Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP)

" KONTRASEPSI ALAMIAH”

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan yang Dibimbing Oleh:

ANNUR ROHMIN,SST., M.KM

DISUSUN OLEH :
NAMA :SINTA AFRILIA
NIM : 154011810042

SEKOLAHTINGGIILMUKESEHATANSITIKHADIJAHPALEMBANG
PROGRAMSTUDID3KEBIDANAN
TAHUNAKADEMIK2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok pembahasan : KontrasepsiAlamiah


Sub Pokok Pembahasan : Keluarga Berencana (KB)
Sasaran : Mahasiswa siti khadijah berjumlah 51 orang
Hari/Tanggal : kamis 23 April 2020
Jam/Waktu : 09.00_ 09.30
Tempat : Aula Siti Khadijah
Penyuluh : Sinta Afrilia

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu
mengetahui dan memahami macam-macam metode kontrasepsi yang dapat
digunakan pasangan usia subur
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama ± 30 menit, diharapkan
peserta:
a. Mengetahui pengertian KB
b. Mengetahui manfaat KB
c. Mengetahui macam-macam metode alat kontrasepsi
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan serta cara penggunaan alat
kontrasepsi
B. Materi Penyuluhan
1. Definisi KB
2. Manfaat KB
3. Macam-macam metode alat kontrasepsi

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Alat-alat kontrasepsi (mini pil, suntikan KB, implant, AKDR)

E. Materi
Terlampir

F. Setting Tempat

: Observer
: Penyaji
: DosenRuangan
: DosenPembimbing
: Moderator

: Notulen
: PesertaPenyuluhan

: Media
G. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam
2. Memperkenalkan diri
Menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan
4. Menyebutkan materi/pokok
dan
bahasan yang akan disampaikan
memperhatikan
5. Menyampaikan kontrak dan
mekanisme penyuluhan
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Mengenali pengetahuan peserta
tentang KB
2. Memberikan reinforcement dan
meluruskan konsep
3. Menjelaskan materi penyuluhan
Menyimak dan
secara berurutan dan teratur.
memperhatikan
Materi :
a. Definisi KB
b. Manfaat KB
c. Macam – macam metode alat
kontrasepsi
d. Kelebihan dan kekurangan serta
cara penggunaan alat kontrasepsi
3 7 menit Evaluasi :
1. Memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertaya
2. Menjawab pertanyaan yang di
ajukan peserta
3. Mengevaluasi pengetahuan peserta Feedback
tentang materi yang telah
disampaikan dengan memberikan
beberapa pertanyaan.
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
4 3 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih atas Menjawab salam
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Struktural
a. Kelompok penyuluh dan peserta pada porsi yang sudah direncanakan
b. Persiapan media yang akan digunakan leaflet
c. Persiapan  tempat yang akan digunakan
d. Kontrak waktu
e. Persiapan SAP
f. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
MATERI

A. PENGERTIAN
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak
dan jarak kelahiran anak yang diinginkan atau salah satu usaha untuk
membantu keluarga merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik
sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda
kehamilan(Sulistyawati,2013).
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adalah
upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan melalui promosi, perlindungan, serta bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

B. MANFAATKELUARGABERENCANA
Program Keluarga Berencana bertujuan untuk membangun manusia
Indonesia sebagai obyek sekaligus subyek pembangunan melalui
peningkatan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga Pelaksanaan program KB
juga diarahkan untuk menurunkan tingkat kelahiran atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab seluruh masyarakat dengan cara memilih metode kontrasepsi
secara sukarela. Dengan demikian program KB merupakan cermin upaya
menurunkan tingkat kelahiran, sekaligus membangun keluarga
sejahtera(Bappenas,2016).
Program KB tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan suatu
keluarga yaitu dengan jalan penjarangan angka kelahiran atau jumlah
kelahiran bayi yaitu dengan jalan menggalakkan pemakaian alat kontrasepsi.
Hingga saat ini program KB yang dicanangkan memberikan manfaat yang
besar, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut(Ekarini2014):
1. Perbaikan kesehatan badan ibu
2. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak
3. Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
4. Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
5. Menurunkan resiko terjangkitnya kanker rahim dan kanker servik
6. Menurunkan angka kematian maternal serta peningkatan kualitas IPM
(Indeks Pembangunan Manusia)
7. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
8. Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak
9. Mencegah penularan penyakit berbahaya
10. Dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
11. Dapat menentukan kualitas sebuah keluarga

C. MACAM–MACAMMETODEKONTRASEPSI
1. Metode KB Alamiah
A. Metode Kalender
Dengan menghitung masa subur berdasarkan perhitungan kalender
yang siklus menstruasinya 28 hari sekali maka masa subur terjadi pada
hari ke 12-16 dalam siklus menstuasi. Setelah itu dinamakan masa kurang
subur (Hartanto2012).
Keuntungan:
1. Ditinjau dari segi ekonomi yaitu: KB kalender dapat dilakukan secara
alami serta tanpa biaya dengan demikian tidak perlu mengeluarkan
biaya untuk membeli alat kontrasepsi.
2. Dari segi kesehatanya itu: sistem kalender ini jelasakan jauh lebih
sehat sebab bisa dihindari adanya efek samping yang akan merugikan
seperti hal nya dalam penggunaan alat kontrasepsi lainnya (terutama
yang berupa obat seperti pil).
3. Dari segi psikologis yaitu: sistem kalender ini tidak akan mengurangi
kenikmatan hubungan itu sendiri seperti dengan memakai kondom
misalnya.
Kerugian:
1. Kemungkinan kegagalan yang akan jauh lebih tinggi.
2. Pasangan tidak dapat menikmati hubungan suami istri secara bebas
sebab ada aturan yang ditetapkan dalam menjalankan sistem ini
B. Metode suhu basal
Suhu basal adalah suhu badan asli. Suhu basal wanita lebih tinggi setelah
terjadi ovulasi dari pada sebelum masa ovulasi. Bila suhu basal tubuh
lebih tinggi 3hari berturut turut dari pada 6hari sebelumnya maka masa
subur telah berakhir(Sulistyawati2013).
C. Metode pengamatan lender
Bila disekhtar alat kelamin terasa basah memasuki masa subur dan bila
terasa kering laka memasuki masa tidak subur(Saifuddin2010).
D. Metode Keefe
Wanita meraba sendiri leher rahim dengan memasukan 2jari ke vagina.
Akan terjadi perbedaan pada leher rahim waktu masa subur dan masa
tidak subur(Shadine2012)
E. Metode Simptotermal
Metode yang mengabungkan metode pengamatan lendir dan metode
Keefe (Sulistyawati2013).
F. Metode menyusui tanpa haid atau MAL(Metode Amenore Laktasi)
Khusus digunakan untuk menunda kehamilan selama 6bulan setelah
melahirkan dengan memberikan ASI eksklusif. Memberikan asi tanpa
tambahan makanan apapun pada bayi selama 6bulan pertama.
Keuntungan:
1. Mengurangi perdarahan pasca persalinan
2. Mengurangi resiko anemia
3. Meningkatkan hubungan psikologi ibu dan bayi
Kerugian:
1. Harus disiplin dan konsisten dalam memberikan ASI ekslusif
2. Tidak mencegah IMS dan HIV

2. Metode KB Buatan
a. Alat kontrasepsi mekanis terdiri dari kondom dan diafragma. Kondom
merupakan sarung untuk alat kelamin pria sedangkan diafragma
digunakan oleh wanita berupa karert berbentuk seperti topi. Sarung keret
tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria
berejakulasi. Dengan cara menyarungkan pada alat kelamin laki–laki dari
ujung zakar(penis) sampai pangkal saat akan berhubungan.
Keuntungan:
1. Murah, mudah didapat dan dipakai
2. Dapat mencegah IMS
Kerugian:
1. Harus selalu memakai kondom baru
2. Pada penggunaan yang tidak benar memungkinkan dapat sobek
3. Tingkat kegagalan cukup tinggi
4. Dapat menimbulkan iritasi atau alergi
DAFTAR PUSTAKA

ifuddin, AB, (2013), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi YBP.


Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Chasanah, SU. (2014). Pemberian Leaflet dan Penyuluhan Terhadap Peningkatan


Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi KB, Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol.07, 209-216.

Istiqomah, I. (2016). Pengaruh Media Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan


WUS (Wanita Usia Subur) Dalam Pemilihan Kontrasepsi IUD (Intra
Uterine Device) Di Desa Tegalrejo Kecamatan Sawit Boyolali. [Naskah
Publikasi]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. 1-11

Utami Febriyani. Sri Andarini Indreswari. (2013). Konseling Pemilihan Alat


KontrasepsiPada Wanita Pasangan Usia SuburDi Puskesmas
Mangkang Semarang. Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Jurnal Visikes-
Vol.12/No.1/April 2013
LEAFTLET

Anda mungkin juga menyukai