Anda di halaman 1dari 18

 Perancangan

Perkerasan
V. METODE Lentur
PERANCANGAN
PERKERASAN
JALAN

1
Perencanaan Tebal
Perkerasan
METODE ANALISA KOMPONEN
METODE ANALISA KOMPONEN
 Rumus umum:
Log Wt18 = 9.36 log (ITP+1)-0.20+Gt/(0.40+(1094/(ITP+1)5.19))
+log FR + 0.372(DDT-3)
Dimana:
Wt18 = beban lalin selama UR atas dasar beban 18 kips yang
diperhitungkan terhadap faktor regional
Gt = log (IPo-IPt)/(IPo-1.5)
DDT = daya dukung tanah dasar yang merupakan korelasi dari
CBR
FR = faktor regional (0.5-4)
 Bersumber pada AASHTO ’72
CONTOH SOAL 5.1
Akan direncanakan tebal perkerasan untuk jalan baru
dengan ketentuan:
 Peran jalan arteri

 Tipe jalan: 6 lajur 2 arah terbagi (6/2 B)

 Umur rencana: 20 tahun

 Data yang tersedia:

 Tanah dasar: Harga CBR rencana pada beberapa titik


yang mewakili 2,5 – 2,5 – 2 – 3 – 3 – 4 – 3 – 5 – 4 – 3 –
2 – 3,5 – 4 – 4 – 5
 Kondisi/iklim setempat: curah hujan rata-rata 750 mm
per tahun
 Kelandaian rata-rata: 6%
 Jumlah LHR pada awal (LHRo):

Volume Beban sumbu (ton)


Jenis kendaraan
(kendaraan) Depan Belakang
Mobil penumpang 1400 1 1
Bus 450 3 5
Truk 10 ton 90 4 6
Truk 20 ton 45 6 2x7

Angka pertumbuhan lalu lintas: 6% per tahun.

Ditanya:
Rencanakan lapisan perkerasan lentur dengan metode
Analisa Komponen – Bina Marga.
Penyelesaian Soal 5.1

1. Analisis lalu lintas rencana

Lintas Ekivalen Rencana (LER)


 LER = LET x FP
 FP = UR / 10
Contoh: umur rencana (UR) = 20 th  FP = 20 / 10 = 2
 LET = 0.5 (LEP + LEA)
 LEP = Σ LHR (1+i)n . C . E
 LEA = Σ LHR (1+i)UR . C . E
Penyelesaian Soal 5.1

1. Analisis Lalu Lintas Rencana


1. Menghitung angka ekivalen (E) masing-masing kendaraan:

Angka ekivalen (E) beban sumbu kendaraan:


angka yang menunjukan jumlah lintasan dari sumbu
tunggal sebesar 8,16 ton yang akan menyebabkan
kerusakan yang sama atau penurunan indeks
permukaan tanah yang sama apabila kendaraan
tersebut lewat suatu kali.

4
 P  4

= 0.086 x
Etunggal =   P 
Etandem 
 8.16   8.16 

Atau menggunakan tabel 5.3


Tabel 5.3 Angka ekivalen (E) beban sumbu
kendaraan
Beban satu sumbu Angka ekivalen
Kg Lbs Sumbu tunggal Sumbu ganda
1000 2205 0,0002 -
2000 4409 0.0036 0,0003
3000 6614 0,0183 0.0016
4000 8818 0,0577 0,0050
5000 11023 0,1410 0,0121
6000 13228 0,2923 0,0251
7000 15432 0,5415 0,0466
8000 17637 0,9238 0,0794
8160 18000 1,0000 0,0860
9000 19841 1,4798 0,1273
10000 22046 2,2555 0,1940
11000 24251 3,3022 0,2840
12000 26455 4,6770 0,4022
13000 28660 6,4419 0,5540
14000 30864 8,6647 0,7452
15000 33069 11,4184 0,9820
16000 35276 14,7815 1,2712
Beban sumbu (ton) Ekivalen
Volume
Kendaraan
(kend) depan belakang depan belakang Total
MP 1400 1 1
Bus 450 3 5
Truk 10 ton 1.2 90 4 6
Truk 20 ton 1.22 45 6 14
Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Kendaraan Ringan (<5 ton) Kendaraan Berat (>5 ton)
2. Tentukan koef. C: Lebar Lajur (m)
Jumlah
Lajur
Tabel 5.2 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah
L< 5.50 1 1.000 1.000
5.50 < L< 8.25 2 0.600 0.500 0.700 0.500
8.25 < L< 11.25 3 0.400 0.400 0.500 0.475
11.25 < L< 15.00 4 0.300 0.450
15.00 < L< 18.75 5 0.250 0.425
18.75 < L< 22.00 6 0.200 0.400
Lintas Ekivalen Rencana (LER)
Lintas Ekivalen Permulaan (LEP):
jumlah lalu lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggu tunggal seberat 8,16 ton pada jalur
rencana yang akan terjadi pada awal umur
rencana.
3. Hitung LEP (Lintas Ekivalen Permulaan) : LEP = Σ LHR . E . C

Kendaraan Vol. kend E C LEP


MP 1400
Bus 450
Truk 10 ton 1.2 90
Truk 20 ton 1.22 45
Total 0.000
Lintas Ekivalen Rencana (LER)

Lintas ekivalen akhir (LEA):


jumlah ekivalen rata-rata dari sumbu tunggal seberat
8,16 ton pada jalur rencana pada akhir umur rencana.

4. Hitung LEA (Lintas Ekivalen Akhir) :


LEA = Σ LHR (1+i)UR . C . E

LEA = LEP (1+i)UR

UR = umur rencana (tahun)


Lintas Ekivalen Rencana (LER)

Lintas ekivalen tengah (LET):


jumlah lalu lintas ekivalen rata-rata dari sumbu
tunggal seberat 8.16 ton pada jalur rencana
rencana, pada pertengahan umur rencana.

5. Hitung LET (Lintas Ekivalen Tengah) :


LET = 0.5 (LEP + LEA)
Lintas Ekivalen Rencana (LER)

Lintas ekivalen rencana (LER) :


suatu besaran yang digunakan dalam
nomogram penetapan tebal perkerasan untuk
menyatakan jumlah lintas ekivalen seberat 8,16
ton pada jalur rencana.

6. Hitung LER (Lintas Ekivalen Rencana) : LER = LET x FP

Faktor penyesuaian (FP) = UR/10


Lintas Ekivalen Rencana (LER)

Lintas ekivalen akhir (LEA):


jumlah ekivalen rata-rata dari sumbu tunggal seberat
8,16 ton pada jalur rencana pada akhir umur rencana.

4. Hitung LEA (Lintas Ekivalen Akhir) :


LEA = Σ LHR (1+i)UR . C . E
2. Daya Dukung Tanah
Diurutkan
1 15
• 2 Diketahui: 14
Jumlah titik pengamatan = 15 titik
3 • CBR segmen
13rata2 = 2.9
4 12
5 11
6 10
7 9 Jumlah Persen sama atau
Nilai CBR
8 8 sama atau lebih besar
9 7
10 6 2 15 15/15 x 100 = 100
11 5
12 4
13 3
14 2
15 1

Diurutkan dari kecil sampai besar


2. Daya Dukung Tanah
Diurutkan
1 2 15

• Diketahui:
2
3
2
2,5
14
Jumlah titik pengamatan = 15 titik
13

• CBR segmen rata2 = 2.9


4 2,5 12
5 3 11
6 3 10
7 3 9 Jumlah Persen sama atau lebih
Nilai CBR
8 3 8 sama atau besar
9 3,5 7
10 4 6 2 15 15/15 x 100 = 100
11 4 5 2,5 13 13/15 x 100 = 86,67
12 4 4 3 11 11/15 x 100 = 73,33
13 4 3 3,5 7 7/15 x 100 = 46,67
14 5 2 4 6 6/15 x 100 = 40,00
15 5 1 5 2 2/15 x 100 = 13,33

120

100
90
80 CBR = 2.4
60 DDT = 3.5
40

20

0
0 1 2 3 4 5 6

CBR = 2.4
Tugas 4:
1. Bila diketahui CBR tanah dasar sbb:
3.1; 3.04; 3.04; 3.12; 3.1; 3.1; 3.07; 3.18; 3.15; 3.15; 3.18; 3.18; 3.72;
4.22; 4.64. Tentukan CBR segmen cara grafis.

Anda mungkin juga menyukai