PENDAHULUAN
Sistem zonasi mulai diberlakukan pada penerimaan peserta didik baru tahun
ajaran 2019/2020. Sistem ini diharapkan oleh pemerintah untuk dapat mengurangi
perbedaan yang terjadi antar sekolah. Pemerintah menginginkan agar persebaran peserta
didik unggul dan tidak unggul dapat merata di setiap sekolah serta tidak ada lagi
pengelompokkan sekolah favorit maupun non favorit sehingga kualitas pendidikan di
setiap sekolah dapat sama antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, pemeritah juga
ingin menyelesaikan masalah transportasi serta kerepotan orang tau dalam mengantar
anaknya yang bersekolah jauh dari rumah. Tujuan pemerintah dalam meratakan dan
meningkatkan kualitas pendidikan sangat bagus jika diimbangi dengan kesiapan
berbagai aspek.
1
Namun faktanya, kualitas para pengajar yang professional serta fasilitas
penunjang yang baik belum merata di setiap sekolah. Hal tersebut menyebabkan
pelaksanakan sistem zonasi sekolah dalam PPDB tanpa adanya masa peralihan akan
menimbulkan berbagaii masalah. Salah satu contohnya ialah banyaknya calon peserta
didik menggunakan kartu keluarga dari saudara atau kerabat mereka yang memiliki
jarak lebih dekat dengan sekolah yang akan dituju. Jika hal tersebut tidak dihentikan,
maka pemerataan peserta didik dan kualitas sekolah akan sulit untuk dicapai. Dengan
adanya polemik yang berkembang di masyarakat mengenai sistem zonasi, maka
diperlukan adanya upaya untuk memperbaiki sehingga kedepannya sistem zonasi
sekolah dapat berjalan dengan optimal serta dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan
oleh pemerintah.
Tujuan
2. untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi masalah yang timbul dan
mengoptimalkan sistem zonasi sekolah.
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
Taylor juga menekankan jika manajer dan tenaga kerja memiliki tujuan yang
sama. Sebagai contoh, jika manajer memiliki tujuan untuk menekan biaya tenaga kerja
dan tenaga kerja mempunyai tujuan untuk mendapatkan upah maksimum yang sesuai
pekerjaan maka kedua hal tersebut mampu dipenuhi dengan cara melakukan
pengukuran produktivitas tenaga kerja sehingga dapat menekan biaya tenaga kerja.
Taylor berpendapat bila tenaga kerja dapat memahami dan melakukan tindakan menurut
manajemen ilmiah maka pekerjaan dapat dilakukan secara optimal dan kritik terhadap
atasan maupun pekerjaannya akan sedikit.
Kedua tokoh memiliki gagasan yang serupa dengan fokus yang sedikit berbeda.
Taylor yang lebih menekankan pemberian pelatihan kepada tenaga kerja serta
menggunakan metode yang baru dalam melaksanakan pekerjaan. Sementara itu, Henry
3
Gantt lebih fokus pada unsur manusia dengan melakukan pemberian sistem bonus
kepada tenaga kerja serta melakukan pembagian kerja secara detail.
Fayol juga menyatakan beberapa ajaran selain gagasan pokok yang telah
diungkapkan diatas seperti:
4
Henry Fayol telah menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemenlah yang
mudah untuk diterapkan dan dilakukan penyesuaian, oleh karena itu ia telah membagi
prinsip manajemen ke dalam empat belas macam prinsip, yaitu :
5
BAB 3
PEMBAHASAN
Lalu, dalam rangka pengerahan sumber daya organisasi untuk sebagai wujud
pengorganisasian pemerintah telah mengungkapkannya pada dalam pasal enam belas di
peraturan tersebut yang menjelaskan peraturan terkait sistem zonasi yang mana sekolah
yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan berasal dari pemerintah daerah
diwajibkan untuk menerima calon peserta didik yang bertempat tinggal di dekat sekolah
atau dalam radius zona paling sedikit 90% dari jumlah seluruh peserta didik yang
diterima oleh sekolah.
6
Pada pelaksanaan tahapan pengkoordinasian (coordinating), pemerintah telah
bertindak untuk memastikan pelaksanaan sistem zonasi berjalan baik dengan cara
melalui dinas pendidikan yang berada di setiap daerah baik provinsi, kabupaten atau
kota untuk bertugas dalam mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan PPDB.
Dalam proses mengatasi masalah dan perbaikan pada sistem zonasi dapat
diterapkan prinsip manajemen ilmiah menurut beberapa ahli. Jika menggunakan prinsip
yang digagas oleh Frederick W. Taylor, maka dilakukan empat tahapan yang dapat
dilakukan oleh pemerintah.
7
Perbaikan yang dilakukan dalam sistem zonasi antara lain, jalur PPDB yang
dibagi menjadi tiga jalur yaitu jalur zonasi, prestasi dan perpindahan tugas orang tua
atau wali dengan ketentuan jalur zonasi paling sedikit mendapat kuota sebesar 80% dari
daya tampung sekolah, jalur prestasi paling banyak 15% diikuti dengan jalur
perpindahan tugas orang tua atau wali paling banyak 5%.
Kemudian dengan diterapkannya kuota ketiga jalur, khususnya jalur zonasi yang
dikurangi persentase minimal kuota menunjukkan bahwa pemerintah saat ini
mengupayakan jalur zonasi dilakukan dengan tahap peralihan sehingga tidak terburu-
buru dalam melakukan zonasi sepenuhnya dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
8
memudahkan peserta didik dari domisili lain diterima di suatu sekolah yang jaraknya
jauh dengan asalnya.
9
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, R.W., 2018. Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid 1. Terjemahan oleh Gina Gania.
Jakarta : Erlangga.
Supeno, Eko. 2012. Evolusi Pemikiran Manajemen: Sebuah Tinjauan Wren dan
Bedeian. Jurnal Jejaring Administrasi Publik. 4 (1): 54-62
11