Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN GAGAL


GINJAL KRONIK

Here is where your presentation begins


Anggota Kelompok

Nur Hafsah Agustin


01. Nabillah Nuari R
KHGC20108 02. KHGC20128

Naufal Fakhri R Nizan Saepul H


03. KHGC20109 04. KHGC20113
Pengertian GGK

Gagal ginjal kronik adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme serta
keseimbangan cairan dan elektrolit akibat desrtuksi struktur ginjal yang progresif dengan
manifestasi penumpukkan sisa metabolisme (toksik uremik) di dalam darah (Muttaqin, 2011).

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan
hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan
elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium
didalam darah atau produksi urin (NKF, 2016).
Etiologi

Etiologi dari gagal ginjal kronik menurut (Kowalak, 2011) yaitu :


a. Penyakit glomerulus yang kronis (glomerulusnefritis)
b. Infeksi kronis (seperti pielonefritis kronis dan tuberkulosis)
c. Anomali konginetal (penyakit polikistik ginjal)
d. Penyakit Vaskuler (hipertensi dan nefrosklerosis)
e. Obstruksi renal (batu ginjal)
f. Kolagen (lupus eritematosus)
g. Preparat nefrotoksik (terapi aminoglikosid yang lama)
h. Penyakit endokrin (nefropati diabetik)
Patofisiologi

Ketika kerusakan ginjal berlanjut dan terjadi penurunan jumlah nefron yang masih berfungsi, laju
filtrasi glomerulus total menurun lebih jauh sehingga tubuh tidak mampu mengeluarkan
kelebihan air, garam, dan produk limbah lainnya melalui ginjal. Ketika laju filtrasi glomerulus
kurang dari 10-20 ml/min, tubuh akan mengalami keracunan ureum. Jika penyakit tidak diatasi
dengan dialisis atau transplantasi, hasil akhir dari gagal ginjal stadium akhir adalah uremia dan
kematian (Yasmara, 2016).
Manifestasi klinis

Berikut adalah tanda dan gejala yng ditnjukkan oleh gagal ginjal kronis (Robinson 2013)
1. Ginjal dan gastrointestinal
2. Kardiovaskuler
3. Respiratory system
4. Gastrointestinal
5. Integumen
6. Neurologis
7. Endokrin
8. Hematopoitiec
9. Muskuloskeletal
Pemeriksaan Penunjang

Berikut adalah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa gagal ginjal
kronis :
1. Biokimiawi Pemeriksaan utama dari analisa fungsi ginjal adalah ureum dan keratin plasma.
Untuk hasil yang lebih akurat untuk mengetahui fungsi ginjal adalah dengan analisa creatinine
clearance (klirens kreatinin).
2. Urinalisasi Dilakukan untuk menapis ada atau tidaknya infeksi ginjal atau perdarahan aktif
akibat infamasi pada jaringan ginjal.
3. Ultrasonografi Ginjal Memberikan informasi yang mendukung meenegakkan diagnosis gagal
ginjal (Prabowo & Pranata, 2014).
Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan mencegah komplikasi, yaitu
sebagai berikut :
1. Pengaturan minum
Pengaturan minum dasarnya adalah memberikan cairan sedemikan rupa sehingga dicapai diurisi
maksimal. Bila cairan tidak dapat diberikan per oral maka diberikan per parenteral.
2. Pengurangan protein dalam makanan
Diet dengan rendah protein yang mengandung asam amino esensial, sangat menolong bahkan dapat
dipergunakan pada pasien gagal ginjal kronis terminal untuk mengurangi jumlah dialisis (Aspiani, 2015).
3. Dialisis
Dialisis dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang serius seperti hiperkalemia,
perikarditis, dan kejang.
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA KELUARGA Tn. S
DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK
PADA Ny. C DI KECAMATAN KORSO
Pengkajian

A. Data Umum

1) Identitas kepala keluarga


Nama : Tn. S
Umur : 39 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Tanggal pengkajian : 07 Oktober 2023
Alamat : Kp. Kenangan, Kec. Korso

2) Daftar anggota keluarga


Jenis Hub.
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
Kelamin Keluarga
1 Ny. C 36 P Istri SMA IRT Sakit
Belum
2 An. D 15 P Anak SMP Sehat
Bekerja
3) Genogram
4) Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. S termasuk kedalam tipe keluarga inti (nuclear family) dengan jumlah anggota keluarga yang menetap
satu rumah berjumlah 3 orang, yaitu Tn. S, Ny. C, dan An. D anak semata wayangnya.
5) Suku Bangsa
Suku bangsa dari keluarga Tn. S adalah Suku Sunda. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Sunda dan
Indonesia.
6) Agama
Seluruh keluarga Tn. S beragama islam dan beribadah sesuai perintah agama yang dianjurkan. Keseluruhan anggota
keluarga biasanya melakukan ibadah di rumah. Bagi keluarga agama merupakan dasar keyakinan yang berpengaruh dalam
kehidupan keluarga.
7) Status sosial ekonomi
Penghasilan tiap bulan Rp. 2.000.000 dari hasil kerja Tn. S sebagai seorang pedagang. Pengeluaran biasanya untuk
kebutuhan sehari hari seperti makan, membayar listrik, bensin untuk sepeda motornya, iuran kebersihan dan juga untuk
iuran sekolah anaknya. Klien mengatakan sudah bersyukur dengan penghasilannya, karena sudah mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
8) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga biasanya melakukan rekreasi 2 sampai 3 bulan sekali dengan mengunjungi suatu tempat rekreasi. Terakhir kali
tempat yang dijadikan rekreasi adalah Situ Bagendit.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap Keluarga
Keluarga Tn. S saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja dimana tugas perkembangannya
yaitu:
- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan otonominya
- Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga
- Komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
- Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang keluarga
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Anak semata wayangnya berusia 14 tahun dan
sudah sekolah SMP kelas 2. Tn. S dan Ny. C mengatakan komunikasi dengan anaknya bersifat terbuka dan anak
mengetahui tugas dan kewajibannya sebagai anak.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
- Tn. S mengeluh terdapat edema di kaki sebelah kanan nya. Edema tersebut disebabkan karena kelebihan cairan di tubuh
paien. Derajat edema nya +1 (kedalaman nya 2 mm, dengan waktu kembali 3 detik). Tn. S juga tidak mempunyai penyakit
keturunan seperti DM, hipertensi, dll.
- Ny. C belum pernah mengidap penyakit serius, tidak mempunyai penyakit keturunan dan untuk saat ini sehat tidak ada
keluhan.
- An. D belum pernah mengidap penyakit serius paling hanya demam, batuk dan flu, tidak mempunyai penyakit keturunan
dan untuk saat ini sehat tidak ada keluhan.
C. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
a) Ruangan
Saat ini klien menempati rumah milik sendiri dengan ukuran 6x8 m, tipe rumah permanen dan terdiri dari 6 ruangan yaitu 2
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 ruang keluarga dan 1 kamar mandi, keadaan tiap ruangan bersih dan rapi.
b) Pencahayaan
Terdapat jendela di ruang tamu, 1 kamar tidur dan juga dapur, pencahayaan cukup, sinar matahari masuk kedalam rumah.
Untuk penerangan rumah Tn. S sudah dialirkan listrik yang dihidupkan pada waktu malam hari.
c) Ventilasi
Terdapat ventilasi udara di kedua kamar tidur dan di dapur, ventilasi berfungsi dengan aik disetiap ruangan.
d) Jamban/WC
Rumah Tn. S memiliki jamban sendiri di dalam rumah. Keadaan kamar mandi dan wc tampak bersih. WC jongkok yang
pembuangannya langsung ke septictank yang berjarak 10 m.
e) Sumber air minum
Sumber air yang digunakan adalah dari PDAM. Sumber air tersebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti minum,
masak, dan MCK. Kondisi airnya baik, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna.
f) Pembuangan sampah dan air limbah
Untuk pembuangan sampah Keluarga Tn. S mengatakan sampah ditampung di plastik. Jika sudah penuh sampah dibuang
oleh anaknya ke tempatnya dan dijemput oleh petugas kebersihan. Sementara untuk pembuangan air limbah dibuang ke
septictank
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga tinggal di pemukiman padat penduduk. Jarak rumah satu dengan yang lain sangat dekat. Tetangga sekitar rumah
pun cukup ramah, apabila ada tetangga yang terkena musibah selalu dijenguk, saling menolong, selalu erinteraksi dengan
tetangga dengan sangat baik.
3) Mobilitas Geografis keluarga
Keluarga adalah penduduk kecamatan Korso yang selalu menetap dan tidak mempunyai rencana untuk meninggalkan
rumah yang ditempati saat ini.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi masyarakat
Keluarga Tn. S sering mengikuti kegiatan yang berada di masyarakat saperti kerja bakti, pengajian, perkumpulan RT, dan
arisan ibu ibu.
5) Sistem pendukung keluarga
Keluarga sangat sadar bahwa kesehatan sangat penting dan perlu dijaga. Setiap ada keluarga yang sakit, keluarga akan
langsung memeriksakan ke dokter atau membelikan obat ke apotek. Ny. C mendapat dukungan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya. Keluarga selalu mengingatkan klien untuk minum obat dan cuci darah rutin. Keluarga saling
menghargai, membantu serta mendukung satu sama lain, dan merawat anggota keluarga yang sakit secara bersama-sama
semampu mereka.
D. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga adalah komunikasi terbuka, bila ada masalah dikomunikasikan dengan keluarga secara baik
baik. Pengambilan keputusan biasanya dilakukan dengan musyawarah.
2) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga, Tn. S yang berpengaruh karena selain sebagai orang yang paling tua, Tn. S merupakan kepala keluarga.
3) Struktur Peran
a) Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam menafkahi keluarganya
b) Ny. C berperan sebagai seorang ibu yang menjaga dan merawat suami serta anaknya
c) An. D berperan sebagai anak
4) Nilai atau Norma keluarga
Keluarga selalu membiasakan untuk berbuat baik, sopan pada sesame dan orang tua. Tn. S dan Ny. C mendidik anak
mereka dengan nilai dan norma yang berlaku di sekitar.
E. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hubungan baik antar anggota keluarga, saling menyayangi, mempunyai rasa saling mendukung, menghargai
danmenghormati satu sama lain.
2) Fungsi Sosialisasi
Hubungan dengan masyarakat baik, keluarga cukup aktif dalam kegiatan di masyarakat.
3) Fungsi Ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi untuk sandang dan pangannya.
4) Fungsi Reproduksi
Ny. C mengikuti program KB dikarenakan Ny. C merasa belum mau mempunyai anak lagi.
5) Fungsi perawatan keluarga
a) Mengenal masalah kesehatan keluarga
Ny. C menyatakan bahwa Tn. S menderita penyakit gagal ginjal kronik dan harus menjalani hemodialysis 2x dalam
seminggu. Keluarga juga sudah mengetahui tanda dan gejala gagal ginjal kronik. Sehingga, dalam hal ini tidak terjadi
masalah
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga mengatakan setiap ada anggota keluarga yang sakit, dibawa ke dokter. Ny. C juga rutin mengantar Tn. S cuci
darah 2x dalam seminggu.serta selalu mengingatkan Tn. S untuk minum obat. Tidak ada pikiran keluarga untuk menyerah
terhadap penyakit yang diderita Tn. S. Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan, sehingga dalam hal ini tidak
terjadi masalah.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. S mengatakan berusaha untuk mematuhi diit, namun klien sering merasakan haus, dan minum melebihi yang
dianjurkan (lebih dari 2 gelas per hari). Keluarga juga terkadang suka lupa untuk memisahkan makanan yang diberi garam
dan tidak. Sehingga ditemukan masalah manajemen keehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan kemampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
d) Kemampuan keluarga menciptakan atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Menurut penuturan Ny. S ruangan yang ada di rumahnya dibersihkan setiap hari, terlihat rumah rapi dan bersih. Halaman
rumah juga terliha bersih, tidak ada sampah yang berserakan. Sehingga tidak ditemukan masalah kesehatan dalam
menciptakan atau memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
e) Kemampuan keluarga mengunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan sudah baik, keluarga selalu membawa anggota keluarga
yang sakit, ke dokter. Keluarga juga mempunyai BPJS Kesehatan, sehingga tidak ditemukan masalah kesehatan dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
F. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka pendek
Stress jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah khawatir ketika salah satu anggota keluarga yang mengeluh akan
kesehatannya.
2) Stressor jangka panjang
Stress jangka panjang adalah keluarga ingin mewujudkan kesehatan semua anggota keluarga secara maksimal.
3) Kemampuan keluarga berespon dengan stressor
Keluarga Tn. S mencoba untuk tenang, selalu memberikan dukungan dan semangat pada anggota keluarga yang memiliki
masalah.
4) Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan musyawarah untuk keluarga adalah dengan memecahkan masalah seluruh anggota keluarga.
Keluarga juga berserah kesembuhan pada Allah SWT.
5) Harapan kluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan atau membantu manyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.
Keluarga ingin mendapatkan berbagai informasi menganai masalah kesehatan, demi menjaga kesehatan keluarga. Terutama
gagal ginjal yang diderita klien.
Pemeriksaan Fisik Nama Anggota Keluarga

Tn. S Ny. C An. D

Keadaan Umum Baik Baik Baik

Kesadaran Composmentis composmentis composmentis

TTV TD:160/80 mmHg TD: 120/90 mmHg TD: 100/80 mmHg N: 92


N: 80x/menit N: 52 kali/menit kali/menit
S:36 °C S : 36,2 °C S : 36,8 °C
RR:20 x/menit RR:19 x/menit RR:19 x/menit
BB/TB BB=69 Kg (terhitung bb BB= 55Kg BB=35Kg
meningkat sebesar 3kg TB= 158 cm TB= 140 cm
dalam waktu 3 hari)

Kepala Rambut hitam, pendek, Rambut hitam, panjang, Rambut hitam


tidak rontok, tampak tidak rontok, tampak kecoklatan, panjang,
bersih, tidak ada bekas bersih, tidak ada bekas tidak rontok, tampak
luka luka bersih, tidak ada bekas
luka
Mata Sklera tidak ikterik, Sklera tidak ikterik, Sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, pandangan anemis, pandangan anemis, pandangan
mata tidak kabur mata tidak kabur mata tidak kabur

Hidung Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak
ada secret, tidak ada ada secret, tidak ada ada secret, tidak ada
polip, fungsi penciuan polip, fungsi penciuan polip, fungsi penciuan
baik baik baik

Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
serumen, fungsi serumen, fungsi serumen, fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik

Mulut Mukosa bibir kering, Mukosa bibir lembab, Mukosa bibir lembab,
gigi bersih, lidah gigi bersih, lidah gigi bersih, lidah
bersih, tidak memakai bersih, tidak memakai bersih, tidak memakai
gigi palsu gigi palsu gigi palsu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tyroid tyroid tyroid
Dan tidak ada Dan tidak ada Dan tidak ada
pembesaran JVP pembesaran JVP pembesaran JVP

Dada Paru paru Paru paru Paru paru


Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
tampak simetris, tampak simetris, tampak simetris,
vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan, tidak ada tambahan, tidak ada tambahan, tidak ada
keluhan sesak nafas. keluhan sesak nafas. keluhan sesak nafas.

Abdomen Bentuk abdomen bulat Bentuk abdomen bulat Bentuk abdomen bulat
dan datar, benjolan dan datar, benjolan dan datar, benjolan
/massa tidak ada pada /massa tidak ada pada /massa tidak ada pada
perut, peristaltic perut, peristaltic perut, peristaltic
12x/menit, tidak ada 10x/menit, tidak ada 14x/menit, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
luka operasi, tympani luka operasi, tympani luka operasi, tympani
Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Tn. S mengeluh terdapat edema di kaki kann nya Kelebihan Hipervolemia
Do : asupan cairan
- Terdapat edema di kaki kanan Tn. S dengan derajat +1
- CRT > dari 2 detik
- BB meningkat sebesar 3 kg dalam jangka waktu 3 hari
- BB saat ini 69 kg
- TD:160/80 mmHg

2 Ds : Ketidakmampu Manajemen
- Keluarga mengakatakan sering lupa memisahkan makanan yan diberi garam dan tidak an keluarga kesehatan
- Keluarga terkadang lupa mengingatkan Tn. S untuk minum sesuai yang dianjurkan memodifikasi keluarga tidak
Do : lingkungan efektif
- Keluarga tampak bingung mengenai cara mengatasi masalah yang ada
- Kelurga tampak bertanya mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko dari
penyakit gagal ginjal kronik
Diagnosa Keperawatan

1) Hypervolemia b.d. kelebihan asupan cairan dibuktikan dengan :


Ds :
Tn. S mengeluh terdapat edema di kaki kann nya
Do :
Terdapat edema di kaki kanan Tn. S dengan derajat +1
CRT > dari 2 detik
BB meningkat sebesar 3 kg dalam jangka waktu 3 hari
BB saat ini 69 kg
TD:160/80 mmHg
2) Majemen kesehatan kelurga tidak efektif b.d. ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan ditandai dengan :
Ds :
Keluarga mengakatakan sering lupa memisahkan makanan yang diberi garam dan tidak
Keluarga terkadang lupa mengingatkan Tn. S untuk minum sesuai yang dianjurkan
Do :
Keluarga tampak bingung mengenai cara mengatasi masalah yang ada
Kelurga tampak bertanya mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko dari penyakit
gagal ginjal kronik
Prioritas masalah
• Hypervolemia b.d. kelebihan asupan

No Kriteria Score Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah
3/3x1
- Tidak/kurang sehat 3
=1
- Ancaman kesehatan 2
- Keadaan sejahtera 1 1 Masalah terjadi, Tn. S mengalami penyakit gagal ginjal kronik sehingga
menyebabkan edema pada kaki kanan nya karena kelebihan asupan cairan

2. Kemungkinan masalah dapat diubah


1/2x2
- Mudah
=1
- Sebagian 2
Penyembuhan ggk bersifat tidak bisa sembuh secara total, maka hanya dapat
- Tidak dapat diubah 1 2
mengubah masalah hanya sebagian.
0
Prioritas masalah
• Hypervolemia b.d. kelebihan asupan

No Kriteria Score Bobot Pembenaran


3. Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi 3 3/3x1
- Cukup 2 1 =1
- Rendah 1 Masalah dapat dicegah apabila Tn. S mematuhi aturan minum air putih per
hari nya

4. Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera 2 2/2x1
ditangani =1
- Ada masalah tapi tidak perlu 1 1 Masalah harus segera diatasi kalau tidak ditakutkan akan trjadi komplikasi.
ditangani
- Masalah tidak dirasakan 0

Total 4
Prioritas masalah
• Majemen kesehatan kelurga tidak efektif b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Score Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah
- Tidak/kurang sehat 3 1 2/3x1
- Ancaman kesehatan 2 = 2/3
- Keadaan sejahtera 1 Jika masalah tersebut dibiarkan, ditakutkan keluarga tidak mampu
menerapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri dan tidak mampu
memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap masalahnya.

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2x2


diubah =1
- Mudah 2
- Sebagian 1 2 Masalah dapat diubah dengan mudah jika diberi tindakan promotif kepada
- Tidak dapat diubah 0 keluarga Tn. S
Prioritas masalah
• Majemen kesehatan kelurga tidak efektif b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Score Bobot Pembenaran


3. Potensial masalah untuk dicegah
- Tinggi 3 3/3x1
- Cukup 2 1 =1
- Rendah 1 Masalah dapat dicegah jika cepat diberikan tindakan keperawatan

4. Menonjolnya masalah
- Masalah berat harus segera 2 2/2x1
ditangani =1
- Ada masalah tapi tidak 1 1 Keluarga merasa masalah tersebut tidak terlalu penting, dan keluarga
perlu ditangani tidak merasakan akibat dari ketidaktahuan nya itu
- Masalah tidak dirasakan 0

Total 3 2/3 (3,66)


Prioritas masalah

1. Hypervolemia b.d. kelebihan asupan

2. Majemen kesehatan kelurga tidak efektif b.d. ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit


Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
1 Hypervolemia b.d. kelebihan asupan Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama:
cairan dibuktikan dengan : keperawatan 1x6 hari Manajemen hipervolemia
Ds : diharapkan keseimbangan a. Observasi
- Tn. S mengeluh terdapat edema cairan meningkat, dengan - Periksa tanda dan gejala hypervolemia
di kaki kann nya kriteria hasil : - Identifikasi penyebab hypervolemia
Do : 1. Edema menurun - Monitor status hemodinamik (mis: tekanan darah)
- Terdapat edema di kaki kanan 2. Tekanan darah - Monitor intake dan output
Tn. S dengan derajat +1 membaik - meredakan nyeri
- CRT > dari 2 detik 3. Turgor kulit membaik a. Terapetik
- BB meningkat sebesar 3 kg 4. Berat badan membaik - Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
dalam jangka waktu 3 hari - Batasi asupan cairan dan garam
- BB saat ini 69 kg a. Edukasi
- TD:160/80 mmHg - Anjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam sehari
- Ajarkan cara membatasi cairan
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi
2 Majemen kesehatan kelurga tidak efektif b.d. Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama :
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keperawatan 1x6 hari Dukungan keluarga merencanakan perawatan
keluarga yang sakit ditandai dengan : diharapkan manajemen a. Observasi
Ds : kesehatan keluarga - Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
- Keluarga mengakatakan sering lupa meningkat dengan kriteria kesehatan
memisahkan makanan yang diberi garam dan hasil: - Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
tidak 1. Aktivitas keluarga - Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
- Keluarga terkadang lupa mengingatkan Tn. S mengatasi masalah
untuk minum sesuai yang dianjurkan kesehatan meningkat a. Terapeutik
Do : 2. Tindakan untuk - Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang
- Keluarga tampak bingung mengenai cara mengurangi faktor mendukung upaya
mengatasi masalah yang ada resiko meningkat - Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
- Kelurga tampak bertanya mengenai apa yang 3. Gejala penyakit a. Edukasi
harus dilakukan untuk mengurangi resiko anggota keluarga - Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
dari penyakit gagal ginjal kronik menurun
Implementasi Keperawatan

Hari/tanggal Jam DP Implementasi Paraf

Kamis 09.00 I Manajemen hypervolemia Perawat


17-09-2023
Observasi
- Memeriksa tanda dan gejala hypervolemia
- Mengidentifikasi penyebab hypervolemia
- Memonitor status hemodinamik (mis: tekanan darah)
Terapetik
- Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Edukasi
- Menganjurkan melapor jika BB bertambah > 1 kg dalam sehari
- Mengajarkan cara membatasi cairan
Implementasi Keperawatan

Hari/tanggal Jam DP Implementasi Paraf

Kamis 12.30 II Dukungan keluarga merencanakan perawatan Perawat


17/09/2023
Observasi
- Megidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik
- Menciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi
- Mengajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
Evaluasi (Hari terakhir : hari ke-6)
Hari/tanggal Jam DP Implementasi Paraf

Kamis 09.00 I S: Perawat


23-09-2023
- Tn. S mengatakan sudah tidak terdapat edema di kaki kann nya

O:

- Edema menurun
- Turgor kulit membaik
- Berat badan membaik
- BB saat ini 67 kg
- Tekanan darah membaik (130/90 mmHg

A : Masalah teratasi

P : Hentikan intervensi
Evaluasi (Hari terakhir : hari ke-6)
Hari/tanggal Jam DP Implementasi Paraf

Kamis 12.30 II S: Perawat


23-09-2023 - Keluarga mengakatakan sudah bisa dan terbiasa memisahkan
makanan yang diberi garam dan tidak
- Keluarga sudah bisa untuk selalu mengingatkan jika Tn. S
minum melebihi yang dianjurkan

Do :

- Keluarga tampak sudah mengerti bagaimana cara mengatasi


masalah yang ada
- Kelurga tampak sudah memahami bagaimana tindakan tepat
yang harus dilakukan untuk mengurangi resiko dari penyakit
gagal ginjal kronik s
Thanks!
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai