(PDF) Laporan Praktikum Pengaruh PH Terhadap Aktivitas Enzim - PDF - Convert
(PDF) Laporan Praktikum Pengaruh PH Terhadap Aktivitas Enzim - PDF - Convert
Mengetahui,
Dosen Penanggungjawab
A. Latar Belakang
Sel yang hidup merupakan pabrik kimiawi mini, tempat terjadinya ribuan
reaksi dalam ruang berukuran mikroskopik. Gula dapat diubah menjadi asam
amino yang kemudian bertaut satu sama lain menjadi protein ketika
dibutuhkan, dan protein diurai menjadi asam-asam amino yang dapat diubah
menjadi gula ketika makanan dicerna.
Enzim merupakan makromolekul yang bekerja sebagai katalis yaitu agen
kimiawi yang mempercepat reaksi tanpa ikut terkonsumsi oleh reaksi. Jika
tidak ada regulasi oleh enzim, lalu lintas kimiawi melalui jalur-jalur
metabolisme akan macet total karena banyak reaksi kimia akan berlangsung
terlalu lama. Banyak faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi cara
kerja enzim misalnya pH.
Banyak enzim yang sensitif terhadap perubahan pH dan setiap enzim
memiliki pH optimum untuk aktivitasnya. Perubahan pH dapat menyebabkan
berhentinya aktivitas enzim akibat proses denaturasi pada struktur tiga
dimensi enzim. Sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada
kisaran pH lingkungan yang agak sempit. Diluar pH optimum tersebut,
kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan
cepat.
Salah satu jenis enzim yang banyak dihasilkan oleh mikroorganisme
adalah enzim amilase. Enzim amilase bisa didapatkan pada kecambah biji-
bijian karena enzim amilase diperlukan biji pada proses metabolisme senyawa
pati yang berfungsi untuk mengkatalisis pemecahan atau hidolisis senyawa
pati menjadi gula sederhana yang larut dalam air yang diperlukan untuk
perkecambahan biji. Munculnya tunas pada kecambah biji-bijian dapat
mengaktifkan enzim amilase, enzim tersebut menyediakan nutrisi yang paling
baik untuk membantu pertumbuhan tunas.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengaruh pH terhadap aktivitas
enzim, maka kami melakukan praktikum yang berjudul pengaruh pH terhadap
aktivitas enzim untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang dimaksud.
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat membuktikan pengaruh pH
terhadap aktivitas enzim amilase.
C. Manfaat
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa telah mampu
membuktikan pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase serta telah
mengetahui bagaimana pengaruh tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
Kode pH pH Perubahan
Tabung
Tabung Awal Akhir Warna Awal Warna Akhir
A1
A A2 6 6 Putih Susu Putih Susu
A3
B1 Abu- abu Orange
B B2 6 2 Biru muda Biru muda
B3 Abu-abu hijau Hijau kuning
C1 Abu-abu Kuning coklat
C C2 6 7 Abu-abu Kuning coklat
C3 Abu-abu Kuning coklat
D D 6 6 Abu-abu hijau Merah bata
B. Pembahasan
1. Tabung A
Tabung A1, A2, A3 masing-masing diberikan 1 ml amilum dan ekstrak
kecambah kacang hijau, kemudian didapatkan pHnya sebesar 6. Ketiga
tabung tersebut kemudian dipanaskan setelah didiamkan selama masing-
masing 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Hasil pemanasan tidak
menunjukkan perubahan warna. Warna masih sama dengan warna awal
yaitu putih susu. Hal ini terjadi karena tidak adanya Fehling A yang
merupakan larutan CuSO4 dan Fehling B yang merupakan campuran
larutan NaOH dan kalium-natrium tartrat yang bereaksi dengan aldehida
atau gula pereduksi (seperti glukosa) sehingga tidak menghasilkan endapan
Cu2O yang berwarna merah bata.
2. Tabung B
Tabung B1, B2, B3 diberikan perlakuan yang hampir sama dengan
tabung A. Namun, tabung B ditetesi dengan larutan HCl 10% sehingga
ekstrak menjadi asam dengan pH 2. Ketiga tabung tersebut kemudian
ditetesi larutan fehling A dan fehling B kemudian didiamkan selama
masing-masing 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Warna ekstrak menjadi
berubah yaitu tabung B1 berwarna abu-abu, tabung B2 berwarna biru
muda, dan tabung B3 berwarna abu-abu kehijauan. Masing-masing tabung
kemudian dipanaskan selama 2 menit dan menunjukkan perubahan warna
yaitu tabung B1 berwarna orange, tabung B2 berwarna biru muda, dan
tabung B3 berwarna hijau kuning. Hal ini menunjukkan aktivitas enzim
menjadi terganggu dengan pH 2 karena pada pH optimum, larutan akan
berwarna merah bata setelah dipanaskan.
3. Tabung C
Tabung C1, C2 C3 diberi perlakuan yang hampir sama dengan tabung
A. Namun, tabung C diberikan 1 tetes larutan NaOH 1 % dengan harapan
larutan menjadi basa. Namun, pada kenyataannya larutan menjadi netral
dengan pH 7. Ketiga tabung tersebut kemudian ditetesi larutan fehling A
dan fehling B kemudian didiamkan selama masing-masing 5 menit, 10
menit, dan 15 menit. Warna ekstrak pada setiap tabung berubah menjadi
abu-abu. Masing-masing tabung kemudian dipanaskan selama 2 menit dan
menunjukkan perubahan warna yaitu ekstrak pada setiap tabung menjadi
kuning kecokelatan.
Menurut teori, apabila ada gula pereduksi pada sampel, maka akan
terjadi perubahan warna kuning menjadi merah jingga. Adanya perubahan
warna tersebut menandakan bahwa telah terjadi reaksi enzimatis yaitu
dengan adanya enzim amilase yang mampu merombak pati menjadi gula.
Namun, warna larutan yang terbentuk adalah kuning kecoklatan yang
berarti pH 7 bukan merupakan pH optimum pada enzim amilase.
4. Tabung D
Tabung D diberikan perlakuan yang hampir sama dengan tabung A.
Namun, tabung D ditetesi larutan fehling A dan fehling B kemudian
didiamkan selama 15 menit dan warna larutan menjadi abu-abu kehijauan.
Tabung D kemudian dipanaskan selama 2 menit dan menunjukkan
perubahan warna yaitu warna menjadi merah bata.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa jika terdapat glukosa dalam sampel
maka akan terbentuk endapan berwarna merah bata yang merupakan
endapan tembaga (I) oksida (Cu2O) yang dihasilkan dari reduksi tembaga
(II) oksida (CuO) oleh glukosa yang merupakan gula pereduksi.
Bertambahnya endapan merah bata pada sampel menunjukkan bahwa
glukosa yang terbentuk semakin banyak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa konsentrasi pH dapat mempengaruhi aktivitas enzim. Enzim bekerja
optimal pada kondisi yang tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa. Enzim
menjadi denaturasi bila diperlakukan pada kondisi asam atau basa yang kuat.
Sebagian besar enzim dapat bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan
yang agak sempit. Di luar pH optimum tersebut, kenaikan atau penurunan pH
tersebut menyebabkan penurunan aktivitas enzim.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati-hati menggunakan larutan
HCl dan NaOH karena dapat merusak jaringan kulit.
2. Diharapkan kepada asisten agar dapat meningkatkan bimbingannya
sehingga praktikan dapat melakukan pengamatan dengan baik dan benar.
3. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan alat praktikum yang lebih
lengkap dan baik agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Jayanti, Risha Tiara. 2011. Pengaruh pH, Suhu Hidrolisis Enzim α-Amilase dan
Konsentrasi Ragi Roti untuk Produksi Etanol Menggunakan Pati Bekatul.
Surakarta: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret.
Sianturi, Dessy Christina. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase
Termofil Kasar dari Sumber Air Panas Penen Sibirubiru Sumatera Utara.
Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
B1 B2 B3 B1 B2 B3
C1 C2 C3 C1 C2 C3
D D