SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
No. Tugas : 4A
LAPORAN AWAL
PEMODELAN GEOLOGI II
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga laporan yang berjudul ”Pemodelan Geologi II”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kemudian saya ucapkan terimakasih kepada instruktur laboratorium
Perencanaan dan Simulasi Tambang karena atas bimbingannya saya dapat
menyelesaikan laporan ini.
Saya sadar masih banyak sekali kesalahan dalam laporan saya ini baik
itu kesalahan pada format ataupun pada isi laporan yang jauh dari harapan,
segala bentuk kesalahan itu saya harap dapat menjadi maklum karena saya
masih dalam tahap pembelajaran. Namun saya berharap untuk kedepannya
saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut sehingga laporan ini
akan menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan 1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1 Pemodelan Geologi 2
2.2 Komponen Pemodelan Geologi 2
2.3 Persyaratan Pemodelan Yang Tepat 4
2.4 Proses – Proses Pemodelan 4
2.5 Genesa Endapan Bahan Galian 5
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
3
2. Tipe Batuan
Dalam melakukan pemodelan geologi semuanya ditentukan berdasarkan
jenis batuannya. Penyebaran batuan dikontrol menggunakan beberapa metode
salah satunya dengan metode poligon ataupun penempatan statistik
berdasarkan jarak terdekat dengan sumur.
3. Kualitas Reservoir
Reservoir selalu dihubungkan dengan porositas dan permeabilitas, faktor
sedimentasi dan faktor kemampuan untuk menyimpan dan mengalirkan fluida
dalam pori. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menginterprestasi
kualitas resevoir adalah dengan menggunakan metode geofisika, dari metode ini
akan dapat diketahui nilai porositas dan permeabilitas berdasalkan sifat
batuan. Dari geofisika dapat menghasilkan gambaran lapisan dibawah
permukaan bumi dengan melihat perbedaan resistivitas antara batuan. Pada
bidang perminyakan dapat pula diketahui adanya cebakan yang memungkinkan
adanya keterdapatan minyak.
4. Geostatistika
Dalam pemodelan geologi bagian terpenting adalah geostatistika yang
akan memberikan dan menyusun observasi data yang telah didapatkan. Metode
geofisika yang biasa digunakan adalah metode kriging yang pengerjaannya
menggunakan kolerasi spasial antar data yang bertujuan untuk membangun
interpolasi via semi-variogram.
Sumber : www.google.com
Gambar 2.1
Pemodelan Geologi Geofisika
4
dan analisi laboratorium. Pada dasarnya data tersebut dibagi menjadi dua yaitu
data survey dan data lithologi (interval atau surface intersection). Kedua data
tersebut tersedia dalam bentuk file ASCII dengan begitu format data tersebut
dapat digunakan sesuai dengan standard Stratmodel.
Dalam melalukan pemodelan dalam statrigrafi diperlukan lehati-hatian
karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang harus diikuti langkah
demi langkahnya sehingga akan menghasilkan hasil yang akurat. Berikut langkah
pembuatan model tersebut :
1. Memilih atau menentukan cara menjadi aturan-aturan dalam pemodelan.
2. Menginput data dari drill hole kedalam design file.
3. Melakukan validasi data.
4. Membuat Model
5. Melakukan pemerikasaan dan validasi data pemodelan.
6. Membuat model quality.
7. Membuat Output Grafis
8. Menghitung Resources
dan akan bergerak turun selama suplai air masuk kedalam tanah. Rangkaian ini
disebut proses leaching. Adanya air yang terus mengalir dalam rekahan akan
membuat Ni semakin turun kebawah sehingga akan terkumpul di zona air yang
sudah tidak akan dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock. Ikatan
dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral
garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg)Si 4O5(OH)4. Apabila proses ini terus
berlangsung maka akan terjasi proses pengkayaan supergen yang membentuk
zona saprolit sehingga akan menghasilkan endapan nikel lateritik. Zona
pengkayaan dapat terdapat lebih dari satu dikarenakan muka air tanah yang
selalu berubah-ubah terutama pada pergantian musim
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA