Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RUTIN

BERMAIN PERAN (SIMULASI KEPEMIMPINAN PUBLIK DIDEPAN


KELAS SESUAI SKENARIO YANG DISUSUN)

DISUSUN OLEH:
MIKHAEL SEPTIYAN HUTAGALUNG (5193250008)
MUNAWIR ASYRAFI HADY LUBIS (5193550019)
MUHAMMAD RIVALDI (5193550010)

4 SEPTEMBER 2019

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Rosnelli, M.Pd

MATA KULIAH:
KEPEMIMPINAN
PRODI S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2019

[Type text] Page 1


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya kami sekelompok tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proes pembelajaran yang telah dititipkan
kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan,
namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk menyelesaikan makalah ini.

Butuh waktu yang cukup lama untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada beberapa pihak


yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah
yanag kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca. Kami sadar bahwa
makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, panduan dan kritik yang membangun dari
rekan-rekan amatlah membantu daklam penyempurnaan makalah ini.

Medan, 5 Septermber 2019

Penulis

i
[Type text] Page 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1 Pengertian bermain peran..........................................................................2
2.2Metode bermain peran dalamkepemimpinan............................................3
2.3 Manfaat dan Tujuan bermain peran kepemimpinan..................................4
2.4Kekurangan dan Kelebihan dalam bermain peran....................................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................7


3.1 Kesimpulan...............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8

ii

[Type text] Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahkluk yang paling sempurna dibandingkan mahkluk ciptaan
Tuhan lainnya. Manusia mampu untuk memilih yang baik dan yang buruk. Manusia
tidak bisa hidup sendiri tentu manusia membutuhkan pertolongan orang lain untuk
saling berinteraksi. Manusia harus peduli dengan sesama dan dengan mahkluk yang
disekitarnya.
Manusia harus memiliki jiwa pemimpin agar dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Terkhusus untuk masalah yang relatif pelik dan sulit. Dalam
hal ini seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengambil keputusan agar masalah
dapat terselesaikan dengan baik. Pemimpin memiliki peran untuk mempengaruhi
moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat
prestasi suatu organisasi. Pemimpin juga mempunyai peran penting dalam
membantu kelompok, organisasi, atau masyarakat.
Tetapi tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Sehingga seseorang harus banyak
berlatih menjadi pemimpin seperti bermain peran dilakukan untuk membuat orang
menjadi orang yang dapat diandalkan dalam hal membuat keputusan dalam suatu
masalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud bermain peran dalam kepemimpinan?
2. Bagaimanakahmetode dari bermain peran dalam kepemimpinan?
3. Tuliskan manfaat dari bermain peran dalam kepemimpinan?
4. Tuliskan kekurangan dan kelebihan bermain peran dalam kepemimpinan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi bermain peran dalam kepemimpinan
2. Untuk mengetahui cara bermain peran dalam kepemimpinan
3. Untuk mengetahui manfaat dari bermain peran dalam kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kekurangandan kelebihandari bermain peran dalam kepemimpinan

[Type text] Page 4


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian bermain peran


Supriyati berpendapat dalam buku Metode Pengembangan Prilaku dan
Kemmapuan Dasar Anak Usia Dini (2008 : 109), bermain peran adalah
permainan yang memerankan tokoh-tokoh atau benda-benda sekitar anak
sehingga dapat mengembangkan daya khayal (imajinasi) dan penghayatan
terhadap bahan kegiatan yang dilaksanakan. Bermain peran berarti
menjalankan fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan
sebagai dokter, ibu guru, nenek tua renta.
Menurut Lilis Suryani (2008 : 109), bermain peran adalah memerankan
karakter/tingkah laku dalam pengulangan kejadian yang diulang kembali,
kejadian masa depan, kejadian yang masa kini yang penting, atau situasi
imajinatif. Anak-anak pemeran mencoba untuk menjadi orang lain dengan
memahami peran untuk menghayati tokoh yang diperankan sesuai dengna
karakter dan motivasi yang dibentuk pada tokoh yang telah ditentukan.
Selanjutnya, Corsini, dalam Tatiek (2001: 99) menyatakan  bahwa bermain peran dapat
digunakan sebagai: (a) alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara
mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi dan kejadian yang
terjadi dalam kehidupan sebenarnya.(b) media pengajaran,melalui proses “modeling”
anggota dapat lebih efektif melalui ketrampilan-ketrampilan antar pribadi dengan
mengamati berbagai cara dalam memecahkan masalah.(c) metode latihan untuk melatih
ketrampilan-ketrampilan tertentu melalui keterlibatan secara aktif dalam proses bermain
peran.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:697) disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan bermain adalah berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati
(dengan alat tertentu atau tidak). Bermain merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh setiap anak, bahkan dikatakan anak mengisi sebagian besar
dari kehidupannya dengan bermain. 
Bermain peran sering digunakan untuk mengajarkan masalah tanggung
jawab warga negara, kehidupan sosial, atau konseling kelompok.metode ini
memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari tingkah laku
manusia.

[Type text] Page 5


2.2 Metode bermain peran dalam kepemimpinan

1. Metode atau hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam bermain peran


kepemimpinan
a. Tentukan topiknya.
Sebelum melakukan simulasi kepemimpinan publik, kita harus menyiapkan topik yang
mau kita bahas dan kita harus menguasai materi tersebut supaya dalam memimpin
publik agar berjalan dengan baik. Dalam memilih topik haruslah sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh pendengar atau publik yang mau kita pimpin dalam kelas.

b. Buat daftar tujuan Anda


Setelah menyiapkan topik yang mau dibahas, kita sebagai pemimpin harus menyiapkan
tujuan dari materi yang dibahas. Dalam membahas sesuatu kita harus tahu arah
pembicaraan sesuatu ini mau dibawa kemana dan memikirkan apa yang pendengar
dapat dari membahas topik tersebut dan mendapatkan kesepakatan antara pemimpin
dengan pendengar.

c. Lakukan brainstorming skenario kreatif.


Setelah menyiapkan topik, kita harus membuat skenario dalam menjalankan bermain
peran kepemimpinan. Dalam membuat skenario kita sebagai pemimpin harus
melibatkan semua anggota atau pun pendengar yang berada dikelas supaya terkesan
atraktif dan lebih hidup suasana dari pada hanya mendengar pemimpin berbicara.

d. Kumpulkan bahan dan persediaan


ketika sudah menentukan topik maka kita harus mengumpulkan bahan atau materi yang
akan mau didiskusikan. Selain itu, carilah informasi tambahan mengenai bahan tersebut
supaya wawasan kita luas terhadap bahan atau materi tersebut.

e. Kembangkan pertanyaan diskusi


Selain menghasilkan diskusi, pertanyaan membantu mengukur pembelajaran,
mengklarifikasi konsep, dan mendapatkan umpan balik. Selanjutnya, yang
terakhir memberi wawasan untuk meningkatkan aktivitas.

[Type text] Page 6


2.3Manfaat dan Tujuan bermain peran kepemimpinan

a. Manfaat bermain peran


Manfaat metode bermain peran menurut Bruce Joyce (dalam Sutino 2011: 34) adalah
sebagai berikut :

1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengenali dan memperhitungkan


perasaannya sendiri serta perasaan orang lain. Siswa bisa memiliki perilaku baru
dalam menghadapi situasi sulit yang tengah dihadapi dan siswa meningkatkan skill
memecahkan masalah.
2. Bermain peran bisa merangsang timbulnya beberapa aktivitas. Siswa menikmati
tindakan atau peranannnya.

b. Tujuan bermain peran


Tujuan merupakan sesuatu yang harus ditemukan di dalam membuat suatu perencanaan
sehingga memiliki arah yang jelas. Metode bermain peran ini digunakan untuk mencapai
beberapa bentuk tujuan pembelajaran baik secara instruksional maupun pengiring. Metode
bermain peran dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, misalnya
dalam bermain drama pendek.

Bermain peran dapat digunakan untuk meningatkan keterampilan berbicara siswa karena
dalam bermain peran siswa diharuskan untuk terampil berbicara kepada pemeran lainnya.
Penanaman dan pengembangan aspek nilai, moral, dan sikap siswa akan lebih mudah dicapai
apabila siswa secara langsung mengalami (memerankan) peran tertentu, daripada hanya
mendengarkan penjelasan atau melihat dan mengamati saja. Penjelasan tersebut memberikan
alasan kuat bahwa penggunaan metode bermain peran dapat mengembangkan aspek sikap
atau kepribadian siswa menjadi leebih baik. Pengalaman dengan melakukan langsung
kegiatan bermain peran akan lebih membekas pada diri siswa dari pada hanya melihat dan
mendengar saja.

Soebrata (dalam Sutino 2011: 31) menyatakan bahwa bermain peran dapat memberiikan
kesempatan kepada siswa untuk menghayati pikiran dan perasaan orang lain yang mungkin
berbeda dengan pikiran dan perasaannya sehingga sikap toleran dapat berkembang.

Hamalik (dalam Sutino, 2011:31) menyatakan tujuan bermain peran harus sesuai dengan
jenis belajar, yaitu sebagai berikut :

1. Belajar dengan berbuat, yaiitu melakukan peranan tertentu sesuai dengan kenyataan
yang sesungguhnya. Tujuannnya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan
interaktif atau reaktif.
2. Belajar melalui peniruan, yaitu pengamat (siswa) menyamakan diri dengan pelaku
dan tingkah laku pemeran.
3. Belajar melalui balikan, pangamat menanggapi perilaku para pemain peran yang telah
ditampilkan
4. Belajar melalui pengkajian, penilalian, dan pengulangan yaitu pemeran dapat
memperbaiki keterampilan-keterampilan mereka dengan mengulanginya dalam
penampilanberikutnya.

[Type text] Page 7


2.4 Kekurangandan Kelebihan bermain peran

a. Kekurangan bermain peran

1. Strategi bermain peran membutuhkan kerja keras semua pihak yang terlibat

Mempersiapkan pembelajaran dengan strategi bermain peran kadangkala memerlukan kerja


keras dari guru maupun siswa, atau bahkan pihak lain yang mungkin dilibatkan. Akan tetapi,
semuanya ini akan impas dengan motivasi yang akan dimiliki siswa serta penguasaan
terhadap konsep yang dibelajarkan pada mereka.

2. Alokasi waktu menjadi isu penting

Persiapan pelaksanaan strategi bermain peran tentunya membutuhkan alokasi waktu yang
relatif lebih banyak ketimbang strategi lainnya. Hal ini wajar karena ada banyak hal yang
harus dilakukan baik oleh guru maupun siswa sebelum dan saat melaksanakan pembelajaran
dengan strategi ini.

b. Kelebihan bermain peran

1. Strategi bermain peran dapat meningkatkan minat siswa

Poorman (2002) menyebutkan bahwa menurut hasil penelitian, strategi bermain peran
dapat meningkatkan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran dan materi pelajaran,
sehingga dengan demikian juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep
yang sedang dibelajarkan kepada mereka. Apalagi untuk mempersiapkan pembelajaran
dengan strategi ini mereka harus terlebih dahulu melakukan studi tentang karakter atau
tokoh yang akan diperankan atau dibuat skenarionya.

2. Strategi bermain peran (role playing) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran
Berdasarkan penelitian Poorman (2002), siswa yang diwawancarai mengatakan bahwa
dengan strategi bermain peran yang dilaksanakan oleh guru, membuat mereka ingin terlibat
aktif melakukan sesuatu dalam pembelajaran.
Hal ini senada sebagaimana yang diteliti Fogg (2001) bahwa pembelajaran yang
menggunakan strategi bermain peran meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar.

3. Strategi bermain peran (role playing) dapat mengajarkan siswa untuk


berempati dan memahami suatu hal melalui berbagai sudut pandang
Suatu kegiatan belajar yang menggunakan strategi bermain peran ternyata dapat
mengajarkan siswa untuk berempati. Tentu saha kelebihan ini dapat dengan mudah kita
maklumi karena strategi bermain peran sangat melibatkan emosi siswa.

[Type text] Page 8


4.Strategi bermain peran memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memerankan tokoh yang barangkali dikenal dalam kehidupannya sehari-hari

Dengan bermain peran siswa akan dapat mengalami dan merasakan bagaimana menjadi
seorang tokoh yang mungkin familiar dalam kehidupan mereka. Hal ini akan membuat
mereka menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah yang ada di sekitarnya,
meningkatkan keterampilan interpersonal, dan tentu saja dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi.

5. Strategi bermain peran dapat diterapkan dalam berbagai setting


Jangan mengira strategi bermain peran sulit untuk diaplikasikan. Bermain peran dapat
diterapkan dalam setting yang sangat bervariasi, termasuk di dalam ruang kelas standar.
Selain itu bermain peran dapat dilakukan siswa secara individual maupun secara
berkelompok.

[Type text] Page 9


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bermain peran dalam kepemimpinan sangat penting,karena bermain peran dapat mengubah pola
pikir seseorang baik dalam bentuk keberanian dan percaya diri seseorang.bermain peran dalam
kepemimpinan harus diterapkan juga dalam kehidupan sehari-hari karna mengingat peran pemimpin
itu sangat penting dilingkungan masyarakat.

[Type text] Page 10


DAFTAR PUSTAKA
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pengertian-bermain-peran.html

https://www.slideshare.net/rahmawinasa/model-stimulasi-kepemimpinan-melalui-bermain-peran

http://pedulidenganmenulis.blogspot.com/2013/02/kelebihan-dan-kelemahan-metode-
bermain.html

[Type text] Page 11

Anda mungkin juga menyukai