Abstrak
Sikap adalah predisposisi emosional yang dipelajari untuk merespons secara konsisten terhadap suatu objek.
sikap yang terampil, profesional, menghormati privasi pasien, pasien akan merasa lebih diperhatikan,
mendapat dukungan, dan memiliki pemahaman sehingga dapat mengurangi perasaan gelisah, tegang, takut
dan cemas. Kecemasan menjadi sebuah masalah yang sering sekali muncul di pusat pelayanan kesehatan
atau rumah sakit. Kecemasaan preoperasi ditimbulkan akibat dari segala acaman tindakan dan prosedur yang
belum mereka ketahui selama proses operasi dan juga tindakan pembiusan menghadapi pembedahan.
Kecemasan pasien dirumah sakit dapat diatasi dengan adanya perhatian dan komunikasi dari perawat kepada
pasien (sikap perawat). Sikap perawat sangatlah penting untuk keperawatan,dimana berfungsi dalam asuhan
psikologis pasien.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi sikap perawat dengan
kecemasan pasien pre operasi di kamar bedah RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta tahun 2019, dengan
desain penelitian analitik cross sectional. Populasi pada penelitian pasien pre operasi dengan jumlah sampel
total populasi sebanyak 50 responden, Tehnik sampel acidental sampling, uji statistik dengan menggunakan
analisis Chi Square. Hasil uji statistik menunjukan nilai p=0,000 < a=0,05 (OR= 37,33) yang berarti ada
hubungan yang bermakna antara persepsi sikap perawat dengan kecemasan pasien pre operasi di kamar
bedah RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta tahun 2019. Kesimpulan melakukan edukasi preoperatif
yang terstruktur yang bertujuan untuk menurunkan kecemasan. Saran untuk penelitian lain untuk
menambahkan variabel karakteristik responden dan motivasi.
Abstrack
P a g e |1|
PENDAHULUAN
Preoperatif adalah proses keperawatan untuk kecemasan yang umum di antaranya karena
mengembangkan rencana asuhan secara individual anestesi sesuatu yang tidak diinginkan pada saat
dan mengkoordinasikan serta memberikan asuhan pembedahan, nyeri akibat luka operasi , terjadi
pada pasien yang mengalami pembedahan atau perubahan fisik menjadi buruk atau tidak berfungsi
prosedur invasif. (AORN, 2013). Keperawatan normal, operasi gagal, mati dan lain (Smeltzer &
pre operatif merupakan tahapan awal dari Bare, 2008). Hal tersebut merupakan reaksi bagi
keperawatan bedah, fase ini merupakan awal yang pasien dan termasuk dalam bentuk kecemasan
menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan- sebelum operasi (Muttaqin dan Sari, 2013).
tahapan berikutnya. Pengkajian secara integral dari
fungsi pasien meliputi fungsi fisik biologis dan Potter & Perry (2015) Menyatakan apabila rasa
psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan cemas tidak mendapat perhatian di dalam suatu
dan kesuksesan suatu operasi (Hartoyo, 2015). lingkungan, maka rasa cemas itu dapat
menimbulkan suatu masalah yang
World Health Organization (WHO) serius.Kecemasan menjadi sebuah masalah yang
mengemukakan jumlah pasien dengan tindakan sering kali muncul di pusat pelayanan kesehatan
operasi mencapai angka peningkatan yang sangat atau rumah sakit,cemas(Hawari 2001).Berdasarkan
signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun penelitian yang dilakukan Garvin (2003),
2011 terdapat 140 juta pasien dengan tindakan didapatkan 79,8% menyatakan bahwa penanganan
operasi di seluruh rumah sakit di dunia, dan pada kecemasan sangat penting .dan 17,6% menyatakan
tahun 2012 pasien preoperasi mengalami penanganan kecemasan penting. Didapatkan data
peningkatan sebesar 148 juta jiwa sedangkan untuk berikutnya 33% berfikir bahwa kecemasan dapat
kawasaan Asia pasien mencapai angka 77 juta jiwa mengancam kehidupan.
pada tahun 2012 sedangkan pada tahun 2017 di
Indonesia data tersebut mengalami peningkatan Peranan seorang perawat sangat penting bagi
sebesar 284 juta jiwa.(Setiani, 2017). pasien pre operasi baik pada masa sebelum, selama
maupun setelah operasi. Intervensi keperawatan
Hasil data dari Rumah Sakit Umum Daerah yang tepat diperlukan untuk mengurangi tingkat
Kabupaten Purwakarta, bahwa angka kejadian kecemasan klien dengan penerapan sikap yang
operasi pada tahun 2016 sebanyak 619 operasi dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan kondisi dan
(jenis operasi kecil sebanyak 349 tindakan, operasi tingkat kecemasan yang dialaminya. Sikap adalah
sedang sebanyak 202 tindakan, dan operasi besar predisposisi emosional yang dipelajari untuk
sebanyak 68 tindakan). Sedangkan pada tahun 2017 merespons secara konsisten terhadap suatu objek.
mengalami peningkatan sebanyak 970 operasi Sedangkan menurut Secord dan Backman Sikap
(jenis operasi kecil sebanyak 123 tindakan, operasi adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan
sedang sebanyak 256 tindakan, dan operasi besar (afeksi), pemikiran (kognitif), dan predisposisi
sebanyak 591 tindakan). Saat menghadapi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek
pembedahan klien akan mengalami berbagai di lingkungan sekitarnya. Saifuddin Azwar (2012)
stressor. Pembedahan yang ditunggu Setiap orang mempunyai mekanisme koping yang
pelaksanaannya akan menyebabkan rasa takut dan berbeda, sehingga sebelum pemberian intervensi
cemas pada klien yang menghubungkan perlu diadakan pengkajian untuk mengetahui
pembedahan dengan rasa nyeri, kemungkinan tingkat kecemasan yang dialami pasien.
cacat, menjadi bergantung pada orang lain dan
mungkin akan mengakibatkan kematian (Potter & Hasil penelitian Suprastyo (2014), menunjukkan
perry, 2012). Tindakan pembedahan ini sering bahwa pasien setelah diberikan sikap yang baik
menimbulkan dampak yang luas dan pengaruh mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih tenang,
psikologis terhadap pasien preoperasi (Smeltzer ikhlas dan siap menjalani tindakan operasi.
& Bare, 2008). Pengaruh sikologis terhadap Hidayat (2012) mengatakan bahwa sikap yang
tindakan pembedahan dapat berbeda-beda, namun terampil, profesional, menghormati privasi pasien,
sesungguhnya selalu timbul rasa ketakutan dan pasien akan merasa lebih diperhatikan, mendapat
P a g e |2|
dukungan, dan memiliki pemahaman sehingga
dapat mengurangi perasaan gelisah, tegang, takut Dari tabel diatas menunjukan mayoritas responden
dan cemas. Seorang perawat harus mengkaji secara memiliki persepsi sikap perawat baik pada saat pre
integral dan kompherensif, karena merupakan operasi sebanyak 29 pasien (58.0% ) dari jumlah
landasan kesuksesan tahap selanjutnya. Perawat responden 50 orang.
melakukan pengukuran tekanan darah, denyut nadi
dan suhu tubuh untuk mengetahui kondisi pasien Tabel 2 Distribusi Responden berdasarkan
sebagai tindakan pre operasi (Muttaqin dan Sari, kecemasaan pasien pre operasi
2013). Dalam memberikan asuhan keperawatan, Tahun 2019 (n=50)
sikap perawat dapat menjadi cerminan dalam
pelayanan keperawatan yang bermutu dan dapat Kecemasaaan Persentase
mengatasi masalah psikologis seperti kecemasan Cemas ringan 74.0
pada pasien. Cemas berat 26.0
Total 100
Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 pasien Pre
Operasi 3 diantaranya mengalami cemas berat Dari tabel diatas menunjukan bahwa distribusi
dengan tanda gelisah, bicara cepat gemetar dan 7 responden berdasarkan frekuensi berdasarkan
orang pasien mengalami cemas sedang,pasien kecemasaan pasien pre operasi sebagian besar
mengatakan perawat kurang perhatian untuk pasien mengalami cemas ringan ( 74.0% ) dari
persiapan pre operasi seperti kurang memberikan jumlah responden 50 orang.
informasi tentang prosedur persiapan operasi,
perawat kurang ramah dan tidak perhatian terhadap Tabel 3 Gambaran persepsi sikap perawat
pasien. dengan kecemasaan pasien pre operasi
Tahun 2019 (n =50)
Tujuan penelitian ini: Persepsi Kecemasaan Total
1. Untuk mengidentifikasi distribusi frekuensi sikap Ringan Berat
persepsi sikap dengan kecemasaan pasien Pre perawat
operasi di ruang perawatan bedah RSUD Bayu n % n % n %
Asih. Baik 28 96.6 1 3.4 29 100
2. Untuk mengidentifikasi distribusi frekuensi Kurang 9 42.9 12 57.1 21 100
kecemasaan pasien Pre operasi di ruang Total 37 74.0 13 26.0 50 100
perawatan bedah RSUD Bayu Asih
3. Untuk mengetahui hubungan persepsi sikap Responden berpersepsi baik yang cemas ringan 28
perawat dengan kecemasan pasien pre operasi (96,6%) lebih besar dengan yang cemas berat 1
di ruang perawatan bedah RSUD Bayu Asih (3,4%) sedangkan responden yang berpersepsi
kurang yang cemas berat 12 (57,1%), yang cemas
METODE PENELITIAN ringan 9 (42,9%).
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah cross sectional dengan teknik Tabel 4 Hasil Analisis Bivariat Hubungan
Accidental sampling dengan populasi dalam Persepsi Sikap Perawat Dengan
penelitian ini adalah pasien yang akan dilakukan Kecemasan Pasien Pre Operasi di
operasi RSUD Bayu Asih Purwakarta Besarnya Rumah Sakit Umum Daerah Bayu
sampel dalam penelitian ini dihitung dari 50 Asih Purwakarta Tahun 2019 (n = 50)
responden.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi Respoden berdasarkan
persepsi sikap perawat pre operasi
Tahun 2019 (50)
P a g e |5|
perwujudan dari semua faktor yang digunakan responden atau faktor-faktor lain yang
perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan berhubungan dengan persepsi sikap perawat
pada klien, sikap juga menekankan harga diri dengan kecemasaan pasien pre operasi.
individu, artinya dalam melakukan praktik
keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai
klien dengan menerima kelebihan maupun UCAPAN TERIMA KASIH
kekurangan pasien rawat lebih banyak berinteraksi 1. Hj. Uun Nurjanah, M.Kep selaku ketua STIKes
dengan pasien dibanding tenaga yang lain dan ini Kharisma Karawang.
merupakan variabel yang paling mudah 2. Ns. Abdul Gowi, M.Kep.,Sp.Kep.J selaku
bersentuhan kepuasan pasien. ketua Prodi Sarjana Keperawatan Kharisma
Karawang.
KESIMPULAN 3. Ns. Astrid Berlian Utami, M.Kep selaku dosen
pembimbing 1 yang telah menyediakan waktu,
1. Kelompok pasien yang persepsi sikap perawat tenaga dan pikirannya untuk mengarahkan saya
baik ada sebanyak 37 orang (74,4%) dengan dalam pembuatan skripsi ini
pasien yang mengalami cemas ringan pre 4. H. Agus Subari, SKM. M.Kes selaku dosen
operasi. Sedangkan pasien yang persepsi pembimbing 2 yang telah menyediakan waktu,
sikap perawat kurang baik sebanyak 13 orang tenaga dan pikirannya untuk mengarahkan saya
(26%) dengan pasien yang mengalami cemas dalam penyusunan skripsi ini.
berat pre operasi. 5. Ns. Erlena, M.Kep selaku dosen penguji yang
2. Ada hubungan antara persepsi sikap perawat telah banyak memberikan saran demi
terhadap kecemasan pasien pre operasi di perbaikan skripsi ini.
RSUD Bayu Asih Purwakarta, di dapat nilai p 6. dr. H. Agung Darwis Suriaatmadja, M.Kes
value = 0,000 OR (Odds Ratio):37,33 artinya selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah
pasien dengan persepsi sikap perawat yang Bayu Asih Purwakarta dan rekan rekan Rumah
baik berpeluang terjadi kecemasan ringan Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta
sebesar 37,33 kali lebih besar bila dibanding yang telah banyak membantu dalam usaha
dengan persepsi sikap perawat yang kurang. memperoleh data yang saya perlukan
P a g e |7|