menjadi lebih baik dan lebih bermutu dari sebelumnya. Pendidikn adalah sesuatu yang teramat
penting untuk kelangsungan hidup manusia. Bicara tentang Penddikan, dalam dunia pendidikan
kita sudah tidak asing lagi dengan kata evaluasi atau bahkan penilaian. Tidak hanya dalam dunia
pendidikan saja, evaluasi dan penilaian dapat kita terapkan dalam berbagai hal. Namun dalam
paper ini kita akan membahas tentang “Evaluasi dan Penilaian Tenaga Pendidik atau
Kependidikan” yang berati berfokus pada guru ataupun sekolah. Garis besar evaluasi adalah
sebagai cara atau sarana untuk kita menyeleksi sesuatu hal.
Seperti yang kita ketahui sejauh ini, pendidikan atau tenaga pendidik di Indonesia saat
inii sudah semakin terlihat penurunan kualitasnya. Dapat kita lihat dari berbagai sudut pandang,
untuk hal kecilnya saja saat OSPEK atau yang disebut juga dengan penerimaan siswa baru. Pada
saat OSPEK berlangsung terkadang ada senior yang menyiksa juniornya, dan hal itu terjadi, juga
terkadang atas seizing guru sekolah tersebut. Belum lagi terkadang dapat kita liat penganiayaan
guru terhadap murid nya. Disini masalah bukan hanya terletak pada siswa, tetapi kepada guru
yaitu tenaga pendidik.
Dunia pendidikan saat ini sudah mulai menjadi trending topic di kalangan masyarakat,
tidak hanya perilaku siswanya yang kurang bermoral tetapi pada pengajarnya juga. Bahkan saat
ini banyak kitajumpai seorang kepala sekolah yang tidak bisa bertindak tegas terhadap kesalahan
gurunya. Terkadang lebih menjorok untuk menutup – nutupi kesalahan gurunya demi menjaga
nama baik sekolahnya. Inilah salah satu kesalahan tenaga pendidik maupun kependidikan, dan
berakibat buruk pada dunia pendidikan.
Dapat kita ketahui bahwa tenaga pendidik atau guru merupakan aspek terpenting dalam
perkembangan dunia pendidikan. Tugas utama guru pada dasarnya ialah mendidik, mengajar,
membina, mengarahkan, melatih dan menilai peserta didik. Tenaga pendidik melaksanakan tugas
– tugas tersebut sesuai dengan kemampuan yang di perolehnya. Seorang tenaga pendidik
haruslah bekerja dengan professional. Professional yang berarti sesuai dengan kemampuannya
dalam suatu bidang, dan keprofesionalan seorang guru yaitu mengajar dan mendidik, dan
karenanya seorang gurupun harus mengetahui serta mampu menerapkan kode etik seorang guru
yang benar.
Oleh sebab itu saat ini dibutuhkan evaluasi dan penilaian terhadap tenaga pendidik dan
kependidikan. Untuk membentuk sekolah yang bermutu, bermoral dan berkualitas baik. Evalusi
tenaga pendidik berguna untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas yang bermutu
dan layak untuk di katakan sebagai tenaga pendidik, bukan hanya sekedar guru yang mengajar
dan mengisi daftar hadir disekolah. Tapi sebagai pembimbing dan pendidik haruslah
menunjukkan perilaku positif terhadap peserta didiknya dan masyarakat luas.
A. Pengertian dan Manfaat Evaluasi/Refleksi Tenaga Pendidik
Evaluasi/ refleksi dan Penilaian Tenaga Pendidik dan Kependidikan merupakan suatu
proses penilaian atau pembinaan seorang pendidik. Evaluasi sendiri mempunyai arti secara
singkat yaitu sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar
kelas atau kelompok. Hasil evaluasi diharapkan dapat mendorong guru untuk mengajar lebih
baik dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik. Jadi, evaluasi memberikan informasi
bagi kelas dan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Sedangkan Evaluasi menurut Griffin & Nix (1991) adalah “judgment terhadap nilai atau
implikasi dari hasil pengukuran”. Menurut definisi ini selalu didahului dengan kegiatan
pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), “evaluasi adalah proses penentuan sejauh
mana tujuan pendidikan telah tercapai”. Astin (1993) mengajukan tiga butir yang harus
dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga butir tersebut adalah
masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang dievaluasi adalah prestasi
belajar peserta didik, khususnya pada ranah kognitif saja. Ranah afektif jarang diperhatikan
lembaga pendidikan, walau semua menganggap hal ini penting, tetapi sulit untuk mengukurnya.
Sebagai Tenaga Pendidik dan Kependidikan seorang guru atau pun kepala sekola
haruslah bekerja dengan baik dan sesuai denga profesi yang merekageluti. Sseorang Tenaga
pendidik dan Kependidikan merupakan factor utama dalam perkembangan dan keberhasian suatu
system pembelajaran. Apabila seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan tidak bekrja sesuai
aturan yang ada maka system pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karenanya,
seorang Tenaga Pendidik dan Kependidikan dituntut agar bisa menunjukkan keprofesionalan
mereka, bahkan jika perlu keprofesionalan tersebut ditingkatkan lagi, agar para Tenaga Pendidik
dan Kependidikan dapat di katanya seorang yang bermutu dan berkualitas.
Secara umum ada beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam upaya
mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Strategi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
3. Perencanaan :
Sekolah harus membuat perencanaan yang teliti (mulai dari seberapa besar lingkup
cakupan kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan, waktu pelaksanaannya, sampai kepada
perkiraan biayanya) secara tertulis untuk menetapkan hal yang harus dilakukan, prosedurnya,
serta metode pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Pelaksanaan :
5. Evaluasi :
Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan ataupun hasil
yang dicapai oleh sekolah di dalam melaksanakan fungsinya sesuai rencana yang telah dibuat
sendiri oleh masing-masing sekolah. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi menyeluruh
menyangkut pengelolaan semua bidang dalam satuan pendidikan, yaitu bidang teknis edukatif,
bidang ketenagaan, bidang keuangan, bidang sarana prasarana dan administrasi ketatalaksanaan
sekolah.
6. Pelaporan :
Pelaporan merupakan pemberian atau penyampaian informasi tertulis dan resmi kepada
berbagai pihak yang berkepentingan (stake holders), mengenai aktifitas manajemen satuan
pendidikan dan hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu berdasarkan rencana dan aturan
yang telah ditetapkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi yang diemban
oleh satuan pendidikan tersebut.
Seorang tenaga pendidk dan kependidikan haruslah mengerti dan memahami tentang apa dan
bagaimana tugas yang harus dilakukannya. Dan seorang tenaga pendidik wajib melaksanakan
tugas nya dengan profesonal, dengan kata lain seorang tenaga penddik dan kependidikan tidak
boleh menelantarkan kewajbannya.
Aas Syaefudin (2005:103) menyebutkan bahwa tujuan pengelolahan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan adalah memiliki kemampuan, motivasi dan kreativitas.
Seorang Tenaga Penddik dan Kependidikan merupakan salah satu hal yang berbeda
namun berkesinambungan. Dan masing – masing sub memliki peran dan fungsinya masing
masing, yaitu:
a. sebuah sekolah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
b. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok memimpin, mendidik, mengkoordinasikan,
membina, dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan
tingkat menengah pertama.
c. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada poin (2), Kepala Sekolah
mempunyai fungsi :
1. Perumus kebijakan teknis di bidang pendidikan menengah pertama ;
2. Penyelenggara pelaksanaan kegiatan pembelajaran di bidang pendidikan tingkat
menengah pertama ;
d. Pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan
e. Pelaksana evaluasi dan pelaporan kegiatan pendidikan
f. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Sekolah mempunyai uraian tugas :
1. Menyusun rencana dan program kerja Sekolah ;
2. Membantu Kepala Dinas Pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di
tingkat sekolah menengah pertama.
3. Memimpin, mengkoordinasi, mengendalikan dan mengawasi kegiatan sekolah ;
4. Memberikan informasi mengenai perkembangan penyelenggaraan kegiatan sekolah.
5. Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja terkait dalam rangka kelancaran
pelaksanaan kegitan pembelajaran ;
6. Mengatur dan melaksanakan kegiatan pembelajaran ;
7. Melaksanakan kegiatan administrasi Sekolah ;
8. Melaksanakan kegiatan supervisi dalam kegiatan pembelajaran ;
9. Mendorong kegiatan sebagai inovator ;
10. Mendorong para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai
tugas dan fungsinya ;
11. Memberdayakan potensi masyarakat;
12. Melakukan pembinaan kepada tenaga fungsional guru dan tenaga administrasi dalam
rangka profesionalisme kerja;
13. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kegiatan kesiswaan;
14. Melaksanakan kegiatan pengelolaan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian,
sarana dan prasarana;
15. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk bahan
penetapan kebijakan lebih lanjut;
16. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sekolah;
17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pendidikan.
3. WK KESISWAAN
4. WK SARANA PRASARANA
a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite
Sekolah.
b. Menyelenggarakan bakti sosial, karyawisata.
c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (Gebyar Pendidikan)
d. Menyusun laporan
a. Kepala Tata Usaha adalah unsur staf yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Sekolah.
b. Kepala Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu Kepala Sekolah di bidang
admministrasi ketatausahaan.
c. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud poin (2), Kepala Tata Usaha
mempunyai uraian tugas:
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menyusun program kerja.
2. Melaksanakan kegiatan urusan ketatausahaan Sekolah;
3. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian di bidang ketatausahaan.
7. GURU
A. Merencanakan pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal tahun
atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja sekolah. Kegiatan penyusunan RPP ini
diperkirakan berlangsung selama 2 (dua) minggu atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat
diperhitungkan sebagai kegiatan tatap muka.
B. Melaksanakan Pembelajaran
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes. Penilaian
non tes dapat dibagi menjadi pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya
dalam bentuk tugas, proyek fisik, atau produk jasa.
Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ujian akhir semester, tengah
semester atau ulangan harian, dilaksanakan sesuai kalender akademik atau jadwal
yang telah ditentukan.
Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas.
Penilaian hasil test, dilakukan di luar jadwal pelaksanaan test, dilakukan di ruang guru
atau ruang lain.
Penilaian test tidak dihitung sebagai kegiatan tatap muka karena waktu pelaksanaan
tes dan penilaiannya menggunakan waktu tatap muka
b) Penilaian non tes berupa pengamatan dan pengukuran sikap.
Pengamatan dan pengukuran sikap dilaksanakan oleh semua guru sebagai bagian
tidak terpisahkan dari proses pendidikan, untuk melihat hasil pendidikan yang tidak
dapat diukur lewat test tertulis atau lisan.
pada jadwal yang ditentukan, dan atau di luar kelas.
Pengamatan dan pengukuran sikap, dilaksanakan di luar jadual pembelajaran atau
tatap muka yang resmi, dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka.
c) Penilaian non tes berupa penilaian hasil karya.
Hasil karya siswa dalam bentuk tugas, proyek dan atau produk, portofolio, atau
bentuk lain dilakukan di ruang guru atau ruang lain dengan jadwal tersendiri.
guru mengingat cara penyampaian informasi dari siswa yang belum sempurna.
Penilaian hasil karya ini dapat dikategorikan sebagai kegiatan tatap muka, dengan
beban yang berbeda antara satu mata pelajaran dengan yang lain. Tidak tertutup
kemungkinan ada mata pelajaran yang nilai beban non tesnya sama dengan nol.
Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
Mengisi daftar nilai siswa
Membimbing dan Melatih Peserta Didik.
Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga yaitu membimbing atau melatih
peserta didik dalam pembelajaran, intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang
dilakukan menyatu dengan proses pembelajaran atau tatap muka di kelas.
Bimbingan kegiatan intrakurikuler terdiri dari remedial dan pengayaan pada mata
pelajaran yang diampu guru.
Kegiatan remedial merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai.
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik
yang telah mencapai kompetensi.
Pelaksanaan bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal
khusus, disesuaikan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap
minggu.
Beban kerja intrakurikuler sudah masuk dalam beban kerja tatap muka.
Tugas-tugas tambahan guru dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) kategori yaitu tugas struktural
dan tugas khusus.
1. Pengelolaan kelas
2. Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :
1. Denah tempat duduk siswa
2. Papan absensi siswa
3. Daftar pelajaran kelas
4. Daftar piket kelas
5. Daftar absensi siswa
6. Buku kegiatan pembelajaran/buku kelas
7. Tata tertib kelas
8. Grafik absensi siswa di kelas
9. Penyusunan/pembuatan statistik bulanan siswa
10. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (legger)
11. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
12. Pencatatan mutasi siswa
13. Pengisian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
14. Pembagian Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar
9. GURU BK
11. LABORAN
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sebagai kegiatan pendidikan yang meliputi:
a. Keamanan: Pagar sekolah , kunci pagar/ruangan, petugas khusus, optimalisasi piket siswa
di tiap kelas.
b. Kebersihan: Seluruh ruangan dan halaman sekolah serta Mushola.
c. Ketertiban: Penegakan tata tertib sekolah, memfasilitasi administrasi guru piket,
administrasi kelas/KBM.
d. Keindahan: Penataan ruangan, halaman sekolah, halaman depan tiap sekolah.
e. Kekeluargaan: Mengatur jadual/acara kekeluargaan/arisan.
f. Kerindangan: Pemeliharaan dan perawatan tanaman.
g. Kesehatan: Kerjasama dengan PMI, instansi terkait, pengadaan obat-obatan ringan.
13. TEKNISI MEDIA
GURU PIKET
1. Bertanggungjawab agar Kegiatan Belajar Mengajar tertib, aman dan lancar.
2. Memfasilitasi :
a. Guru yang berhalangan hadir.
b. Siswa yang pulang sekolah sebelum waktunya.
3. Bekerja sama dengan Satpam dan guru BK mendata siswa kesiangan dan menentukan
langkah penindakannya.
4. Mengisi buku administrasi.
5. Minimal 1 (satu) kali mengelilingi lingkungan sekolah.
6. Melaporkan kepada Kepala Sekolah.
16. SATPAM