Anda di halaman 1dari 8

MODEL BANK WAKAF DI INDONESIA DALAM POTENSINYA UNTUK

MENGEMBANGKAN WAKAF UANG DAN MENGATASI KEMISKINAN

Gusva Havita1, Kartika Arum Sayekti2, Silvia Ranny Wafiroh3

1
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia
email: gusvahavita@gmail.com
2
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
email: kartikaarums@gmail.com
3
Ilmu Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
email: silvia.wafiroh@gmail.com

Abstract

Waqf or endowment is one of the most unique Islamic economics instrument and has been developed
rapidly all over the world. However, cash waqf as one of the most potential source of fund has not
been empowered optimally in Indonesia. This proposal outlines the idea of building the most ideal and
suitable waqf bank model that can be implemented in Indonesia to develop cash waqf and overcome
poverty through the management of a variety of Islamic investments. The profits from this investment
will be allocated mainly for developing education, health care, social services, and productive capital.

Keywords: Cash Waqf, Poverty, Waqf Bank

1. PENDAHULUAN strategis implementasi bank wakaf di


Wakaf merupakan suatu instrumen Indonesia, mengetahu peluang dan tantangan
ekonomi Islam yang belum diberdayakan dalam implementasi model dan terakhir
secara optimal di Indonesia. Sedangkan di memberikan masukan kepada pemerintah
negara lain seperti Mesir, Saudi Arabia, mengenai model bank wakaf di Indonesia.
Yordania, Turki, Bangladesh, Mesir, Malaysia Landasan teori yang penulis gunakan antara
dn Amerika Serikat, wakaf telah lain pengertian dan penjelasan tentang wakaf,
dikembangkan sebagai salah satu lembaga wakaf uang, bank dan bank wakaf.
sosial ekonomi Islam yang dapat membantu Gagasan tentang bank wakaf ini berisi
berbagai kegiatan umat dan mengatasi masalah tentang pengelolaan wakaf yang saat ini ada di
umat seperti kemiskinan (Prihatini, et.al., 2005, Indonesia, penerapan bank wakaf yang sudah
h. 131). Indonesia sebagai negara dengan sukses di luar negeri serta model bank wakaf
populasi masyarakat muslim terbesar di dunia terbaik yang sesuai dan dapat
memiliki potensi wakaf uang yang sangat diimplementasikan di Indonesia untuk
besar, namun sayangnya hal tersebut belum mengembangkan pengelolaan wakaf uang
dikembangkan secara optimal. Berangkat dari secara optimal dan untuk mengatasi
permasalahan ini penulis menggagas suatu kemiskinan. Dana wakaf yang dihimpun oleh
gagasan yang berjudul “Model Bank Wakaf di bank wakaf tersebut akan digunakan untuk
Indonesia dalam Potensinya untuk mengentaskan kemiskinan, yakni dengan
Mengembangkan Wakaf Uang dan Mengatasi sasaran pendidikan, kesehatan, pelayanan
Kemiskinan”. sosial dan modal produktif untuk
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
menguraikan model bank wakaf yang paling miskin.
tepat untuk diterapkan di Indonesia,
menguraikan peran bank wakaf dalam 2. METODE
pengembangan wakaf uang dan mengatasi Metode penulisan yang penulis gunakan
kemiskinan di Indonesia, mengetahui langkah adalah metode kajian pustaka dimana penulis
mencari berbagai sumber-sumber literatur Terhitung sedikit karena Indonesia adalah
seperti buku, internet, jurnal dan lainnya untuk sebuah negara yang luas dengan jumlah
mencari suatu permasalahan dan menyusun penduduk yang sangat besar.
pemecahan masalahnya. Permasalahan ketiga, yakni pecahan SWU
yang terlampau besar, yakni Rp. 1 juta.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Seseorang yang berwakaf uang baru akan
Solusi Terdahulu mendapatkan sertifikat atas wakaf uangnya
Mengingat potensi wakaf uang di apabila ia menyetorkan wakaf uang minimal
Indonesia yang cukup besar, pemerintah kita sebesar Rp. 1 juta. Hal ini tentunya
telah mulai mengakomodir upaya menghalangi mereka yang bertaraf ekonomi
pengembangan wakaf uang ini dengan menengah kebawah untuk berwakaf uang.
diaturnya kebolehan penerapan wakaf uang Sedangkan yang terakhir, pengelolaan
dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 wakaf uang di Indonesia saat ini (berdasarkan
dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun UU No. 41/2004) menentukan bahwa ada tiga
2006. Terdapat beberapa aturan terkait wakaf pihak yang terkait dalam pengelolaan wakaf
uang dalam bagian tersendiri antara lain: uang, yakni Lembaga Keuangan Syariah
a. Wakaf tunai dapat dilakukan melalui (LKS) sebagai lembaga penghimpun dana,
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang BWI sebagai pihak yang melakukan
ditunjuk oleh Menteri (Pasal 28 UU No. 41 pengelolaan dan pengembangan, dan nazhir
Tahun 2004) sebagai pengelola dana wakaf uang.
b. Pernyataan kehendak wakif tentang wakaf Kenyataannya, melalui mekanisme
uang harus tertulis (Pasal 29 ayat 1 UU pengelolaan seperti ini potensi wakaf uang di
No. 41 Tahun 2004) Indonesia ini belum optimal. Pengelolaan dana
c. LKS menerbitkan sertifikat wakaf uang wakaf yang belum dilakukan di bawah satu
yang disampaikan kepada wakif dan nazhir payung lembaga ini mengakibatkan
sebagai bukti penyerahan harta benda mekanisme berwakaf menjadi lama dan rumit.
wakaf (Pasal 28 ayat 2 UU. No 41 Tahun
2004) Model Bank Wakaf di Indonesia
d. LKS atas nama nazhir mendaftarkan Model bank wakaf yang kami maksud
benda wakaf berupa uang kepada disini adalah masih dalam tataran konsep yang
Menteri Agama. akan diulas lebih lanjut. Menurut Pasal 1
Menurut data yang kami dapatkan dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
Badan Wakaf Indonesia per April 2013, tentang Perubahan atas Undang-Undang
penerimaan wakaf uang di BWI baru berkisar Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank
pada angka 3 Milyar. Hal ini tentu saja sangat memiliki pengertian sebagai badan usaha yg
jauh dari perhitungan besarnya potensi wakaf menghimpun dana dari masyarakat dalam
uang yang seharusnya dapat terhimpun di bentuk simpanan dan menyalurkannya
Indonesia. Beberapa hal yang menjadi kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
permasalahannya antara lain dikarenakan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
terlalu banyaknya wewenang BWI, mulai dari meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
kewenangan dalam regulasi, supervisi atau Beberapa pengertian bank menurut
pengawasan, sosialisasi, pengelolaan dan peraturan perundang-undangan menunjukkan
penyaluran hasil dari wakaf uang. Wewenang bahwa bank adalah sebuah lembaga yang
yang terlalu banyak ini mengakibatkan kurang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
efektinya BWI dalam melakukan fungsi dalam rakyat banyak. Walaupun tidak bisa
sosialisasi dan penghimpunan wakaf uang. Dua dipungkiri bahwa bank juga sebuah lembaga
fungsi penting yang menjadi tonggak utama yang profit oriented atau berorientasikan pada
suksesnya wakaf uang di Indonesia. profit ekonomis. Hal inilah yang berbeda
Permasalahan kedua adalah terkait dengan pengertian bank wakaf yang
minimnya jumlah nazhir yang diperlukan sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan
dalam pelaksanaan wakaf uang di Indonesia. kesejahteraan umat islam dan juga masyarakat
Jumlah nazhir wakaf uang yang memperoleh secara luas.
sertifikasi dari BWI baru berjumlah 6 nazhir.
Menurut M. A. Mannan, bank Pengelolaan dana akan disertai kerjasama
wakaf adalah sebuah bank yang dengan lembaga penjamin untuk memastikan
menampung dana-dana wakaf. Wakaf uang tidak berkurangnya nilai pokok wakaf.
dapat berperan sebagai suplemen bagi Sedangkan penyaluran dana akan dilakukan
pendanaan berbagai macam proyek investasi dengan mengefektifkan keberadaan jaringan
sosial yang dikelola oleh bank-bank Islam, informasi serta peta distribusi. Secara teknis
sehingga dapat berubah menjadi sebuah bank dimulai dari setoran wakif ke bank wakaf.
wakaf (Prihatini, et.al., 2005, h. 151). Menurut Bank wakaf ini akan menempatkan dana wakaf
Prof. Dr. Mohammad Tahir Sabit Haji tersebut dalam suatu rekening atas nama wakif
Mohammad dari Universiti Teknologi lalu diterbitkan SWU sebagai surat pernyataan
Malaysia, bank wakaf didefinisikan sebagai penerimaan dana wakaf yang berisi nama
berikut (Mohammad, 2011): wakif, alamat, jumlah dana yang diwakafkan,
dan sasaran yang telah dipilih oleh wakif.
”Waqf bank is intended to mean as one that is Bank wakaf di Indonesia mendapatkan
an interest free, not-for- profit, and social bank sumber pendanaan yang berasal dari
the capital of which is dedicated mainly to masyarakat luas dan bukan hanya bagi
social welfare, provision of micro financing, golongan yang kaya. Karena Cash Waqf
and economic development of the poor and Certificate atau SWU (Sertifikat Wakaf Uang)
under privileged”. yang diterbitkan oleh bank wakaf adalah
sebesar $21 atau dibuat pecahan yang lebih
Bank wakaf adalah lembaga yang kecil lagi (seperti yang dilakukan oleh SIBL di
terlepas dari segala orientasi keuntungan Bangladesh). Selain itu, bank wakaf yang
ekonomi dan didedikasikan penuh untuk berada di bawah BWI ini mendapatkan dana
kesejahteraan sosial yaitu dengan memberikan operasional yang berasal dari pemerintah yang
pembiayaan bagi usaha kecil serta berfokus dibebankan pada APBN melalui anggaran
pada pembangunan ekonomi masyarakat Kementerian Agama. Sehingga jelas
marjinal. pertanggungjawaban bank wakaf ini kepada
Pada dasarnya, model bank wakaf di BWI yang nantinya bertanggungjawab juga
Bangladesh adalah yang paling dekat dengan kepada Menteri Agama secara berkala.
model bank wakaf di Indonesia yang kami
rumuskan. Hal ini dikarenakan keadaan di Bagan 1. Pengelolaan dan Penyaluran Hasil
Bangladesh yang memiliki beberapa kesamaan Wakaf Uang pada Model Bank Wakaf di
dengan Indonesia, antara lain penduduknya Indonesia
yang mayoritas muslim dan masih diselimuti
masalah kemiskinan. Bank wakaf mempunyai
kewenangan penuh menjadi nazhir (pengelola),
mulai dari penerima, pengelola dan penyalur
dana wakaf. Bank wakaf ini berada dibawah
Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan
bertanggung jawab kepada BWI dalam
menerima, mengelola dan menyalurkan dana
wakaf uang dari wakif. Fungsi Bank wakaf ini
dapat dikatakan sama dengan yang dilakukan
Social Investment Bank Limited (SIBL) di
Bangladesh. Jadi, wewenang pengelolaan bank
wakaf sepenuhnya diberikan kepada bank
wakaf. Sedangkan kewenangan BWI adalah
dalam hal pengawasan terhadap kinerja bank
wakaf.
Wakif (orang yang berwakaf)
menerima SWU (Sertifikat Wakaf Uang) yang
diterbitkan bank wakaf. Optimalisasi Pengelolaan dan pengembangan wakaf
penggalangan dana dibantu oleh BWI. uang di Indonesia hanya dapat dilakukan
melalui investasi pada produk-produk wakaf yang dikelola secara profesional, maka
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan/atau ini akan menjadi lahan baru bagi Muslim kelas
instrumen keuangan syariah (pasal 48 ayat 2 menengah untuk beramal.
PP No. 42/2006), pengelolaan dana wakaf ini Tabel 1. Potensi Wakaf Uang di Indonesia
harus juga disadari merupakan pengelolaan Menurut asumsi Mustafa Edwin
dana publik yang manfaatnya akan disalurkan Nasution (Nasution dan Hasanah, 2006)
kepada publik. Untuk itu pengelolaanya harus tentang potensi wakaf di Indonesia dengan
dilakukan secara profesional, budaya jumlah umat muslim dermawan diperkirakan
transparansi serta akuntabilitas harus sebesar 10 juta jiwa dengan rata-rata
diwujudkan dengan berlandaskan peraturan penghasilan per bulan Rp. 500.000,- hingga
yang terkait dengan perbankan pada umumnya. Rp. 10.000.000,- maka paling tidak akan
Berikut ini adalah skema mengenai terkumpul dana sekitar 3 Triliun per tahun dari
gambaran besar pengelolaan wakaf uang pada dana wakaf, seperti perhitungan dalam Tabel 1.
model bank wakaf di Indonesia seperti pada
Bagan 1. Model Bank Wakaf di Indonesia dan Solusi
Permasalahan Kemiskinan
Model Bank Wakaf di Indonesia dan Contoh sukses pelaksanaan Sertifikat
Pengembangan Wakaf Uang Wakaf Uang (SWU) di Bangladesh dan Turki
Wakaf uang membuka peluang yang dapat dijadikan teladan bagi kita untuk
unik bagi penciptaan investasi di bidang melaksanakan model bank wakaf di Indonesia.
pendidikan, kesehatan, sanitasi dan pelayanan Bank wakaf dapat mendukung pengembangan
sosial. Dibawah ini diberikan suatu ilustrasi wakaf uang di Indonesia dengan cara:
tentang potensi yang dapat dimanfaatkan mengumpulkan dana dari masyarakat yang
sehubungan dengan adanya penerbitan terdiri dari donasi wakaf uang secara langsung,
Sertifikat Wakaf Uang (SWU) yang akan menciptakan perbankan sebagai fasilitator
membuka peluang penggalangan dana yang untuk menciptakan wakaf uang dan membantu
cukup besar karena: dalam pengelolaan wakaf dengan membuka
a. Lingkup sasaran pemberi wakaf uang rekening deposito wakaf uang. Dalam praktik
(wakif) bisa menjadi sangat luas operasionalnya, bank wakaf dapat
dibandingkan dengan wakaf biasa. menyalurkan dana wakaf uang yang terhimpun
b. SWU dapat dibuat dalam berbagai macam dalam bentuk pinjaman lunak (soft loans)
pecahan misalkan Rp 10.000, Rp 25.000, maupun untuk pembiayaan berbagai macam
Rp 50.000 dan Rp 100.000. investasi, baik yang berbentuk mudharabah,
musyarakah dan lain-lain.
Sekarang mari kita coba untuk membuat Banyak usaha yang dapat dilakukan
berbagai perkiraan perhitungan dana yang bisa oleh bank wakaf dalam mengelola dana
dihimpun dari wakaf uang. Pertama-tama kita tersebut yang sifatnya masih dalam kerangka
asusmsikan bahwa Muslim kelas menengah syariah. Dana pokok dari masyarakat tetap
memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk disimpan untuk dikelola kembali. Hasil
beramal. Bank wakaf merupakan lembaga keuntungan dari pengelolaan dana wakaf
Tingkat Jmlh Tarif Potensi Potensi digunakan untuk mengatasi masalah-masalah
Penghasila Musl Wakaf Wakaf Wakaf terkait kemiskinan, yakni dengan sasaran
n/bln im /bln Uang/bln Uang/thn
pendidikan, kesehatan & sanitasi dan
pelayanan sosial. Berikut ini adalah skema
Rp 1 juta 4 Rp Rp 20 Rp 240
juta 5.000,- Milyar Milyar yang menunjukkan mengenai pemasukan dan
Rp 2 juta - 3 Rp Rp 30 Rp 300 pengelolaan dana pada model bank wakaf yang
Rp 3 juta juta 10.000, Milyar Milyar pada akhirnya akan berimbas untuk mengatasi
-
Rp 3 juta - 2 Rp Rp 100 Rp 1,2
masalah kemiskinan.
Rp 5 juta juta 50.000, Milyar Triliun
-
Rp 5 juta – 1 Rp Rp 100 Rp 1,2
Rp 10 juta juta 100.00 Milyar Triliun
0,-
Total Rp 3
Triliun
penyalur dana dan nazhir sebagai pengelola
dana wakaf uang. Kenyataannya, melalui
Tabungan mekanisme pengelolaan seperti ini potensi
masyarakat
wakaf uang di Indonesia ini belum optimal.
Membuka
Donasi wakaf rekening Pengelolaan dana wakaf yang belum dilakukan
uang deposito di bawah satu payung lembaga ini
wakaf uang
menimbulkan kurang efektifnya pengelolaan
wakaf uang selama ini. Maka dari itu dengan
Bank adanya bank wakaf maka semua kegiatan
Wakaf penerimaan, pengelolaan dan penyaluran
wakaf uang terkordinasi dibawah satu
badan/lembaga. Sehingga akan memudahkan
Gambar 1. Skema Pemasukan Wakaf Uang
masyarakat untuk berwakaf uang dan
memudahkan penyaluran hasil keuntungan
pengelolaan dana wakaf uang.
Maka dari itu, untuk
mengimplementasikan model bank wakaf ini
di Indonesia tentunya membutuhkan dukungan
dari berbagai pihak antara lain:
a. Pemerintah, khususnya Kementerian
Agama dan Badan Wakaf Indonesia
(BWI)
b. Lembaga Keuangan Syariah (LKS), yang
mana dengan keunggulan berupa
jaringan kantornya dapat memainkan
peran penting dalam menyukseskan
peran bank wakaf dalam hal menerima
sementara dana wakaf uang dari
masyarakat luas (untuk langsung
dimasukkan rekening bank wakaf)
c. Masyarakat luas

Ketiga pihak inilah yang berperan penting


dalam mewujudkan penerapan model bank
wakaf di Indonesia. Oleh karena itulah
diperlukan kerjasama dari ketiga pihak ini
untuk menerapkan model bank wakaf.

Langkah Strategis Implementasi Model


Bank Wakaf di Indonesia
Untuk mengimplementasikan suatu model
baru dalam pengelolaan wakaf uang ini perlu
Gambar 2. Pengelolaan Dana Wakaf Uang adanya langkah-langkah strategi khusus, antara
lain:
Pihak-Pihak yang Terkait a. Membuat kerangka yuridis berupa
Pengelolaan wakaf uang di Indonesia peraturan perundang-undangan (Undang-
berdasarkan UU No. 41/2004 menentukan Undang, Peraturah Pemerintah, Peraturan
bahwa ada tiga pihak yang terkait dalam Badan Wakaf Indonesia dan peraturan
pengelolaan wakaf uang, yakni BWI sebagai lain) sebagai dasar keabsahan penerapan
pihak yang melakukan pengelolaan dan model bank wakaf ini di Indonesia.
pengembangan, Lembaga Keuangan Syariah b. Melaksanakan rapat koordinasi khusus
(LKS) sebagai lembaga penghimpun dan dalam pembentukan struktur organisasi
dan pengisian jabatan bank wakaf.
c. Mempercepat kinerja bank wakaf dalam efektifnya pengelolaan wakaf uang selama ini.
memaksimalkan potensi wakaf uang di Maka dari itu dengan adanya bank wakaf maka
Indonesia. semua kegiatan penerimaan, pengelolaan dan
d. Pengawasan dan pembinaan yang penyaluran wakaf uang terkordinasi dibawah
berkelanjutan dari pihak pemerintah satu lembaga.
(Badan Wakaf Indonesia).
e. Koordinasi kerjasama antara bank wakaf Teknik Implementasi
dengan lembaga keuangan syariah dalam Teknik-teknik implementasi dari model
mengakomodir pemasukan dana wakaf bank wakaf ini antara lain adalah membuat
uang dari masyarakat luas. kerangka yuridis berupa peraturan perundang-
undangan (Undang-Undang, Peraturah
Peluang dan Tantangan dalam Menerapkan Pemerintah, Peraturan Badan Wakaf Indonesia
Model Bank Wakaf di Indonesia dan peraturan lain) sebagai dasar keabsahan
Peluang diterapkannya model bank penerapan model bank wakaf ini di Indonesia.
wakaf di Indonesia sangatlah besar. Terlebih Tidak lupa juga melaksanakan rapat koordinasi
karena tidak ada hambatan secara hukum khusus dalam pembentukan struktur organisasi
positif maupun hukum islam yang melarang dan pengisian jabatan bank wakaf. Kemudian
pembentukan model semacam bank wakaf ini. tidak kalah pentingnya adalah mempercepat
Indonesia sebagai negara dengan penduduk kinerja bank wakaf dalam memaksimalkan
muslim terbesar di dunia tentunya juga potensi wakaf uang di Indonesia.
memiliki peluang yang besar untuk
menerapkan model bank wakaf yang nantinya Prediksi Hasil
akan berimbas pada maksimalnya potensi Apabila model bank wakaf ini benar-benar
wakaf uang di Indonesia. Juga ditambah dapat diterapkan di Indonesia, maka secara
dengan fleksibilitas lembaga wakaf yang optimis kami dapat memprediksikan bahwa
memungkinkan bagi mereka non muslim untuk potensi pemasukan dana wakaf uang (minimal)
ikut mengambil peran sebagai wakif (pemberi sebesar 3 triliun rupiah dapat dicapai (dapat
wakaf) maupun sebagai pihak yang dilihat pada tabel 1). Juga dengan pengelolaan
mendapatkan bantuan dari hasil pengelolaan wakaf uang secara profesional di bawah bank
wakaf. wakaf, pemasukan dana sebesar 3 triliun
Namun tantangan yang dihadapi pun tersebut dapat dikelola dalam berbagai bentuk
juga tidak sepele. Mendirikan sebuah institusi pelayanan social, pendidikan, kesehatan dan
baru bukanlah perkara mudah. Diperlukan lain-lain sehingga menjadi tonggak
political will serta dukungan yang kuat dari pemberantasan kemiskinan di Indonesia.
semua pihak (pemerintah dan masyarakat) baik
secara institusional, finansial dan sebagainya. 5. REFERENSI

(Buku)
4. KESIMPULAN
1.) Ali, M.A. 2006. Sistem Ekonomi Islam
Gagasan yang Diajukan Zakat dan Wakaf. Jakarta: Penerbit
Pengelolaan wakaf uang di Indonesia Universitas Indonesia (UI-PRESS).
berdasarkan UU No. 41/2004 menentukan 2.) Ali, M.D. dan Daud, H. 1995. Lembaga-
bahwa ada tiga pihak yang terkait dalam Lembaga Islam di Indonesia. Jakarta: PT
pengelolaan wakaf uang, yakni BWI sebagai Raja Grafindo Persada.
pihak yang melakukan pengelolaan dan 3.) Al-Arabiyyah dan Jumhuriyyah, M.
pengembangan, Lembaga Keuangan Syariah 1993. Qawanin al-Auqaf wa al-Hikr wa
(LKS) sebagai lembaga penghimpun dan Qararatal- Tanfiziyyah. Cairo: Al-Haiah
penyalur dana dan nazhir sebagai pengelola al-Ammah li Syuun al-Matabi al-
dana wakaf uang. Pada kenyataannya, melalui Amiriyyah.
mekanisme pengelolaan yang belum dilakukan 4.) Badan Wakaf Indonesia. 2012. Himpunan
di bawah satu payung lembaga seperti ini Peraturan Badan Wakaf Indonesia, cet.
potensi wakaf uang di Indonesia ini belum III. Jakarta: Badan Wakaf Indonesia.
optimal sehingga menimbulkan kurang
5.) Basyir, A.A. 1987 Hukum Islam Tentang 21.) Caraka, M. 2004 “Ottoman Cash Waqfs
Wakaf, Ijarah, dan Syirkah. Bandung: Al- Revisited: The Case of Bursa 1555-1823”.
Ma‟rif. Journal Foundation for Science
6.) Fyzee , A.A. A. Outlines of Muhammad Technology and Civilisation, United
Law. Delphy: Oxforrd University Press. Kingdom. 14.
7.) Khallaf, A.W. 1951. Ahkam al-Waqf. 22.) Isfandiar, A.A. 2008.“Tinjauan Fiqh
Mesir: Matba‟ah al Misr. Muamalat dan Hukum Nasional tentang
8.) Marzuki, P.M. 2008. Penelitian Hukum. Wakaf di Indonesia”. Jurnal Ekonomi
Jakarta: Kencana. Islam La_Riba .2(1).
9.) Myneni,S.R. 2012. Legal Research 23.) Salazehi, H.2012. “Waqf as a Social
Methodology. Allahabad: Allahabad Law Entrepreneurship Model in Islam”.
Agency. International Journal of Business and
10.) Nasution, M.E. Wakaf Tunai dan Sektor Management Malaysia .5 (7).
Volunteer, dalam buku Wakaf Tunai 24.) Sula, S.M. 2009. “Menakar Kerjasama
Inovasi Finansial Islam, ed. Mustafa Nazhir dengan LKS”. Jurnal Al-AWQAF
Edwin Nasution, Ph.D dan Dr. Uswatun Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Badan
Hasanah (2006), cet. II. Jakarta: PSTTI- Wakaf Indonesia .2 (3).
UI. 25.) Wijayanti, A. “Kedudukan Wakaf
11.) Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Berdasarkan Hukum Islam dan
Penelitian dan Penulisan Hukum. Perkembangannya di Indonesia”. Jurnal
Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah Prespektif Hukum. 3(1).
Mada.
12.) Prihatini, F. et. al. 2005. Hukum Islam (Prosiding Seminar/Konferensi)
Zakat dan Wakaf. Jakarta: Kerjasama 26.) Hasmet Basar, ed. 1984. Management and
Penerbit Papas Sinar Mentari dengan Development of Awqaf Properties.
Badan Penerbit Fakultas Hukum Proceedings of the seminar Islamis
Universitas Indonesia. Research and Training Institute Islamic
13.) Soekanto, S. 1986. Pengantar Penelitian Development Bank.4-16 Aug 1984.
Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Jeddah, Saudi Arabia.
Indonesia. 27.) 2002. Pemberdayaan Ekonomi Ummat
14.) Syaukani, A. dan Muhammad bin Ibn Melalui Pengelolaan Wakaf Produktif.
Isma‟il. Subul al-Salam. Mesir: International Institute Islamic Thought-
Muhammad Ali Sabih, 1.1.Juz HI. Indonesia (IIIT) bekerja sama dengan
15.) Umar, M. C. 1995. Islam dan Tantangan Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan
Islam (Islamic and the Economis Haji Departemen Agama RI, hasil
Challenge) diterjemahkan oleh Ikhwan workshop Internasional.
Abidin Basri. Jakarta: Gema Insani Press. 28.) Masyita, D. 2005. A Dynamic Model for
16.) Umar, M. C. 2001. Masa Depan Sebuah Cash Waqf Management as One of The
Ilmu Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam Alternative Instrument for The Poverty
(The Future of Economic: An Islamic Alleviation in Indonesia. Kumpulan
Perspective) diterjemahkan oleh Ikhwan makalah yang lolos dalam The 23rd
Abidin Basri. Jakarta: Gema Insani Press. International Conference of The System
17.) Usman, S. 1994. Hukum Perwakafan di Dynamic Society Massachussets Institute
Indonesia. Serang: Darul Ulum Press. of Technology (MIT).17-21 Juli 2005.
18.) Wignjosoebroto, S. 2002. Hukum: Boston,Amerika Serikat
Paradigma, Metode dan Masalah. cet. 1. 29.) Mohammad, T.S. 2011. Permissibility of
Jakarta: ELSAM dan HUMA. Establishing Waqf Bank in Islamic Law.
19.) Zuhaily, W. Fiqh al-Islamy wa adillatuhu. Kumpulan makalah International
t.t Juz. VIII. Mesir: Daral- Fikri. Conference on Society and Economics
Development IPEDR Singapura Vol. 10,.
(Artikel Jurnal) Singapura.
20.) 1975. Britannica. The new encyclopedia.
15th. Ed, vol 30.
Peraturan Perundang-Undangan:

30.) Indonesia, Undang-Undang tentang


Wakaf, UU No. 41 Tahun 2004, LN No.
159 Tahun 2004, TLN No. 4459.
31.) Indonesia, Pelaksana Undang-Undang
No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf,
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006,
LN No. 105 Tahun 2064, TLN No. 4459.
32.) Indonesia (2), Undang-Undang tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1992 tentang Perbankan, UU
No. 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun
1998, TLN No. 3790.
33.) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fatwa
tentang Wakaf Uang, 11 Mei 2002.

Anda mungkin juga menyukai