Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Arthritis gout terjadi akibat peningkatan kronis konsentrasi asam urat di dalam plasma
(hiperusemia : >7 mg/dl). Kebanyakan arthritis gout disebabkan oleh pembentukan asam urat
yang berlebihan dan penurunan ekskrsi. Arthritis gout dapat mengenai laki-laki maupun
wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki. Dikatakan bahwa
kemungkinan arthritis gout menyerang laki-laki adalah 1 sampai 3 per 1.000 laki-laki
sedangkan pada wanita adalah 1 per 5.000 (Suratun, 2008). Berdasarkan World Health
Organization WHO Prevelensi asam urat (gout) di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per
1000 laki-laki dan 6,4 kasus per 1000 perempuan. JawaTengah Prevalensi penderita gout
hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada berbagai populasi (Hidayat, 2009). di
wilayah kerja Puskesmas Kartasura mencapai 23% pada bulan Maret-April 2015 mencapai
48 kasus. Yang di bagi dalam kasus lama sebanyak 3 kasus lama dan 45 kasus baru.
Penderita yang mengidap asam urat antara perempuan lebih banyak di bandingkan laki-laki
(Depkes, 2011). Berdasarakan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menyusun karya
tulis ilmiah mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan gout.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Laporan ini disusun bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada
keluargan Ny. B dengan masalah utama asam urat (gout) pada Ny. B didesa Jagalan,
Kartasura, Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian secara langsung pada keluarga Ny.B khususnya Ny.B.
b. Merumuskan masalah dan menegagkan diagnosa keperawatan keluarga pada
keluarga Ny.B khusunya Ny.B.
c. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa pada keluarga Ny.B
khususnya Ny.B.
d. Melaksanakan implementasi/tindakan keperawatan pada keluarga Ny.B.
e. Mengevaluasi asuhan keperawatan keluarga pada pasien penderita gout.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Gout adalah suatu peradangan sendi sebagai manifestasi klinis dari akumulasi endapan
kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam
urat di dalam darah (hiperuresemia) (Zairin, 2013). Kadar asam urat yang tinggi didalam
darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat didalam persendian dan
organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan
meradang (Teguh susanto, 2013).
Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di sebabkan oleh
tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. jika kadar asam urat
dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria
adalah 8 mg/dl, sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
B. KLASIFIKASI
Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu :
1. Gout primer Pada gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
2. Gout sekunder Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
C. ETIOLOGI
Menurut Sustrani dkk. (2004) Hiperurisemia dapat terjadi karena :
1. Produksi asam urat didalam tubuh meningkat (Gout metabolik)
a. Gout primer metabolik, karena sintesis atau pembentukan yang berlebihan.
b. Gout sekunder, karena pembentukan asam urat yang berlebihan karena penyakit
lain.
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout renal primer, karena gangguan asam urat di tubuli distal ginjal
b. Gout renal sekunder, disebabkan ginjal yang rusak, misalnya pada 
glomerulonephritis kronis.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. serangan gout secara mendadak dapat dipicu
oleh :
a. Pemakaian sejumlah besar alkohol atau makanan yang kaya akan protein purin
b. Kedinginan
c. Penyakit dan sejumlah obat yang menghambat sekresi asam urat, seperti salisilat,
INH, diuretik dan asam keton hasil pemecahan lemak sebagai akibat banyak
mengkonsumsi lemak dan lain-lain.
D. MANIFESTASI KLINIS
Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan menyerang pada
malam hari). Sendi – sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit
diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan. Gejala
lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan
jantung berdebar. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi
pada pangkal ibu jari kaki.
Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti tumit, lutut dan
siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus (tophus), yaitu endapan seperti kapur
pada kulit yang membentuk tonjolan yang menandai pengendapan kristal asam urat
( Wijayakusuma, 2006 ).
E. PATOFISIOLOGI
Ada beberapa faktor yang berperan dalam mekanisme penyakit gout arthitis yaitu: faktor
genetik, produksi asam urat yang berlebihan, kurangnya pengeluaran asam urat. Dari faktor-
faktor tersebut menyebabkan gangguan metabolisme purin dalam tubuh sehingga keadaan
purin dalam darah meningkat (hiperurisemia). Apabila kristal asam urat mengendap dalam
sebuah sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan gout dimulai. Dengan serangan
yang berulang- ulang penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan topus akan
mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga ( Sustrani, 2007).
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. K
2. Alamat dan Telepon : Sampang
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :
No Nama Usia Jk Hub Dg Pekerjaan Pendidikan Imunisasi
Kk
1 Tn, K 48 L SUAMI BURUH SD Lengkap

2 Ny, S 47 P ISTRI IRT SD Lengkap

3 An, B 17 L ANAK PELAJAR SMP Lengkap

6. Genogram(3 dimensi):

keterangan:
perempuan laki-laki

pasien tinggal 1 rumah

7. Tipe Keluarga : Keluarga Inti / care family, karena hanya terdiri dari kepala
keluarga, istri, dan anak kandung tanpa ada tambahan anggota keluarga lainnya
8. Suku bangsa : Indonesia, Keluarga Tn.K suku jawa, adat istiadat yang dianut Tn.
K tidak ada yang bertolak belakang
9. Agama : seluruh anggota keluarga Tn. K beragama Islam, dan selalu melakukan
sholat 5 waktu tinggal 1 rumah perempuan Laki-laki pasien
10. Status sosial ekonomi keluarga : pendapatan keluarga dari hasil bertani dan berkebun,
masih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari
11. Aktivitas rekreasi keluarga : aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. K
adalah menonton TV
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. K saat ini berada pada tahap perkembangan
keluarga usia dewasa.
2. Tahap Perkembangan yang belum terpenuhi
Tn.K ingin anak-anaknya mendapatkan pekerjaan yang layak, dan dapat menjamin
kesejahteraan keluarganya, tahap yang belum terpenuhi adalah menjadi keluarga
besar (anak-anaknya belum ada yang menikah).
3. Riwayat Keluarga inti
Tn. K pernah dirawat dirumah sakit karena menderita sakit hipertensi. Ny. S sejak 1
tahun yang lalu menderita asam urat tetapi jarang kontrol ke dokter.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ayah dari Tn. K mempunyai riwayat hipertensi dan DM dan pernah dirawat di RS
karena penyakit tersebut

C. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.K terbuat dari batu bata, lantai ubun, terdapat ruang tamu, 3 kamar, 1
kamar mandi, 1 dapur, jendela lebih dari 2, dan jarang dibuka, peralatan rumah
tangga rapi sesuai dengan tempatnya, rumah jarang dibersihkan oleh Ny. S Denah
Rumah

Kamar Dapur
mandi
Kamar
tidur
Kamar
tidur

2. Karakteritik tetangga dan komunitas RW


Tidak ada perkumpulan rutin bagi ibu yang membahas tentang penyakit Ny. S
perkumpulan hanya yasinan di setiap RT
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga menetap tidak berpindah-pindah tempat tinggal
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga jarang mengikuti perkumpulan yang ada di daerahnya
5. Sistem pendukung keluarga
Di rumah Tn.K tidak tersedia kotak p3k, tersedia motor untuk mobilisasi dan untuk
pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi, segala sesuatu
dikomunikasikan kepada masing-masing anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dilakukan oleh kepala keluarga.

3. Struktur peran
Kepala keluarga : mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga
Ny. S : menjaga anak-anak dan mencukupi keperluan sehari-hari Anak anak : belajar
dan membantu orang tua
4. Nilai atau Norma Keluarga
Keluarga menerapkan bahwa apabila ada sesuatu harus dikomunikasikan dengan
anggota keluarga lainnya, apabila ada anggota keluarga yang sakit harus segera
dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Antar anggota keluarga saling menyayangi, mengingatkan saat melakukan kesalahan,
saling menghormati terhadap anggota keluarga yang lebih tua.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn K menghabiskan waktu disawah setiap hari , Ny. S dikebun untuk mencari kayu
dan singkong sehingga jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga khususnya Ny. S belum mampu mengenal masalah kesehatan yang
dialami karena minim sekali informasi yang didapatkan khususnya untuk masalah
asam urat
b. Kemampuan kelurga untuk memutuskan tindakan keperawatan
Ny. S mengatakan belum tahu tentang penyakitnya jika timbul keluhan Ny. S
hanya didiamkan dan dipijit saja
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Saat anggota keluarga Tn. K ada yang sakit Tn. K langsung memeriksakan anggota
keluarganya ke pelayanan kesehatan disekitarnya
d. Kemampuan keluarga untuk menciptakan lingkungan
Keluarga menempatkan semua barang-barang ada tempatnya dan menyimpan
benda-benda tajam dan berbahaya
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. K mengetahui bahwa jika ada anggota keluarga yang sakit diobati di
tenaga kesehatan
4. Fungsi reproduksi
Ny. S mempunyai anak 2 dengan jarak yang jauh , Ny. S masih menstruasi tapi tidak
teratur
5. Fungsi ekonomi Keluarga
Tn K mendapat penghasilan dari bertani dan berkebun , Ny. S sering membantu untuk
mencari kaju untuk keperluan sehari-hari
F. Strees dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stresor jangka pendek : penyakit yangs sedang diderita oleh Ny. S
b. Stresor jangka panjang : menginginkan anak-anaknya bekerja ditempat yang dapat
menjamin kesejahteraan
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Keluarga hanya pasrah dan berdoa agar masalah yang sedang dialami dapat cepat
diselesaikan
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah dalam keluarga maka diselesaikan bersama-sama dengan cara
musyawarah
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny. S kadang merasa putus asa tetapi anak-anaknya selalu memberikan semangat
kepadanya
G. Pemeriksaan Fisik
No Head To Toe Tn, K Ny, S An, B
1 Baik Baik Baik
K.U
2 Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos
mentis

3 TTV:
a. TD 150/90 mmHg 120/80 mmHg 110/90 mmHg
b. N 80x/menit 85x/menit 80x/menit
c. RR 20x/menit 22x/menit 20x/menit
4 Kepala Mesochepal, tidakMesochepal, tidak Mesochepal,
ada lesi, tidak ada
ada tidak ada lesi,
hematoma lesi, tidak ada hemato tidak ada
ma hematoma
5 Mata Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk
konjungtiva konjungtiva anemis, simetris,
anemis, penglihatan masih konjungtiva
penglihatan masih jelas. anemis,
jelas. penglihatan
masih jelas.
6 Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak
Hidung polip, fungsi polip, fungsi pembau ada polip,
pembau normal normal fungsi pembau
normal
7 Gigi lengkap, Gigi lengkap, lidah Gigi lengkap,
Mulut lidah bersih, bersih, fungsi perasa lidah bersih,
fungsi perasa tidak terganggu fungsi perasa
tidak terganggu tidak
terganggu
8 Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk
Telinga fungus fungus pendengaran simetris,
pendengaran normal fungus
normal pendengaran
normal
9 Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Leher pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran
kelenjar tiroid, tiroid, tidak ada nyeri kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri saat menelan tidak ada nyeri
saat menelan saat menelan
10 Dada
I Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan simetris
P tekan Jantung: pekak Tidak ada
P Jantung: pekak Jantung: tidak ada nyeri tekan
Jantung: tidak ada bunyi Jantung Jantung: pekak
bunyi Jantung tambahan Jantung: tidak
A tambahan Paru : vesikuler ada
Paru : vesikuler bunyi Jantung
tambahan
Paru :
vesikuler
11 Abdomen
I Bentuk simetris Bentuk simetris Bentuk
A BU 15x/menit BU 15x/menit simetris
P Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri tekan BU 15x/menit
P tekan Thympany Tidak ada
Thympany nyeri tekan
Thympany
12 Punggung Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, teraba Tidak ada lesi,
teraba vokal vokal fremitus kanan teraba vokal
fremitus kanan dan kiri, tidak ada fremitus kanan
dan kiri, tidak ada kelainan tulang dan kiri, tidak
kelainan tulang belakang ada kelainan
belakang tulang
belakang

13 Ekstremitas Atas bawah Atas bawah lengkap, Atas bawah


lengkap, tidak ada tidak ada edema, lengkap, tidak
edema, kekuatan kekuatan otot ada edema,
otot 5 5 kekuatan otot
5 5 5 5 5 5
5 5 5 5

14 Integument Turgor kulit Turgor kulit lembab, Turgor kulit


lembab, tidak ada tidak ada lesi, CRT lembab, tidak
lesi, CRT <3dtk <3dtk ada lesi, CRT
<3dtk

Hasil pemeriksaan asam urat pada Ny. S : 10,7 mg/dl (tinggi)


H. Harapan Keluarga
Harapan keluraga yaitu penyakit Ny. S bisa sembuh dan amsing-masing anggota keluarga
dibeikan kesehatan.
2. ANALISA DATA
No Data Fokus Diagnosa
1 DS : Ny. S mengatakan nyeri Nyeri Akut ( 0013 )
pada bagian kaki
Nyeri ketika sedang
beraktivitas maupun tidak
beraktivitas
Nyeri seperti ditusuk-tusuk
Nyeri dibagian kaki
Skala nyeri 8
Nyeri terus menerus
DO : TD : 140/90 mmhg
N : 97 x/m
RR : 20x/m
Hasil pengecekan asam urat
10,7 mg/dl

DS : Perilaku kesehatan cenderung beresiko


keluarga Ny. S mengatakan (00188 )
membuang sampah hanya
dipekarangan rumah
Perilaku Kesehatan
Cenderung Beresiko (00188)

Ny. S mengatakan jarang


membuka jendela rumah
DO :
Jendela jarang dibuka
Lingkungan sekitar rumah
terlihat kotor

3. TABEL NCP ( NURSING CARE PLAN )


Data Dx.Kep Tujuan Noc Nic
DS : Ny. S Domain 12 : Setelah dilakukan Keluarga mampu Keluarga
mengatakan Kenyamanan intervensi kep mengenal mampu
nyeri pada Kelas 3: keluarga mampu Level 1 mengenal
bagian kaki Kenyamanan mengenal Domain IV: Level 1
Nyeri ketika Sosial Nyeri tentang : Pengetahuan Domain 3
sedang Akut (0013) 1. pengertian kesehatan dan Perilaku Level
beraktivitas asam urat perilaku 2
maupun 2. tanda dan Level 2 Kelas S:penkes
tidak gejala asam Kelas : pengetahuan Level 3:
beraktivitas urat kesehatan intervensi
Nyeri seperti 3. makanan yang Level 3 (5510) health
ditusuk- dihindari Pengetahuan tentang education
tusuk Nyeri 4. makanan yang proses penyakit 1. lakukan
dibagian dikurangi 1. pengertian/prose penyuluhan
kaki Skala 5. obat s penyakit tentang
nyeri 8 tradisional 2. tanda dan gejala penyakit
Nyeri terus assam urat penyakit 2. tekankan
menerus 3. strategi untuk penyuluhan
DO : TD : meminimalkan pada point-
140/90 proses penyakit point
mmhg N : penting
97 x/m RR :
20x/m Hasil
pengecekan
asam urat
10,7 mg/dl

DS : Domain 1: Setelah Keluarga mampu Keluarga


keluarga Ny. Promosi dilakukan memodifikasi mampu
S kesehatan intervensi lingkungan Level 1 memodifikasi
mengatakan Kelas 2: keerawatan Domain IV: lingkungan
membuang Manajemen keluarga mampu Pengetahuan Level 1
sampah kesehatan memodifikasi kesehatan &perilaku Domain 3
hanya perilaku lingkungan yang Kelas T: Kontrol Behavior
dipekaranga kesehatan dapat membantu resiko keamanan therapy Hasil
n rumah Ny. cenderung derajat kesehatan Hasil : (1902) Risk (4360)
S beresiko keluarga control behavior
mengatakan (00188) 1. mengetahui management:
jarang faktor resiko Lakukan
membuka 2. mengikuti penyuluhan
jendela strategi kontrol tentang
rumah perilaku hidup
DO : bersih dan
Jendela sehat (PHBS)
jarang
dibuka
Lingkungan
sekitar
rumah
terlihat kotor

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No. DX waktu Implementasi Evaluasi Paraf

1 Kamis Melakukan S : Ny. S mengatakan


penyuluhan tentang sudah memahami
penyakit asam urat mengenai penkes yang
telah dijelaskan
O : Ny. S dapat
menyebutkan kembali
tentang penyakit asam urat,
tanda gejala, makanan
yang harus dihindari, Ny. S
sudah mengetahui
mengenai obat tradisional
yang bisa dipakai untuk
penderita asam urat
A : masalah nyeri dapat
teratasi
P : Pertahankan Intervensi
- Monitor kepatuhan
keluarga Tn. K terhadap
perilaku kesehatan.
2 Jumat Melakukan S: keluarga Tn. M
penyuluhan tentang mengatakan akan merubah
PHBS perilaku keseahatan
O : Keluarga Tn. M
memperhatikan dengan
baik selama diberikan
penyuluhan
A : masalah keperawatan
perilaku kesehatan
cenderung beresiko teratasi
P : pertahankan
intervensi - Monitor
perubahan perilaku
kesehatan keluarga Tn. M

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatann: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddarth. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Francis H. Mc Crudden. (2010). Uric Acid. Penterjemah Suseno Akbar. Yogyakarta: Salemba
Medika.
Hamijoyo, L. (2014). Apakah nyeri sendi saya akibat asam urat? Kenali Gout. Perhimpunan
Reumatologi Indonesia.
Hendri. (2008). Tatalaksana Penyakit Asam Urat. http://www.ghtasia.com/
Herdman, H. 2015. NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.
Jakarta: EGC
Izza, Syarifatul. (2014). Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan Pemberian
Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Wening
Wardoyo Ungaran.Skripsi. Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran,
Kabupaten Semarang
Kertia, Nyoman. (2009). Asam Urat. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
Misnadiarly. (2007). Asam Urat – Hiperurisemia - Arthritis Gout. Jakarta: Pustaka Obor.

Anda mungkin juga menyukai