Anda di halaman 1dari 19

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

TERAPI KOMPLEMENTER PADA PENDERITA


ANEMIA

OLEH :
NI LUH GEDE LEODY RACCILLIA PUTRI
P07120217004
TINGKAT III S.Tr KEPERAWATAN SEMESTER VI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA

1. TERAPI AKUPRESURE

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
TERAPI AKUPRESURE PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Akupresur adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan tradisional


jenis keterampilan dengan cara merangsang titik tertentu melalui
penekanan pada permukaan tubuh dengan menggunakan jari maupun
benda tumpul untuk tujuan kebugaran atau membantu mengatasi
masalah kesehatan (Kemenkes,2011)
TUJUAN 1. Menimbulkan relaksasi yang dalam
2. Membantu memperbaiki mobilisasi
3. Melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah
4. Melancarkan peredaran darah dan aliran getah bening
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Klien yang mengalami luka bakar hebat dan fraktur
PETUGAS Perawat terlatih, Ahli akupresure (therapist)
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Minyak zaitun
3. Speaker dan music
4. Tissue basah dan kering
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak(waktu, tempat)
KERJA 1. Jaga privasi klien dengan menutup sampiran
2. Cuci tangan 6 langkah
3. Atur posisi klien yaitu duduk dengan kedua kaki lurus ke depan
4. Terapis atau perawat mengambil posisi didepan kaki klien
5. Jelaskan kepada klien area-area yang akan dipijat

6. Ambil minyak secukupnya, lalu oleskan pada area-area yang akan


dipijat agar tidak lecet
7. Pijat pada setiap titik dilakukan selama minimal 0.5 menit sampai
2 menit kemudian dilanjutkan pada titik berikutnya secara
berurutan dengan menggunakan alat bantu atau tangan. Kedalaman
pijat menyesuaikan dengan kenyamanan klien.
8. Pijat pertama di mulai dari kaki kiri pada titik no 1 kemudian
dilanjutkan ke kaki kanan
9. Pijat kedua ke bagian punggung pijat secara berasaam pada titik
kedua dan ketiga
10. Pijat ketiga ke bagian telinga pijat secara bersamaan pada titik 4
dan lima
11. Pijat ke-empat dimulai dari tangan kiri pada titik no 6 kemudian
dilanjutkan ke titik no 7 kemudian dilanjutkan ke tangan sebelah
kanan
12. Berikan jeda istirahat jika terapis atau klien merasa lelah atau tidak
nyaman
13. Setelah semua titik dipijat,bersihkan area-area tadi dengan tissue
14. Anjurkan klien untuk minum segelas air putih agar klien merasa
lebih tenang dan nyaman
15. Atur kembali posisi klien seperti biasanya
16. Bereskan alat-alat
17. Cuci tangan 6 langkah
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah dilakukan tindakan
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selannjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA

2. TERAPI MASSAGE

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
TERAPI MASSAGE PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Massage adalah suatu metode refleksologi yang bertujuan untuk


memperlancar kembali aliran darah, dengan penekanan-penekanan atau
pijatan-pijatan kembali aliran darah pada titik-titik sentra refleks.
(Tarumetor,2000)
TUJUAN 1. Menimbulkan relaksasi yang dalam
2. Membantu memperbaiki mobilisasi
3. Melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah
4. Melancarkan peredaran darah dan aliran getah bening
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Klien yang mengalami luka bakar hebat dan fraktur
PETUGAS Perawat terlatih, therapis
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Minyak zaitun
3. Speaker dan music
4. Tissue basah dan kering
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak(waktu, tempat)
KERJA 1. Jaga privasi klien dengan menutup sampiran
2. Cuci tangan 6 langkah
3. Atur posisi klien yaitu dengan posisi duduk
4. Terapis atau perawat mengambil posisi duduk didepan klien
5. Jelaskan kepada klien area-area yang akan dipijat
6. Pijat atau menggosokkan jari tengan salama 2 menit (mampu
mengobati pusing dan mual karena anemia)

7. Pijat jari manis selama 2 menit (dapat menyebabkan suasana hati


lebih ringan, mengurangi stress, dan memberikan perasaan rileks
kepada klien yang mengalami anemia)
8. Memijat telapak tangan secara melingkar searah jarum selama 2
menit (dapat meningkatkan sirkulasi darah di tubuh)
9. Setelah semua titik dipijat,bersihkan area-area tadi dengan tissue
10. Anjurkan klien untuk minum segelas air putih agar klien merasa
lebih tenang dan nyaman
11. Atur kembali posisi klien seperti biasanya
12. Bereskan alat-alat
13. Cuci tangan 6 langkah
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah dilakukan tindakan
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selannjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO
Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri
NIM. P07120217004
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA

3. YOGA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
YOGA PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Yoga adakah aktivitas gerakan olah tubuh dan juga pikiran yang sangat
fokus pada kekuatan dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas
mental dan fisik.
TUJUAN 1. Meningkatkan sirkulasi darah keseluruh sel tubuh dan otak
2. Membuang racun dari dalam tubuh (detoksifikasi)
3. Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tuang punggung
4. Mengurangi ketegangan tubuh, pikiran , dan mental, serta
membuatnya lebih kuat saat menghadapi stress
5. Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang dalam
6. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berpikir
positif
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Tidak ada.
PETUGAS Perawat terlatih, therapist
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Matras yoga
3. Speaker dan music
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi (Yoga)
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat)
KERJA 1. Hidupkan music relaksasi agar dalam pelaksanaan yoga dapat
berjalan dengan baik
2. Letakkan matras pada daerah yang datar dan keras
3. Lakukan gerakan seperti gambar diatas selama 10 detik, gerakan
ini disebut paschimottanasana

4. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan ustrasana seperti gambar


diatas selama 10 detik, setelah itu lanjutkan dengan gerakan yang
sama namun menggunakan tangan sebelahnya sebagai tumpuan.

5. Kemudian dilanjutkan dengan gerakan brahmasana seperti gambar


diatas lakukan secara berurutan dengan hitungan setiap gerakan 10
detik kemudian dilanjutkan dengan mengangangkat kaki
sebelahnya.

6. Kemudian lakukan gerakan terakhir, gerakan ini disebut dengan


uttanpadasana, lakukan seperti gambar diatas secara berurutan,
angkat kaki bagian kanan, kiri, dan kemudian keduanya dengan
hitungan 10 detik.
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan yoga
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selanjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA

4. HERBAL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
PENGOBATAN HERBAL PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau
nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman
yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan
bisa digolongkan sebagai herbal.
Obat herbal tindakan yang dilakukan untuk mengobati pnyakit tertentu
dengan mengolah bahan makanan/tanaman yang ada di alam.
TUJUAN 1. Meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah (normal)
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Tidak ada.
PETUGAS Perawat terlatih, therapis,
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Kacang hijau 1 cangkir
3. Air minum
4. Cangkir
5. Gelas
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan obat herbal
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat)
KERJA 1. Ambil 1 cangkir kacang hijau dan cuci bersih
2. Campur dengan 2 gelas air minum
3. Rebus hingga tersisa ¾ nya
4. Setelah matang, minum air rebusan tersebut
5. Lakukan 2 kali sehari.
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah meminum obat herbal
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selanjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA

5. THERAPY ENERGY

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
THERAPY ENERGY PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Yoga adakah aktivitas gerakan olah tubuh dan juga pikiran yang sangat
fokus pada kekuatan dan pernapasan untuk meningkatkan kualitas
mental dan fisik.
TUJUAN 1. Meningkatkan sirkulasi darah keseluruh sel tubuh dan otak
2. Membuang racun dari dalam tubuh (detoksifikasi)
3. Memurnikan saraf pusat yang terdapat di tuang punggung
4. Mengurangi ketegangan tubuh, pikiran , dan mental, serta
membuatnya lebih kuat saat menghadapi stress
5. Memberikan kesempatan untuk merasakan relaksasi yang dalam
6. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk berpikir
positif
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Tidak ada.
PETUGAS Perawat terlatih, therapist
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Tempat duduk tanpa sandaran
3. Speaker dan music relaksasi
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi energy
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat)
KERJA 1. Klien diperkenankan untuk duduk di kursi yang telah disediakan
2. Meminta klien untuk menceritakan semua keluhannya mengenai
kondisi kesehatannya saat ini
3. Ajakklien untuk berama-sama berdoa dalam hati sesuai dengan
keyakinan masing-masing dengan memohon agar diberi
kesembuhan dan kesehatan
4. Membuat tbuh klien dan terapis rileks dan santai
5. Menyalurkan nergi yang dibutuhkan klien dan membuang energi
yang tidak dibutuhkan klien melalui sentuhan telapak tangan
sambil menekan bagian tubuh yang sakit
6. Pemberian energy pada bagian tubuh yang berkaitan dengan
penyakit klien
7. Lakukan therapy sampai klien benar-benar dalam kondisi rileks
dan dapat menyalurkan energy.
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan terapi
energy
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selanjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004

SOP TERAPI KOMPLEMENTER


PADA PENDERITA ANEMIA

6. THERAPY BEKAM
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
THERAPY BEKAM PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas,


tabung, atau bamboo yang prosesnya diawali dengan melakukan
pengekopan (membuat tekanan negative dalam gelas, tabung, atau
bamboo) sehingga menimbulkan bendungan local di permukaan kulit.
TUJUAN 1. Meningkatkan sirkulasi energi
2. Menimbulkan efek analgetik
3. Mengusir pathogen angin dingi mauun angin lembab
4. Mengeuarkan racun serta antioksidan dalam tubuh
5. Meningkatkan dan melancarkan sirkulasi peredaran darah
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Klien dengan luka bakar, Dm
PETUGAS Perawat terlatih, therapist
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. matras
3. Alat bekam ( kop dan pompa yang sudah di sterikan)
4. Minyak zaitun
5. Handscoon
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi bekam
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat)
KERJA 1. Posiskan pasien berbaring dengan bertumpu pada rusuknya di atas
matras.
2. olesi minyak zaitun pada titik bekam
3. Ambil kop dan tempelkan pada titik bekam, kemudian keluarkan
udara dari dalamkop dengan menggunakan pompa vakum, standar
pengeluaran uadara adalah 2 sedotan
4. Teruskan ke titik-titik lainnya sampe semua titik yang dituju
dibekam kering.
5. Lama pembekaman sekitar 5 menit
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan terapi
bekam
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selanjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 7. Catat identitas klien
8. Catat tindakan yang diberikan
9. Catat data subjektif dan data objektif
10. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004
SOP TERAPI KOMPLEMENTER
PADA PENDERITA ANEMIA
7. THERAPY PIKIRAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
THERAPY PIKIRAN PADA PENDERITA ANEMIA

PENGERTIAN Hipnoterapi adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk


melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini
tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang
akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih
mudah menerima penyembuhan untuk sugesti yang diberikan.
TUJUAN 1. Mengatasi masalah fisik
2. Mengatasi masalah emosi
3. Mengatasi masalah perilaku
INDIKASI Klien dengan anemia
KONTRAINDIKASI Tidak ada
PETUGAS Perawat terlatih, therapist
PERSIAPAN ALAT 1. Hasil lab kadar hemoglobin
DAN BAHAN 2. Tempat duduk
INTERAKSI 1. Memperkenalkan diri dan menanyakan identitas klien (nama,
umur)
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan/terapi pikiran
3. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya
4. Menanyakan keluhan
5. Melakukan kontrak (waktu, tempat)
KERJA 1. Anjurkan klien duduk dengan nyaman
2. Mengajarkan klien tarik napas dalam
3. Menganjurkan klien untuk melakukan handclasptestyaitu dengan
meminta subjek mencakupkan kedua tangan, kemudian merekatkan
kedua jari telunjuk dan sugestikan bahwa pada kedua telunjuk terdapat
lem yang akan merekatkan jari telunjuk tersebut. Sugestikan bahwa
semakin klien ingin memisahkan telunjuknya maka jari telunjuknya akan
semakin lengket. Selanjutnya minta klien untuk menyatakan apakah
jarinya semakin lengket atau tidak.
4. Anjurkan klien untuk rileks dan menarik napas dalam
5. Lepaskan jari tangan tersebut.
6. Posisikan klien lebih rileks lagi dari Normal State ke Hypnosis
State (suasana sangat rileks dan sugestif)
7. Latih klien untuk nafas dalam lagi untuk merilekskan tubuh dan pikiran
klien
8. Bawa klien pada satu titik fokus atau tanamkan sugesti yang berkebalikan
pada masalah klien (contoh kalimat “sekarang lihat telapak tangan saya,
bayangkan bahwa ditelapak tangan ini ada rokok dan rokok ini
digantikan dengan petis/makanan yang tidak disukai oleh klien”)
9. Pastikan klien sudah pada posisi yang benar-benar fokus dan rileks
10. Apabila sudah, tepuk kedua tangan hypnoterapist secara cepat dan keras
11. Pastikan bahwa klien hanya mendengarkan suara hypnotherapist dengan
memegang tubuh klien dan memberikan perintah untuk mendengarkan
suara hypnotherapist saja.
12. Pastikan bahwa klien mengerti perintah yang diberikan oleh
hypnotherapist dengan memerintahkan klien untuk menggerakkan bagian
tubuhnya.
13. Bimbing klien untuk berimajinasi ke suatu tempat yang nyaman untuk
klien dengan menggunakan 5 tahap.
a. Lima, perintahkan agar tubuh dan pikiran anda memasuki relaksasi
lebih dalam, total, semakin tenang, semakin lelap.
b. Empat, biarkan tubuh dan pikiran anda memasuki tidur yang lebih
dalam lagi, bahkan saat ini anda dapat membayangkan berada di suatu
tempat lain yang menurut anda adalah tempat yang nyaman, tempat
yang indah, dimanapun itu, buatlah semakin jelas, semakin riel,
semakin nyata, bahkan anda dapat merasakan detailnya, emosinya.
c. Tiga, semakin lelap, lebih dalam lagi, rasakan tubuh anda semakin
ringan, bahkan anda dapat melupakannya.
d. Dua, masuki tidur lelap berkali lipat lebih dalam, dan rasakan suasana
menjadi sangat hening, bahkan anda benar-benar tidak menghiraukan
suara apapun juga, begitu tenang, fisik anda terlelap,
fikiranandabersitirahat, bahkan seluruh panca-indra anda benar- benar
beristirahat.
e. Satu, silakan nikmati relaksasi yang sangat luar biasa ini, silakan anda
membayangkan diri anda di suatu tempat yang nyaman dan indah,
dan saat yang sama biarkan fisik dan pikiran anda beristirahat total,
nyaman, tenang, damai.
14. Bangunkan klien dengan cara sugesti positif yang akan membuat tubuh
seorang klient lebih segar dan rileks, kemudian diikuti dengan proses
hitungan beberapa detik untuk membawa klient ke kondisi normal
kembali. Contoh: “Kita akan mengakhiri sesi Hypnotherapy ini ... saya
akan menghitung dari 1 sampai dengan 5, dan tepat pada hitungan ke-5
nanti, silakan anda bangun dalam keadaan sehat dan segar, dst.
TERMINASI 1. Tanyakan bagaimana perasaan klien setelah melakukan terapi
pikiran
2. Lakukan evaluasi objektif dengan mengamati klien
3. Kontrak waktu dan tempat tindakan selanjutnya
4. Berpamitan dengan klien dan ucapkan salam
5. Catat kegiatan pada status pasien untuk dokumentasi kegiatan
DOKUMENTASI 1. Catat identitas klien
2. Catat tindakan yang diberikan
3. Catat data subjektif dan data objektif
4. Tanda tangan dan nama terang perawat dan terapist

Denpasar, 17 maret 2020


Yang menyusun SPO

Ni Luh Gede Leody Raccillia Putri


NIM. P07120217004

Anda mungkin juga menyukai