Anda di halaman 1dari 38

SEJARAH JALAN REL & PERKEMBANGANNYA

Senja Rum Harnaeni

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


1
Teknik Sipil FT UMS
I. SEJARAH JALAN REL & PERKEMBANGANNYA
2

• PERANAN TRANSPORTASI
• KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KERETA API
*KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TRANSPORTASI
JALAN REL
*PERBANDINGAN ANTARA JALAN RAYA DAN JALAN REL
*PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA
TRANSPORTASI JALAN REL, TRANSPORTASI
JALAN RAYA DAN TRANSPORTASI UDARA
• SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TRANSPORTASI KERETA API
• SEJARAH KERETA API INDONESIA
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
SUBWAYS : FUKUOKA CITY RAPID TRANSIT RAILWAY EKONIDA-
NISHI AREA 3

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
SUBWAYS : SENDAI RAPID TRANSIT RAILWAY
4

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
SUBSTRUCTURE AT SAKURANOMACHI AREA, OSAKA
MONORAIL 5

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
PERANAN TRANSPORTASI 6

• ASPEK SOSIAL
• ASPEK EKONOMI
• ASPEK LINGKUNGAN
• ASPEK HANKAM

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
PERANAN TRANSPORTASI 7

• Aspek Sosial, Pergerakan manusia dan


barang sudah ada seiring dengan
kegiatan/aktivitas manusia (bekerja,
sekolah, belanja, kegiatan sosial lainnya)
dalam memenuhi kebutuhannya.
Perpindahan tersebut menggunakan
berbagai ragam moda transportasi baik
melalui darat, sungai, laut maupun udara.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
PERANAN TRANSPORTASI 8

• Aspek Ekonomi, Peranan dalam aspek


ekonomi terutama berhubungan dengan
produksi, distribusi dan konsumsi barang
dan jasa yang mempunyai nilai bagi
manusia. Ketersediaan barang atau jasa di
suatu daerah tidak sama sehingga perlu
transportasi untuk mengangkut barang
atau jasa ke daerah lain yang dibutuhkan
oleh manusia sehingga barang atau jasa
tersebut bisa bernilai lebih.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
PERANAN TRANSPORTASI 9

• Aspek Lingkungan, Dalam aspek lingkungan


umumnya transportasi dianggap negatif karena
menyebabkan polusi udara, kebisingan dan getaran
serta penggunaan energi. Teknologi sarana dan
prasarana kereta api terus berkembang termasuk
dalam mengatasi masalah polusi, kebisingan dan
getaran. Polusi udara oleh gas buang atau partikel dan
kebisingan serta getaran oleh KA lebih kecil
dibandingkan moda transportasi kendaraan bermotor
darat lainnya, terutama jenis KA listrik, terlebih lagi
jika dihitung berdasarkan jumlah penumpang/barang
yang terangkut REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
10

Penggunaan energi untuk KA relative kecil dibandingkan moda


transportasi yang lain. Penggunaan energi oleh moda
transportasi dapat dipahami melalui besarnya konsumsi energi
BBM.
Tabel 1.1. Konsumsi penggunaan energi BBM pada berbagai
moda transportasi.

Moda Volume Konsumsi Konsumsi


No. transportasi angkut Energi Energi
(orang) BBM BBM
(lt/km) (lt/orang)
1 KA 1500 3 0,002

2 Pesawat terbang 500 40 0,08

3 Kapal laut 1500 10 0,006


REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
11

Tabel 1.2. Besar daya yang diperlukan oleh moda transportasi


untuk memindahkan 1 Ton barang

Daya utk
Moda memindahkan 1 ton
transportasi barang (tenaga
kuda)
Pesawat jet 300
Truk jalan raya 20
Kapal laut 1,5
KA 3
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
PERANAN TRANSPORTASI 12

• Aspek Politik dan Pertahanan –


Keamanan, Dengan mudahnya
hubungan antar daerah, rakyat akan
lebih merasa berada dalam satu
kesatuan. Mudahnya hubungan antar
daerah juga akan menjadikan lebih
terjaminnya pertahanan Negara serta
rasa aman rakyat …..Indonesia negara
kepulauan.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
KARAKTERISTIK
TRANSPORTASI KERETA API
13

• KELEMAHAN TRANSPORTASI KERETA API


• KEUNGGULAN TRANSPORTASI KERETA
API
• PERBANDINGAN ANTARA
JALAN RAYA DAN JALAN REL
• PERBANDINGAN KARAKTERISTIK
ANTARA TRANSPORTASI JALAN REL,
TRANSPORTASI JALAN RAYA DAN
TRANSPORTASI UDARA
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
KELEMAHAN
TRANSPORTASI KERETA API 14

• Memerlukan fasilitas sarana-prasarana yang khusus


(tersendiri) yang tidak bisa digunakan oleh moda
transportasi yang lain. Konsekuensinya perlu
disediakan alat angkut yang khusus yaitu lokomotif
dan gerbong ..serta jalan rel
• Karena fasilitas sarana-prasarana dan pengelolaan
yang tersendiri (khusus) maka butuh investasi, biaya
operasi, biaya perawatan dan tenaga yang cukup
besar.
• Pelayanan barang dan penumpang hanya terbatas
pada jalurnya. REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
KEUNGGULAN
TRANSPORTASI KERETA API 15

• mempunyai/memungkinkan jangkauan
pelayanan transportasi barang dan orang
untuk jarak pendek, sedang dan jauh dengan
kapasitas angkut yang besar.
• penggunaan energi relative kecil
• kehandalan keselamatan perjalanan lebih baik
dibandingkan dengan moda lain. Hal ini karena
KA mempunyai jalur tersendiri yaitu jalan rel,
dan fasilitas terminal yang tersendiri pula
sehingga tidak terpengaruh oleh kegiatan lalu
lintas transportasi non KA, sehingga konflik
dengan moda lain sangat kecil.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
KEUNGGULAN
TRANSPORTASI KERETA API (lanjutan) 16

• Mempunyai kehandalan dalam ketepatan


waktu. Hal ini karena KA mempunyai jalur
tersendiri sehingga memungkinkan kecepatan
relative konstan, sehingga memudahkan dalam
pengaturan waktu perjalanan. Perjalanannya
tidak begitu terpengaruh oleh keadaan cuaca.
• Ekonomis dalam hal penggunaan ruang untuk
jalurnya dibandingkan dengan moda
transportasi darat lainnya.
• Polusi, getaran dan kebisingan relative kecil
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
KEUNGGULAN
TRANSPORTASI KERETA API (lanjutan) 17

• Sangat baik untuk pelayanan khusus dalam


aspek pertahanan-keamanan, karena
mempunyai kapasitas angkut yang besar.
• Kecepatan perjalanan dapat bervariasi dari
lambat (KA barang) sampai cepat
• Mempunyai aksesibilitas yang lebih baik
dibandingkan dengan transportasi air dan
udara

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
PERBANDINGAN ANTARA
JALAN RAYA DAN JALAN REL
18

item Jalan raya Jalan rel

Bahan jalan Perkerasan lentur, perkerasan Berupa batang di atas fondasi elastis
kaku, perkerasan komposit

Lalu lintas Berbagai jenis lalu lintas, dari Jalur jalan rel disediakan untuk pergerakan KA yang
pejalan kaki sampai kendaraan terjadual
berat
Tegangan Tegangan diteruskan ke tanah Beban berat dari lokomotif dan gerbong diterima oleh
dasar melalui formasi lapis sepur, sehingga struktur sepur harus sangat kuat.
perkerasan
Kecepatan Karena digunakan berbagai jenis Karena tidak ada hambatan pada jalurnya, maka
kendaraan maka kecepatan kecepatan yang relatif lebih tinggi dapat dicapai
kendaraan harus dibatasi
Gesekan Kendaraan berjalan karena adanya KA berjalan karena adanya gesekan antara kepala rel
gesekan antara roda (karet) dengan (baja) dengan roda baja. Gesekannya relative rendah,
permukaan jalan. Gesekannya yaitu 20% gesekan antara roda (karet) kendaraan dan
tinggi permukaan jalan.
Perpindahan Perpindahan jalur jalan raya Perpindahan jalur melalui peralatan khusus, yaitu
jalur melalui pertemuan atau wesel
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
persilangan jalan.
Teknik Sipil FT UMS
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ANTARA TRANSPORTASI
JALAN REL, TRANSPORTASI
JALAN RAYA DAN TRANSPORTASI UDARA 19

No. karakteristik Transportasi Jalan Rel Transportasi Jalan Transportasi udara


Raya
1 Dimensi pergerakan Satu (diarahkan oleh Dua Tiga
rel)
2 Sinyal lalu lintas Penuh Sebagian (pada Internal (radio)
beberapa
pertemuan)
3 Kecepatan Tinggi antara stasiun Sedang Sangat tinggi
antara bandara
4 Akses langsung pada Jelek Sangat baik Jelek
pengguna
5 Penggunaan lahan Sempit Lebih lebar Sangat luas tapi
hanya di bandara
6 suara Keras tapi hanya yang Sedang Sengat keras di
di dekatnya dekat bandara
7 Polusi udara Rendah Sedang/tinggi Tinggi
8 Efisiensi energi tinggi Tinggi utk bus, rendah
rendah utk mobil
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TRANSPORTASI
KERETA API
20

• Awal mula terciptanya jalan rel


bermula tahun 1630 di Inggris, yaitu
dengan adanya pengangkutan batu
bara. Hasil penambangan batu bara
semula diangkut kereta yang ditarik
kuda, tapi terdapat 2 masalah yaitu :
jalan yang dilalui cepat rusak dan
kapasitas angkut rendah.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
21

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
22

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
23

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
24

• Untuk mengatasi masalah tersebut


pada jalan yang dilalui dipasang balok-
balok kayu membujur utk memberi
landasan jalan yang lebih kuat dan
memperkecil hambatan antara roda
dan permukaan jalannya. Dengan
pemasangan balok-balok membujur ini
kapasitas angkut seekor kuda yang
menarik kereta bisa meningkat.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
25

• Tapi balok-balok kayu tsb cepat rusak oleh cuaca


atau beban kereta, maka bagian atas balok kayu
diberi lapisan yang lebih kuat yaitu besi. Meski
sudah menggunakan batang besi tp dengan
penggunaan bentuk roda biasa masih terjadi
melesetnya roda keluar dari batang besi.
Sehingga utk menghindari melesetnya roda tsb
maka roda-roda diberi flens (flange), hal ini
terjadi tahun 1789. Akibat penggunaan flens
pada roda ini mengakibatkan kendaraannya tidak
dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak saat itu
terjadi perbedaan antara jalan raya dan jalan yg
menggunakan batang besi (jalan rel).
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
26

• Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai


ditarik oleh kendaraan yang dijalankan
dengan mesin (lokomotif) uap.
• Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di
New Jersey tahun 1925
• Kereta diesel-listrik untuk penumpang
bentuk streamline mulai meluncur di
Amerika tahun 1934.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
27

• Perkembangan selanjutnya :
– kereta api super cepat,
– kereta api monorail,
– kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta
api pengangkut berat.
– lokomotif diesel, diesel-listrik dan penggerak
listrik.
– Teknologi persinyalan mekanis dan sinyal
elektris
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
SEJARAH KERETA API INDONESIA
28

• secara de-facto hadirnya kerata api di Indonesia ialah


dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km pada
lintas Kemijen-Tanggung yang dibangun oleh NV.
Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Pembangunan jalan rel tersebut dimulai dengan
penyangkulan pertama pembangunan badan jalan rel
oleh Gubernur Jenderal Belanda Mr. L.A.J. Baron Sloet
Van De Beele pada hari Jum’at tanggal 17 Juni 1864.
Jalur kereta api lintas Kemijen-Tanggung mulai dibuka
untuk umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
29

• Sedangkan landasan de-jure pembangunan


jalan rel di jawa ialah disetujuinya undang-
undang pembangunan jalan rel oleh
pemerintah Hindia Belanda tanggal 6 April
1875.

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
30

• Pada masa pendudukan Jepang. Beberapa jalan


rel di pulau Sumatera dan pulau Sulawesi serta
sebagian lintas cabang di pulau Jawa dibongkar
untuk diangkut dan dipasang di Burma
(Myanmar).
• Bahkan pemindahan jalan rel ini juga disertai
dengan dialihkannya sejumlah tenaga kereta api
Indonesia ke Myanmar. Akibat tindakan Jepang
tersebut ialah berkurangnya jaringan jalan rel di
Indonesia. REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
31

• Data tahun 1999 memberikan informasi


bahwa panjang jalan rel di Indonesia ialah
4615,918 km, terdiri atas Lintas Raya
4292,322 km dan Lintas Cabang 323,596.

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


Teknik Sipil FT UMS
32

• Dalam masa perjuangan kemerdekaan


Republik Indonesia peran kereta api
sangatlah besar. Sejarah mencatat peran
kereta api dalam distribusi logistik untuk
keperluan perjuangan dari Ciporoyom
(Bandung) ke pedalaman Jawa Tengah,
mobilisasi prajurit pejuang di wilayah
Jogjakarta-Magelang-Ambarawa.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
33

• Hijrahnya pemerintahan republik Indonesia


dari Jakarta ke Jogjakarta Tanggal 3 Januari
1946 rombongan Presiden Soekarno
berhasil meninggalkan Jakarta
menggunakan kereta api, tiba di Jogjakarta
tanggal 4 Januari 1946 pukul 09.00
disambut oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
34

• Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia mencatat


pengambilalihan kekuasaan perkereta-apian dari pihak
Jepang oleh Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) pada
peristiwa bersejarah tanggal 28 September 1945.
• Pengelolaan kereta api di Indonesia telah ditangani oleh
institusi yang dalam sejarahnya telah mengalami
beberapa kali perubahan. Institusi pengelolaan dimulai
dengan nasionalisasi seluruh perkereta-apian oleh
Djawatan Kereta Api Indonesia (DKARI), yang kemudian
namanya dipersingkat dengan Djawatan Kereta Api
(DKA), hingga tahun 1950.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
35

• Institusi tersebut berubah menjadi Perusahaan Negara


Kereta Api (PNKA) pada tahun 1963 dengan PP. No. 22
tahun 1963, kemudian dengan PP. No. 61 tahun 1971
berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api
(PJKA). Perubahan kembali terjadi pada tahun 1990
dengan PP. No. 57 tahun 1990 status perusahaan
jawatan diubah menjadi perusahaan umum sehingga
PJKA berubah menjadi Perusahaan Umum Kerata Api
(Perumka).
• Perubahan besar terjadi pada tahun 1998, yaitu
perubahan status dari Perusahaan Umum Kereta Api
menjadi PT Kereta Api (persero), berdasarkan PP. No. 19
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
tahun 1998. Teknik Sipil FT UMS
36

• Perkembangan dalam dunia kereta api di


Indonesia terus berlangsung, begitu pula dengan
teknologinya. Tanggal 31 Juli 1995 diluncurkan
KA Argo Bromo (dikenal juga sebagai KA JS 950)
Jakarta-Surabaya dan KA Argo Gede (JB 250)
Jakarta-Bandung. Peluncuran kedua kereta api
tersebut menandai apresiasi perkembangan
teknologi kereta api di Indonesia dan sekaligus
banyak dikenal sebagai embrio teknologi
nasional.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
37

• Saat ini selain kedua KA “Argo” tersebut di atas, telah


beroperasi pula KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga, KA
Argo Wilis, KA Argo Muria, dll.
• Kemampuan dalam teknologi perkereta-apian di
Indonesia juga terus berkembang baik dalam prasarana
jalan rel maupun sarana kereta apinya. Dalam rancang
bangun, peningkatan dan perawatan kereta api,
perkembangan kemampuan tersebut dapat dilihat di PT.
Inka (Industri kereta Api) di Madiun, dan balai Yasa yang
terdapat di beberapa daerah.
REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni
Teknik Sipil FT UMS
REFERENSI/MATERI DIAMBIL DARI:
38

•Jalan Rel, Suryo Hapsoro


Tri Utomo
•Jalan Rel, Leo Santosa

REKAYASA JALAN REL - Senja Rum Harnaeni


38
Teknik Sipil FT UMS

Anda mungkin juga menyukai