaki
 Severity Scale : Ny. T mengatakan skala nyeri 7
 Timming : Ny. T mengatakan nyeri muncul saat melakukan aktivitas
 
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Ny. T belum memahami tentang penyakit asam
urat, ketika nyeri sendi keluarga Ny. T membelikan obat di toko, kemudian jika tidak berkurang langsung
membawa ke mantri terdekat, karena Ny. T dan keluarga belum mengetahui cara perawatan mandiri untuk
mengurangi nyeri persendian
OBAT – OBATAN

NO NAMA OBAT DOSIS KETERANGAN


1. Indometasin 150 – 200 mg/hari selama 3 hari dan
  dilanjutkan dengan 75 – 100 mg/hari untuk
  minggu selanjutnya
   
 
 
2. Naproksen 2 x 500 mg diberikan selama 2 – 5 hari
   
  2 x 200 mg deberikan selama 2- 5 hari
3. Celecoxib

Status Immunisasi : Tidak Pernah Imunisasi


Tetanus, Difteri : - Influensa : -
Pneumovaks :-
Alergi : Tidak ada alergi
Obat-obatan : Tidak pernah alergi obat
Makanan : Tidak alergi terhadap makanan apapun
Faktor Lingkungan : Tidak ada alergi terhadap lingkungan
Penyakit Yang Diderita :
Hipertensi
√ Rheumatoid Asthma Dimensia

Lain – Lain : Gout Arthritis, vertigo


I. AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI (ADL)
Indeks Katz : A / B / C / D / E / F / G
Oksigenasi : Terpenuhi
Cairan & Elektrolit : Terpenuhi
Nutrisi : Kurang terpenuhi karena penurunan fungsi reflek menelan, merasa kenyan

Eliminasi : Kurang terpenuhi, Ny. T mengatakan sering konstipasi, kadang-kadang BAB 2 kali dalam 1 minggu
Aktivitas : Mandiri, jika sakit aktivitas dibantu anaknya
Istirahat & Tidur : Tidak terpenuhi, Ny. T mengatakan sulit tidur lagi jika sudah terbangun, kualiatas tidunya hanya 3-5 jam dalam sehari.
Personal Hygiene : Terpenuhi, dengan berkumur. Ny.T tidak menggosok gigi karena giginya sudah habis
Seksual :-
Rekreasi : : Hiburan Ny. T dengan menonoton tv, untuk bepergianya hanya ketika idul fitri dan saat ada acara besar di rumah saudaranya. Ny. T tidak pernah berlibur
ketempat wisata atau hanya sekedar jalan-jalan.
Psikologis : Terganggu
 Persepsi Klien : Ny. T mengatakan bahwa penyakit yang dialaminya karena Ny. T sudah tua.

 Konsep diri : Konsep diri yang dimiliki Ny. T baik, Ny. T tetap menjadi pribadi yang mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain, dalam mengurus dirinya sendiri Ny. T
melakukannya secara mandiri.

 Emosi : Kondisi emosi Ny. T stabil, jarang marah-marah, tetapi kadang-kadang jika cucunya bandel Ny. T marah.

 Adaptasi : Adaptasi dengan lingkungan kurang baik, Ny. T lebih sering di rumah dan di sawah dan merasa malas kerumah tetangga.

 Mekanisme Pertahanan Diri : Ny. T memiliki mekanisme koping yang efektif. Ny. T selalu bercerita kepada anaknya jika terjadi sesuatu terhadapnya.
J. TINJAUAN SISTEM

Keadaan Umum : Kondisi umum baik, kulit berkeriput, bibir kering, ketika berkomunikasi kadang Ny. T bingung dan
harus diterjemahkan ke dalam bahasa jawa terlebih dahulu.
Tingkat Kesadaran : Composmentis, Apatis, Sumnolen, Suporus, Coma
Skala Koma Glasgow :Verbal = 5 Psikomotor = 6 Mata = 4 (15)
Tanda-Tanda Vital : Pols =80 x/mnt Temp = 36,2°c RR = 22x/mnt Tensi = 130/90 mmHg
1. Kepala : Kepala simetris, tidak ada benjolan, rambut beruban dan mudah rontok, kulit kepala bersih, tidak ada
nyeri tekan.
2. Mata, Telinga, Hidung :
 Mata :Mata simetris, konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pengelihatan sedikit menurun, kulit mata menggendur
kebawah, tidak dijumpai tanda-tanda timbulnya katarak, mata terlihat sayu.

 Telinga :Simetris, telinga bersih, rambut telinga panjang, pendengaran sedikit berkurang.

 Hidung :Hidung bersih, rambut hidung memanjang, tidak ada sekret

3. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis. Kadang-kadang leher
terasa kaku dan pegal.
4. Dada & Punggung :
 Dada :Simetris, tidak ada nyeri dada, tidak ada benjolan.
- Jantung: I: Simetris, tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan.
P: Tidak ada nyeri tekan

P: Pekak

A: Reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan.

- Paru : I:Simetris tidak ada edema.


P:Tidak ada nyeri tekan, hasil tectil premitus sama.

P: Resonan

A: Vasikuler

 Punggung :Tegap, tidak ada benjolan, terdapat nyeri pada punggung atas dan bawah, dengan skala 4, muncul apabila ada gerakan.
 
5. Abdomen & Pinggang :
Abdomen: I: Perut simetris, tidak ada asites, kulit mengeriput
P:Tidak ada nyeri tekan

P: Tympan

A: Bising usus 10x/menit.


Pinggang: Simetris, tidak ada nyeri pinggang.
6. Ekstremitas Atas & Bawah : Kulit keriput, bisa digerakkan, kekuatan otot melemah, CRT< 2 dtk, persendian nyeri bila digerakkan, kadang
terasa kesemutan.
7. Sistem Immune : Cukup (Rentan terhadap penyakit apapun)
8. Genetalia : Tidak terkaji
9. Sistem Reproduksi : Ny. T sudah menopause
10. Sistem Persyarafan :

a) Nervus I (Olfaktorius) : Normal


b) Nervus II (Optikus) : Mengalami penurunan
c) Nervus III (Oculomotoris) : Normal
d) Nervus IV (Troclearis) : Normal
e) Nervus V(Abdusen) : Normal
f) Nervus VI (Trigeminus) : Normal
g) Nervus VII (Fasialis) : Normal
h) Nervus VIII (Auditorius) : Mengalami penurunan
i) Nervus IX (Glosofaringeal) : Normal
j) Nervus X (Vagus) : Mengalami penurunan
k) Nervus XI (Acesorius) : Normal
l) Nervus XII (Hipoglosus) : Normal
11. Sistem Pengecapan : Ny. T masih bisa merasakan rasa asin, manis, pahit, asam dengan baik. Tetapi
kadang-kadang makan makanan apapun tidak merasakan enak seperti pait.

12. Sistem Penciuman : Ny. T masih bisa membedakan bau-bauan dengan baik
13. Tactil Respon : Normal, getaran masih terasa
 
K. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
1. Short Porteble Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
 
Benar Salah No. Pertanyaan Jawaban
v   01 Tanggal berapa hari ini ? 19
v   02 Hari apa sekarang ? Rabu
Apa nama tempat ini ? Rumah sakit RSUD Kab.
v   03
Kediri
Dimana alamat anda ? Desa Bendo, Kecamatan
v   04
Pare, Kabupaten Kediri

v   05 Berapa umur anda ? 63 Tahun


v   06 Kapan anda lahir ? 25 Maret 1958
v   07 Siapa presiden Indonesia sekarang ? BapakJokowi
  v 08 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ? Lupa
v   09 Siapa nama ibu anda ? Masripah
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap Bingung
  v 10
angka baru, semua secara menurun
Kesimpulan :
Salah 0-2 :Fungsi Intelektual Utuh
Salah 3-4 :Fungsi Intelektual kerusakan ringan
Salah 5-7 :fungsi Intelektual kerusakan sedang
Salah 8-10: Fungsi Intelektual kerusakan berat

Jadi skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu salah 2 sehingga dapat disimpulkan
bahwaNy. T memiliki fungsi Intelektual yang utuh
2. Mini-Mental State Exam (MMSE)
No. AspekKognitif NilaiMaksimal NilaiKlien Kriteria
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
1. Tahun
2. Musim
3. Tanggal
4. Hari
5. Bulan
2. Orientasi Registrasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
    1. Negara : tidak tahu (salah)
    2. Provinsi
    3. Kabupaten
    4. Kecamatan
    5. Desa
    Sebutkan tiga nama obyek ( kursi,meja,kertas) kemudian di
3 3 tanyakan kepada klien, menjawab :
  6. Kursi
  7. Meja
  8. Kertas
 
 
 
. Perhatian dan kalkulasi 5 2 Meminta klien berhitung dari 100,kemudian di kurangi 7 sampai
  lima tingkat.
Ex.100,93,86

4. Mengingat 3 3 Meminta klien untuk mengulangi 3 objek pada poin 2


1. kursi
2. meja
3. kertas

5. Bahasa 9 9 Menanyakan kepada klien tentang benda (sambil menunjuk benda


tersebut)
1. jendela
2. jam dinding
meminta klien untuk mengulangi kata berikut “tak ada jika , dan ,
atau , tetapi ” klien menjawab “dan , atau , tetapi ” . minta klien untuk
mengikuti perintah berikut yang terdiri dari tiga langkah :
“ambil bolpoint di tangan anda , ambil kertas , menulis saya mau
tidur”.
3. Ambil bolpoint
4. Ambil kertas
5. ….
Perintahkan klien untuk hal berikut “tutup mata anda”
6. Klien menutup mata
Perintahkan pada klien untuk menuliskan lima tata menyalingambar.
Skor : Total Nilai 24-30 : Normal
Nilai 17-23 : Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16 : Definitif gangguan kognitif
Jadi skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 27 sehingga dapat disimpulkan bahwaNy. T memiliki
status mental normal
 
 
3. InventarisDepresi Beck

No Pernyataan Ya Tidak

1. Apakah bapak/ibu sekarang merasa puas dengan kehidupannya ? v  

2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini ?   V

3. Apakah bapak/ibu merasa hampa/kosong dalam hidup ini ?   V

4. Apakah bapak/ibu sering merasa bosan ?   V

5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang baik dimasa depan ? V  

6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang mengganggu terus menerus ?   V

7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik setiap saat ? V  

8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ? V  

9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia pada sebagian besar waktu ? V  

10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu untuk berbuat apa-apa ?   V
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan gelisah ? V  
12. Apakah bapak/ibu senang tinggal dirumah daripada keluar rumah dan mengerjakan sesuatu ?   V

13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa depan ?   V


14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering lupa ? V  
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu sekarang menyenangkan ? V  

16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus asa ?   V


17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir-akhir ini ?   V
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang masa lalu ?   V
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini menggembirakan ? V  
20. Apakah bapak/ibu untuk memulai kegiatan yang baru ?   V
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat ? V  
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada harapan ?   V
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada bapak/ibuk ? V  

24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang sepele ?   V


25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis ?   V
26. Apakah bapak/ibu sering sulit berkonsentrasi ? V  
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun tidur ?   V
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di pertemuan sosial ?   V
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu keputusan ?   V
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah dalam memikirkan sesuatu seperti dulu ?   V
Penilaian :
0-4 : Depresi Tidak Ada
5-7 : Depresi Ringan
8-15 : Depresi Sedang
>16 : Depresi Berat
Jadi skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 12 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ny. T mengalami
depresi sedang
4. APGAR Keluarga
TIDAK
SELALU KADANG-KADANG
No. ITEMS PENILAIAN PERNAH
(2) (1)
(0)
1. A : Adaptasi    
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga ( teman-teman ) saya untuk 1
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. P : Partnership    
  Saya puas dengan cara keluarga ( teman teman  
  ) saya membicarakan sesuatu   1
dengan saya dan mengungkapkan masalah
saya.

3. G : Growth    
Saya puas bahwa keluarga ( teman-teman )
saya menerima & mendukung keinginan 1
saya untuk melakukan aktifitas atau arah
baru.

4. A : Afek    
Saya puas dengan cara keluarga ( temanteman
) saya mengekspresikan afek dan 1
berespon terhadap emosi-emosi saya,
seperti marah, sedih atau mencintai.
5. R : Resolve    
Saya puas dengan cara teman-teman
saya
dan saya menyediakan waktu bersama 1
sama
mengekspresikan afek dan berespon
 
  Jumlah   5  

Analisa Hasil :
Skor 8-10 : Fungsi Sosial Normal
Skor 5-7 : Fungsi Sosial Cukup
Skor 0-5 : Fungsi Sosial Kurang/ suka menyendiri
Jadi skor yang didapatkan dari hasil pengkajian yaitu 5 sehingga dapat disimpulkan
bahwaNy. T memiliki fungsi social cukup
 
L. DATA PENUNJANG
 
1. Laboratorium : Belum ada pemeriksaan Laboratorium
2. Radiologi : Belum ada pemeriksaan Radiologi
3. EKG : Belum ada pemeriksaan EKG
4. USG : Belum ada pemeriksaan USG
5. CT – Scan : Belum ada pemeriksaan CT-Scan
6. Obat-Obatan : Indometasin, Naproksen, Celecoxib
 
ANALISA DATA

  Data Interprestasi Masalah


No ( Sign / Symptom ) ( Etologi ) ( Problem )
1 2 3 4
       
1. DS. Berhubungan dengan agen pencedera fisiologis nyeri Nyeri Akut
- Ny. T mengeluh nyeri pada kaki sendi pada kaki akibat peningkatan kadar asam urat dari ( D.0077)
karena kadar asam urat tinggi batas normal. (normal untuk wanita < 6 mg/dL, pasien
terasa kaku dan kesemutan dengan kadar asam urat 8,9 mg/dL).
akan terasa nyeri bila gerakkan.  
   
DO
- Keadaan umum cukup baik
- Kesadaran composmentis
- Pasien tampak meringis seperti
menahan sakit saat berjalan
- Skala nyeri 7
- Hasil cek kadar asam urat 1
bulan yang lalu 8,9 mg/dL
- TTV :
TD : 130/90mmHg
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,2 ºC
       
2. DS. Berhubungan dengan kurangnya kontrol Gangguan Pola Tidur (D.0055)
- Ny. T mengatakan sulit tidur disebabkan rasa nyeri yang
tidur akibat nyeri yang ditimbukan akibat gerakan tidak sadar pada
dirasakan saat tidur.
 
DO.
- Mata pasien tampak
sayu.
- Kualitas tidur kurang
maksimal.
- Pasien kooperatif.
- TTV :
TD: 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
S : 36,2ºC
 
PRIORITAS MASALAH
 
 
1. Nyeri Akut ( D.0077 ) Berhubungan dengan agen pencedera fisiologis nyeri sendi pada kaki akibat peningkatan
kadar asam urat dari batas normal. (normal untuk wanita < 6 mg/dL, pasien dengan kadar asam urat 8,9 mg/dL).
 
 
2. Gangguan Pola Tidur ( D.0055 ) Berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur disebabkan rasa nyeri yang
ditimbukan akibat gerakan tidak sadar pada saat tidur.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Kep. I : Nyeri Akut ( D.0077 )
Tujuan : Setelah dilakukan edukasi dan tindakan keperawatan, NY. T diharapkan dapat mengetahui cara meredakan nyeri secara nonfarmakologi.
Kriteria : Ny. T dapat mengaplikasikan terapi nonfarmakologi secara mandiri pada saat rasa nyeri timbul
INTERVENSI RASIONAL
   
Health Education Health Education
1. Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia. Memberikan edukasi kesehatan tentang terapi nyeri nonfarmakologi dapat membantu klien
2. Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih. untuk meredakan nyeri.
3. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman.
4. Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi.  
5. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih.  
6. Demonstrasikan teknik relaksasi (mis. Napas dalam, perenggangan atau imajinasi  
terbimbing).  
   
Tindakan Keperawatan  
7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan  
suhu ruang nyaman, juka memungkinkan.  
8. Berikan informasi tertulis tentang persiapan prosedur teknik relaksasi.  
9. Gunakan pakaian longgar.  
10. Gunakan nada suara yang lembut dengan irama lambat dan berirama. Tindakan Keperawatan
11. Gunakan relaksasi sebagai terapi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis Tindakan keperawatan yang diberikan dapat diaplikasikan secara mandiri untuk meredakan
lain, jika sesuai. rasa nyeri.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
    
   
Observasi Monitoring  Observasi Monitoring
1. Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidaknyamanan, Terapi relaksasi dapat membantu mengurangi skala nyeri akibat asam
kemampuan berkonsentrasi atau gejala lain yang mengganggu urat tinggi.
kemampuan kognitif.
2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif dilakukan.  
3. Identifikasi kesediaan, kemampuan dan penggunaan teknik  
sebelumnya.  
4. Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan  
suhu sebelum dan sesudah latihan.  
5. Monitor respon terhadap terapi relaksasi.  
   
Kolaborasi Kolaborasi
( Tidak ada ) (tidak ada)
Dx. Kep. II : Gangguan Pola Tidur ( D.0055 )
Tujuan : Setelah dilakukan edukasi, klien mengetahui cara mencapai kualitas tidur yang optimal dengan kemampuan memanajemen nyeri.
Kriteria : Kualitas tidur Ny. T minimal 8 jam per hari

INTERVENSI RASIONAL
   
Health Education Health Education
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri. Memberikan edukasi tentang cara memanajemen rasa nyeri yang tepat untuk mengurangi
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri. resiko nyeri yang ditumbulkan akibat gerakan tidak sadar saat tidur, sehingga kualitas tidur
3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat . klien terpenuhi
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
   
Tindakan Keperawatan  
5. Berikan terapi nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (mis; TENS, Tindakan Keperawatan
hipnotis, akupresurea, terapi musik, biofeedbeck, terapi pijat, aromaterapi, teknik Mengaplikasikan strategi meredakan nyeri diharapkan dapat mengurangi nyeri sehingga
imajinasi terbimbing, kompres hangat dan dingin, terapi bermain). klien dapat tidur kembali
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis; suhu ruangan,  
pencahayaan, kebisingan).  
7. Fasilitasi istirahat dan tidur.  
8. Pertimbangkan jenis dari sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri  
   
Observasi Monitoring  
9. Identifikasi respon nyeri non verbal.  
10. Identivikasi faktor yang memperkuat dan memperingan nyeri.  Observasi Monitoring
11. Identifikasi nyeri terhadap kualitas hidup. Melakukan observasi terhadap skala nyeri setelah dilakukan manajemen nyeri sehingga
12. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan kebutuhan tidur terpenuhi
   
Kolaborasi  
13. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu  Kolaborasi
  Berkolaborasi dengan tim kesehatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Kunjungan Implementasi Keperawatan
 
       
1.   Nyeri Akut ( D.0077 ) 19 Mei 2021  
    1. Informed Consent
  07.00 WIB 2. BHSP
  07.05 WIB 3. Melakukan pengkajian data umum pasien, riwayat penyakit, status kognitif,
07.10 WIB mental dan perubahan psikologis pada lansia serta kondisi lingkungan
  4. Melakukan pemeriksaan fisik pasien
  5. Mengkaji keluhan pasien (pasien mengeluh nyeri di persendian dan punggung)
  6. Mengkaji skala nyeri (skala nyeri 7)
  7. Mengukur TTV Ny. T
07.35 WIB TD: 130/90mmHg
07.55 WIB N : 80x/mnt
  RR: 22x/mnt
  S :36,2oC
08.05 WIB 8. Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk meredakan nyeri
08.15 WIB 9. Melatih terapi relaksasi nafas dalam (tarik nafas 3x, ditahan, kemudian
  dihembuskan dan diulang sebanyak 5 kali)
  10. Menganjurkan pasien untuk melakukan teknik nafas dalam ketika merasakan
  nyeri
  11. Melakukan kontrak waktu
08.30 WIB
 
08.40 WIB
 
 
 
08.50 WIB
 
 
09.05 WIB
       
2.  Gangguan Pola Tidur 19 Mei 2021  
( D.0055 ) 09.30 WIB 1. Mengkaji keluhan pasien (sulit untuk tidur
  kembali jika terlanjur kebangun)
09.50 WIB 2. Menganjurkan pasien untuk memposisikan diri
  dengan nyaman sebelum tidur untuk
  meminimalisir gerakan yang tidak disadari
  3. Menganjurkan pasien untuk segera mengatsi
10.05 WIB rasa nyeri bila merasakan nyeri
  4. Memberikan edukasi tentang kebutuhan
  istirahat tidur
10.25 WIB 5. Melakukan kontrak untuk pertemuan yang akan
  datang
10.55 WIB
EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Kunjungan Evaluasi TTD


 
         
1. Nyeri Akut ( D.0077 ) 19 Mei 2021 S:
13.00 WIB - Ny. T masih mengeluh nyeri pada persendian
  kaki saat di gerakkan.
 
O:
- Pasien masih tampak meringis seperti menahan
sakit.
- Skala nyeri 4
- TTV
TD: 130/95 mmHg
N: 88 x/mnt
S : 36,7 ºC
RR: 20 x/mnt
 
A:
- Masalah Nyeri Akut Belum Teratasi.
 
P:
- Intervensi dilanjutkan, manajemen nyeri dan
terapi relaksasi.
 
       
2.   Gangguan Pola Tidur S:
19 Mei 2021
( D. 0055 ) - Ny. T mengatakan masih kesulitan tidur akibat
14.00 WIB nyeri yang dirasakan.
 
O:
- Mata pasien masih tampak sayu.
- Kualitus tidur pasien masih belum maksimal
- Pasien masih kooperatif
- TTV
TD: 130/90 mmHg
N: 85x/mnt
S : 36,7 ºC
RR: 20 x/mnt
 
A:
- Masalah Gangguan Pola Tidur Belum Teratasi.
 
P:
- Intervensi dilanjutkan, manajemen nyeri dan
kontrol tidur.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

       
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Kunjungan Implementasi Keperawatan
 
       
1. Nyeri Akut ( D.0077 ) 20 Mei 2021  
07.00 WIB 1. Mengobservasi TTV Ny.T
  TD: 136/94 mmHg
  N: 90 x/mnt
  RR: 18x/mnt
07.15 WIB 2. Mengobservasi keluhan pasien (pasien masih mengeluh
  nyeri, tetapi sudah lumayan berkurang).
  3. Mengidentifikasi kembali skala nyeri (skala nyeri 3) .
07.25 WIB 4. Menganjurkan pasien untuk melakukan masase atau
  pemijatan pelan-pelan pada saat muncul rasa nyeri .
07.30 WIB 5. Meminta pasien untuk menyebutkan teknik meredakan
  nyeri
  6. Mempraktekkan kembali cara yang sudah diberikan
  kepada pasien.
07.50 WIB 7. Terminasi pertemuan terakhir.
 
08.05 WIB
 
08.25 WIB
       
2.   Gangguan Pola Tidur 20 Mei 2021  
( D.0055 ) 09.00 WIB 1. Menggali informasi tentang kemampuan tidur tadi
  malam (pasien mengatakan tidur dari jam 21.00,
  kemudian terbangun pukul 23.30 kemudian tidur
  lagi sampai kira-kira pukul 02.00).
  2. Melakukan pengukuran TTV
  TD: 140/108 mmHg
09.15 WIB N: 92 x/mnt
  S : 37,8ºC
  RR: 18 x/mnt
  3. Menganjurkan untuk memanajemen nyeri,
  memfasilitasi lingkungan yang nyaman,
09.30 WIB pencahayaan yang nyaman.
  4. Menganjurkan untuk mengatur posisi dengan
  nyaman.
09.50 WIB 5. Melakukan terminasi pertemuan terakhir.
 
10.00 WIB
EVALUASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Kunjungan Evaluasi TTD
 
         
1.   Nyeri Akut 20 Mei 2021 S:
( D,0077 ) 13.00 WIB - Pasien masih mengeluh nyeri, tetapi sudah
lumayan berkurang.
 
O:
- Pasien masih sedikit tampak meringis seperti
menahan sakit.
- Skala nyeri 3
- TTV
TD: 130/95 mmHg
N: 88 x/mnt
S : 36,7 ºC
RR: 20 x/mnt
 
A:
- Masalah Nyeri Akut Sebagian Sudah Teratasi
 
P:
- Intervensi dihentikan.
       
1.   Gangguan Pola Tidur 20 Mei 2021 S:
( D.0055 ) 14.00 WIB - Pasien mengatakan bisa tidur walaupun hanya
sebentar.
 
O:
- Mata pasien masih tampak sedikit sayu.
- Kualitus tidur pasien sudah mulai maksimal.
- Pasien masih kooperatif
- TTV Ny. T
TD: 130/95 mmHg
N: 92 x/mnt
S : 36,7ºC
RR: 18 x/mnt
 
A:
- Masalah Gangguan Pola Tidur Sebagian Sudah
Teratasi,
 
P : Intervensi Dihentikan dan menunggu besok untuk
pulang setelah di cek oleh dokter.
TERIMAKASIH……….

Anda mungkin juga menyukai