Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EPIDEMIOLOGI KLINIK

FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI DALAM MODEL SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

DISUSUN OLEH:
Gebiliarosa Meilia (18D10125)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI


D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan penugasan makalah.

    Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTRA PUSTAKA
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................................4

A. Latar belakang.............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah........................................................................................................4

C. Tujuan Masalah...........................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................5

ISI 5

1. Pengertian Hipertensi..................................................................................................5

2. Faktor-faktor penyebab hipertensi secara umum.....................................................5

3. Faktor-faktor penyebab hipertensi dalam model segitiga epideminologi................6

BAB III...................................................................................................................................14

PENUTUP..............................................................................................................................14

A. KESIMPULAN...........................................................................................................14

B. SARAN........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari
lewat jaringan pembuluh darah. Darah ini mengangkut zat makanan
(nutrisi) dan oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh.
Dalam keadaan normal tekanan pada saat jantung berkontraksi( sistolik)
berada dibawah 120 MmHg, sedangkan ketika jantung bereaksi (diastolik)
dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi ancer-ancer, tekanan
darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya
140/90 MmHg atau lebih tinggi yang diukur di kedua lengan penderita
sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari tiga
orang yakit darah tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun.
Celakanya, bila hipertensi ini tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan
pembulu darah sehingga megarah pada timbulnya beberapa kondisi lain
seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, atau gangguan pada mata.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hipertensi?
2. Apa faktor-faktor penyebab hipertensi secara umum?
3. Apa faktor-faktor penyebab hipertensi dalam model segitiga
epidemiologi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perngertian hipertensi
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi secara umum
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab hipertensi dalam model
segitiga epidemiologi

BAB II
ISI
1. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan
tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yangmempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu
tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan
aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.Pada pemeriksaan tekanan
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebihtinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksi ( sistolik ), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik ). Tekanan darah kurang dari 120/80mmHg didefinisikan sebagai "normal".
Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadikenaikan tekanan sistolik dan diastolik.

2. Faktor-faktor penyebab hipertensi secara umum


a. Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi
semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun,
sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
b. Keturunan. Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang
memiliki riwayat darah tinggi
c. Obesitas. Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen
yang dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini
mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
d. Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi
makanan yang mengandung kalium. Hal ini dapat mengakibatkan tingginya
natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam
pembuluh darah.
e. Kurang aktivitas fisik dan olahraga. Keadaan ini dapat mengakibatkan
meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan
peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko hipertensi.
f. Merokok. Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah
menyempit, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah
dan jantung.
3. Faktor-faktor penyebab hipertensi dalam model segitota epidemiologi

Gambar 1. Segitiga Epidemiologi dalam keadaan setimbang (sehat)

Gambar 2.  Ketidakseimbangan Agen, Pejamu dan Lingkungan


 (Sakit Hipertensi)

Analisa Hubungan Penyebab dan Penyakit Hipertensi


Berdasarkan gambar segitiga epidemiologi penyakit hipertensi diatas, maka
penyakit Hipertensi terjadi karena interaksi antara agen penyakit, pejamu
(manusia) dan lingkungan. Yaitu,  Suatu keadaan saling mempengaruhi antara
agen penyakit, manusia dan lingkungan secara bersama-sama dan keadaan
tersebut memperberat satu sama lain sehingga memudahkan agen penyakit untuk
menyebabkan hipertensi. Penjelasan keterkaitan antara 3 faktor tersebut sebagai
berikut:

A.   Host (Penjamu)


Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :
a). Daya Tahan Tubuh
Penyakit Hipertensi dipengaruhi oleh daya tahan tubuh anusia itu
senmdiri. Daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh
kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat. Kesibukan yang padat juga
membuat orang kurang berolagraga dan berusaha mengatasi
stresnya dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga
daya tahan tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya
penyakit hipertensi.

b). Genetik/keturunan
Pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga
penderita hipertensi (genetik) dengan resiko untuk juga menderita
penyakit ini.

c. Umur
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai
usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia
55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis. Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah
mengalami menapouse ) berpeluang lebih besar.
Para pakar menduga perubahan hormonal berperan besar dalam
terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut. Namun
sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.

d.    Jenis Kelamin


Pada umumnya lebih banyak pria menderita hipertensi
dibandingkan dengan perempuan. Wanita > Pria pada usia > 50
tahun
Pria > wanita pada usia < 50 tahun.

e.    Adat Kebiasaan


Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman
kesehatan bagi orang tersebut seperti:
1). Gaya hidup modern, kerja keras dalam situasi penuh tekanan,
dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling
umum serta membuat orang kurang berolagraga , dan berusaha
mengatasi stresnya dengan merokok, minum alkohol atau kopi,
padahal semuanya termasuk dalam daftar penyebab yang
meningkatkan resiko hipertensi.
2).Terbiasa untuk memakan makanan yang asin, sehingga sulit
untuk dapat menerima makanan yang agak tawar. Konsumsi garam
ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi
makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
3). Pola makan yang salah, dan salah dalam memilih makanan.
Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap
dalam jumlah tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana
mengandung natrium dalam jumlah yang berlebih.

f.     Pekerjaan
Orang yang mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya
penyandang jabatan yang menuntut tanggung jawab besar tanpa
disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami
tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya,
dibandingkan dengan rekan mereka yang pekerjaannya lebih
ringan. Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya
hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

g.    Ras/Suku
Ras/Suku : Di USA, orang kulit hitam > kulit putih. Di Indonesia
penyakit hipertensi terjadi secara bervariasi.

B.   Agent (Penyebab Penyakit)


Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau
ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan
suatu penyakit. Untuk penyakit hipertensi yang menjadi agen adalah :

a.    Faktor Nutrisi


1). Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan
tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh.
Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-
memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan
garam, serta kebiasaan memakan makanan yang mengandung
banyak garam sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang
agak tawar.
2). Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi
natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk
menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga
volume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume
cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume
darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.
3). Minuman berkafein dan beralkohol. Minuman berkafein seperti
kopi dan alkohol juga dapat meningkatkan resiko hipertensi
4). Konsumsi Makanan cepat saji juga merupakan salah satu
penyebab Hipertensi, karena mengandung penyedap yang
berlebihan.

b.    Faktor Kimia


Mengkonsumsi obat-obatan seperti kokain, Pil KB Kortikosteroid,
Eritropoietin, Penyalahgunaan Alkohol, Kayu manis (dalam jumlah
sangat besar).
c.    Faktor Biologi
Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun
peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi
berhubungan dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar
insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan
resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma
metabolik , kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas,
peningkatan trigliserid, dan HDL rendah (kolesterol baik) dan
terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan faktor
pengatur tekanan darah.
Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan,
namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil
dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik
yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi
hipertensi secara konsisten.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal,
penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80
mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko terjadi hipertensi.

d.    Faktor Fisik


1). Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah
ketika beristirahat.
2). Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan
3). Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah
bergerak dengan bebas. Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk
memompa darah agar bisa menggerakkan berlebih dari tubuh
terdebut. Karena itu obesitas termasuk salah satu yang
meningkatkan resiko hipertensi.
C.   Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-
pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia.
Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang
baik seperti gaya hidupnya penuh dengan tekanan (Stres). Stres yang terlalu besar
dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti hipertensi. Dalam kondisi
tertekan adrenalin dan kortisol dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan
peningkatan tekanan darah agar tubuh siap beraksi. Gaya hidup yang tidak aktif
(malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih berisiko
terjadinya penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan, karena daerah
pantai lebih banyak terdapat natrium bersama klorida dalam garam dapur
sehingga Konsumsi natrium pada penduduk pantai lebih besar dari pada
daerahpegunungan.
Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan prevalensi
yang cukup tinggi.
Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya hidup modern lebih berisiko
terjadinya penyakit hipertensi dibandingkan dengamn daerah pedesaan.
4.   Pencegahan Hipertensi
Menurut Bustan MN (1995) dan Budistio, M. (2001), upaya pencegahan dan
penanggulangan hipertensi didasarkan pada perubahan pola makan dan gaya
hidup. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan meliputi.
1). Penurunan berat badan pada penderita hipertensi yang gemuk melalui
perubahan pola makan dan olah raga.
2). Pembatasan intake garam hingga 4 – 6 gram per hari, makanan yang
mengandung soda kue, bumbu penyedap dan pengawet makanan.
3). Meningkatkan komsumsi lemak tak jenuh dan mengurangi konsumsi lemak
jenuh (daging sapi, kerbau, kambing, babi, susu, keju, dan kelapa).
4). Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan, kuning
telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan margarin)
5). Meningkatkan intake makanan yang berserat tinggi seperti buah-buahan
(jambu biji, belimbing, jambu bol, kedondong, jeruk, pisang, nangka masak,
markisa, dan lain-lain), sayuran (daun bawang, kecipir muda, jamur segar, bawang
putih, daun dan kulit melinjo, dan lain-lain), ikan, agar-agar, dan rumput laut)
6). Menghentikan kebiasaan merokok
7). Olah raga teratur
8). Hindari ketegangan mental dan stres
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seseorang dikatakan terken hipertensi mempunyai tekanan darah sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah sistolik ≥90mmHg. Penyakit ini adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer
atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau penyakit koartasio
aorta.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini:
Saya berpesan kepada pembaca untuk selalu mejaga kesehatan merupaka anugrah
yang tak ternilai harganya. Karena di dalam tubuh yang ssehat terdapat jiwa yang
kuat.

DAFTAR PUSTAKA
nama, b. t. (2012, oktober 29). MAKALAH "HIPERTENSI . Dipetik maret 18, 2020, dari
akhmadrahmadi2103.blogspot: http://akhmadrahmadi2103.blogspot.com/2012/10/makalah-
hipertensi.html
RASYID, S. L. (t.thn.). hipertensi. Dipetik maret 18, 2020, dari academia.edu:
https://www.academia.edu/31537693/Makalah_Hipertensi
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI PENYAKIT HIPERTENSI . (2016, APRIL 06). Dipetik MARET 18, 2020, dari
nchumsworld.blogspot: http://nchumsworld.blogspot.com/2016/04/segitiga-epidemiologi-
penyakit.html
Willy, d. T. (2018, april 20). Hipertensi. Dipetik maret 18, 2020, dari .alodokter.com:
https://www.alodokter.com/hipertensi/penyebab

Anda mungkin juga menyukai