Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ferri Amsar Tauna

NIT : 15062210029
Course : TBL 15 B

TUGAS 8

1. Rangkuman materi hari ini


2. Dik. Temperatur = 33°
Elevasi = 39,624 m
Slope = 0,4 %
Tentukan ARFL dengan jenis pesawat yang anda rencanakan sendiri dan hitung berapa
Panjang landasan pacu yang dibutuhkan.

Jawaban
1. Overloads adalah suatu kondisi dimana ACN pesawat yang beroperasi lebih besar dari nilai
PCN perkerasan. Pengelola bandar udara dapat memberikan ijin operasional pesawat dengan
kondisi overloads dengan mengacu ICAO Annex 14 Klausul 19.1 Overload Operations.
Adapun ketentuan dalam pengoperasian pesawat pada kondisi overloads adalah sebagai
berikut:
i. Overloads diberikan dengan ketentuan:
a. PCN < ACN < 1,1 PCN, untuk perkerasan lentur (flekxibel pavement);
b. PCN < ACN < 1.05 PCN, untuk perkerasan kaku (rigid pavement).
Jumlah pergerakan per tahun pesawat yang beroperasi dalam kondisi overloads tidak
boleh lebih besar dari 5% pergerakan total pesawat.
ii. Untuk nilai PCN yang ditentukan dengan pengujian menggunakan analog pesawat
atau dengan kode U, ijin operasi pesawat dalam kondisi overloads tidak
diperkenankan kecuali bagi pendaratan darurat.
iii. Untuk nilai PCN yang ditentukan berdasarkan perhitungan analitis atau dengan kode
T, maka ijin operasi pesawat pada kondisi overloads diberikan dengan meninjau
beban ijin (Po) pesawat dan dibandingkan dengan beban aktual (P).
Beberapa faktor yang mempengaruhi panjang landasan pacu (runway) bandar udara :
1) Temperatur
2) Angin permukaan (wind surface)
3) Kemiringan landas pacu (slope)
4) Ketinggian lapangan terbang dari muka laut / elevasi (MSL)
5) Kondisi permukaan landasan
Perhitungan dalam perencanaan sebuah landasan pacu menggunakan standar ARFL
(aeroplane reference field lenghth). Menurut ICAO, ARFL adalah landas pacu minimum
yang dibutuhkan untuk lepas landas pada max certificated take off weight, elevasi muka laut,
kondisi standar atmosfir, keadaan tanpa ada angin bertiup, landas pacu tanpa kemiringan
(kemiringan = 0). Setiap pesawat mempunyai ARFL lain-lain seperti yang telah dikeluarkan
oleh pabrik pembuatnya.
1) Temperatur (suhu)
Pada temperatur yang lebih tinggi, kebutuhan panjang landas menjadi lebih panjang,
karena temperatur tinggi density udaranya rendah, menghasilkan output daya dorong
yang rendah. Sebagai standar temperatur dipilih temperatur di atas muka air laut sebesar :
59° F = 15° C.
Menurut ICAO panjang landasan harus dikoreksi terhadap kenaikan temperatur sebesar
1% untuk setiap kenaikan 1° C atau 0,56% setiap 1° F, sedangkan untuk setiap kenaikan
1.000 m dari muka laut rata-rata temperatur turun 6,5oC atau setiap naik 1000 feet
temperatur berkurang menjadi 3,6° F. Dengan dasar tersebut ICAO merekomendasikan
hitungan koreksi temperatur Ft (faktor konversi temperatur).
Ft = 1 + 0,01 (T – (15 – 0,0065 h) metric
Ft = 1 + 0,0056 (T – (59 – 0,0036) imperial
T = aerodrome reference temperatur
2) Ketinggian (Altitude)
Berdasarkan rekomendasi ICAO, bahwa A.R.F.L bertambah sebesar 7% setiap kenaikan
300 m (1000 ft) dihitung dari ketinggian muka laut. Maka rumusnya adalah Fe (Faktor
koreksi elevasi).
Fe = 1 + 0,07 x (h/300) metric
Fe = 1 + 0,07 (h/1.000) imperial
h = elevasi aerodrome
3) Kemiringan landasan : runway gradient
Bandara yang memiliki kemiringan ke atas memerlukan landasan yang lebih panjang
dibanding landasan yang datar atau yang menurun. Kriteria perencanaan lapangan
terbang membatasi kemiringan landasan sebesar 1,5%. Faktor koreksi kemiringan (Fs)
adalah sebesar 10% setiap kemiringan 1% untuk kondisi take off pesawat.
Fs = 1 + 0,10 S
S = slope (%)
4) Angin permukaan (surface wind)
Landasan yang diperlukan lebih pendek bila bertiup angin haluan (head wind), sebaliknya
bila bertiup angin buritan (tail wind) landasan yang diperlukan lebih panjang. Angin
buritan (tail wind) maksimum yang diizinkan bertiup dengan kekuatan 10 knots. Berikut
perkiraan pengaruh angin terhadap landasan :

5) Kondisi permukaan landas pacu


Permukaan landasan pacu yang memiliki genangan air tipis (standing water) sangat
dihindari, karena hal tersebut dapat membahayakan operasional pesawat. Standing water
menyebabkan permukan menjaditersebut dapat membahayakan operasional pesawat.
Standing water menyebabkan permukan menjadi licin bagi roda pesawat sehingga
membuat daya pengereman menjadi jelek. Operasional pesawat jet dibatasi hanya sampai
pada ketinggian standing water 1,27 cm (0,5”). Pesawat jet harus dikurangi berat pada
saat take off-nya (take off weight) untuk menghindari kecelakaan, bila standing water
mencapai ketebalan 0,6 –– 1,27 cm. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka suatu
bandara memerlukan sistem drainase yang baik.
Roda pesawat yang berputar di atas lapisan tipis air disebut hydro planning,
koefisien pengereman pada kondisi ini sangat jelek, karena koefisien gesek menjadi
berkurang yang pada akhirnya menyebabkan kemampuan kemudi menjadi hilang.
Tebal lapisan yang menimbulkan efek hydro planning, dipengaruhi oleh:Tebal
lapisan yang menimbulkan efek hydro planning, dipengaruhi oleh:
a. Bentuk kembangan ban
b. Kondisi ban.
c. Texture permukaan landasan

2. Dik.
 Temperatur = 33° C
 Elevasi = 39, 624 m
 Slope = 0,4%
 Pesawat rencana Fooker-28-4000
Berdasarkan data spesifikasi pesawat F-28-4000 maka panjang landasan yang dibutuhkan
untuk tinggal landas pada ISA dan kondisi maximum take-off weight (MTOW) sebesar
73000 lb (33.110 kg) adalah 10830 ft (1.585 meter).
Penyelesaian :
a. Faktor koreksi akibat pengaruh elevasi
Panjang runway akan bertambah 7 % setiap kenaikan elevasi per 300 m dari mean sea
level.
FE = [ 1 + (0,07 x E) ]
FE = [ 1 + (0,07 x (39,624/300)) ]
FE = 1,0924 m
b. Faktor koreksi akibat pengaruh elevasi dan temperatur
Panjang runway akan bertambah 1 % untuk kenaikan temperatur sebesar 1 ° C dari
Airport Reference Temperature (ART). Setiap kenaikan 1000 m dari elevasi muka air
laut, maka temperatur akan turun 6,5° C.
FT = [ 1 + (0,01 x (T – (15 – (0,0065 x E))) ]
FT = [ 1 + (0,01 x (33 – (15 – (0,0065 x 39,624))) ]
FT = 1,1825 m
c. Faktor koreksi akibat pengaruh slope landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1 % akan mempengaruhi panjang landasan sebesar
10%.
FG = [ 1 + (0,1 x S) ]
FG = [ 1 + (0,1 x 0,4) ]
FG = 1,04 m

Sehingga panjang runway aktual yang diperlukan untuk tinggal landas adalah :
Panjang Landasan = ARFL x FE x FT x FS
= 1.585 x 1,0924 x 1,1825 x 1,04
= 2.129,342 m
dibulatkan 2.130 m.

Check = ( 2.130 – 1.585) / 1.585 x 100%


= 0.343 x 100%
= 34,3% (Jika lebih dari 35% maka harus di revisi lagi)

Jadi, panjang landasan pacu yang di perlukan untuk pesawat F-28 adalah 2.130 m

Anda mungkin juga menyukai