TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Diabetes Melitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah Penyakit
yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)
akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Tingkat kadar
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes Melitus
(Corwin, 2011). Menurut Riyadi ,S., dan Sukarmin 2011. Diabetes Melitus
darah dalam tubuh melebihi batas normal ,yang dapat disebabkan Oleh beberapa
faktor. Faktor tersebut salah satunya karena kerusakan pada organ pankreas yang
tidak dapat memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.Tingkat kadar glukosa darah
menentukanseseorang menderita Diabetes Melitus atau tidak
produksi insulin
yaitu diabetes resisten, lebih sering pada dewasa, tapi dapat terjadi Pada
selama stress.
3. Diabetes Melitus tipe yang lain
glukosa anatara normal dan diabetes, dapat menjadi diabetes atau menjadi
insulin meningkat sehingga mencapai 3 kali lipat dari keadaan normal. Bila
seorang ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin sehingga relatif
C. Etiologi
sel beta pulau Langerhans. Jenis juvenilis ( usia muda ) disebabakan oleh
beta atau degenerasi sel - sel beta. Diabetes jenis awitan maturitas disebabkan
oleh degenerasi sel - sel beta akibat penuaan dan akibat kegemukan /
obesitas.Tipe ini jelas disebabkan oleh degenerasi sel - sel beta sebagai akibat
penuaan yang cepat pada orang yang rentan dan obesitas mempredisposisi
pengolahan metabolisme pada orang kegemukan dibandingkan orang normal (Riyadi, S. dan Sukarmin,
2011 ). Penyebab resistensi insulin pada diabetes
sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi faktor yang berperan antara lain :
1. Kelainan Genetik
Ini terjadi karena DNA pada orang diabetes melitus akan ikut
insulin.
2. Usia
menurun dengan cepat pada usia setelah usia 40 tahun. Penurunan ini akan
saji yang kaya pengawet,lemak dan gula. Makanan ini berpengaruh terhadap
kerja pankreas. Beban yang tinggi membuat pankreas mudah rusak hingga
Kurang gizi atau kelebihan berat badan sama – sama meningkatkan Risiko
yang tidak teratur dan cenderung lambat juga akan berperan pada
ketidakstabilan kerja pankreas.
5. Obesitas
D. Manifestasi klinis
2. Polidipsi ( peningkatan rasa haus ) akibat volume urin yang sangat besar dan
3. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada pasien
diabetesn kronik.
Kelainan kulit berupa gatal - gatal, biasanya terjadi didaerah ginjal. Lipatan
kulit seperti diketiak dan dibawah payudara. Biasanya akibat
tumbuh jamur.
F. PATOFISIOLOGI
Insulin karena sel sel beta pankreas telah dihancurkan oleh prosesautoimun.
Hiperglikemia terjadi akibat produksi glukosa yang tidak oleh hati. Disamping
itu, glukosa yang berasal dari makanan tidak simpan dalam hati meskipun tetap
disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan. Keadaan ini disebut
deuresis osmotik. Sebagai akibat dari kehilangan cairan ,pasien akan mengalami
yang lain ).Namun pada penderita defisiensi insulin. Proses ini akan terjadi
badan keton yang merupakan produk samping pemecahan lemak. Badan keton
permukaan sel. Sebagai akibat dari terikat insulin dengan reseptor tersebut,
terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa dalam sel. Resistensi
pada diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intersel ini. Dengan
merupakan ciri - ciri khas diabetes tipe II, namun masih terdapat insulin yang
adekuat untuk pemecahan lemak dan produksi badan keton yang menyertainya.
Karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II. Meskipun
G. Pemeriksaan penunjang
Menurut Riyadi ,S. dan Sukarmin (2011). Pemeriksaan gula darah pada
pasien Diabetes melitus antara lain :
Kriteria diagnostik untuk Diabetes melitus > 140 mg/dl paling sedikit dalam
dua kali pemeriksaan. Atau > 140 mg/dl disertai gejala klasik
GD < 115 mg/dl ½ jam , 1 jam, 1 ½ jam < 200 mg/dl,2 jam < 140 mg/dl.
TTGO dilakukan hanya pada pasien yang telah bebas dan diet . Beraktivitas
fisik 3 hari sebelum tes tidak dianjurkan pada:
6. Glyeosatet hemoglobin
Berguna untuk memantau kadar glukosa darah rata – rata selama lebih dari
H. Penatalaksanaan
klien dengan diabetes adalah untuk mengatur glukosa darah dan mencegah
timbulnya komplikasi akut dan kronis. Jika klien berhasil mengatasi diabetes
1. Edukasi
pemahaman tentang :
a. Definisi penyakit DM.
d. Hipoglikemia
2. Diet
Nutrisi pada penderita diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut Ini
Mineral )
b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
mengupayakan kadar glukosa darah mendekati normal melalui caracara yang aman dan praktis.
jumlah kalori dan karbohidrat dikonsumsi pada jam – jam makan yang
diantara hal penting. diantara hal penting. disamping itu, konsistensi interval
kesanggupan tubuh untuk menggunakannya a. Makanan cukup protein dianjurkan 12% dari total energi
3. Latihan jasmani
Kegiatan fisik harian dan kegiatan jasmani ( 3 – 4 kali seminggu selama
kendali glukosa darach. Hal ini sebaiknya disesuaikan dengan umur dan
bermain game.
7. Penatalaksanaan
(2011) dibedakan menjadi dua yaitu terapi farmakologis dan non farmakologi:
a. Terapi farmakologi
dan gaya hidup yang sehat. Terapi farmakologi terdiri dari obat oral dan
Efek utama obat sulfonilurea yaitu memacu sekresi insulin oleh sel
beta pancreas. cara kerja obat glinid sama dengan cara kerja obat
insulin basal (insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang), yang
insulin kecil atau cukup. Dosis awal insulin kerja menengah adalah 6-
yaitu:
1) Edukasi
sehat. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan bisa
insulin.
perminggu, dan dengan jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari
6. Komplikasi
Komplikasi dari diabetes mellitus menurut Smeltzer et al, (2013) dan Tanto et
al, (2014) diklasifikasikan menjadi komplikasi akut dan komplikasi kronik.
a. Hipoglikemia
kesadaran.
Komplikasinya mencakup:
darah otak.
makrovaskular.
c. Penyakit neuropatik: memengaruhi saraf sensori motorik dan otonom yang
5. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala diabetes melitus menurut Smeltzer et al, (2013) dan
a. Poliuria (air kencing keluar banyak) dan polydipsia (rasa haus yang
b. Anoreksia dan polifagia (rasa lapar yang berlebih) yang terjadi karena
d. Kulit kering, lesi kulit atau luka yang lambat sembuhnya, dan rasa gatal
pada kulit.
ketidakseimbangan elektrolit.
i. Gangguan rasa nyaman dan nyeri pada abdomen yang disebabkan karena