Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fanny Tuasuun

NIM : 1317174032
Kelas/Semester : TKJJ A/6
Mata Kuliah : Perkerasan Jalan Lentur

 Jawaban Pilihan Ganda

1. D
2. B
3. B
4. A
5. A

 Jawaban Benar - Salah

1. B
2. B
3. S
4. S
5. S

 Soal Essay

Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru dengan ketentuan:


 Peran jalan kolektor
 Tipe jalan: 2 lajur 1 arah
 Umur rencana: 10 tahun
 Data yang tersedia:
 CBR Tanah dasar: 6%
4,1; 4,04; 4,04; 4,12; 4,1; 4,1; 4,07; 4,18; 4,15; 4,15; 4,18; 4,18; 4,72; 5,22; 5,64
 Kondisi/iklim setempat: curah hujan rata-rata 500 mm per tahun
 Kelandaian rata-rata: 10%
 Jumlah LHR pada awal (LHRo):

 Angka pertumbuhan lalu lintas: 5% per tahun.


 Jalan menggunakan LASTON tingkat kerataan >1000 mm/km
 Lapis atas LASTON
 Lapis pondasi atas (base course) batu pecah kelas B
 Lapis pondasi bawah (subbase) sirtu kelas B

 Ditanya:
Rencanakan dengan metode Analisa Komponen – Bina Marga, sebagai berikut:
a) Lintas Ekivalen Rencana (LER) (Bobot 20)
b) CBR segmen secara grafis (Bobot 20)
c) Tebal lapis perkerasan (Bobot 30)

 Penyelesaian Essay

A. ANALISIS LALU LINTAS RENCANA

1. Menghitung Angka Ekivalen (E) Masing-Masing Kendaraan:


E

Beban Sumbu
Volume Ekivalen
Kendaraan (Ton) Total
Kendaraan
Depan Belakang Depan Belakang
Mobil Penumpang 1000 1 1 0.0002 0.0002 0.0004
Truk Kecil 6 Ton 700 2 4 0.0036 0.0577 0.0613
Bus 8 Ton 400 3 5 0.0183 0.1410 0.1593

2. Hitung LEP (Lintas Ekivalen Permulaan)

LEP = Σ LHR . E . C

Kendaraan Volume E C LEP


Kendaraan
Mobil Penumpang 1000 0.0004 0.600 1000 X 0.0004 X 0.600 = 0.24
Truk Kecil 6 Ton 700 0.0613 0.700 700 X 0.0613 X 0.700 = 30.037
Bus 8 Ton 400 0.1593 0.700 400 X 0.1593 X 0.700 = 44.604
Total 74.881
3. Hitung Lintas Ekivalen Akhir

LEA = Σ LHR (1+i)UR . C . E


LEA = LEP (1+i)UR

LEA = 74.881 (1+0.1) 20 = 503.76

4. Hitung Lintas Ekivalen Tengah

LET = 0.5 (LEP + LEA)

LET = 0.5 (74.881 + 503.76) = 289.32

5. Hitung Lintas Ekivalen Rencana

LER = LET x FP
Faktor penyesuaian (FP) = UR/10
= 10/10
=1

LER = 289.32 x 1
= 289.32

B. DAYA DUKUNG TANAH

 CBR segmen
No Diurutkan
1 4.04 15
Jumlah Titik Pengamatan = 15 Titik
2 4.04 14
3 4.07 13
4 4.1 12
5 4.1 11
Jumlah Sama Atau Persen Sama Atau
6 4.1 10 Nilai CBR
Lebih Besar Lebih Besar
7 4.12 9 4.04 15 15/15×100 = 100
8 4.15 8 4.07 13 13/15x100 = 86.67
9 4.15 7 4.1 12 12/15x100 = 80.00
10 4.18 6 4.12 9 9/15x100 = 60.00
11 4.18 5 4.15 8 8/15x100 = 53.33
12 4.18 4 4.18 6 6/15x100 = 40.00
13 4.72 3 4.72 3 3/15x100 = 20.00
14 5.22 2 5.22 2 2/15x100 = 13.33
15 5.64 1 5.64 1 1/15x100 = 6.67

 Grafik CBR

Persen Sama Atau Lebih Besar


120

100 100

86.67
80 80
Persen Sama Atau Lebih Besar
60 60
53.33

40 40

20 20
13.33
6.67
0
3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5 5.2 5.4 5.6 5.8
C. TEBAL LAPISAN PERKERASAN
1. Faktor Regional

Dari data: jalan kolektor dengan curah hujan rata-rata/tahun = 500 mm per tahun
Kelandaian rata-rata: 10%
Dari tabel 5.4 didapat FR = 1,5

2. Indeks Permukaan

a) Indeks Permukaan Awal (IPo)

Jalan menggunakan LASTON tingkat kerataan >1000 mm/km maka IPo 3,5
b) Indeks Permukaan Akhir (IPt)

Jalan tol IPt = 2.5 artinya pada perencanaan jalan tol diharapkan pada akhir
umur rencana kondisi jalan masih cukup baik.
Jalan tol tidak boleh IPt < 2.5, karena jalan ini merupakan jalan bebas
hambatan.

3. Nomogram
4. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

o ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3


o a1, a2, a3 = kekuatan relatif (lihat Tabel)
o D1, D2, D3 = tebal lapis perkerasan (lihat Tabel)
o Berdasarkan hasil dari Nomogram 2
o ITP = 9.4
o Bila direncanakan:’
 Surface: laston
 a1=0.4
 Base course: laston atas
 a2= 0.28
 Sub base: batu pecah kelas B
 a3 = 0.12

a1, a2, a3
Tebal Minimum

Anda mungkin juga menyukai