Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AUDIT SEKTOR PUBLIK

“KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL


PEMERIKSAAN”

OLEH

KELOMPOK 5

ANJANI NISWATI SABILLA ATTAMIMI ( 201730063)

ARMILA MASYITA HASAN (201730161)

FIRA ANJANI PUTRI (201730125)

MIMI RAMLI (201730191)

CHARLES SAHULEKA (201730353)

FELIX D.L LEURUFNA (201730036)

YANDRI S LESTUNY (201730326)

ABRAHAM LAWALATA (201730387)

ALWI TALLA (201730

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca..

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Ambon, mei 2020

penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori komunikasi temuan........................................................................2


B. Teori penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan..............................4
C. Sistem komunikasi temuan hasil pemeriksaan ....................................6
D. Sikslus komunikasi temuan hasil pemeriksaan ....................................7
E. Siklus penyusun draf laporan hasil pemeriksaan.................................7
F. teknik komunkasi pemahaman auditor atas objek audit.....................8
G. teknik komunikasi temuan hasil pemeriksaan......................................8
H. teknik penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan ............................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan.....................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Selama ini sektor publik tidak luput dari tudingan sebagai sarang korupsi!kolusi dan
nepotisme serta sebagai sumber pemborosan negara. Padahal sektor publik merupakan
lembaga yang menjalankan roda pemerintahanyang sumber legitimasinya berasal dari
masyarakat. oleh karena itu! kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada
penyelenggaraan pemerintahan haruslah diimbangi dengan adanya pemerintahan yang
bersih.Seiring dengan munculnya tuntutan dari masyarakat agar organisai sektor publik
mempertahankan kualitas! profesionalisme dan akuntanbilitas publik serta value for money
dalam menjalankan aktifitasnya diperlukan audit terhadaporganisasi sektor publik tersebut

B. Rumusan masalah
 Bagaimana Teori pembuatan daftar temuan?
 Bagaimana sistem pembuatan daftar temuan?
 Bagaimana siklus pembuatan daftar temuan?
 Bagaimana teknik pembuatan daftar temuan?
 Bagaimana contoh daftar temuan?

C.Tujuan pembahasan

 Menjelaskan tentang teori pembuatan daftar temuan


 Menjelaskan bagaimana siistem pembuatan daftar pembuatan
 Menjelaskan bagaimana teknik pembuatan daftar temuan
 Memberikan contoh daftar temuan
BAB 2

PEMBAHASAN

KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAFT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Teori komunikasi temuan

Tujuan pembicaraan awal tentang daftar temuan

Sebelum laporan hasil audit diterbitkan,auditor perlu mengkomunikasikan daftar temuan audit
beserta rekomendasinya dengan klien. Komunikasi auditor dengan klien terkait daftar temuan audit
dapat dilakukan dengan diskusi. Tujuan dari pembicaraan awal mengenai temuan audit tersebut
adalah:

1. Konfirmasi temuan audit dengan klien


2. Mengetahui tanggapan klien atas daftar temuan audit
3. Menghindari kesalahpahaman atau perbedaan interpretasi fakta
4. Memperkuat hubungan kemitraan antara tim audit dengan klien.
Pengkomunikasian temuan audit kepada pihak manajemen,klien dan pihak-pihak lain yang
menggunakan jasa audit merupakan hal yang sangat penting dalam proses audit.
Pengkomunikasian temuan audit dibagi menjadi tiga kategori,yaitu:
1. Komunikasi pada laporan keuangan melalui laporan auditor.
2. Komunikasi lain yang disyaratkan manajemen dan direktur
3. Komunikasi temuan dari other assurance service.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembicaraan awal tentang daftar temuan

Pembicaraan awal tentang daftar temuan audit melibatkan pihak tim auditor,klien atau manajemen
organisasi yang diaudit,dan pihak-pihak lain yang berkaitan dengan hasil audit. Tim audit terdiri dari
seorang kepala subdirektorat audit atau kepala bidang audit,seorang pengawas mutu
audit,seseorang pengendali teknis audit,seorang ketua auditor,seorang atau lebih auditor.

Materi pembicaraan awal tentang daftar temuan

Dalam menerbitkan laporan audit pada laporan keuangan,auditor dibutuhkan oleh standar
profesional untuk mendiskusikan masalah-masalah terkini dengan komite audit,seperti direktur
utama atau pemilik.materi yang dibahas meliputi;

a. Pengendalian internal
b. Kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Pendapat-pendapat manajemen dan efisiensi akuntansi
d. Pendapat audit yang signifikan
e. Informasi lain yang ada pada audit laporan keuangan
f. Ketidaksepakatan dengan manajemen
g. Konsultasi dengan akuntan-akuntan yang lain
h. Kesulitan-kesulitan yang muncul pada kinerja audit
Target/hasil pembicaraan awal tentang daftar temuan

Daftar temuan biasanya dibicarakan pada tahap komunikasi pada akhir pelaksanaan audit sebelum
penyusunan laporan hasil audit dilakukan. Target dari pembicaraan tentang daftar temuan audit ini
adalah tercapainya kesepahaman tentang interpretasi data yang diperoleh tim audit,dan
persetujuan dari klien atas semua temuan audit yang diperoleh auditor atau tim audit. Persetujuan
dari klien atas semua temuan audit yang diperoleh tim audit menunjukkan bahwa semua temuan
audit yang ada dalam daftar audit adalah objektif berdasarkan bukti yang cukup,kompeten,dan
relevan,sehingga dapat dijadikan dasar untuk menyusun kesimpulan dan rekomendasi yang layak
dan memungkinkan untuk dilaksanakan.

Teori penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan pengertian kesimpulan hasil pemeriksaan

Kesimpulan hasil pemeriksaan dibuat oleh auditor pada tahap akhir audit. Kesimpulan hasil
pemeriksaan memuat temuan audit,pernyataan auditor dan rekomendasi auditor terhadap
organisasi yang diaudit.

Titik kritis kesimpulan hasil pemeriksaan

Laporan hasil audit atau pemeriksaan sebaiknya mengungkapkan beberapa hal berikut:

1. Hal-hal yang masih menjadi masalah dan belum dapat diselesaikan sampai saat audit
berakhir
2. Pengakuan terhadap prestasi kerja klien,hasil perbaikan yang telah dilaksanakan dan
terutama bila perbaikan ini dapat diterapkan pada bagian lain
3. Rekomendasi tindak lanjut bila memang ada hal-hal yang perlu dilakukan perbaikan pada
proses kerja klien
4. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan klien dan auditor internal mengenai
hasil temuan dan kesimpulan hasil audit maka perbedaan pendapat tersebut harus juga
diungkapkan dalam laporan hasil audit.
Laporan hasil audit harus ditinjau terlebih dahulu oleh pimpinan sistem pengendalian
internal organisasi sebelum laporan diterbitkan dan didistribusikan.

Kualitas laporan hasil pemeriksaan

Kualitas laporan audit dilakukan untuk memverifikasi kesesuaian dengan standar setelah melalui
review bukti objektif dalam pelaksanaan audit. Sebuah sistem audit mutu dapat memverifikasi
efektivitas sistem manajemen mutu. Laporan audit yang berkualitas seharusnya dihasilkan dari
proses pelaksanaan audit yang dapat menunjukan kesesuaian dengan proses yang diperlukan,untuk
menilai seberapa berhasil proses telah dilaksanakan,untuk menilai efektivitas setiap mencapai
tingkat target yang ditetapkan,memberikan bukti mengenai pengurangan dan penghapusan masalah
sebagai alat manajemen untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan dalam suatu organisasi.

Untuk organisasi,kualitas laporan audit seharusnya tidak hanya melaporkan tindakan kesesuaian dan
korektif,tetapi juga menyoroti bidang praktek yang baik dan memberikan bukti kesesuaiannya.
Dengan cara ini,perbaikan organisasi dapat dilakukan.
Kualitas laporan audit yang dihasilkan auditor sangat bergantung pada tim audit yang melakukan
pelaksanaan audit yang berkualitas. Pelaksanaan audit yang berkualitas membutuhkan dukungan
kemampuan dan keahlian auditor yang bertugas dalam menerapkan prosedur-prosedur audit yang
ditetapkan sesuai dengan SPAP. Penerapan prosedur-prosedur tersebut kemudian diturunkan dalam
pembuatan kertas kerja audit sebagai pendukung penyusunan laporan hasil audit yang berkualitas.
Setiap anggota tim audit harus memiliki keahlian dalam membuat kertas kerja audit guna
mendukung laporan hasil audit yang berkualitas.

SISTEM KOMUNIKASI TEMUAN DAN MENYUSUN DRAF LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Sistem komunikasi temuan hasil pemeriksaan

Pembicaraan awal tentang daftar temuan audit memiliki sistem tersendiri. Komunikasi anatar lain
auditor dengan klien dapat dibangun secara satu arah (tim auditor ke klien) maupun dua arah (tim
auditor ke klien dan klien ke tim auditor). Dalam pembicaraan daftar temuan, auditor perlu
menerapkan keterampilan berkomunikasi dengan baik.

 Sistem satu arah


Sistem satu arah mengisyaratkan penyampain pesan dari searah dari satu pihak (seorang
atau kelompok) kepada pihak lainnya (seorang atau kelompok) baik secra langsung maupun
melalui media.
 Sistem dua arah
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah
atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk
mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi.

Sistem penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan

Sebuah laporan hasil audit yang baik akan memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Mengemukakan hal yang menurut pertimbangan auditor cukup penting untuk dilaporkan
b. Pelaporan diselesaikan dalam waktu yang tepat dan disusun dengan minat serta kebutuhan
pemenerimaan laporan
c. Ketetapan laporan dan kecukupan bukti pendukung
d. Bersifat myakinkan pihak penerima laporan, khususnya terkait temuan, kesimpulandan
rekomendasi
e. Laporan hasil audit harus menyajikan temuan-temuan secra objektif tanpa prasangka,
sehingga memberikan perspektif yang tepat
f. Pelaporan harus disajikan sjelas dan sedrehana mungkin
g. Laporan pemeriksaan sebaiknya ringkas, tidak boleh terlalu bnyak dibebani rincian yang
tidak secara jelas berhubungan dengan pesan yang ingin disampaikan, karena hal ini dapat
mengalihkan perhatian pembaca
h. Laporan hasil pemeriksaan harus lengkap
i. Laporan hasil audit harus disusun dengan nada konstruktif, sehingga membangkitkan reaksi
positif pembaca.
Laporan hasil audit disusun oleh ketua tim audit (atau oleh staf auditor yang kemudian
diperiksa oleh ketua tim audit), dan selanjutnya diserahkan kepada pengawas audit
(supervisor) untuk di-review.
Adpaun laporan hasil pemeriksaan itu sendiri akan terdiri dari beberapa elemen
yaitu:
 Kulit depan dan halaman pertama
 Intisari hasil audit
 Daftar isi
 Ringkasan rekomendasi
 Uraian hasil audit, temuan dan rekomendasi
 Lampiran-lampiran

SIKLUS KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUAN DRAF LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Siklus komunikasi temuan hasil pemeriksaan

Komunikais yang dimaksud adalah pembicraan awal tentang daftra temuan audit. Komunikasi
temuan ini memiliki sebuah siklus. Siklus tersebut terdiri daei serangkaian aktivitas yang dilakukan
dalam pembicaraan tentang daftar temuan. Sebelum di lakukan pembicaraan awal, auditor telah
menyusun daftar temuan secara tertulis maupun dalam bentuk soft file presentasi. Siklus
pembicaraan awal tentang daftar temuan audit dimuklai dengan aktivitas pemaparan temuan oleh
auditor atau tim audit, konfirmasi dan diskusi auditor dan klien, tanggapan klien atas daftar temuan,
dan kesimpulan pembicaraan yang dituangkan dalam berita secara hasil audit

Siklus penyusunan draf laporan hasil pemeriksaan

 Siklus penyusunan

Proses penyusunan laporan hasil pemeriksaan harus dilakukan dengan cermat, tertuma pada
beberapa hal berikut.

a. Temuan audit yang akan dituangkan dalam laporan harus dikompiasin dan dianalisis tingkat
signifikasinya
b. Temuan audit harus dikonfirmasikan dengan klien untuk diketahui dan dipahami
c. Kosep laporan yang disusun dikaji terlebih dahulu agar diperoleh keyakinan bahwa laporan
telah lengkap dan benar

Penyusunan laporan hasil audit terhadap suatu entitas memiliki suatu siklus,siklus tersebut
terdiri dari serangkaian aktivitas yang berurutan dalam penyusunan pelaporan hasil audit.
Adapun rangkaian aktivitas yangnmembentuk siklus penyesunan pelaporan hasil audit adalah:

a. Ekpos hasil pemeriksaan


b. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan

Daf laporan hasil pemeriksaan disusun melalui tiga tahapan sebagai berikut:

- Membuat online
- Membuat draf
- Revisi

 Siklus tanggapan
Siklus tanggapan berkaitan dengan tanggapan klien terhadap temuan audit yang diperoleh
auditor. Siklus tanggapan ini mulai dengan pemberian tanggapan kilen terhadap temuan
audit, apabila temuan audit tersebut dianggap sesuai dengan kondisi organisasi yang
sebenarya dan klien setuju dengan semua temuan audit yang dinyatakan dengan
penandatanganan lembar pernyataan persetujuan daftar temuan.

TEKNIK KOMUNIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF LAPORAN PEMERIKSAAN

Teknik komunikasi pemahaman auditor atas objek audit

Auditor harus mengkomunikasikan dengan atasan pengelola objek atau pemberi tugas audit tentang
pemahamannya terhadap berbagai program/aktivitas objek audit untuk menghindari terjadinya
kesalahpahamanan.

TEKNIK KOMUNIKASI TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN

Komunikasi selama pelaksanaan audit bertujuan untuk mengetahui apakah tim audit

 Melaksanakan program audit sebagaimana mestinya


 Mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai dalam audit dan
 Mengatasi masalah yang di jumpai dalam audit

Salah satu sarana komunikasi yang penting dalam tahap ini adalah kerja keras auidt.Dari kertas
kerja audit dapat diketahui sejauh mana pelaksanaan program kerja audit.permasalahan apa saja
yang di jumpai dalam audit dan langkah-langkah apa saja yang telah di tempuh tim untuk
menyelesaikannya

Komunikasi pada penyiapan konsep laporan hasil audit dilakukan pada tahap penyiapan konsep
laporan hasil audit yang bertujuan ,antra lain

 Untuk mencapai kata sepakat mengenai seluruh temuan audit final.


 Untuk memeroleh tanggapan dan persetujuan final dari pengendali teknis bahwa
seluruh temuan audit itu objektif dan rekomendasi yang diberikan layak dan dapat di
laksanakan
 Untuk memastikan bahwa kertas kerja audit telah disusun secara memadai dan
subtansif kertas kerja auditnya cukup sebagai bahan untuk menyusun laporan hasil
audit

PRESENTASI
Presentasi adalah penyampaian pesan berupa ide atau gagasan kepada khalayak atau sekelompok
orang.pembicaraan awal tentang daftar temuan dengan teknik presentasi chart, matriks daftar
temuan dapat menyampaikan pesan secara verbal dan non verbal.penyajian daftar temuan berupa
chart atau matriks dalam presentasi akan memudahkan presenter dalam menyampaikan daftar
temuan secara jelas,sederhana dan ringkas.sedangkan, bagi audiens dalm hal ini adalah klien
penyajian daftar temu charts atau matriks dalam presentasi saat pembicaraan awal tentang daftar
temuam memudahkan klien dalam memahami dan menangkap inti dari presentasi yang disajikan
oleh tim audit.

DISKUSI

Teknik diskusi dapat digunakan dalam pembicaraan awal tentang daftar temuan audit.Tujuan dari
penerapan teknik diskusi dalam pembicaraan awal tentang daftar temuan audit adalah agar tercapai
kesamaan pandangan tentang temuan audit dan kesepakatan temuan audit yang akhirnya menjadi
dasar dalam penyusunan laporan hasil audit.dalam teknik diskusi ini kedua belah pihak dituntut
memiliki peran aktif dalam pembicaraan awal tentang daftar temuan.teknik diskusi memungkinkan
klien dan auditor membahas bersama-sama daftar temuan yang diperoleh auditor selama
pelaksanaan audit.

TEKINIK PEYUSUNAN DRAF LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

Langkah dalam peyusunan draf laporan hasil pemeriksaan merupakan hal-hal yang perlu dilakukan
dalam rangka melakukan penilaian audit terhadap sesuatu kegiatan dengan parameter yang telah
ditentukan.penilaian dilakukan secara kuantitatif dengan range score.

Kesimpulan akhir dari hasil penilaian terhadap sesuatu kegiatan merupakan nilai rata-rata dari
keseluruhan parameter yang dinilai yang disampaikan secara kauntitatif dan kuesioner dengan
penilaian secara kualitatif.

TEKNIK REKAP NILAI

Dalam pemerikasaan terhadap sesuatu kegiatan bila menggunakan kuesioner maka hasil dari
kuesioner tersebut adalah perlu direkap untuk mempermudah membaca hasilnya

TEKNIK PENJUMLAHAN HASIL PEMERIKSAAN

Kesimpulan hasil penilaian terhadap hasil pemeriksaan di suatu kegiatan merupakan nilai rata-rata
dari seluruh tahapan kegiatan.

TEKNIK PENYESUAIAN HASIL PEMERIKSAAN

Hasil penilaian antara secara kuantitatif dan secara kualitatif kemudian disesuaikan sehingga,dalam
pembahsan hasil penilaian,tidak hanya memaparkan atau menjelaskan hasil analasis statistik, namun
juga dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab munculnya hasil penelitian tersebut.tidak hanya
menjelaskan makna-makna angka , tetapi juga makna di balik angkaa

ANALISIS HASIL PEMERIKSAAN


Hasil penilaian ini,selaian secara kuantitatif dengan menggunakan angka,sehingga suatu kegiatan
mendapat penilaian sesuatu parameter yang diterapkan juga dapat dibuat penilaian kualitatif
berdasarkan penilaian dari pemeriksaan /auditor yang kemudian dibuat beberapa catatan

CONTOH KOMONIKASI TEMUAN DAN PENYUSUNAN DRAF


LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
Sebelum melaksanakan audit pada perusahaan negara X, auditor terlebih dahulu melakukan survey
pendahuluan pada perusahaan yg akan diaudit. Hal ini dilakukan auditor untuk mengetahui seluk-
beluk perusahan, mulai dari jenis usaha yg dijalankan oleh perusahaan, stuktur organisasi
perusahaan, serta kebijakan dan prosedur yg dimiliki dan menilai bagaimana pengendalian internal
yg ada dalam perusahaan. Adapun tujuan lain dari auditor dalam melaksanakan survei terlebih
dahulu pada perusahaan negara X, yaitu untuk mendapatkan informasi secara umum dalam latar
belakang perusahaan dalam jangka waktu yg singkat dari segalah aspek yg ada, organisasi, kegiatan,
program-program atau sistem yg digunakan untuk menjalankan usahanya, sehingga auditor dapat
memperoleh gambaran umum mengenai perusahaan yg menjadi opjek pemeriksaan. Informasi-
informasi yg auditor peroleh selama melakukan survei pendahuluan pada perusahaan negara X
adalah :

1. Surat keputusan pendirian perusahaan


2. Struktur organisasi
3. Kebijakan-kebijakan manajemen dari unit organisasi yg diperiksa
4. Sistem pengendalian internal perusahaan yg menyangkut penjualan dan piutang
5. Prosedur penjualan dan pengeriman barang
6. Bagian akuntansi
 Pencatatan yg dilakukan oleh bagian akuntansi masih dilakukan secara manual, akan
tetapi perusahaan sudah mulai dalam masa peralihan menuju kepada komputerisasi.
 Perusahaan melakukan penjualan secara regional dengan transaksi penjualan
penjualan mengunakan mata uang rupia, dan dalam laporan keuangan pun, akun
piutang usaha juga dicatat dalam rupia.
7. Bagian perpajakan
Pelaporan kewajiban pembayaran pajak dibayar setiap bulannya, utang pajak yg terjadi pada
akhir tahun buku perusahanaan dibayarkan pada tahun berikutnya.
8. Data-data yg diperoleh bagian akuntansi :
 Memberikan data dan alamat pemasok maupun pelanggan yang akan dikonvirmasi
 Memberikan rincian saldo piutang dan utang pada akhir tahun yang didukung
dengan kartu piutang dan kartu utang
 Dalam rangka pelaksanan audit,perusahan menyerahkan buku kas,buku besar,dan
segalah bukti pendukung yang dapat membantu dalam penyelesaian audit.

CONTOH KOMUNIKASI TEMUAN HASIL PEMERIKASAAN

Contoh Penerapan Temuan

Data dibawa ini dikumplkan oleh auditor internal selama field work pada fungsi
piutang(receivable)kususnya yang berkenan dengan meningkatnya jumlah beban piutang tak
tertagih (Bad Debt Expenses).Guna penyusunan laporan atas temuan audit,data dibawa ini
memngambarkan temuan audit yang meliputi kondisi,kriteria,penyebab akibat ,yaiutu
 Order penjualan(yang dilakukan secara kredit) yang nialinya besar harus memperoleh
persetujuan kredit dari manejer kredit
 Hasil pengujian menunjukan bahwa bagian penjualan mengakibatkan pedoman kredit pada
saat melakukan transaksi.
 laporan kredit audit hanya digunakan bila ada transaksi penjualan kredit yang baru
 Bagian kredit mengunakan kebijakan manajemen untuk melakukan review atas referensi
kredit untuk semuah tagihan yang ada
 Meskipun terdapat perbaikan pada saat porsedur dan kriteria yang mengurangi/menekan
jumlah piutang tak tertagih dihapuskan-bukuan,tetapi kondisi penjualan yang tidak diterima
oleh beberapa petugas bagian penjualan justru meningkat,pada hal sumber bagian yang
dihapuskan bukan berasal dari petugas petugas yang dimaksud.
 Manajer kredit yang baru berpandangan bawa kebijakan pemerintah kredit tidak perlu ketat
sebab akan mengambat kinerja penjuala
Dimintah :

 Klasifikasikan ke-6 (ke enam)item kredit tersebut di atas kedalam unsur-unsur temuan audit
yang terdiri atas:Kondisi (1 item);kriteria(1 item);penyebab(1 item);dan akibat (1 item)
 Uraikan rekomendasi anda berdasarkan temuan audit tersebut.

Jawab:

Kondisi :
 Laporan kredit hanya digunakan bila adas transaksi penjualan kredit yang baru.

Kriteria :
 Order penjualan (yang dilakukan secra kredit) yang nilainya besar harus memperoleh
persetujuan kredit dari manajer kredit.

Penyebab:
 Hasil pengujian audit menunjukan bawah bagian penjualan mengembaikan pedoman kredit
pada saat melakukan transaksi dengan pelanggan.

Akibat :
 Meskipun terdapat perbaikan pada persedur dan kriteria untuk menguranggi/menekan
jumlah oiutang tak tertagih dihapuskan-bukuan, tetapi kondisi penjualan yang diterima oleh
beberapa petugas bagian penjualan justru meningkat,padahal sumber bagian yang
dihapuskan bukan berasal dari petugas” yang dimaksud

Rekomendasi :
 Tingkat supervise terhadap proses trensaksi untuk mendorong dipatuhinya kebijakan dan
prosedur penjualan kredit

Komendasi
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas diketahui bahwa temuan audit merupakan himpunan data dan informasi
yang dikumpulkan,diolah dan diuji selama melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu
yang disajikan secara analitis menurut elemen-elemen/ unsur-unsur yang dianggap bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.tetapi mempunyai tujuan yang lebih spesifik ,yaitu mencapai
keefektifkan dan efisiensi dalam suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai