✔ Sengketa terjadi karena perasaan tidak puas muncul ke permukaan apabila terjadi
conflik of interest.
✔ Arbitrase
• Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata khususnya
dibidang perdagangan di luar pengadilan umum yang di dasarkan
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh pihak yang
bersengketa.
• Yang termasuk ruang lingkup hukum perdagangan adalah Perniagaan,
Perbankan, Keuangan, Penanaman modal, Industri, Haki, dsb.
• Syarat utama untuk dapat dilakukan Arbitrase adalah adanya suatu
perjanjian untuk berarbitrase.
✔ Perjanjian Arbitrase dibuat dengan Akta Notaris yang isinya memuat :
a. Masalah yang dipersengketakan.
b. Nama lengkap & alamat para pihak.
c. Nama lengkap & alamat arbiter.
d. Tempat arbitrase akan mengambil keputusan.
e. Jangka waktu 6 bulan penyelesaian masalah dengan cara arbitrase.
f. Pernyataan kesediaan dari para pihak yang bersengketa untuk
menanggung segala biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan sengketa
melalui arbitrase.
✔ PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL
• Hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah hukum RI, jika teleh
memenuhi persyaratan sbb:
a. Dijatuhkan oleh Arbiter atau majelis arbitrase di suatu negara yang
dengan negara Indonesia terikat pada perjanjian, baik secara
bilateral maupun multilateral mengenai pengakuan dan
pelaksanaan putusan arbitrase internasional.
b. Terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum Indonesia
termasuk dalam ruang lingkup hukum perdagangan.
c. Hanya dapat dilakanskan di Indonesia dan keputusannya tidak
bertentangan dengan kertertiban umum.
d. Dapat dilakasanakan di Indonesia setelah memperoleh eksekutor
dari Ketua pengadilan Negeri di Jakarta Pusat.
✔ PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE
• Apabilla terdapat unsur-unsur:
a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah
putusan dijatuhkan diketahui palsu atau dinyatakan palsu.
b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan dan yang disembunyikan oleh pihak lawan.
c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.
✔ Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan secara tertulis
dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak hari pernyataan dan
pendaftaran putusan arbitrase kepada panitera Pengadilan Negeri dimana
permohonan diajukan kepada Ketua Pengadilan Negeri.
✔ Putusan Pengadilan Negeri dapat diajukan permohonan banding ke
Mahkamah Agung yang memutuskan dalam tingkat pertama dan
terakhir.
HUKUM ACARA PERDATA
✔ Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH, Hukum Acara Perdata adalah peraturan
Hukum yang mengatur bagaimana cara ditaatinya Hukum perdata materiil dengan
peraturan hakim. Lebih kongkrit dikatakan bahwa Hukum Acara Perdata mengatur
tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa, memutuskan,
dan pelaksanaan daripada putusannya.
✔ R. Soesilo, Hukum Acara Perdata /Hukum Perdata Formal yaitu kumpulan
peraturan-peraturan Hukum yang menetapkan cara memelihara Hukum perdata
material karena pelanggaran hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang timbul dari
Hukum perdata material itu, atau dengan perkataan lain kumpulan
peraturan-peraturan Hukum yang menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi
pada melangsungkan persengketaan dimuka hakim perdata, supaya memperoleh
suatu keputusan daripadanya, dan selanjutnya yang menentukan cara pelaksaan
putusan hakim itu.
✔ Hukum Acara Perdata mengenal 2 macam kewenangan yaitu :
1. Kewenangan Mutlak/ Absolut.
2. Kewenangan Relative/ NISBI Pasal 133 HIR, Pasal 159 RBg, Pasasl 136 HIR atau
162 RBg, menyangkut pembagian kekuasaan mengadili antar Pengadilanyang
serupa tergantung dari tempat tinggal tergugat, azasnya adalah yang
berwenang adalah Pengadilan Negeri tempat tinggal tergugat, azas ini dengan
bahasa latin dikenal “Actor Sequitoir Forum Rei”.
• Bila ada tempat tinggal yang dipilih dengan suatu akta, gugatan diajukan sesuai
dengan akta, bila penggugat mau, ia dapat mengajukan gugat di tempat tinggal
tergugat.
PEMBUKTIAN PERDATA
✔ Putusan hakim harus diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum. Putusan
hakim yang diucapkan itu haruslah sama dengan yang dituangkan dalam bentuk
tertulis, yang merupakan akta otentik.
KEKUATAN PUTUSAN PENGADILAN
✔ Upaya hukum yang dimaksud di sini adalah suatu upaya yang diberikan oleh
undang-undang kepada semua pihak yang sedang berperkara perdata di
pengadilan untuk mengajukan perlawanan terhadap putusan pengadilan.
✔ Dalam hukum acara perdata dikenal adanya dua macam upaya hukum, yaitu
upaya hukum biasa, yang tersedia terhadap putusan pengadilan yang belum
berkekuatan hukum tetap, dan upaya hukum luar biasa atau istimewa, yang
tersedia terhadap putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
UPAYA HUKUM BIASA.
1. PENINJAUAN KEMBALI
a. Peninjauan kembali ditujukan terhadap putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap, yaitu putusan pengadilan negeri yang tidak
dimohonkan banding, putusan pengadilan tinggi yang tidak dimohonkan
kasasi dan putusan kasasi.
b. Peninjauan kembali diajukan ke Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Peninjuan kembali hanya dapat dilakukan satu kali saja.
c. Tenggang waktu mengajukan kasasi adalah 180 (seratus delapan puluh hari).
2. Derden Verzet /Perlawanan Pihak Ketiga.
a. Derden verzet adalah perlawanan pihak ketiga, yang bukan merupakan pihak
dalam perkara yang bersangkutan, terhadap putusan pengadilan yang telah
berkekuatan hukum tetap yang merugikan pihak ketiga tersebut.
b. Perlawanan pihak keetiga ini diajukan kepada hakim yang menjatuhkan
putusan yang dilawan itu dengan menggugat para pihak yang bersangkutan
dengan cara biasa.
HUKUM ACARA PIDANA
✔ Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, mendefinisikan hukum acara pidana sebagai ”suatu
rangkaian peraturan yang memuat cara bagaimana badan- badan pemerintah yang
berkuasa yaitu kepolisian, kejaksaan dan pengadilan harus bertindak guna
mencapai tujuan Negara dengan menegakkan hukum pidana.
✔ Tujuan hukum acara pidana seperti dikemukakan dalam Pedoman Pelaksana
KUHAP seperti dikutip di atas dapat dirumuskan menjadi tiga fungsi yaitu :
a. Mencari dan menemukan kebenaran.
b. Pemberian keputusan oleh hakim.
c. Melaksanakan keputusan
✔ Ruang lingkup undang-undang Hukum Acara Pidana mencakup pengkhususan dari
peradilan umum seperti halnya pengadilan lalu lintas, pengadilan anak, pengadilan
ekonomi. Undang-undang Hukum Acara Pidana berlaku juga pada semua ketentuan
pidana khusus yaitu perbuatan-perbuatan lainnya yang diancam dengan pidana
kecuali apabila undang-undang pidana khusus tersebut menentukan lain (mengatur
hukum acara pidana tersendiri).
PEMBUKTIAN DALAM PROSES PERADILAN PIDANA
✔ Syarat Pembuktian
• Telah diperoleh bukti yang cukup (Pasal 21 ayat 1 KUHAP) yang dimaksud dengan
bukti yang cukup ialah harus ada minimal dua bukti yang berhubungan satu
dengan yang lain menunjukkan bahwa tersangka/terdakwa pelaku tindak pidana
itu