HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Di susun oleh:
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala hikmat yang diberikan-Nya, sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan
maternitas. Kami berharap semoga Makalah ini mampu memberi ilmu pengetahuan bagi
kami dan pembaca.
1.1 Latar Belakang
Mual dan muntah pada kehamilan umumnya disebut morning sickness, dialami oleh
sekitar 70-80% wanita hamil dan merupkan fenomena yang sering terjadi pada umur
kehamilan 5-12 minggu (Edelman, 2004; Quinland, 2005).
Bila keadaan mual dan muntah yang semakin berat dan tidak tertanggulangi, maka
disebut hiperemesis gravidarum.
Makalah ini membahas tentang teori dari hiperemesis gravidarum dan asuhan
keperawatannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang kami ambil adalah:
1. Jelaskan pengertian Hiperemesis Gravidarum?
2. Apa saja etiologi Hiperemesis Gravidarum?
3. Bagaimana patofisiologi Hiperemesis Gravidarum?
4. Bagaimana manifestasi klinis Hiperemesis Gravidarum?
5. Apa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk Hiperemesis Gravidarum?
6. Bagaimana penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum?
7. Bagaimana pencegahan Hiperemesis Gravidarum?
8. Bagaimana asuhan keperawatan Hiperemesis Gravidarum?
1.3 Tujuan
Umum:
Mahasiswa mampu memahami secara garis besar mengenai Hiperemesis Gravidarum.
Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Hiperemesis Gravidarum.
2. Mahasiswa mengetahui etiologi Hiperemesis Gravidarum.
3. Mahasiswa mengetahui patofisiologi Hiperemesis Gravidarum.
4. Mahasiswa mengetahui manifestasi klinis Hiperemesis Gravidarum.
5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Hiperemesis
Gravidarum.
6. Mahasiswa mengetahui pentalaksanaan untuk Hiperemesis Gravidarum.
7. Mahasiswa mengetahui pencegahan untuk Hiperemesis Gravidarum.
8. Mahasiwa mengetahui asuhan keperawatan Hiperemesis Gravidarum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada
wanita hamil sehingga menyebabkan terjadimya ketidakseimbangan kadar elektrolit,
penurunan berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan
kekurangan nutrisi (Sherwan, 1999; Old, 2000; Micheline, 2004; Edelman, 2004;
Pawii, et al., 2005).
(Runiari. N, 2010)
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk
karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi
efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, hal: 232).
Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan
selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal: 112).
http://fajrucmedicine.blogspot.com/
2.3 Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum masih belum jelas (Meltzer, 2000; Neill &
Nelson, 2003, Edelman, 2004); namun peningkatan kadar progesterone, estrogen,
danhuman chorionic gonadotropin (hCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan
mundah. Peningkatan hormone progesterone menyebabkan otot polos pada sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas lambung menurun dan
pengosongan lambung melambat. Refluks esofagus penurunan motilitas lambung, dan
penurunan sekresi asam hidroklorid juga berkontribusi terhadap terjadinya mual dan
muntah. Hal ini diperberat dengan adanya penyebab lain berkaitan dengan faktor
psikologis, spiritual, lingkungan, dan sosiokultural.
Kekurangan intake dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi,
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida dalam darah
maupun dalam urin turun, selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal berakibat frekuensi muntah bertambah
banyak, sehingga dapat merusak hati.
Pada beberapa kasus berat, perubahan yang terjadi berhubungan dengan malnutrisi
dan dehidrasi yang menyebabkan terdapatnya nonprotein nitrogen, asam urat, urea, dan
penurunan klorida dalam darah. Kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 mengakibatkan
terjadinya neuropati perifer dan anemia; bahkan pada kasus berat kekurangan vitamin
B1 dapat mengakibatkan terjadinya wernicke enchelopati (Manuaba, 2001: Kuscu &
Koyancu, 2002; Neill & Nelson, 2003).(Runiari. N, 2010)
2.4 Manifestasi Klinik
Menurut berat ringannya gejala, hperemesis gravidarum dapat dibagi dalam tiga
tingkatan (Manuaba, 2001; Winkjosastro, 2005).
a. Tingkat I
Muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum. Pada tingkatan ini
klien merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri pada
epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100x/menit, tekanan darah sistol menurun, dapat
disertai peningkatan suhu tubuh, turgor kulit berkurang, lidah kering, dan mata
cekung.
b. Tingkat II
Klien tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan
tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, sehu kadang-kadang naik,
hemokonsentrasi, oliguria, dan konstipasi.
c. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen
sampai koma, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, serta suhu meningkat.
Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai wernicke
ensefalopati. Gejala yang dapat timbul seperti nistagmus, zat makanan, termasuk
vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan terjadinya payah hati. Pada
tingkatan ini juga terjadi perdarahan dari esophagus, lambung dan retina.
(Runiari. N, 2010)
2.5 Pemeriksaan Penunjang
a. Urinalisis untuk menentukan adanya infeksi dan/atau dehidrasi meliputi pemeriksaan
keton, albumin, dan berat jenis urin.
b. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht).
c. Pemeriksaan elektrolit jika terjadi dehidrasi dan diduga terjadi muntah berlebihan
meliputi pemeriksaan natrium, kalium, klorida, dan protein.
d. Pemeriksaan Blood Urea Nitrogen (BUN), nonprotein nitrogen, dan kadar asam.
e. Tiroid Stimulating Hormon (TSH) untuk menentukan penyakit pada tiroid.
f. CBC, amilase, lipase, keadaan hati atau jika diduga terjadi infeksi sebagai penyebab.
g. Foto abdomen jika ada indikasi gangguan abdomen akut.
h. Kadar hCG jika diduga kehamilan multiple atau mola hidatiformis.
(Runiari. N, 2010)
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan tergantung pada beratnya gejala.
Pengobatan dilakukan mulai dari yang paling ringan dengan perubahan diet sampai
pendekatan dengan pengobatan antiemetik, rawat inap, atau pemberian nutrisi parenteral.
Pengobatan terdiri atas terapi secara farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi
farmakologi dilakukan dengan pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, dan
kortikosteroid. Terapi nonfarmakologi dilakukan dengan cara pemberian diet, dukungan
emosional, akupuntur, dan jahe (Quinland, et al., 2005).
(Runiari. N, 2010)
2.7 Pencegahan
Pencegahan hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan
roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
http://binbask.blogspot.com/
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Riwayat kehamilan saat ini meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal
dan komplikasi.
b. Riwayat diet, khususnya intake cairan.
c. Pengobatan yang didapat saat ini.
d. Riwayat pembedahan khususnya pembedahan pada umumnya.
e. Riwayat medis sebelumnya seperti riwayat penyakit obstetri dan ginekologi, kolelitiasis
atau gangguan abdomen lainnya, gangguan tiroid, dan ada tidaknya depresi.
f. Riwayat sosial seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan
lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan,
ketidakhadiran di tempat bekerja, perubahan status kesehatan atau stresor kehamilan,
respons anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan kondisi sakit,
serta seistem pendukung.
g. Integritas ego seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan
persepsi tentang kondisi, dan kehamilan yang tidak direncanakan.
h. Riwayat penyakit sebelumnya meliputi awal kejadian dan lamanya. Jika mengalami
muntah, kaji warna, volume, frekuensi, dan kualitasnya. Kaji juga faktor yang
memperberat dan memperingan keadaan, serta pengobatan yang dilakukan baik di
fasilitas kesehatan atau pengobatan di rumah.
i. Gejala-gejala lain seperti bersendawa atau flatus, diare atau konstipasi, serta nyeri pada
abdomen. Riwayat nyeri abdomen meliputi lokasi, derajat, kualitas, radiasi, serta faktor
yang memperingan dan memperberat nyeri.
j. Pengkajian lain dapat dilakukan dengan menggunakan Rhodes Index of Nausea and
Vomiting yang terdiri atas 8 pertanyaan untuk mengkaji frekuensi dan beratnya mual dan
muntah. Instrument ini telah di teliti valid dan reliabel olehFamily Nurse Practitioner
program, School of Nursing, University of Texas at Austin.
(Runiari. N, 2010)
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
3. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan volume cairan aktif (mual dan muntah
berlebihan)
4. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan energi dan kelelahan.
3.4 Implementasi/Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah inisiatf dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien (Nursalam, 2001).
(Runiari. N, 2010)
3.5 Evaluasi
Hal-hal yang perlu dievaluasi pada asuhan keperawatan klien dengan hiperemesis
gravidarum.
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit.
a. Turgor kulit.
b. Membrane mukosa.
c. Berat badan sesuai dengan umur kehamilan.
d. Tanda-tanda vital.
e. Pemeriksaan laboratorium: elektrolit serum, Hb dan Ht, serta berat jenis urine.
2. Frekuensi dan beratnya muntah.
3. Intake oral.
4. Kemampuan dalam beraktifitas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil
yang penyebabnya belum diketahui pasti. Namum ada beberapa faktor predisposisi
terjadinya hiperemesis gravidarum pada wanita hamil. Faktor predisposisi antara lain
faktor fisiologi, faktor lingkungan, faktor psikospiritual, dan faktor sosiokultural.
Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi 3 berdasarkan dari tingkatan tanda dan
gejalanya.
Pemeriksaan lanjutan untuk huiperemesis gravidarum antara lain: urinalisis, kadar
Hb dan Ht, pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan BUN, TSH, CBB, amilase, lipse,
keadaan hati, foto abdomen dan kadar hCG.
Penatalaksanaan mual dan muntah pada wanita hamil tergantung berat ringannya
gejala.
Salah satu pencegahan agar tidak terjadinya hiperemesis gravidarum pada wanita
hamil adalah makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Runiari. N, 2010, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum:
Penerapan Konsep dan Teori Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Wilkinson. J.M, dan Ahern. N.R, 2011, Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis
NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC, ahli bahasa Esty Wahyuningsih, Jakarta:
EGC
http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/02/hiperemesis-gravidarum.html postedby
fajrucmedicine at Friday, February 1st, 2003
http://binbask.blogspot.com/2013/01/askep-hiperemesis-gravidarum.html posted by Bintang
Baskoro at Sunday, Januari 13th, 2013