Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fanny Tuasuun

NIM : 1317174032
Kelas/Semester : TKJJ A/6
Mata Kuliah : Rekayasa Bandara

Soal

1. Jelaskan kenapa sampai bandara Pattimura tidak menggunakan konvigurasi landasan


pacu yang berpotongan dan landasan pacu V terbuka ?

2. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi panjang landasan pacu Pattimura ?

3. Berapakah Panjang landasan pacu aktual, bila diketahui data-data sebagai berikut:

 Panjang landasan pacu yang dibutuhkan untuk lepas landas 3.500 m


 Elevasi dimuka air laut 125 m
 Temperatur di bandara 280C
 Kemiringan landasan pacu 0,5%

4. Berapakah Kode referensi bandar udara, jika diketahui data berikut ini

 Panjang landasan pacu 2.600 m


 Pesawat rencana B – 474B
 Berapa lebar landasan pacu, bahu landasan pacu, kemiringan, dan strip Jika diketahui
data seperti soal nomor 4 diatas.
Jawaban

1. Bandar udara pattimura tidak menggunakan landasan pacu berpotongan dan landasan V
terbuka karena keadaan angin pada bandara yang bertiup dari satu arah tertentu tidak
menghasilkan crosswing pada salah satu landasan pacu yang lebih besar dari pada
permissible crosswing. Selain itu, konfigurasi landasan pacu berpotongan dan landasan
pacu V terbuka memiliki kapasitas yang tinggi dengan kondisi IFR kapasitas per jam 50-
80 operasi tergantung pada campuran pesawat terbang, Sedangkan kondisi VFR 60-180
sehingga Bandar Udara Pattimura menggunakan landasan pacu tunggal karena
kapasitasnya dipengaruhi oleh komposisi campuran pesawat terbang dan alat bantu
navigasi yang tersedia

2. Factor-faktor yang mempengaruhi panjang landasan pacu Bandar Udara Pattimura yaitu :

 Temperature
Bandar Udara Pattimura memiliki temperature yang sangat tinggi,
sehingga kebutuhan panjang landasan menjadi lebih besar/panjang karena density
udaranya rendah dan menghasilkan output daya dorong yang rendah

 Keadaan Angin
Untuk keperluan perencanaan, faktor angin baik itu berupa angin sakal
(head-wind) ataupun angin buritan (tail-wind) perlu dipertimbangkan. Dalam
perhitungan kebutuhan panjang landas pacu, keadaan angin pada umumnya
diasumsikan dalam kondisi calm sehingga diabaikan.

 Kemiringan Memanjang (Longitudinal Slope)


Faktor kemiringan memanjang landas pacu akan mempengaruhi
kebutuhan panjang landas pacu cukup dominan dibandingkan dengan landas pacu
horisontal atau rata. Kemiringan 1% akan menyebabkan kebutuhan panjang
landas pacu bertambah sekitar 5% tergantung dari  jenis pesawat yang beroperasi.
 Permukaan Landas Pacu
Struktur permukaan landas pacu disyaratkan sedemikian rupa sehingga
efek gesekan roda pesawat tidak banyak berpengaruh terhadap kebutuhan panjang
landas pacu.
 
 Elevasi Permukaan Landas Pacu
Elevasi atau ketinggian permukaan landas pacu di atas permukaan air laut
rata-rata (Mean Sea Level – MSL) akan berpengaruh langsung terhadap
kebutuhan panjang landas pacu. Semakin tinggi permukaan landas pacu, maka
semakin besar kebutuhan panjang landasan pacu. Dalam perencanaan bandar
udara pada umumnya dipergunakan ketinggian fisik terhadap MSL.

h 125
3. Fe=1+ 0,07 =1+0,07 =1,029
300 300

Ft =1+ 0,01 ( T − (15−0,0065 h ) ) =1+ 0,01 ( 28−( 15−0,0065 x 125 ) )=1,138

Fg=1+0,1 G=1+ 0,1 x 0,5=1,05

Panjang landasan pacu aktual = panjang landasan pacu referensi x Fe x Ft x Fg


= 3500 x 1,029 x 1,138 x 1,05
= 4.303 m

4. Panjang landasan pacu = 2.600 m


Pesawat Rencana = B – 474B
Bentang sayap = 195’09”
Kode referensi bandar udara : 4E

Dengan data-data seperti nomor 2 di atas , maka didapat:


Lebar landasan pacu = 45 m
Bahu landasan pacu = 60 m

Kemiringan:
Kemiringan efektif maksimum = 1,0%
Kemiringan memanjang maksimum = 1,25%
Perubahan kemiringan memanjang maksimum = 1,5%
Perubahan kemiringan per 30 m (100 ft) = 0,1%

Strip:
Jarak min dari ujung stopway = 60 m (200 ft)
Lebar strip landasan untuk landasan instrumen = 300 m (1000 ft)
Lebar strip landasan untuk landasan non instrumen = 150 m (500 ft)
Kemiringan memanjang maksimum untuk area yang diratakan = 1,75%
Kemiringan transversal maksimum, dari areal yang diratakan = 2,5 %

Anda mungkin juga menyukai