Anda di halaman 1dari 3

TUGASAN

“Perubahan bentuk padatan”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stabilitas Obat

Kelompok 4:
Mandeep Kaur Dhillon 260110142004
Muhammad Afiq 260110142009
Tan Mei Lee 260110142014
Jackie Kang Sing Lung 260110142017
Maisarah Ghazali 260110142019

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
Soalan: Jelaskan penyebab dan proses perubahan bentuk padatan
a) Penyebab perubahan bentuk padatan
Pada dasarnya, hanya ada dua penyebab yang membuat zat padatan mengalami
perubahan wujud yaitu pemanasan dan pendinginan.
Ketika suatu zat dipanaskan, partikel-partikel penyusun suatu zat akan bergerak
lebih cepat disebabkan kalor yang diterimanya. Karena pergerakan partikel yang terus
menerus, menyebabkan ikatan yang terjadi diantara partikel tersebut menjadi lebih
lemah. Sebagai akibatnya, partikel penyusun akan lebih mudah berpindah tempat
sehingga benda tersebut akan berubah wujud dari padat menjadi cair, dari cair
menjadi gas, atau bahkan dari padat menjadi gas.
Sebaliknya, ketika suatu zat didinginkan, akan menyebabkan partikel melepas
kalor. Partikel yang melepas kalor akan kehilangan energi untuk bergerak sehingga
partikel akan menjadi lebih tenang. Partikel yang sudah tidak bergerak akan
membentuk ikatan partikel yang kuat dan lebih sulit dipatahkan sehingga zat tersebut
akan berubah wujud, dari cair menjadi padat, atau dari gas menjadi cair atau bahkan
dari gas menjadi padat.

b) Proses perubahan bentuk padatan


Proses perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:
1. Mencair (melting), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk padat
menjadi cair. Hal ini disebabkan oleh faktor pemanasan. Contoh nyata dalam
kehidupan sehari-hari adalah lilin yang terbakar, mentega yang mencair ketika
dipanaskan, juga coklat yang meleleh ketika dijemur.
2. Membeku (freezing), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair
menjadi padat. Hal ini disebabkan oleh faktor pendinginan. Suhu yang berada
dibawah titik beku suatu benda mampu membuat benda yang berwujud cair
menjadi padat. Contohnya, suhu 0ᵒ mampu membuat air yang berwujud cair
menjadi es yang berwujud padat.
3. Menguap (vaporization), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair
menjadi gas. Contohnya, ketika menjemur baju, perlahan-lahan air yang ada
dikain akan menguap sehingga kain menjadi kering. Contoh lainnya adalah
pada proses penyemprotan parfum. Zat cair yang kita semprotkan akan
berubah menjadi uap sehingga aroma wanginya bisa menyebar.
4. Mengembun (condensation), merupakan perubahan wujud zat dari gas
menjadi cairan. Hal ini disebabkan karena proses pendinginan. Proses
mengembun dapat kita amati melalui proses turunnya air hujan ke bumi. Air
yang sebelumnya telah berubah menjadi uap akan naik ke atas dan berubah
menjadi awan, selanjutnya awan yang telah terbentuk akan mengalami proses
kondensasi sehingga molekul air yang berbentuk gas akan turun menjadi
butiran-butiran air ke bumi.
5. Sublimasi (sublimation) merupakan proses perubahan wujud zat dari padat
menjadi gas. Hal ini bisa diamati pada kapur barus yang perlahan-lahan akan
habis disebabkan menguap.
6. Menghablur (desublimation/deposition), merupakan proses perubahan wujud
zat dari bentuk gas menjadi padat tanpa melalui proses perubahan menjadi cair
terlebih dahulu. Sebagai contoh adalah proses terbentuknya salju.

Untuk lebih memahami bagaimana suatu benda dapat berubah wujud dari satu ke
wujud yang lain, mari kita lihat gambar berikut.

Daftar Pustaka
Vivi Damayanti, 2015, Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori Partikel, Tersedia
pada (https://www.tentorku.com/perubahan-wujud-zat-berdasarkan-teori-partikel/),
Diakseskan pada 13 September,2017

Anda mungkin juga menyukai