Makalah Amik
Makalah Amik
oleh :
NPM : 1502081p
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmatnya saya dapat menyelesaikan modul ini dalam
bentuk sederhana.s
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu, kami memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenaan dihati
pembaca. Serta masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Pustaka
METODE PEMBELAJARAN KLINIK
A. Pendahuluan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Pembimbing Klinik
Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki suatu jabatan atau pola tingkah laku yang diharapkan pantas dari
seseorang. Kriteria yang harus dipenuhi seorang pembimbing antara lain: (1) memiliki
pengetahuan keilmuan yang dalam dan luas serta minimal setara dengan jenjang
pendidikan peserta didik, (2) kompeten dalam kemampuan klinik, (3) terampil dalam
pengajaran klinik, dan (4) mempunyai komitmen dalam pembelajaran klinik. Salah
satu cara meningkatkan kualitas pembimbing adalah dengan mengadakan pelatihan
clinical educator (Nursalam, 2007).
Metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam pembelajaran klinik antara
lain (1) metode pengalaman dengan penugasan klinik, penugasan tertulis, (2) metode
pemecahan masalah, (3) konferensi, (4) observasi, (5) media, (6) metode pengarahan
individu, dan (7) metode bimbingan individu. Individu dapat diterapkan dengan empat
mode yang ada: observasi, response, tertulis, dan OSCE. Khusus untuk model terakhir
tersebut (OSCE), perlu lebih banyak diterapkan dalam menunjang evaluasi klinik bagi
mahasiswa.
a. Konsep dasar peran pembimbing klinik meliputi :
1. Role Model Profesional
Seorang pengajar klinik yang mempunyai pengetahuan yang
kokoh, mempunyai kemampuan kllinik, trampil sebagai pengajar dan
mempunyai komitmen sebagai pembimbing klinik,
mendemonstrasikan analisisnya dengan menggunakan sebuah strategi
dan mengembangkan tanggung jawab pada mahasiswa serta
mempunyai latar belakang pendidikan keperawatan yang lebih tinggi
dari pendidikan mahasiswa yang diajarnya.
2. Asessor/penilai
Pembimbing yang memiliki kualifikasi, pengetahuan,
kompetensi, dan pengalaman melakukan kegiatan penilaian, sesuai
dengan keahlian dan profesionalisme yang dimiliki dengan mengacu
kepada standar penilaian yang berlaku. Mempersiapkan mahasiswa
menerapkan teori ke dalam praktek dan menemukan cara
memperolehteori dari praktek, membangun hubungan yang kooperatif
dan kolaboratif dengan mahasiswa, merangsang untuk melakukan
penyelidikan atau penelitian, mendukung penemuan.
Pembimbing melakukan observasi pelaksanaan secara langsung
di laboratorium dan membuat keputusan menurut ekspektasi (dugaan)
ekspilisit, standar dan ktiteria, mengenal dengan baik pada kemajuan
pengkajian dan penerapan dengan sama pada setiap mahasiswa,
menimbulkan kepercayaan, dan keadilan reabilitas
peneliti.
Mempersiapkan mahasiswa menerapkan teori ke dalam praktek
dan menemukan cara memperoleh teori dari praktek, membangun
hubungan yang kooperatif dan kolaboratif dengan mahasiswa,
merangsang untuk melakukan penyelidikan/ penelitian, mendukung
penemuan.
3. Coach/Pelatih
Pengajar klinik melakukan pengajaran kepada mahasiswa untuk
mencapai kemampuan atau kompetensi dari suatu proses pelatihan dan
pengajaran di klinik dengan melakukan hal sebagai berikut:
1. Membuka tujuan dan ekspektasi mahasiswa
2. Mendorong inisiatif mahasiswa
3. Member penghargaan pelaksanaan
4. Membantu usaha
5. Mensimulasi kreativitas
4. Kolega/teman
Pembimbing melibatkan, menarik, memberikan feedback yang
jujur tapi tidak menjadi over protektif, menerima setiap mahasiswa dan
memberikan dorongan untuk mengetahui bahwa keputusan hasil yang
akan datang bukan dari suatu penampilan yang jelek tetapi dari seluruh
tingkat kemampuan, sikap dan pelaksanaan bagi suatu keutuhan.
1. Mendemonstrasikan sebuah hubungan kerja yang
terbuka dan percaya sehingga pembimbing dan
mahasiswa adalah partner
2. Belajar dari dan dengan setiap orang,
mempersiapkan untuk kolaborasi dan kooperasi
3.
5. Fasilitator
Pengajar klinik sebagai fasilitator dalam pembelajaran klinik
adalah kemampuan seseorang yang dibutuhkan untuk memfasilitasi
pengembangan pada bab yang telah lalu dan tergantung pada
kesuksesan implemantasi lab kampus dan sesi pra klinik atau
pengarahan singkat yang masing-masing membutuhkan kemampuan
tambahan yang berbeda. Tanya jawab atau sesi post conferens
melengkapi siklus pembelajatran klinik yang tergantung pada
kemampuan mengajar klinik yang spesifik:
Peran fasilitator mencakup :
a. Mempersiapkan mahasiswa untuk menguji secara
kritis asumsi mereka, pengetahuan dasar dan sikap
pada setting klinik
b. Mempersiapkan tantangan bagi mahasiswa untuk
mengetahui apakah mereka akan melihat,
melakukan dan mengalami di klinik
6. Reflektif
Pembimbing yang mampu menyeleksi pengetahuan yang telah
diperolehnya dengan memberikan kontribusi dalam perkembangan
pribadi dan sosial seseorang melalui pengalaman dan pemecahan
masalah dengan menggunakan suatu proses berpikir aktif, hati-hati,
yang dilandasi proses berpikir ke arah kesimpulan-kesimpulan yang
definitif melalui lima langkah yaitu :
1. Mengenali masalah, masalah itu datang dari luar diri
sendiri.
2. Menyelidiki dan menganalisa kesulitannya dan menentukan
masalah yang dihadapinya.
3. Menghubungkan uraian-uraian hasil analisisnya itu atau
satu sama lain, dan mengumpulkan berbagai kemungkinan
guna memecahkan masalah tersebut. Dalam bertindak ia
dipimpin oleh pengalamannya sendiri.
4. Menimbang kemungkinan jawaban atau hipotesis dengan
akibatnya masing-masing.
5. Mencoba mempraktekkan salah satu kemungkinan
pemecahan yang dipandangnya terbaik. Hasilnya akan
membuktikan betul-tidaknya pemecahan masalah itu.
Bilamana pemecahan masalah itu salah atau kurang tepat,
maka akan di cobanya kemungkinan yang lain sampai
ditemukan pemecahan masalah yang tepat
7. Feedback
Secara profesional pembimbing bertanggung jawab atas
keberhasilan para siswanya menuju tujuan yang diharapkan. Seorang
pembimbing klinik yang membantu mahasiswa dalam pengajaran
dengan membantu mahasiswa mengidentifikasi perhatian mahasiswa,
menyediakan cara untuk mengurangi stress, mendorong mahasiswa
mengidentifikasi kebutuhan belajar serta mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah secara mandiri.
Membimbing dalam pembelajaran praktikum merupakan hal
penting demi terlaksananya pengalaman belajar praktikum bagi peserta
didik. Nursalam (2007) menjabarkan proses pembelajaran melalui
tahapan berikut ini:
1. Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka membantu
peserta didik melaksanakan tugas belajar. Tahap ini
menekankan pada perencanaan pembelajaran yang dapat
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik, termasuk
sumber yang sesuai dengan jumlah peserta didik dan
pengajar, mencoba peralatan yang akan digunakan untuk
demonstrasi/ redemonstrasi, merancang layout,
merencanakan ruang praktikum, pemasangan berbagai
diagram/ poster/ grafik, membuat makalah, serta pengaturan
tempat duduk. Pada tahap persiapan diperlukan kemampuan
mengorganisir fasilitas sesuai tujuan dan tahapan peserta
didik.
2. Penerapan berbagai metode pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dapat menyelesaikan tugas
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang di inginkan.
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesional, diharapkan dapat
menghasilkan lulusan yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan profesional dibidang
keperawatan serta memiliki dan menampilkan sikap profesional. Untuk mencapai
kemampuan tersebut harus dirancang strategi belajar mengajar dalam bentuk pengalaman
belajar praktek laboratorium dan pengalaman belajar praktek klinik keperawatan. Salah satu
bentuk pengalaman yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dan pembinaan
pendidikan keperawatan yang merupakan bentuk pengalaman belajar utama dalam
melaksanakan adaptasi profesional yaitu pengalaman belajar klinik.
Reilly dan Obermann dalam Nursalam (2003) menyatakan bahwa pengalaman belajar
klinik (Rumah sakit dan Puskesmas) merupakan bagian penting dalam proses pendidikan
mahasiswa keperawatan, karena memberikan pengalaman yang kaya kepada mahasiswa
begaimana cara belajar yang sesungguhnya. Kemudian Reilly menambahkan bahwa masalah
nyata yang dihadapi di lahan praktek membuat mahasiswa harus berespon terhadap tantangan
dengan mencari pengetahuan dan ketrampilan sebagai alternatif untuk menyelesaikannya.
Mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dalam mengambil
keputusan klinik yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara alamiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam keperawatan. Pengalaman belajar ini juga pada
saat yang bersamaan merupakan kesempatan untuk professional adjustment bagi mahasiswa
keperawatan atau yang dikenal sebagai sosialisasi profesional.
Metode pengajaran klinik keperawatan merupakan metode mendidik peserta didik
yang memungkinkan pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan
obyektif dan karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep
pembelajaran.
a. Metode Observasi
Metode yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dengan
mengembangkan perilaku baru untuk pembelajaran masa mendatang.
Metode ini meliputi :
1) Observasi lapangan
2) Field trip
3) Ronde keperawatan
4) Metode demonstrasi
b. Metode bedside teaching
Merupakan metode bimbingan yang dilakukan disamping tempat tidur klien dengan
mempelajari klien terhadap asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien.
c. Metode nursing clinic
Metode nursing clinic adalah metode penyajian pasien dengan menggunakan kehadiran
seorang pasien yang dipilih sebagai focus diskusi kelompok dengan tujuan dapat memberikan
pengalaman langsung dalam pembahasan prinsip - prinsip dan prosedur perawatan dari
pasien.
d. Metode penugasan membuat catatan dan laporan tertulis (eksperensial)
Metode yang digunakan dengan memberikan penugasan untuk membuat catatan dan
laporan secara tertulis di lahan praktik.
e. Metode Studi Asuhan Keperawatan (Nursing care study)
Studi asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah dimana peserta
didik melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah klinik
yang mendasari pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap tindakan yang
dilakukan.
LATIHAN SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran klinik ? (Marwidawati)
2. Apakah sebagai pembimbing klinik kta harus mempunyai 7 konsep dasar pembimbing
klinik ?
3. Sebutkan jenis metode pembelajaran klinik yang merupakan tugas klinik !
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan