Anda di halaman 1dari 3

Nama : ANNISA RIZQIA

NPM : 3335170050

Kimia Bahan Alam

Ekstraksi Kulit Manggis

Kulit manggis secara tradisional telah digunakan oleh petani gula merah sebagai
bahan untuk mencegah kerusakan nira pada proses penyadapan di pohon. Hamzah dan
Hasbullah (1997) melaporkan pemberian kulit buah manggis dengan dosis 3 gram/liter dapat
menghambat kerusakan nira. Gopalakrishnan et al. (1997) menemukan, senyawa xanton pada
kulit buah manggis yang memiliki aktivitas antimikroba terhadap kapang. Menurut Sujono
(2017), kulit buah manggis mengandung xanton terprenilasi, alfa mangostin, beta gamma
mangostin, garsinan B, dan pigmen antosianin. Kulit buah menggis memiliki aktivitas
biologis seperti anti kanker (Sujono, 2017), antimikroba (Putra, 2010), dan antioksidan.

Manggis sangat berpotensi di Banten hingga telah diekspor ke China. Di awal tahun
2019, 93 ton buah manggis asal Kabupaten Pandeglang telah diekspor. Data Dinas Pertanian
Pemprov Banten, produksi manggis Pandeglang mencapai 122,445 ton dari 136.506 pohon
yang menghasilkan. Total pohon manggis yang menghasilkan di Provinsi Banten mencapai
299.595 phon dengan sentra utama berada di Kabupaten Pandeglang dan Lebak. (Syihabudin,
2019).

Berikut ini merupakan block diagram dari produksi ekstrak kulit manggis
Rincian proses:

1. dibersihkan. dikeringkan. dihaluskan (crusher->grinder->ball mill)

2. ekstraktor (diatur kondisi operasinya) -> 3 ekstraktor

3. filter screen. output: cairan dan ampas. ampas di re-ekstrak hingga 3x, baru ke landfill
untuk dibuang/dijadikan pupuk. cairan ke purifikasi

4. purifikasi : rovap. output : solven dan ekstrak. solven direcycle ke ekstraktor. unit
purifikasi : tangki penampung, tangki purifikasi, tangki dekanter.

5. dekanter (setelah sampling jika perlu)

6. ekstrak di spray dryer. output : bubuk ekstrak dan solven. solven direcycle ke ekstraktor

7. packaging

Kondisi operasi (Putra, 2010) :

✔ Pengeringan : suhu 50°C, tekanan 62 cmHg selama 4 jam, dihancurkan dengan


blencer, kemudian diayak dengan ayakan 40 mesh

✔ Ekstraksi : 20 g bubuk kulit manggis diekstrak dengan 100 mL metanol metode


maserasi disertai agitasi pada suhu kamar selama 3 jam. Residu diekstrak kembali.
Purifikasi menggunakan rotary vacuum evaporator 45°C. dilarutkan dalam metanol
hingga diperoleh ekstrak metanol kulit manggis 5%.

✔ Fraksinasi : 20 mL ekstrak metanol dikeringkan dengan rovap suhu 45°C. Ekstrak


disuspensikan dgn aquades hingga 100 mL. dipartisi dengan heksana, kloroform, ertil
asetat, dan n-butanol. Dikeringkan dengan rovap suhu 45°C. Fraksi dilarutkan dengan
pelarut masing masing hingga diperoleh masing-masing fraksi dengan konsentrasi
5%.
Pengujian (Putra, 2010) :

✔ Aktivitas antimikroba : menggunakan uji difusi cakram

✔ Analisis GC-MS

✔ Identifikasi senyawa fraksi kloroform

Referensi:

Gopalakrishnan G, Banumathi B, Suresh G. 1997. Evaluation of The Antifungal Activity of


Natural Xanthones from Garcinia Mangostana and Their Synthetic Derivatives. J Nat
Prod. 60 (5) : 519-524.

Hamzah N, Hasbullah. 1997. Evaluasi Mutu Gula Semut yang dubuat dengan Menggunakan
Beberapa bahan Pengawet Alami. Di dalam Budijanto S, Zakaria F, Haryadi RD, dan
Satiawiharja B (eds), Prosiding Seminar Teknologi Pangan. Perhimpunan Ahli Pangan
Indonesia (PATPI). Hlm. 175-180.

Putra, I Nengah Kencana. 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis serta
Kandungan Senyawa Aktifnya. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan vol. XXI No.1

Sujono dan Nuryati, Anik. 2017. Uji Antibakteri Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis
terhadap Staphyllococcus aureus dan Escherechia Coli. Jurnal Teknologi laboratorium
vol. 6, No. 1. pp 25-30

Syihabudin, Ahmad. 2019. Manggis Banten Sudah diekspor ke China. Pelita Banten. Diakses
melalui https://www.pelitabanten.com/45095/2019/07/09/manggis-banten-sudah-
diekspor-ke-china/ tanggal 10 April 2020 pukul 12:33

Anda mungkin juga menyukai