Soekarwo menuturkan, jika alasan menaikkan cukai rokok untuk mencegah anak-anak merokok,
kebijakan itu bukan solusi. "Kalau tujuannya itu, ya tidak bisa. Seharusnya melalui sosialisasi dengan
baik," katanya.
Soekarwo berseloroh bila ingin mengurangi jumlah perokok, caranya bukan menaikkan cukai, namun
semua pabrik rokok harus ditutup. "Pabrik rokok di luar negeri juga harus ditutup. Mending begitu,"
katanya.
Menurut Soekarwo Jawa Timur menyumbang cukai ke pusat sebesar Rp 100 triliun. Dari Jumlah
tersebut, ujar Soekarwo, yang kembali ke Jawa Timur "hanya" 2 persen atau sekitar Rp 2,2 triliun. "Dari
jumlah ini kemudian dibagi dengan seluruh pemerintah daerah yang berjumlah 38," katanya.
Direktur Gudang Garam Istata Taswin Sidharta menilai isu kenaikan cukai oleh pemerintah pusat belum
mempengaruhi industri rokok. "Kami yakin pemerintah akan bijak memperhitungkan seberapa besar
kenaikan cukai yang ideal," ucapnya pada saat jumpa pers dalam acara Investor Summit dan Capital
Market Expo di Surabaya, Kamis, 18 Agustus 2016.