Anda di halaman 1dari 3

- Selanjutnya maka akan keluar tabel seperti pada gambar di bawah ini.

Dikarenakan pada tahap ini sedang memasukkan beban hidup, maka pada
Load Pattern diganti menjadi live. Untuk besaran beban hidupnya
sesuaikan dengan yang ada pada bab pembebanan.

Gambar 3.27 Langkah keempat input beban hidup pada pelat


- Beban hidup pada struktur bangunan sudah diinputkan. Untuk memasukkan
beban hidup pada pelat atap langkah-langkahnya sama seperti diatas.

3.4. Input beban angin pada bangunan


Setelah memasukkan beban mati dan beban hidup, maka langkah selanjutnya
yaitu memasukkan beban angin pada struktur bangunan. Memasukkan beban
angin pada stuktur bangunan menggunakan referensi SNI-1727-2013 : Beban
Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain. Berikut
langkah-langkah untuk memasukkan beban angin pada struktur bangunan di
software SAP2000.
- Ketika ingin menginput beban angin, maka beban angin harus dijadikan
beban titik. Sehingga, besaran beban angin harus dikalikan dengan luasan
daerah pada struktur bangunan tersebut. Luasan daerah yang digunakan bisa
menggunakan luasan daerah yang sebenarnya ataupun luasan daerah yang
terbesar. Untuk perhitungan kali ini menggunakan luasan daerah yang
terbesar seperti pada gambar dibawah ini. Berikut contoh perhitungan
beban angin yang akan diinput pada struktur bangunan dengan luasan yang
terbesar :
Besar beban angin untuk analisa struktur pada dinding di sisi angin datang
= 63,2Kg/m2. (Asumsikan sebagai A)
Luasan terbesar pada dinding disisi angin datang (bisa melihat pada gambar
dibawah) = 5,5m. (Asumsikan sebagai B)
Maka, Beban Angin yang akan diinput = A x B
= (63,2Kg/m2)( 5,5m) = 347,6Kg/m
Jadi, beban angin yang diinputkan pada dinding di sisi angin datang sebesar
347,6 Kg/m. Untuk perhitungan beban angin yang diinputkan ke dinding
sisi lainnya memiliki cara yang sama dengan perhitungan yang diatas.
Gambar 3.28 Langkah pertama input beban angin pada struktur bangunan
- Selanjutnya pilih Assign, Joint Load dan Force.

Gambar 3.29 Langkah kedua input beban angin pada struktur bangunan
- Maka akan muncul tabel seperti dibawah ini. Untuk Load Pattern diubah
menjadi WIND, kemudian isikan besaran beban angin pada struktur
bangunan. Dikarenakan beban angin mengarah pada sumbu x, maka input
beban angin di sumbu x.

Gambar 3.30 Langkah ketiga input beban angin pada struktur bangunan
- Jika telah selesai klik ok. Dan akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Gambar dibawah ini menggambarkan bahwa beban angin sukses untuk
diinputkan kedalam struktur bangunan.

Gambar 3.31 Beban Angin sukses di input kedalam struktur bangunan

3.5. Input beban gempa pada bangunan


Beban terakhir yang perlu diinputkan pada struktur bangunan gedung sekolah
adalah beban gempa. Bangunan gedung sekolah berada pada kota Bandung
dengan klasifikasi tanah batuan. Berikut langkah-langkah untuk menginput
beban gempa pada struktur di software SAP2000.
- Langkah pertama pilih menu Define, Function dan Response Spectrume.

Gambar 3.32 Langkah pertama input beban gempa pada struktur bangunan
- Selanjutnya maka akan muncul tabel seperti pada gambar dibawah ini.
Kemudian pada menu Choose Function Type to Add pilih From File,
kemudian klik Modify/Show Section.

Gambar 3.33 Langkah kedua input beban gempa pada struktur bangunan

Anda mungkin juga menyukai