Anda di halaman 1dari 23

EKONOMI TEKNIK DAN MANAJEMEN PROYEK

MAKALAH
MANAJEMEN PEMBAGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

disusun oleh :
MUHAMMAD FARID
P3D118037

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTRONIKA


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Manajemen Pembangkit Listrik
Tenaga Surya”. Tidak lupa pula Shalawat dan Salam sanjung sajikan kepangkuan alam Nabi
Besar Muhammad SAW.
            Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
            Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua

                                                                                    KENDARI, 16 DESEMBER 2019


                    

PENYUSUN
MUHAMMAD FARID
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................      


DAFTAR ISI .............................................................................................      
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................        
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.............................................................................     
1.2  Rumusan Masalah ........................................................................     
1.3  Tujuan ..........................................................................................     

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pembangkit Listrik Tenaga Surya ...............................................     
2.2  Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia ..........................         
2.3  Pemasangan Sel Surya ................................................................     
2.4  Pemanfaatan Tenaga Surya dikehidupan ...................................          
2.5  Manfaat, Prinsip Dasar dan Prinsip Kerja ..................................       
2.6  Kelebihan dan Kekurangan ........................................................     

BAB III PENUTUP


3.1  Kesimpulan .....................................................................................   
3.2 Saran ............................................................................................   
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................      
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya PS10 ....................................      4


Gambar 2. PLTS Tebesar Pertama di Indonesia .........................................      4
Gambar 3. Penggunaan Solar Cell...............................................................    11
Gambar 4. Taksi Tenaga Surya ...................................................................   11
Gambar 5. Sel Surya Wafer Silikon Poly-Crystalline .................................      12
Gambar 6. Sel Surya Titanium Oksida, Germanium, dll .............................      13
Gambar 7. Solar Cell saat terkena matahari ................................................     13
Gambar 8. Prinsip Kerja Tenaga Surya........................................................    14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang  digunakan untuk kepentingan sehari-hari.
Terutama alat – alat eletronik. Energi listrik merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui (energi listrik PLN). Energi listrik sekarang ini sudah semakin menipis, untuk
itu  harus menggunakan energi listrik tersebut secara hemat dan efisien. Di dunia, terutama di
Indonesia pemerintah telah menyarankan agar masyarakat dapat menghemat listrik. Misalnya
saja pada siang hari  tidak perlu menyalakan lampu, mengganti lampu pijar dengan lampu
hemat energi, mengurangi pemakaian listrik dari pukul 17:00 hingga 22:00.
Sebagaimana yang telah diketahui kekurangan (atau peningkatan harga) dalam
persediaan sumber daya energi ke ekonomi. Krisis ini biasanya menunjuk kekurangan
minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat pada
ekonomi, dengan banyak resesi disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk.
Terutama, kenaikan biaya produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi
para konsumen, harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan
pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen.
      Sekarang ini, telah banyak para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga
listrik. Yang bekerja dengan mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Dengan keadaan
geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat sinar matahari, salah satu alat yang optimal di
Indonesia adalah “Panel Surya”. Panel surya bekerja mengubah energi cahaya matahari
menjadi energi listrik. Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki dan baterai yang
mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik searah atau DC.
Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak-balik
atau AC dibutuhkan converter  (alat pengubah arus DC ke AC).
      Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat
sinar matahari sepanjang tahun, dan di pelosok-pelosok yang sulit dijangkau oleh PLN
sangatlah cocok. Panel surya juga merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Jika
dapat dikembangkan ke rumah-rumah penduduk,  dapat menghemat energi listrik terutama di
Indonesia. Misalnya, jika 1 unit sel surya untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi
untuk menyimpan energi listrik pada malam harinya, tentu saja  dapat menghemat energi
listrik lumayan besar. Tetapi panel surya terkendala karena harga panel surya yang mahal.

1.2    Rumusan Masalah
1.     Apa itu pembangkit Listrik Tenaga Surya?
2.    Bagaimana prinsip dasar pembangkit listrik tenaga Surya?
3.  Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga surya dengan pembangkit energi
lainnya?

1.3    Tujuan
1.     Menjelaskan pembangkit listrik tenaga surya
2.    Menjelaskan prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya
3.  Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga surya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Gambar 1. Pembangkit Listrik Surya PS10


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)

  Gambar 2. PLTS terbesar pertama di Indonesia


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang


mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung
dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem
lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari kesatu titik untuk menggerakkan mesin kalor.
          Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan dunia dan jika
dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu menyediakan kebutuhan konsumsi
energi dunia saat ini dalam waktu yang lebih lama. Matahari dapat digunakan secara
langsung untuk memproduksi listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan.
Potensi masa depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan  untuk menangkap
kesempatan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Tumbuhan
mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan menggunakan fotosintesis. 
memanfaatkan energi ini dengan memakan dan membakar kayu. Bagimanapun, istilah
“tenaga surya” mempunyai arti mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau
energi listrik untuk kegunaan . dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan
“photovoltaic” (photo = cahaya, voltaic = tegangan). Photovoltaic tenaga matahari
melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan
semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel
bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.
Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam sel photovoltaic adalah
silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai
paling tidak dua lapisan semikonduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan
negatif. Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang sambungan
diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir, membangkitkan arus DC.  Semakin kuat
cahaya yang diterima, semakin kuat pula aliran listik yang  didapatkan.  
Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang untuk beroperasi.
Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung, dengan energi keluar yang
sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari
mendung dapat menghasilkan angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru
sedang yang benar-benar cerah.
Saat ini, sudah menjadi hal umum piranti kecil, seperti kalkulator,
menggunakan solar cell yang sangat kecil. Photovoltaic juga digunakan untuk menyediakan
listrik di wilayah yang tidak terdapat jaringan pembangkit tenaga listrik. Para peneliti telah
mengembangkan lemari pendingin, yang bernama Solar Chill yang dapat berfungsi dengan
energi matahari. Setelah dites, lemari pendingin ini akan digunakan oleh organisasi
kemanusiaan untuk membantu menyediakan vaksin di daerah tanpa listrik, dan oleh setiap
orang yang tidak ingin bergantung dengan tenaga listrik  untuk mendinginkan makanan
mereka. Penggunaan sel photovoltaic sebagai desain utama oleh para arsitek semakin
meningkat. Sebagai contoh, atap ubin atau slites solar dapat menggantikan bahan atap
konvensional. Modul film yang fleksibel bahkan dapat diintegrasikan menjadi atap vaulted,
ketika modul semi transparan menyediakan percampuran yang menarik antara bayangan
dengan sinar matahari. Sel photovoltaic juga dapat digunakan untuk menyediakan tenaga
maksimum ke gedung pada saat hari di musim panas ketika sistem AC membutuhkan energi
yang besar, hal itu membantu mengurangi beban maskimum elektrik. Baik dalam skala besar
maupun skala kecil photovoltaic dapat mengantarkan tenaga ke jaringan listrik, atau dapat
disimpan dalam sel-nya.
Ivanpah Solar Plant yang terletak di Gurun Mojave akan menjadi pembangkit listrik
tenaga surya tipe pemusatan energi surya terbesar dengan daya mencapai 377 MegaWatt.
Meski pembangunan didukung oleh pendanaan Amerika Serikat atas visi Barrack
Obama mengenai program 10000 MW energi terbarukan, namun pembangunan ini menuai
kontroversi karena mengancam keberadaan satwa liar di gurun.

2.1    Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Indonesia


          Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW terletak di Pulau Bali,
tepatnya di daerah Karangasem dan Bangli. Pemerintah memberi izin kepada siapa saja untuk
meniru dan membuatnya di daerah lain karena PLTS ini bersifat opensource atau tidak
didaftarkan dalam hak cipta. Wilayah Indonesia yang sudah menggunakan PLTS adalah :
         Bali

         Nusa Tenggara Barat


         Alor, Nusa Tenggara Timur
         Sulawesi Selatan

2.2    Pemasangan Panel Surya


          Panel surya mengubah tenaga sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan
di dalam aki, kemudian aki menghidupkan lampu, TV, pompa air, dan peralatan listrik
lainnya.
          Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan listrik di rumah, ada
beberapa hal yang perlu  pertimbangkan karena karakteristik dari panel surya / solar cell :
1.      Panel surya / solar cell memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada
posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
2.      Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC.
3.      Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
4.      Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya :
lampu LED (Light Emiting Diode), TV, Charge HP, komputer, dll.

2.3    Pemanfaatan Tenaga Surya Dikehidupan
a)        Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
          Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis atau titik. Panas
yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap panas. Panasnya, tekanan uap panas yang
tinggi digunakan untuk menjalankan turbin yang menghasilkan listrik. Di wilayah yang
disinari matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Matahari dapat menjamin pembagian besar
produksi listrik.
          Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun 2015 kapasitas total
pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan melampaui 5000 MW. Pada tahun
2020, tambahan kapasitas akan naik pada tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total
pemasangan kapasitas tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000
MW, cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.
b)        Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari
          Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung. Pengumpul
panas matahari  diatas atap dapat menyediakan air panas untuk rumah, dan membantu
menghangatkan rumah. Sistem panas matahari berdasarkan prinsip sederhana yang telah
dikenal selama berabad-abad, matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap.
Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa
diandalkan. Saat ini pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas,
dari pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung – gedung
komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga matahari - pendingin, proses pemanasan
industri  dan memproses air menjadi tawar.
          Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan aplikasi paling umum untuk
tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah menjadi sarana yang umum
digunakan oleh gedung tempat tinggal. Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem,
kebutuhan air panas dapat disediakan oleh tenaga matahari hingga 100%. Sistem yang lebih
besar dapat ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi untuk
pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi;  Tabung vakum - penyedot di dalam tabung vakum
menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan di dalam, seperti di panel tenaga
matahari datar. Tambahan radiasi diambil dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar
tabung vakum membuat cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara
langsung. Bahkan disaat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut pada saat
bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif. Kolektor solar panel datar pada
dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di
dalam kotak terdapat serangkaian tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang.
Seluruh struktur dilapisi substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari.
Sinar ini memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor turun ke
pemanas air di bawah tanah.
Pendingin tenaga matahari. Pendingin tenaga matahari menggunakan sumber energi
panas untuk menghasilkan dingin dan atau mengurangi kelembaban udara dengan cara yang
sama dengan lemari pendingin atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas
matahari, sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari banyak.
Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan. Penggunaan skala besar dapat
diharapkan di masa depan, sejalan dengan berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk
sistem skala kecil.

2.4    Manfaat, Prinsip Dasar dan Prinsip Kerja


2.4.1        Manfaat
Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120.000 TeraWatt. Pada prinsipnya
tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
         Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan turbin.
(Pembangkit listrik tenaga surya berskala besar)
         Mengubah sinar matahari menjadi energi listrik menggunakan photovoltaic. (Pembangkit
listrik tenaga surya berskala kecil).
Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:
         Sebagai penerangan di rumah.
         Sebagai penerangan laumpu jalan
         Sebagai penerangan lampu taman.
         Sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless, radio pemancar, perangkat komunikasi.
         Sebagai signal kereta api, kapal
         Sebagai portable power supply
         Sebagai pemanas untuk menggerakkan tubin pembangkit listrik tenaga surya seperti di
Nevada, Amerika
         Sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.
Beberapa contoh penggunaan Solar Cell, dapat dilihat dalam gambar berikut

Gambar 3. Penggunaan Solar Cell


(Sumber : http://tlts.wordpress.com)

2.5.2       Prinsip Dasar

Gambar 4. Taksi Tenaga Surya


(Sumber id.wikipedia.org/wiki/Panel_surya)
Sel surya atau photovoltaic adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dibuat pertama kali pada tahun 1880 oleh Charles
Fritts.
Pembangkit listrik tenaga surya tipe photovoltaic adalah pembangkit listrik yang
menggunakan perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar
panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan
lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar
matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini
menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N di bagian bawah dan perpindahan
arus proton ini adalah arus listrik.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila
tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah
terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk
modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan
dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
Banyak bahan semikonduktor yang dapat dipakai untuk membuat sel surya
diantaranya Sillicon, Titanium Oksida, Germanium, dll.

Gambar 5. Sel Surya Wafer Silikon Poly-Crystalline


(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)
Gambar 6. Sel Surya Terbuat dari Titanium Oksida, Germanium,dll
(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)

Gambar 7. Solar Cell saat terkena matahari


(Sumber : http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/)

Hingga tahun 1980-an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar cell masih sangat
rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya listrik. Tahun 1982, Hans
Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil bertenaga surya pertama untuk jarak 4000
km dalam waktu 20 hari dengan kecepatan maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of
South Wales Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi
satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan solar cell
technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor terbaru untuk "thin
film photovoltaic solar cell." Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong
komersialisasi dan produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.
Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara:
         Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya matahari langsung menjadi
listrik. Cara ini umumnya digunakan di daerah terpencil yang belum ada jaringan listrik
konvensional. Penggunaan photovolaic banyak digunakan untuk kalkulator, jam tangan,
rambu-rambu jalan, lampu penerangan taman dsb.
         Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik yaitu panas yang
dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan untuk memanaskan suatu cairan
sehingga menghasilkan tenaga uap untuk tenaga generator.
          Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel surya photovoltaic yaitu photon dari
cahaya matahari menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih tinggi sehingga terjadi
listrik. Istilah photovoltaic menjelaskan mode operasi suatu photodiode dimana arus yang
melalui device selururuhnya terjadi karena adanya perubahan induksi tenaga cahaya. Hampir
semua peralatan photovoltaic adalah berupa photodiode.

2.5.3        Prinsip Kerja

Gambar 8. Prinsip Kerja Tenaga Surya


(Sumber : http://tlts.wordpress.com)

Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus
disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk
kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk
berbagai alat-alat elektronik.

2.1    Kelebihan dan Kekurangan
1.        KELEBIHAN
   Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim
seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak memancarkan gas
rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.
   Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet .
   Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah karena
tidak ada bagian yang bergerak.
   Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan bekerja dengan sangat
diam.
   Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik
rumah yang menggunakan panel surya. 
   Harga panel surya terus turun meskipun  masih harus bersaing dengan bahan bakar fosil.
   Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam waktu yang sama,
tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak perlu melakukan investasi besar secara
instan.
   Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai  yang mencapai 20  tahun.
   Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi penggunanya akan
menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.
2.  KEKURANGAN
   Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami penurunan
harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak) .
   Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar
matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai
efisiensi kurang dari 20%.
   Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating  pada panel surya.
   Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
   Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika
tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon, selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida
(merupakan gas rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa menjadi
sumber pencemaran selama proses daur ulang.
PROYEK PEMBANGUNAN PLTS

3.1.Tahap Perencanaan

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar


matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:

1. Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).


2. Berapa besar arus yang dihasilkan solar cells panel (dalam Ampere hour),
dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus
dipasang.
3. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan
pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai
yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi
generator listrik bensin ataupun solar. Komponen-komponen yang diperlukan untuk
instalasi listrik tenaga surya, terdiri dari:

1. Panel surya / solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik


Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/surya, membuat
photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan
kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari
kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi
tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore
disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari,
dimana tanpa sinar matahari.
2. Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai
dan beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada
dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai.
3. Inverter adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah
(DC – Direct Current) menjadi tegangan bolak balik (AC – Alternating
Current).
4. Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya
sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa

lampu penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan


listrik.
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan
mengenai kebutuhan daya:
1. Jumlah pemakaian
2. Jumlah solar panel
3. Jumlah baterai
3.2.Tahap Penjadwalan
Dalam tahap ini dilakukan beberapa penjadwalan antara lain
3.2.1. Persiapan dan Pesanan Material

a. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus


telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
b. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai
pekerjaan.
c. Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan /
material dan lalu lintas.
d. Menghubungi Pabrikan untuk memesan material yang sesuai dengan
Spesifikasi Teknis Barang yang dipersyaratkan.
e. Pengiriman barang dan menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan jadwal
pengiriman dan penyelesaian.

1. Pengepakan dan Angkutan Material ke Lokasi.


a. Atas tanggungan sendiri mengepak barang sedemikian rupa sehingga
barang terhindar dan terlindungi dari resiko kerusakan atau kehilangan
selama masa transportasi atau pada saat pengiriman dari tempat asal
barang sampai ke tempat tujuan akhir.
b. Pengepakan barang harus memperhatikan hal-hal yang dapat
mempengaruhi mutu barang antara lain penangan barang secara kasar,
suhu udara yang ekstrim, kadar garam dan penguapan, penyimpanan di
tempat terbuka, jauhnya jarak menuju tempat tujuan akhir dan ketiadaan
fasilitas penanganan barang yang memadai.
c. Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumen identitas barang di
dalam dan di luar paket barang harus sesuai dengan instruksi tambahan
yang diatur dalam SSKK dan instruksi lain yang diberikan secara tertulis
oleh PPK.
d. Mengatur pengangkutan barang (termasuk pemuatan dan penyimpanan)
sampai dengan tujuan pengiriman.
e. Angkutan barang diteruskan sampai dengan tujuan akhir.

2. Persiapan Pemasangan Barang


Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, maka perlu melakukan
pembersihan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembangunan.

3. Pemasangan Tiang dan Modul Surya

4. Pemasangan Instalasi dan Lampu


Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi,
misalnya : obeng, neptank, palu, paku, volt meter untuk mengetahui tegangan
listrik, kabel, serta peralatan dan bahan lainnya.

5. Pemasangan Battery Charge Regulator dan Acc


a. Persiapkan peralatan yang diperlukan dalam pemasangan batery charge
regulator dan acc, misalnya : obeng, neptank, palu, paku dll.
b. Memasang bateray charge regulator sesuai dengan gambar rencana,
6. Pemeriksaan dan Pengujian Material
a. PPK berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas barang
untuk memastikan kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang
telah ditentukan dalam kontrak.
b. Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan
disaksikan oleh PPK atau diwakilkan kepada pihak ketiga.
c. Biaya pemeriksaan dan Pengujian ditanggung oleh penyedia.
d. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan dalam
SSKK, dan dihadiri oleh PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk memberikan akses kepada PPK
dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa biaya. Jika
pemeriksaan dan pengujian dilakukan di luar tempat tujuan akhir maka
semua biaya kehadiran PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan merupakan tanggungan PPK.
e. Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu
barang yang ditetapkan dalam kontrak, PPK dan / atau Pejabat / Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak barang tersebut dan
penyedia barang atas biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaiki atau
mengganti barang tersebut.
f. Membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan barang yang
ditandatangai oleh PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan dan penyedia barang.

7. Serah Terima Barang


a. Setelah Pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan;
b. Serah terima barang dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK
c. Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berkewajiban untuk memeriksa
kebenaran dokumen identitas barang dan membandingkan kesesuaiannya
dengan dokumen rincian pengiriman.
d. Jika identitas barang sesuai dengan dokumen rincian pengiriman maka
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dapat secara langsung meminta
penyedia barang untuk melakukan pemeriksaan serta pengujian barang.
e. Jika Barang dianggap tidak memenuhi persyaratan kontrak maka
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak barang
tersebut.
f. PPK atau Wakil sahnya Membuat berita acara serah terima yang kemudian
ditandatangani oleh PPK atau Wakil sahnya dan penyedia barang.

3.3.Tahap Pengendalian Proyek

Kontraktor sebagai pelaksana proyek, dalam hal ini mereka


yang bertanggung jawab mewujudkan apa yang sudah direncanakan harus mempunya
i strategi agar yang direncanakan bisa tercapai. Hasil yang direncanakan itu secara
garis besar terdiri dari tiga hal, yaitu kualitas konstruksi sesuai persyaratan, biaya
sesuai dengan perencanaan dan selesai dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Strategi tersebut diwujudkan dalam bentuk pengawasan dan pengendalian proyek.
Pengawasan dan pengendalian proyek adalah suatu proses kegiatan sistematis yang
bertujuan untuk menjamin adanya kesesuaian antara rencanadengan hasil kerja serta
13
melakukan tindakan-tindakan korektif terhadap permasalahan atau penyimpangan
yang terjadi baik mengenai mutu, waktu, maupun biaya.
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian proyek adalah :
1. Quality control : Menjaga agar kualitas hasil pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan.
2. Time control : Menjaga agar waktu pekerjaan sesuai dengan jadwal yangtelah
ditentukan.
3. Cost control : Menjaga agar biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin dan
sesuai dengan perhitungan di awal perencanaan.
Beberapa hal yang ditinjau dalam pengendalian proyek Pembangunan PLTS
adalah sebagai berikut
1. Pengendalian mutu
2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Teknis
4. Pengendalian Biaya
5. Pengendalian Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu, dan
Pengamanan (K3LMP)
BAB IV
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung
dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya
menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan sistem
lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk memfokuskan energi
matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.
Photovoltaic (photo- cahaya, voltaic=tegangan)Photovoltaic tenaga matahari:
melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini adalah penggunaan bahan
semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk melepas elektron, pertikel
bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya tidak
memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida. Panel surya
memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk energi paling berlimpah yang
tersedia di planet . Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang sangat
rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak mengalami
penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser IDR27.500/wp (watt peak). Panel
surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena banyak sinar matahari
terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-rata panel surya saat ini mencapai efisiensi
kurang dari 20%. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating  pada panel
surya.

3.2    Saran
Panel surya belum bisa menjadi energy alternatif bagi masyarakat Indonesia dikarenakan
biaya alat dan instalasinya yang  masih mahal. Oelh karena itu panel surya untuk saat ini
lebih cocok untuk digunakan pada instansi, kantor pemerintahan, sekolah atau badan – badan
pelayanan masyarakat. Dengan begitu meskipun terjadi pemadaman listrik, kegiatan
pelayanan masyarakat, belajar mengajar dan pemerintahan tidak mengganggu seperti yang
sering dialami sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Ahmad. Penggunaan Solar Cell, diakses 27 Maret 20014,(online)


http://tlts.wordpress.com

Wikipedia, Sel Surya, diakses 26 Maret 2014,(online) http://id.wikipedia.org/wiki/

Naidoo, Kumi, Perubahan Iklim Global Energi Bersih Energi Matahari, diakses 26 Maret 2014,
(online) http://www.greenpeace.org

Immanuel, David. Pembangkit Listrik Tenaga Surya, diakses pada 26 Maret 2014, (online) 


http://id.wikipedia.org/

Zazuli, Aplikasi Tenaga Surya, diakses 27 Maret 2014, (online)


http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/

Anda mungkin juga menyukai