Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM PERENCANAAN DAN

SIMULASI TAMBANG
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

No. Tugas : 4A

LAPORAN AWAL
PEMODELAN GEOLOGI II

Nama : Muhammad Iqbal Abdul Basith


NPM : 10070114048
Shift / Waktu : I / Kamis, 18.00– 21.00 WIB
Tanggal Praktikum : Kamis, 10 Oktober 2019
Tanggal Laporan : Kamis, 10 Oktober 2019
Instruktur : 1. Ir. Yuliadi, M.T.
2. Wahyu Hidayat, S.Kom.
3. Juni Rahmad Hasibuan, S.T.
4 Rana Antariksa Dwisetiani
5. Dewi Luckyta Kusuma Negara
6. Fachrul Rozy Elba Ansofa
7. Guntur Indra Prahasta
8. Moch. Aprillianto Wicaksono
9. Nelly Nur Yuanita

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga laporan yang berjudul ”Pemodelan Geologi II”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kemudian saya ucapkan terimakasih kepada instruktur laboratorium
Perencanaan dan Simulasi Tambang karena atas bimbingannya saya dapat
menyelesaikan laporan ini.
Saya sadar masih banyak sekali kesalahan dalam laporan saya ini baik
itu kesalahan pada format ataupun pada isi laporan yang jauh dari harapan,
segala bentuk kesalahan itu saya harap dapat menjadi maklum karena saya
masih dalam tahap pembelajaran. Namun saya berharap untuk kedepannya
saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut sehingga laporan ini
akan menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.Wb

Bandung, 10 Oktober 2019

Muhammad Iqbal A Basith

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan 1
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................2
2.1 Pemodelan Geologi 2
2.2 Komponen Pemodelan Geologi 2
2.3 Persyaratan Pemodelan Yang Tepat 4
2.4 Proses – Proses Pemodelan 4
2.5 Genesa Endapan Bahan Galian 5
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan merupakan persyaratan dalam untuk mencapai sasaran
ataupun tujuan dari kegiatan hingga urutan pelaksanaan secara sistematik.
Sehingga perencanaan merupakan pemikiran utama yang menetukan
bagaimana, oleh siapa, kapan, dan mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan.
Pada dasarnya perencanaan dibagi menjadi dua kajian yaitu dengan pendekatan
ekonomi dan teknis. Yang mencangkup kegiatan prospeksi, eksplorasi, studi
kelayakan, keselamatan dan kesehatan kerja, pembuatan sarana dan prasarana,
hingga pengelolaan dan pengawasan lingkungan hidup.
Pemodelan geologi merupakan suatu tahap dalam perencanaan tambang
untuk mengetahui dan menghitung kuantitas (jumlah), kualitas (kadar), dan
bentuk dari suatu endapan. Pemodelan geologi merupakan aspek yang sangat
penting dalam perencanaan tambang terutama pada bidang eksplorasi.
Sehingga diperlukan pembelajaran dan pemahaman yang baik agar mampu
merencanakan model geologi yang baik

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum “Pemodelan Geologi II” ini agar
mahasiswa dapat mengetahui secara bagaimana melakukan pemodelan geologi
dan kajiannya dengan perencanaan tambang.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum pada pertemuan kali ini mengenai pemodelan
geologi II yaitu sebagai berikut :
 Data apa saja yang digunakan dalam pemodelan geologi.
 Untuk mengetahui fungsi dari pemodelan geologi dalam perencanaan
tambang.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemodelan Geologi


Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan geomedeling pada
dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan gambaran mengenai hasil
interpertasi dari bentuk endapan maupun batubara. Pemodelan geologi
merupakan tahap awal dalam perencanaan tambang. Dari pemodelan geologi
dapat diketahui dan dihitung kuantitas (jumlah) dan kualitas (kadar) dari suatu
endapan ataupun batubara. Selain itu dari pemodelan geologi dapat diketahui
kolerasi antara, bentuk serta struktur dari suatu endapan. Pemodelan geologi
sangat berhubungan dengan kajian ilmu geologi struktur, sedimentologi,
stratigrafi dan diagenesis.
Dalam pemodelan geologi akan memperlihatkan nilai numerik tiga dimensi
yang dilengkapi oleh deskripsi fisik dari daerah penelitian. Pemodelan geologi
dapat digunakan untuk data tambahan yang penting dalam berbagai bidang
contohnya dalam pengeloloaan sumber daya alam, mitigasi bencana geologi dan
dalam pemodelan cebakan minyak dan gas bumi dll. Geomodeling umumnya
meliputi beberapa langkah yaitu :
1. Melakukan analisis awal yang berhubungan dengan geologi daerah
sekitar.
2. Interprestasi data yang tersedia dan melakukan obeservasi.
3. Pemodelan adanya struktur baik itu sesar, lipatan, patahan ataupun
intrusi.

2.2 Komponen Pemodelan Geologi


Pemodelan geologi dibagi menjadi beberapa komponen yang akan
memberikan hasil interprestasi berupa gambar 3 dimensi sesuai dengan tujuan
awalnya. Komponen itu terdiri dai :
1. Kerangka struktural
Merupakan penggabungan posisi spasial dari batas formasi, yang terdiri
dari efek patahan, lipatan maupun unformity.

2
3

2. Tipe Batuan
Dalam melakukan pemodelan geologi semuanya ditentukan berdasarkan
jenis batuannya. Penyebaran batuan dikontrol menggunakan beberapa metode
salah satunya dengan metode poligon ataupun penempatan statistik
berdasarkan jarak terdekat dengan sumur.
3. Kualitas Reservoir
Reservoir selalu dihubungkan dengan porositas dan permeabilitas, faktor
sedimentasi dan faktor kemampuan untuk menyimpan dan mengalirkan fluida
dalam pori. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menginterprestasi
kualitas resevoir adalah dengan menggunakan metode geofisika, dari metode ini
akan dapat diketahui nilai porositas dan permeabilitas berdasalkan sifat
batuan.      Dari geofisika dapat menghasilkan gambaran lapisan dibawah
permukaan bumi dengan melihat perbedaan resistivitas antara batuan. Pada
bidang perminyakan dapat pula diketahui adanya cebakan yang memungkinkan
adanya keterdapatan minyak.
4. Geostatistika
Dalam pemodelan geologi bagian terpenting adalah geostatistika yang
akan memberikan dan menyusun observasi data yang telah didapatkan. Metode
geofisika yang biasa digunakan adalah metode kriging yang pengerjaannya
menggunakan kolerasi spasial antar data yang bertujuan untuk membangun
interpolasi via semi-variogram.

Sumber : www.google.com
Gambar 2.1
Pemodelan Geologi Geofisika
4

2.3 Persyaratan Pemodelan Yang Tepat


Dalam pemodelan geologi hal pertama yang penting dilakukan adalah
dengan menentukan permasalahan dalam pemodelan tersebut dan
memecahkan atau menemukan solusinya. Untuk dapat menemukan solusi
tersebut dilakukan pendeskripsian masalah terlebih dahulu, langkah ini
merupakan hal ini dalam merancang sebuah model. Seorang ahli Tyson (2009)
mengatakan bahwa ‘’ semakin lengkap data dasar yang dimiliki maka model
yang dihasikan akan menjadi lebih spesifik dan lebih banyak model yang harus
dibangun dengan berbagai probabilitas serta solusinya’’.
Sehingga salah satu tujuan dalam membangun pemodelan geologi adalah
untuk mendapatkan data volumetrik yang akurat yang mengfokuskan pada
tingkat akurasi yang mendetail dalam bentuk grid sel yang kecil, karena semakin
skala dibuat sekecil mungkin atau grid sel sekecil mungkin maka akan
menghasilkan pemodelan geologi yang semakin detail. Ada beberapa yang
harus diperhatikan dalam melakukan pengerjaan pemodelan geologi sehingga
didapatkan hasil interprestasi yang akurat yaitu :
1. Menentukan permasalah dan memberikan hipotesis.
2. Melalukan desain percobaan.
3. Dan mengumpulkan hasil percobaan.

2.4 Proses – Proses Pemodelan


Sebelum membuat atau merancang pemodelan geologi terlebih dahulu
harus dilakukan pemodelan topografi (surface). Pada dasar dapat saja dilakukan
pemodelan geologi tanpa membuat model topografi, akan tetapi hasil yang
didapatkan tidak akan akurat. Topografi dapat dijadikan startmodel, yang dapat
dibuat dalam bentuk atau format grid ataupun triangle. Kedua jenis stratmodel ini
memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing dimana untuk jenis grid
umumnya menghasilkan data yang ketika diproses sangat besar, karena dibuat
sangat halus dengan proses smoting, sedangkan jenis triangle lebih modah
dibuat, tanpa ekstrapolasi dan dengan sedikit smoothing, hasilnya akan agak
kasar akan tetapi cukup untuk mewakili bentuk aktual dari suatu daerah terutama
pada daerah yang telah ditambang atau daerah terganggu.
Pemodelan geologi dibuat berdasarkan data yang didapatkan dari hasil
eksplorasi. Data tersebut meliputi data pemetaan geologi, pemboran, geofisika,
5

dan analisi laboratorium. Pada dasarnya data tersebut dibagi menjadi dua yaitu
data survey dan data lithologi (interval atau surface intersection). Kedua data
tersebut tersedia dalam bentuk file ASCII dengan begitu format data tersebut
dapat digunakan sesuai dengan standard Stratmodel.
Dalam melalukan pemodelan dalam statrigrafi diperlukan lehati-hatian
karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang harus diikuti langkah
demi langkahnya sehingga akan menghasilkan hasil yang akurat. Berikut langkah
pembuatan model tersebut :
1. Memilih atau menentukan cara menjadi aturan-aturan dalam pemodelan.
2. Menginput data dari drill hole kedalam design file.
3. Melakukan validasi data.
4. Membuat Model
5. Melakukan pemerikasaan dan validasi data pemodelan.
6. Membuat model quality.
7. Membuat Output Grafis
8. Menghitung Resources

2.5 Genesa Endapan Bahan Galian


Untuk dapat melakukan pemodelan geologi maka kita perlu mengetahui
genesa dari bahan galian yang akan dimodelkan. Berikut adalah salah satu
contoh genesa bahan galian yaitu nikel lateritik. Genesa nikel lateritik diawali
dengan proses pelapukan suatu batuan pelapukan batuan dengan jenis
ultrabasa, dalam hal ini batu ultrabasa yang mengalami pelapukan adalah batuan
harzburgit. Dimana batuan ini memiliki kandungan mineral olivin, piroksen,
magnesium, silikat dan besi. Mineral-mineral tersebut merupakan mineral yang
tidak stabil dan mudah mengalami proses pelapukan. Faktor yang
mempengaruhi dalam transportasi Ni adalah air yang merupakan faktor
terpenting.
Air tanah yang kaya akan karbon dioksida yang berasal dari udara luar
dan tumbuhan mengurangi mineral-mineral yang terkandung dalam batuan
harzburgit. Mineral-mineral tersebut akan terturai dan membentuk larutan, pada
proses tersebut besi yang bersenyawa dengan oksida akan mengendap sebagai
ferri hidroksida. Dimana endapan ini akan terakumulasi dekat dengan permukaan
tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap berada didalam larutan
6

dan akan bergerak turun selama suplai air masuk kedalam tanah. Rangkaian ini
disebut proses leaching. Adanya air yang terus mengalir dalam rekahan akan
membuat Ni semakin turun kebawah sehingga akan terkumpul di zona air yang
sudah tidak akan dapat turun lagi dan tidak dapat menembus bedrock. Ikatan
dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan membentuk mineral
garnierit dengan rumus kimia (Ni,Mg)Si 4O5(OH)4. Apabila proses ini terus
berlangsung maka akan terjasi proses pengkayaan supergen yang membentuk
zona saprolit sehingga akan menghasilkan endapan nikel lateritik. Zona
pengkayaan dapat terdapat lebih dari satu dikarenakan muka air tanah yang
selalu berubah-ubah terutama pada pergantian musim
BAB III
KESIMPULAN

 Dari penjelasan mengenai pemodelan geologi ini dapat disimpulkan bahwa


data-data yang dapat menjadi dasar dalam pemodelan adalah data topografi
yang dapat digunakan menjadi startmodel sehingga hasil pemodelan menjadi
lebih akurat. Selain itu data geostatistika, drillhole, pemetaan geologi, struktur
geologi juga merupakan aspek penting yang harus sangay diperhatikan karna
sangat memperngaruhi pemodelan kedepannya.
 Sehingga dapat dikatakan pemodelan geologi merupakan langkah awal
dalam suatu perencanaan untuk menentukan dan menghitung kuantitas,
kualitas dan bentuk endapan bahan galian yang akan menentukan
keberlangsungan dan tahap-tahap yang nantinya akan dirancang dalam
perencanaan tambang. Dalam pemodelan terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan secara berurutan karena sifatnya berkelanjutan yaitu memilih
atau menentukan cara menjadi aturan-aturan dalam pemodelan, menginput
data dari drill hole kedalam design file, melakukan validasi data, membuat
Model, melakukan pemerikasaan dan validasi data pemodelan, membuat
model quality, membuat Output Grafis, dan menghitung Resources.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Aulia, 2014, “Analisi Geostatistika Untuk Pemodelan Geologi”,


https://wiretes.wordpress.com. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2019
Pukul 21.00 WIB.

2. Rachmat, 2013 “Pemodelan Geologi”. http:// www.academia.edu. Diakses


pada tanggal 08 Oktober 2019 Pukul 20.45 WIB.

3. Supardi, 2012, “Genesa Nikel Lateritik”, http://supardibarmawimie08.


wordpress.com. Diakses pada tanggal 08 Oktober 2019 Pukul 20.30
WIB.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai